Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
TA2754
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pohlmann, Norbert
New York: Wiley, 2002
005.8 POH f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Prayogo Sudarmanto
"Revolusi informasi komunikasi yang mempersembahkan medium internet, memiliki pengaruh terhadap hubungan internasional. Pengaturan global bidang perlindungan kekayaan intelektual di medium internet yang diinisiasi oleh Konggres Amerika Serikat menggunakan instrumen negara adidaya itu, melalui rancangan undang-undang Preventing Real Online Threats to Economic Creativity and Theft of Intellectual Property Act (PROTECT IP Act atau PIPA) dan Stop Online Piracy Act (SOPA), ternyata menuai protes. Ujung dari protes adalah memaksa Pemerintah Amerika Serikat membatalkan proses legislasi terhadap dua rancangan tersebut. Padahal, pengaturan PIPA dan SOPA menjadi benteng tangguh bagi negara Amerika Serikat "Great Firewall" of America dalam melindungi kekayaan intelektual mereka secara global di medium internet. Penelitian kualitatif skripsi ini menganalisis bahwa medium internet meningkatkan pertanyaan akan legitimasi memerintah yang dilakukan oleh aktor pemerintah melalui instrumen negara. Meningkatnya kecepatan memperoleh informasi sekaligus reduksi ongkos berkomunikasi yang disediakan medium ini, memperbanyak kuantitas aktor untuk memperbesar kompleksitas proses politik di dalamnya. Selain itu, secara ide, cara pengaturan global PIPA dan SOPA melindungi kekayaan intelektual Amerika Serikat di medium internet adalah dengan menyerang infrastruktur fasilitas mendasar internet, yaitu situs. Meruntuhkan "Great Firewall" of America sebabnya menjadi opsi satu-satunya pilihan Pemerintah Amerika Serikat.

Information communication revolution which represents internet medium, has influence to international relations. Global governance in protecting intellectual property on this internet medium, initiated by the United States Congress using that powerful state instrument through two bills Preventing Real Online Threats to Economic Creativity and Theft of Intellectual Property Act (PROTECT IP Act or PIPA) and Stop Online Piracy Act (SOPA), in the fact, gave protests. The tail of the protests was to force the United States Government to cancel legislation process of both of two those bills. Unfortunately, the cancelation meant disturbance to the building of the "Great Firewall" of America in giving maximal protection to the country`s intellectual property globally on internet medium. This qualitative research analyzes that the reason is the internet medium itself with its nature to promote more questioning of governing legitimation by government actor using state instrument. The improvement in speed of getting information as well as the reduction in communicating cost provided by this medium, empowers the quantity of other actors to bigger the complexity political process gives within the communication. In addition, to the idea, the mechanisms how-to used by PIPA and SOPA to protect United States intellectual property globally on that medium was with attacking the infrastructure of basic facility of the medium, the websites. As the final result, shutting down the "Great Firewall" of America become the only option the Government of United States had to choose."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S44766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Gempita
"Salah satu sistem keamanan untuk jaringan komputer yang banyak diterapkan saat ini adalah Firewall. Firewall adalah komponen atau kumpulan komponen yang dapat membatasi akses antara jaringan internal yang dilindungi dengan jaringan eksternal misainya jaringan Internet. Salah satu komponen dari firewall tersebut adalah IP Tunnel. IP Tunnel merupakan program aplikasi firewall yang membuat satu jalur yang menghubungkan host yang aman dengan host lain yang jugs aman. Jalur ini dibuat dengan menggunakan teknik encription pads data yang d.ikirim melalui IP Tunnel. Penulisan skripsi ini merupakan implementasi dan pembuktian dari saIah satu komponen firewall yaitu IP Tunnel. Dengan menggunakan IP Tunnel pada pengiriman data, maka diharapkan pengiriman data yang melalui IP Tunnel akan menjadi lebih aman. Hal ini menjadikan komunikasi antara dua host yang aman menjadi lebih aman, sehingga menjadikan komunikasi data di internet juga lebih aman."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
S38820
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA3019
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wahyuaji
"SD-WAN mengadopsi konsep SDN pada area WAN, yang menyediakan seleksi dinamis WAN untuk merutekan aplikasi melalui jalur virtual terbaik. Dalam penelitian ini, dilakukan studi kasus penggelaran SD-WAN di sebuah perusahaan yang memiliki Kantor Pusat (Pusat Data) dan 39 Kantor Cabang dengan koneksi WAN MPLS redundan. Diketahui bahwa SYN flood telah menjadi masalah utama dalam jaringan WAN tradisional perusahaan. Arsitektur SD-WAN yang terintegrasi dengan WAN optimizer dan dilengkapi dengan firewall terdistribusi virtual diimplementasikan untuk mengatasi masalah ini. Firewall telah dikonfigurasi di Kantor Pusat perusahaan dan diaplikasikan ke semua Kantor Cabang. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa implementasi firewall terdistribusi mengurangi SYN flood dari subnet yang dimitigasi menjadi nol persen, dengan tetap mempertahankan latensi dan throughput jaringan. Terjadi kenaikan latensi sebesar 5,49 persen dan penurunan throuhput sebesar 8,29 persen, tetapi hal ini tidak mengganggu kinerja aplikasi. Dari perspektif ekonomi, perusahaan dapat mengurangi pengeluaran operasional sebesar 63,77 persen untuk lima tahun ke depan dengan menggelar arsitektur SD-WAN.

SD-WAN adopts the SDN concept in the WAN area, which provides a dynamic WAN selection to route applications over the best virtual path. In this paper, a case of SD-WAN deployment in a company with a Headquarters (data center) and 39 Branch Offices with redundant WAN MPLS connections is examined. It was expressed that the SYN flood has become a major problem in the company's traditional WAN. The SD-WAN architecture which is integrated with WAN optimizer and equipped with a virtual distributed firewall was implemented to overcome this problem. The firewall was configured at the company Headquarters and pushed to all Branch Offices. The measurement results indicate that the implementation of the distributed firewall decreases the SYN flood from mitigated subnet to zero percent, while it maintains network latency and throughput. There is an increase in latency of 5.49 percent and a decrease in throughput of 8.29 percent, but it does not interfere application performance. From an economic perspective, the company will reduce its operational expenditure by 63.77 percent for the next five years by deploying the SD-WAN architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Sahata Sakapertana
"ABSTRAK
Salah satu permasalahan terkait penggunaan Internet di Indonesia adalah maraknya penyebaran konten negatif, sedangkan pemblokiran konten negatif saat ini dinilai kurang tepat karena memblokir akses secara keseluruhan telah memblokir akses konten positif lainnya. Agar dapat memblokir akses pada URL dengan subdirektori tertentu dapat dilakukan dengan menggunakan application layer firewall. Skripsi ini berfokus pada perancangan dan implementasi application layer firewall dengan berbasis software-defined networking dengan menggunakan kontroler SDN Floodlight. Firewall dirancang untuk aplikasi jaringan HTTP. Hasil dari penelitian ini menunjukkan firewall mampu melakukan pemblokiran terhadap URL dengan subdirektori tertentu dengan akurasi hingga 99%, implementasi application layer firewall tidak mempengaruhi performa jaringan hingga pada jumlah request 2000 HTTP request per minute.

ABSTRAK
One of the main problems upon Internet usage in Indonesia is the uncontrollable spreading of negative contents. Many institutions have tried to block the access to the content, but full blockage blocks other positive contents while the negative contents are nondominant. It is possible to block specific subdirectory by using application layer firewall. This research is focused on designing and implementing software-defined based application layer firewall by using Floodlight as the SDN controller. The application layer firewall is designed to work for HTTP application. The results show that application layer firewall is able to block URLs with specific subdirectory with up to 99% of accuracy, and does not degrade the network performance with requests up to 2000 HTTP request per minute.
;"
2016
S65005
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Suprayitno
"Perkembangan teknologi informasi yang semakin meningkat menyebabkan perubahan pola kehidupan masyarakat. Di lingkungan pemerintahan, pemerintah dituntut untuk dapat memberikan pelayanan terbaik dengan berbasis teknologi informasi. Terlebih lagi dengan diterapkannya Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), interaksi dengan dunia siber semakin besar. Hal ini tentunya akan meningkatkan potensi terjadinya insiden. Insiden siber yang kerap terjadi khususnya pada pemerintah adalah peretasan website. Hal ini juga terjadi pada Pemerintah Kota Depok yang tentunya sangat mengganggu terlebih lagi jika situs tersebut terkait pelayanan kepada masyarakat. Web Application Firewall (WAF) adalah sebuah sistem keamanan atau firewall yang berfungsi untuk melindungi website dari serangan siber. WAF merupakan sistem keamanan layer 7 (tujuh) yang dirancang untuk memantau, mendeteksi, menyaring, serta memblokir trafik berbahaya yang sekiranya dapat merusak website atau aplikasi web. WAF merupakan teknologi yang terus berkembang dan banyak digunakan di dunia security sehingga perlu dikaji bagaimana efektivitasnya terhadap keamanan suatu website. Penelitian ini mengkaji implementasi WAF terhadap keamanan website Pemerintah Kota Depok sehingga dari hasil analisis dapat diketahui apakah tools ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan keamanan siber, khususnya website di Pemerintah Kota Depok

The development of information technology is increasingly causing changes in the pattern of people's lives. In the government environment, the government is required to be able to provide the best service based on information technology. the implementation of the Electronic-Based Government System (SPBE), interaction with the cyber world is getting bigger. This of course will increase the potential for incidents to occur. Cyber incidents that often occur, especially for the government, are website hacking. This has also happened to the Depok City Government, which is of course very disturbing, especially if the site is related to services to the community. A Web Application Firewall (WAF) is a security system or firewall that functions to protect websites from cyber attacks. WAF is a layer 7 (seven) security system designed to monitor, detect, filter, and block malicious traffic that could damage websites or web applications. WAF is a technology that continues to develop and is widely used in the world of security, so it is necessary to study how effective it is on the security of a website. This study examines the implementation of WAF on the security of the Depok City Government website so that from the results of the analysis it can be seen whether these tools have a positive impact on increasing cyber security, especially websites in the Depok City Government"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faqih Albiruni Yahya
"Kebijakan sensor internet mengacu pada tindakan pemerintah dalam menyaring dan mengontrol apa yang dapat diakses masyarakatnya di internet. Tiongkok menjadi salah satu negara yang turut menerapkan kebijakan ini. The Great Firewall of China yang disingkat sebagai GFW merupakan istilah yang mengacu pada kebijakan sensor internet yang diterapkan di Tiongkok. Sejak berkembangnya internet pada tahun 1990-an, Pemerintah Tiongkok terus melakukan pengendalian terhadap internet melalui penyensoran. Sejak kepemimpinan Xi Jinping, pemerintah Tiongkok semakin menggiatkan penguatan kebijakan tersebut. Hal itulah yang menjadi pokok bahasan dalam artikel ini. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah metode kualitiatif dengan pendekatan ilmu sejarah. Adapun tahap penelitian mencakup heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan sensor internet pada era Xi Jinping meskipun dijalankan dalam rangka menjaga kedaulatan Tiongkok dan membangun Tiongkok sebagai kekuatan siber dunia, namun secara substansial tidak sesuai dengan nilai-nilai kebebasan mengakses informasi dan berekspresi di internet sebagaimana termaktub Konvensi Internasional tentang Hak Sipil dan Politik tahun 1998, yang juga sudah ditandatangi oleh Tiongkok.

Internet censorship policy refers to government actions in filtering and controlling what people can access on the internet. China is one of the countries that have implemented this policy. The Great Firewall of China, abbreviated as GFW, is a term that refers to the internet censorship policies implemented in China. Since the development of the internet in the 1990s, the Chinese government has continued to control the internet through censorship. Since the reign of Xi Jinping, the Chinese government has intensified the reinforcement of this policy which become the subject of this article. The research method used in this article is a qualitative method with a historical approach. The research stages include heuristics, verification, interpretation, and historiography. The results show that the implementation of internet censorship policies in the Xi Jinping era, although carried out to maintain China's sovereignty and build China as a world cyber power, is substantially not in accordance with the values of freedom of access to information and expression on the internet as stated in the 1998 International Covenant on Civil Rights and Politics, which China has also signed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>