Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162892 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
TA2832
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Ahmad Setiawan
"Teknologi Mobile IP, yang mampu untuk melayani user dengan mobile devicenya untuk berpindah dan berkomunikasi antar jaringan yang berbeda dengan tetap memelihara kelangsungan hubungan komunikasi. Disertai dengan protokol tambahan untuk mobile ipv6 seperti fast handover for mobile ipv6 (fmipv6) diharapkan dapat menunjang Layanan yang bersifat realtime, seperti voice over internet protocol (voip) dengan performa terbaik. Pada skripsi akan dibahas performansi voip pada jaringan mobile ip versi 6 yang sudah dilengkapi dengan protocol fast handover for mobile ipv6 (fmipv6) dengan variasi penggunaan codec voice nya yaitu codec G.711 dan codec GSM. Untuk melakukan analisa dibangun sistem berupa implementasi sederhana namun dikondisikan secara real. Parameter yang dapat diamati berupa quality of sevice (QoS) dari voip yang meliputi delay, jitter, throughput, dan packet loss dari kedua codec yang berbeda yaitu GSM dan G.711.
Hasil dari skripsi ini dapat dilihat rata-rata nilai MOS yang didapatkan berada di sekitar nilai 3.94. Jika dirujukan dengan referensi pada tabel rekomendasi ITU-T P.800 untuk nilai kualitas berdasarkan MOS, maka dapat ditarik suatu pernyataan bahwa implementasi voip menggunakan codec G.711 danGSM dengan menggunakan metode fast handover pada mobile ipv6 (fmipv6) menghasilkan kinerja yang cukup baik. Nilai parameter terbaik adalah saat menggunakan codec G.711-Alaw, dimana nilai delay berkisar 21.209 ms dan delay handover berkisar 26.738 ms. Nilai ini jika dibandingkan dengan codec lain nya saat implementasi sistem, maka bernilai 1/3 lebih kecil dari codec GSM dan 1/2 lebih kecil dari codec G.711-Ulaw.

Mobile IP technology, which is able to serve users with its mobile devices to move and communicate between different networks while still maintaining the continuity of communication. Accompanied by an additional protocol to Mobile IPv6, such as fast handover for mobile ipv6 (fmipv6) is expected to support the services that are realtime, such as voice over internet protocol (voip) with the best performance. At the skripsi discussed the performance of voip on mobile ip version 6 network is already equipped with the fast handover protocol for mobile ipv6 (fmipv6) with its variety of voice codecs, codec G.711 and codec GSM. To perform the analysis we built from implementation system which is simple but it is conditioned on a real. Parameters observed in the form of quality of sevice (QoS) of voip that includes delay, jitter, throughput, and packet loss from the two different codecs ie GSM and G.711.
The results of this paper can be viewed an average MOS score obtained in the vicinity of the value of 3.94. If refers to the reference in table recommendation ITU-T P.800 for MOS value based on quality, then it can be a statement that the implementation of voip using G.711 and GSM codecs by using the method of fast handover in mobile ipv6 (fmipv6) produce a good performance. Best parameter values when using the codec G.711-Alaw, where values ranged 21 209 ms delay and delay ranges 26 738 ms while handover. This value when compared with other codecs it while implementing the system, it is worth 1 / 3 smaller than the GSM codec and half smaller than the G.711-ulaw codec.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51351
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
TA2514
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jefri Nedy
"Sistem Pendeteksi Kecurangan atau Fraud Management System adalah suatu sistem yang mempunyai kemampuan untuk melakukan deteksi dan analisa penggunaan jasa layanan pada jaringan telekomunikasi, untuk dapat mengurangi kerugian karena fraud. Seiring dengan makin majunya teknologi, perkembangan kemampuan pars fraudster, kelemahan sistem dan prosedur dari operator telekomunikasi selalu menjadi incaran untuk dimanfaatkan.
Sistem Pendeteksi Kecurangan pada dasarnya hanya mampu untuk melakukan pendeteksian terhadap kecurangan-kecurangan yang telah terjadi. Kelemahan dari suatu sistem aplikasi pendukung GSM dapat dimanfaatkan oleh penguna jasa dengan atau tanpa bantuan dari orang datam untuk mengubah status SIM Card dari tidak aktif menjadi aktif tanpa mengikuti prosedur yang berlaku sehingga mengakibatkan kerugian bagi operator karena tidak bisa ditagih.
Pembuatan Sistem Pendeteksi Kecurangan atau Fraud Management System dilakukan dengan menggunakan metode analisa error terhadap data-data pembicaraan (Call Data Record) yang terdapat pada system Billing, serta melakukan perbandingan data (Reconciliation) antara data switching yang disimpan di database HLR (Home Location Register) dengan data yang tercatat pada sistem Billing.
Hasil akhir dari proses analisa error dan perbandingan data pada Tugas Akhir ini akan ditampilkan dalam bentuk laporan perbedaan data, lengkap dengan status, jenis error, indikasi kecurangan. Dokumen laporan ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menghapus atau merubah informasi yang tersimpan di switching dan indikasi kelemahan dari sistem Billing atau kecurigaan adanya fraud."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rury Nazif
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Adam Alrosyid
"Mobil listrik berkembang pesat di Indonesia dan pengisian daya mobil listrik selama waktu beban puncak dapat menambah beban pada jaringan. Salah satu solusinya adalah dengan menggeser waktu pengisian ke waktu di luar beban puncak. Menaruh stasiun pengisian di gedung perkantoran dan memenuhi kebutuhan pengisian daya selama jam kerja kantor dengan harga yang lebih rendah dari grid dapat menarik pemilik kendaraan listrik untuk melakukan pengisian batrai kendaraan listrik di luar waktu beban puncak. Studi ini bertujuan menganalisa keuntungan bagi lingkungan dengan melakukan pengisian mobil listrik menggunakan solar photovoltaic (PV). Menggunakan grid sebagai perbandingan dengan pengisian dengan PV didapatkan bahwa biaya pengisian dengan PV 40% lebih rendah dari jaringan listrik dan jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak biayanya 70% lebih rendah. Dan dengan pendekatan bottom-up menggunakan metode fuel-based total emisi CO2 per orang (TEPp) yang dihasilkan 90% lebih rendah jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak jika dibandingkan dengan kendaraan listrik yang diisi menggunakan PV.

Electric car is growing rapidly in Indonesia and charging electric vehicle (EV) during grid peak hours can give additional burden to the grid. One of the solutions is by shifting charging time to off-peak hours. Putting charging station in office building and fulfill charging demand during office hour at lower price than standard grid can attract owner to charge their EV at off-peaks hours. This study is to analysis the environmental benefit of charging EV using solar photovoltaic (PV). Using the standard grid charging as comparison to solar PV charging station is found that solar PV charging is 40% cheaper and more than 70% cheaper if compared to gasoline vehicle. Also, with bottom-up approach using fuel-based method the result of total CO2 emission per person (TEPp) can be more than 90% lower compared to gasoline vehicle while EV is charged by solar PV."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virnanto Buntarja
"Latar belakang: Giant Cell Tumor of Bone (GCT tulang) adalah tumor tulang primer yang bersifat jinak-agresif dan dapat bermetastasis. Rentang usia pasien GCT tulang adalah antara 13 sampai 69 tahun. Tumor ini sering ditemukan di bagian distal femur, distal radius, dan proximal tibia. Berdasarkan tipe tulang, GCT tulang sering ditemukan pada ujung tulang panjang. Namun, GCT tulang juga dapat ditemukan pada tipe tulang lainya. Pada beberapa keganasan tulang, seperti osteosarcoma, terdapat korelasi antara usia dengan lokasi tumor. Namun, untuk GCT tulang korelasi ini masih belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya korelasi usia dengan lokasi pada GCT tulang
Metode: Peneliti mengambil data rekam medis pasien GCT tulang di RSUPN dr.Cipto Mangunkusumo dari tahun 2016 sampai 2020. Kemudian, data usia dengan lokasi (topografi dan tipe tulang) dianalisis menggunakan tabel baris kolom.
Hasil: Pada kelompok usia 10-39 tahun ditemukan 52 kasus pada tulang apendikular dan 1 kasus pada tulang axial. Pada kelompok usia 40-69 tahun ditemukan 29 kasus pada tuang apendikular dan 4 kasus pada tulang axial. Korelasi antara usia dan lokasi topografis tidak bermakna (p>0.05). Pada kelompok usia 10-39 tahun ditemukan 49 kasus pada tipe tulang panjang dan 4 kasus pada tipe tulang lainnya. Pada kelompok usia 40-69 tahun, ditemukan 27 kasus pada tulang panjang dan 6 kasus pada tipe tulang lainnya. Korelasi antara usia dengan lokasi tipe tulang tidak bermakna (p>0.05).
Kesimpulan: Tidak ada hubungan bermakna antara usia dengan lokasi tumor (topografi dan tipe tulang) pada kasus GCT tulang

Introduction: Giant cell tumor of bone (GCTB) is a primary bone tumor with benign- aggressive behavior and capacity to metastasize. The age range for GCTB is 13 to 69 years old. GCTB is commonly in distal femur, distal radius, and proximal tibia. Based on bone type, GCTB is frequently found on meta epiphyseal site of long bone. Although, some GCTB can be found on other bone type such as flat bone, short bone, and irregular bone. In some bone neoplasms, like osteosarcoma, there is a correlation between age and tumor site. Unfortunately for GCTB, this correlation is still unknown. This study aims to determine the correlation between age and tumor site of GCTB
Method: Medical record of patients with the diagnosis of GCTB in RSUPN dr.Cipto Mangukusumo from 2016 to 2020 is included in this study. Age at diagnosis and tumor site (topographically and bone type) of patient are analyzed using cross tabulation. Result: For age group 10-39 years old, there are 52 cases of GCTB in appendicular skeleton and one case in axial skeleton. For age group 40-69 years old there are 29 cases of GCTB in appendicular skeleton and 4 cases in axial skeleton. The correlation between age and tumor topographic site is statistically not significant (p > 0.05). For the bone type, there are 49 cases of GCTB in long bone and 4 cases in other bone type for age group 10- 39 years old. For age group 40-69 years old, there are 27 cases of GCTB in long bone and 6 cases in other bone type. The correlation between age and bone type is statistically not significant (p> 0.05)
Conclusion: There are no significant correlation between age and tumor site (topographically and bone type) in GCTB
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Novi Santi
"
ABSTRAK
Hingga saat ini riset untuk meneliti sumbcr energi baru masih terus dilakukan. Sebagaimana diketahui bahwa sumber energi yang sudah umuxn digunakan seperti bahan bakar mjnyak dan gas suam saat akan habis, padahal kebutuhan akan energi semakin lama semakin meningkat. Hal ini menyebabkan sangat perlunya mencari sumber energi baru.
Methanol adalah energi yang salah satu proses pengolahannya mengambil biomassa bahan bakunya. Hal ini membuat Methanol menjadi sangat menarik untuk diteliti untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar altematiil karena selain bahan bakunya mudah cliperoleh di Indonesia, juga methanol tergolong bahan bakar dengan emisi gas buang yang rclatif kecil. Hal ini merupakan suatu usaha yang menuju ke arah diversivikasi bahan bakar, selain bahan bakar utama, yaitu gas alam dan minyak bumi, dan perwujudan lingkungan yang rendah tingkat polusinya.
Penggunaan methanol pada industri maupun kendaraan bermotor memerlukan pengkajian yang dalam, yaim dalam menentukan komposisi pemakaian bahan bakar jenis baru ini untuk memperoleh kinexja yang paling optimum.
Dalam penelitian ini, diuji karaktexistik pembakaran Methanol dan LPG pada AFR berbeda-beda dengan laju bahan bakar dan air scbagai parameter tetap.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Methanol memperlihatkan ki!1CIj3 yang paling optimum pada AFR stokiomeni dan eflisiensi pembakarannya lebih besar dari pada LPG.
"
1997
S36204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>