"
ABSTRAKOlive oil merupakan minyak yang berasal dari daratan mediteranian yang
banyak digunakan untuk kesehatan maupun kecantikan. VCO (Virgin coconut oil)
berasal dari Indonesia. Kedua minyak tersebut dimanfaatkan sebagai bahan
baku pada pembuatan HBL (hand body lotion), lipstick, pembersih muka, dan
semua produk yang membutuhkan asam lemak sebagai bahan dasar ataupun
bahan tambahan.
Perbedaan antara Olive oil dan VCO yaitu pada jenis asam lemaknya.
Olive oil mempunyai asam lemak jenuh sedangkan VCO mempunyai asam
lemak tak jenuh tunggal, yang pada proses pemanasan menyebabkan minyak
mudah tengik karena ikatan rangkap yang mudah putus. Berbeda dengan asam
lemak jenuh tunggal yang sudah dalam bentuk jenuh sehingga akan tetap stabil
hingga pada suhu tertentu.
Minyak umumnya merupakan bahan yang tidak stabil, sehingga minyak
sangat rentang terhadap perubahan fisika dan kimia. Maka sebelum semua
bahan baku diproses menjadi sebuah produk jadi, bahan baku harus dilakukan
pengujian organoleptik, kualitatif, dan kuantitatif. Pengujian organoleptik meliputi
bentuk, warna, dan bau. Pada pengujian kualitatif meliputi viskositas, berat jenis,
indeks bias, dan pH. Pengujian kuantitatif meliputi bilangan asam dan bilangan
iod.
Dari analisis yang dilakukan, didapat dua sampel minyak zaitun yang
melebihi standar yaitu nomor 11 dengan bilangan asam 1,051 dan nomor 22
dengan bilangan asam 1,031. Faktor-faktor yang mungkin menyebabkan
tingginya bilangan asam melebihi standar adalah kandungan asam lemak bebas,
dan banyaknya ikatan rangkap, sehingga mudah teroksidasi.
Pada pengujian sampel VCO, semua sampel VCO masuk dalam standar,
kemungkinan karena pada proses pembuatan VCO tidak menggunakan proses
pemanasan sehingga ikatan rangkap tidak mengalami pemutusan, sehingga
VCO cukup stabil dalam penyimpanannya. Sampel emulgen B2 cukup stabil
dalam masa penyimpanan karena sampel dalam bentuk padatan. Kegunaan dari
emulgen B2 sebagai pengemulsi (emulgator) untuk menstabilkan emulsi minyak
dan air pada saat proses pembuatan produk."