Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115144 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dodi Permana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA2899
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Saleh
"Video Streaming merupakan sebuah aplikasi yang sangat bergantung pada kondisi jaringan, saat ini dapat dilakukan oleh user tidak saja hanya dari komputer PC, tetapi juga dengan perangkat mobile yang lain. Hal ini ditunjang oleh teknologi jaringan wireless sehingga video streaming dapat dilakukan dalam kondisi mobile.
Pada penelitian ini akan dilakukan perancangan dan pengukuran terhadap parameter-parameter kualitas layanan jaringan dan parameter-parameter data multimedia selama user melakukan streaming Hasil pengukuran akan digunakan untuk menganalisa kinerja jaringan wireless untuk aplikasi video streaming.
Pengukuran dilakukan terhadap aktifitas video streaming menggunakan aplikasi yang dibuat menggunakan Microsoft Visual Basic pada sisi server dan Microsoft Embedded Visual Basic pada sisi client. Pengukuran juga dilakukan terhadap parameter-parameter kualitas layanan menggunakan Program Sniffer Pro 4.5 dan Bandwidth Controller. Kedua pengukuran di atas dilakukan pada indoor dan outdoor. Pengaruh mobilitas user terhadap unjuk kerja streaming juga diuji dalam penelitian ini.
Dari penelitian ini didapatkan bahwa kapasitas bandwidth dari server harus lebih besar dari bit rate file yang akan di stream. Packet loss dan Delay sebagai akibat dari adanya keterbatasan bandwidth sangat mengganggu aktifitas streaming yang sedang berjalan. Mobilitas user selama dalam daerah jangkauan dengan kualitas link lebih besar dari 10% dan kecepatan mobilitas kurang dari 5 km/jam tidak mengganggu proses streaming.

Video Streaming is an application that has strong dependency on the network condition, which now can be accessed by the user not only from a PC, but also can be done from another mobile devices. This purposed is supported by wireless network technology so that video streaming application can be access in mobile condition in this research, the application of video streaming than is accessed from mobile terminal will be designed and some parameters of the network services such as the network quality will be measured. The results will be used to analyze the performance of the video streaming application in wireless network.
The measurement is proposed for video streaming activity using Microsoft Visual Basic at server and Microsoft Embedded Visual Basic at client. The parameter of the service quality is also measured using Snifter Pro 4.5 and Bandwidth Controller. Both of the above measuring is proposed at indoor and outdoor environment. User mobility effect for the performance of streaming is evaluated in this research.
As the result, bandwidth capacity of the system should be greater than bit rate of the streamed file. The packet loss and the delay as the effect of the limited bandwidth disturbed the running streaming activity. From the experiment, the experiment, the link quality is 10% greater when the position of the user is in coverage area and if the velocity of user less than 5 km/hours, if is no effect for the streaming process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembangan teknologi dibidang telekomunikasi khususnya untuk aplikasi-
aplikasi multimedia memerlukan suatu sistem jaringan yang dapat mengirimkan
infomiasi dengan kualitas yang baik sekaligus memiliki tingkat kecepatan yang
memuaskan dengan biaya yang teujangkau. Videoconference merupakan salah satu
aplikasi multimedia tersebut yang mulai banyak dibutuhkan saat ini. Penggunaan
layanan videoconference ini telah menyebar di berbagai bidang kehidupan, mulai dari
duinia pendidikan, industri, hukum, kesehatan, maupun yang lainnya. Sehingga
dibutuhkan infrastruktur yang memadai untuk itu. Videoconference over ATM
merupakan salah satu metode yang ditawarkan untuk dapat menjawab tantangan ini.
Dimana teknologi ATM ini memiliki dua kelas layanan yang berbcda yang dapat
melayani aplikasi videoconference. Kedua kelas layanan tersebut adalah kelas CBR
(Constant Bit Rate) dan kelas VBR (Variable Bit Rate).
Pada skripsi ini akan dibandingkan unjuk kerja penggunaan kedua kelas layanan
tersebut, khususnya pada aplikasi videoconference. Parameter-parameter unjuk kerja
yang akan dibahas meliputi Quality of Service (QoS) seperti delay dan kualitas gambar,
pemanfaatan (utilitas) jaringan, maupun perbandingan umum yang mencakup prinsip
kerja maupun teknologi yang digunakan masing-masing kelas.
Dari hasil studi literatur yang dilakukan terhadap unjuk kerja dari masing-
masing kelas dapat diketahui bahwa secara teori kelas VBR memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan dengan kelas CBR. Namun pada kenyataannya, saat ini kelas
CBR masih merupakan yang paling banyak digunakan di lapangan. Hal ini banyak
didasarkan pada pertimbangan telcnis dimarla CBR telah lebih dahulu digunakan
sehingga teknologi pengimplementasiannya di lapangan telah teruji. Walaupun
demikian, untuk masa mendatang diperkirakan kelas VBR akan rnampu menggantikan
posisi CBR sekarang dan bahkan mampu melebihinya. Hal ini berdasarkan
pertimbangan bahwa seiring berjalannya waktu, teknologi pengimplementasian VBR
akan semakin teruji.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
TA2889
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Dewa Made Widia
Depok: Universitas Indonesia, 1999
TA3037
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Djunda Afief Nugroho
"Teknologi telekomunikasi dan komputer berkembang sangat cepat. Perkembangan internet yang pesat merupakan hal penting yang mendukung perkembangan teknologi telekomunikasi. Teknologi internet dimanfaatkan menjadi media komunikasi untuk data dan suara. Dampaknya adalah migrasi semua transport network telekomunikasi secara bertahap menuju IP. Hal inilah yang menyebabkan lahirnya teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol). Sistem VoIP memerlukan sebuah signaling protocol seperti H.323 dan SIP.
Video telephony dibangun dengan memanfatkan SIP sebagai signaling protocol dan perangkat lunak yang bersifat open source dan freeware. Perangkat lunak yang digunakan terdiri dari X-lite v3.0 sebagai client interface, Linux Ubuntu v7.04 sebagai server operating system, dan beberapa perangkat lunak yang digunakan untuk membuat dan mengkonfigurasi server menjadi SIP server seperti asterisk versi 1.4.18, freePBX, apache, MySQL, dan PHP 5.
Uji coba video telephony dilakukan dengan mengkonfigurasi video codec H.263 dan H.263v2 dan diaplikasikan pada jaringan internal UI yang menyediakan bandwidth sebesar 100 Mbps, jaringan fastnet yang menyediakan bandwidth sebesar 746 Kbps, dan jaringan speedy yang menyediakan bandwidth sebesar 144.10 Kbps. Unjuk kerja dievaluasi dan dianalisis dengan melakukan pengamatan terhadap uplink jitter yang terjadi dan uplink bandwidth yang digunakan pada setiap konfigurasi.
Hasil uji coba terhadap unjuk kerja uplink video telephony berbasis SIP menunjukkan aplikasi ini dapat bekerja dengan baik pada Local Area Network Universitas Indonesia (LAN UI) dan menggunakan H.263v2 dengan jitter rata-rata yang dihasilkan berkisar antara 9.29 ms sampai 25.56 ms dengan pemakaian bandwidth berkisar antara 55.72 Kbps sampai 161.55 Kbps. Selain itu, uji coba ini menunjukkan H.263v2 sebagai codec yang memiliki skalabilitas yang lebih baik dalam penggunaan bandwidth dibandingkan H.263.

Telecommunication and computer technology have been developed rapidly. Internet which has been developed rapidly is important to support the development of telecommunication technology. Internet technology has been used as communication media for data and voice. The result is migration of all telecommunication transport network in phases to IP (Internet Protocol) based and development of VoIP technology. VoIP system uses signaling protocol such as H.323 and SIP.
Video telephony was built by using SIP as signaling protocol with characters open source and free software. The software which has been used on video telephony application consists of X-lite v3.0 as client interface, Linux Ubuntu v7.04 as server operating system, and some software that are needed to develop and configure server as SIP server that consists of asterisk v1.4.18, freePBX, apache, MySQL, and PHP 5.
Test of video telephony application has been done by configuring video codec H.263 and H.263v2. This configuration is applied on UI network, fastnet network, and speedy network. Performance is evaluated and analyzed by observing uplink of jitter and bandwidth for each configuration.
The test result from uplink video telephony performance SIP based shows this configuration can work optimal on UI network which used H.263v2 with mean jitter within interval from 9.29 ms to 25.56 ms and with bandwidth consumption between 55.72 Kbps and 161.55 Kbps. Moreover, the test showed H.263v2 as a codec has better performance on Bandwidth consumption than H.263.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40475
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
James Bernanto
"Digital Video Broadcasting Terrestrial (DVB-T) adalah sebuah standar penyiaran televisi digital yang dikeluarkan oleh European Telecommunication Standards Institute (ETSI). Salah satu tujuan dikeluarkannya standar ini adalah untuk memberikan parameter-parameter transmisi digital yang paling optimal untuk siaran televisi melalui udara secara terrestrial atau tanpa menggunakan sistem satelit. Untuk dapat beradaptasi dengan karakteristik kanal transmisi yang berbeda-beda pada tiap daerah penyiaran, maka ETSI memberikan pilihan parameter-parameter yang dapat digunakan untuk siaran televisi dalam format DVB-T.
Dalam tugas skripsi ini, dibuat sebuah program simulasi yang dapat digunakan untuk menganalisa unjuk kerja masing-masing pilihan parameter pada standar DVB-T tersebut. Penggunaan Reed Solomon coding, pemilihan convolutional coding rate, penggunaan inner interleaver dan pemilihan jenis mapper konstelasi adalah fitur-fitur yang dapat dipilih pada program simulasi ini.
Dengan melakukan simulasi dan pengambilan data untuk jenis kanal yang berbeda serta tingkat intensitas derau yang berbeda-beda pula diharapkan unjuk kerja dari masing-masing pilihan parameter dapat dianulisa untuk tiap karakteristik kanal transmisi.
Hasil simulasi menunjukkan kedua jenis error correction coding yang digunakan yaitu Reed Solomon Coding dan Convolutional coding masing-masing memberikan coding gain yang relatif signifikan berkisar antara I dB hingga 7dB tergantung pada jenis skenario yang digunakan. Analisa perbandingan unjuk kerja mapper konstelasi menunjukkan konstelasi QPSK paling tahan terhadap distorsi kanal sementara konstelasi 64QAM yang paling rentan. Dari segi efisiensi diperoleh bahwa konstelasi 64QAM adalah yang paling efsien sementara konstelasi QPSK adalah yang paling tidak efisien."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39339
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Indriyati
"Dalam beberapa tahun terakhir ini, jaringan ad hoc telah menjadi topik penting dalam berbagai penelitian. Hal ini disebabkan oleh karakteristik jaringan ad hoc yang tidak memerlukan adanya infrastruktur jaringan. Karakteristik tersebut menjadikan jaringan ad hoc dapat dibangun pada tempat-tempat dengan infrastruktur jaringan terbatas bahkan tidak ada sama sekali. Selain itu, jaringan ad hoc mempunyai karakteristik yaitu mampu mengirimkan informasi ke node lain yang berada di luar jangkauan suatu node melalui satu atau lebih node intermediate, atau disebutjuga dengan multihop. Banyak aplikasi yang telah dicoba untuk diterapkan pada jaringan ad hoc.
Salah satu contoh aplikasi yang dapat dijalankan pada jaringan ad hoc adalah video conference. Dapat dijalankannya aplikasi video conference pada jaringan ad hoc akan memberikan kemudahan dalam melaksanakan komunikasi dua arah secara real-time tanpa memerlukan infrastruktur jaringan. Hal ini merupakan tujuan penelitian yang dilakukan. Beberapa parameter Quality of Service diukur pada penerapan video conference ini di jaringan ad hoc. Parameter-parameter tersebut adalah packet loss, throughput, delay, dan Jitter.
Berdasarkan data-data yang diperoleh selama penelitian, jarak tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap parameter-parameter tersebut bagi jaringan single-hop ad hoc. Keadaan lingkungan, terutama berkaitan dengan interferensi sinyal, merupakan faktor yang harus diperhatikan pada jaringan ad hoc. Selain itu, jumlah hop pada jaringan ad hoc juga sangat mempengaruhi unjuk kerja jaringan ad hoc."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Arisandy
"Dalam penerapan IPv6 diperlukan suatu metode transisi agar tidak mengganggu kinerja jaringan yang saat ini masih menggunakan IPv4. Contoh metode transisi yang dikenal ialah metode dual stack, metode tunneling dan metode transalasi, yang memungkinkan sebuah jaringan IPv6 berkomunikasi dengan jaringan IPv6 yang lain melalui jaringan IPv4.
Dalam skripsi ini akan diuji metode Dual IP Stack dan metode ISATAP. Untuk menguji kinerja dari metode-metode ini, khususnya di dalam aplikasi video streaming, digunakan jaringan test bed yang dibangun dari empat buah PC. Parameter yang diamati di sini ialah throughput, jumlah paket yang dikirim dan latency. Di dalam uji coba ini akan dibandingkan kinerja dari konfigurasi IPv4 murni, IPv6 murni, metode Dual IP Stack dan metode tunneling ISATAP, khususnya di dalam aplikasi video streaming. Uji coba dilakukan sebanyak 10 kali untuk setiap file yang dikirimkan, sehingga terdapat 160 buah data untuk 4 buah file dan 4 konfigurasi jaringan yang diujicobakan.
Hasil dari uji coba menunjukkan bahwa metode Dual IP Stack dan ISATAP tidak mengurangi kemampuan jaringan dalam aplikasi video streaming. Dibandingkan dengan IPv4, metode Dual IP Stack mampu meningkatkan throughput _ 1,45 % dan memiliki latency yang lebih baik sebesar _ 0,005 %. Sementara itu, metode ISATAP mampu meningkatkan throughput _ 11,93 % dan mengurangi latency sebesar _ 0,003 %. Namun, di lain pihak metode ISATAP menambah jumlah data yang dikirimkan sebesar _ 11,25 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
TA2574
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>