Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179015 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fini Khusnul Khotimah
"ABSTRAK
Olive oil merupakan minyak yang berasal dari daratan mediteranian yang
banyak digunakan untuk kesehatan maupun kecantikan. VCO (Virgin coconut oil)
berasal dari Indonesia. Kedua minyak tersebut dimanfaatkan sebagai bahan
baku pada pembuatan HBL (hand body lotion), lipstick, pembersih muka, dan
semua produk yang membutuhkan asam lemak sebagai bahan dasar ataupun
bahan tambahan.
Perbedaan antara Olive oil dan VCO yaitu pada jenis asam lemaknya.
Olive oil mempunyai asam lemak jenuh sedangkan VCO mempunyai asam
lemak tak jenuh tunggal, yang pada proses pemanasan menyebabkan minyak
mudah tengik karena ikatan rangkap yang mudah putus. Berbeda dengan asam
lemak jenuh tunggal yang sudah dalam bentuk jenuh sehingga akan tetap stabil
hingga pada suhu tertentu.
Minyak umumnya merupakan bahan yang tidak stabil, sehingga minyak
sangat rentang terhadap perubahan fisika dan kimia. Maka sebelum semua
bahan baku diproses menjadi sebuah produk jadi, bahan baku harus dilakukan
pengujian organoleptik, kualitatif, dan kuantitatif. Pengujian organoleptik meliputi
bentuk, warna, dan bau. Pada pengujian kualitatif meliputi viskositas, berat jenis,
indeks bias, dan pH. Pengujian kuantitatif meliputi bilangan asam dan bilangan
iod.
Dari analisis yang dilakukan, didapat dua sampel minyak zaitun yang
melebihi standar yaitu nomor 11 dengan bilangan asam 1,051 dan nomor 22
dengan bilangan asam 1,031. Faktor-faktor yang mungkin menyebabkan
tingginya bilangan asam melebihi standar adalah kandungan asam lemak bebas,
dan banyaknya ikatan rangkap, sehingga mudah teroksidasi.
Pada pengujian sampel VCO, semua sampel VCO masuk dalam standar,
kemungkinan karena pada proses pembuatan VCO tidak menggunakan proses
pemanasan sehingga ikatan rangkap tidak mengalami pemutusan, sehingga
VCO cukup stabil dalam penyimpanannya. Sampel emulgen B2 cukup stabil
dalam masa penyimpanan karena sampel dalam bentuk padatan. Kegunaan dari
emulgen B2 sebagai pengemulsi (emulgator) untuk menstabilkan emulsi minyak
dan air pada saat proses pembuatan produk."
2006
TA1543
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
TA1936
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1988
S1738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4990
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurshinta Rifianty R.
"Di era globalisasi ini persaingan dalam menarik pelanggan sangat
ketat, dibuktikan dengan banyaknya produk-produk kecantikan yang beredar
di Indonesia baik yang bermerk luar negeri maupun pmduk-produk dan
dalam negeri.
Dalam meraih peluang dan meraih loyaiitas pelanggan, perusahaan
melakukan befoagai macam ra, muiai dengan aktivitas promosi, penetrasi
pasar, kemampuan sumber daya manusia, seminar dan hal-hal Iain yang
dapat menank minat konsumen. Sebagaimana diketahui bahwa produk-
produk perawalan Mustika Ratu adalah produk yang panama kali muncul dan
perusahaan PT Mustika Ratu ibk, berawal clari proses yang sederhana, berkembang akibat tuntutan kemajuan zaman, dan kebutuhan konsumen
sehingga proses fabrikasipun ditingkatkan seiring peningkaian mutu produk
Untuk mengetahui sejauhmana persepsi pelanggan produk perawatan
Mustika Ratu, harapan peianggan, serta seberapa besar kesenjangan yang
terjadi akibat perbedaan persepsi dan harapan tersebut, maka dilakukan
penelitian ini, guna mengetahui tingkat kepuasan pelanggan produk
perawatan Mustika Ratu ini. Dalam mengkaji kualitas produk dan layanan
yang diberikan oleh perusahaan serta mengukur tingkai kepuasan
pelanggan_ digunakan metode Service Quality Dimension, yang terdiri dan 5
(lima) dimensi, yaitu: Tampilan Fisik (Tangib!es); Kemampuan Mewujudkan
Janji (Reliabflifl/)ยง Ketanggapan dalam Memberikan Layanan
(Responsiveness); Kemampuan Memberikan Jaminan Layanan (Assurance);
Kemampuan Memahami Kebutuhan Pelanggan(Emphaty).
Berdasarkan kelima dimensi tersebut di ataS_ kemudian dilakukan penelitian
mengenai persepsi pelanggan produk perawatan Mustika Ratu, diperoleh
sejauhmana kepuasan pelanggan_ ditinjau dari persepsi pe1anggan terhadap
produk dan layanan yang selama ini diperoleh, dan bagaimana harapan
pelanggan terhadap produk dan pelayanan yang diinginkan. Kemudian
diperoleh pula kesenjangan yang teljadi antara persepsi perusahaan
memberikan pelayanan, dengan harapan pelanggan tentang keinginan
produk dan pelayanan yang diinginkan."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T6554
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S7279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Damastuti
"Industri kosmetik di Indonesia memiliki prospek bisnis yang cukup potensial. Namun semakin banyaknya produsen kosmetik dewasa ini dan gencarnya produk kosmetik asing, persaingannya menjadi semakin kompetitif. Di tengah banjir produk ini, agar publik tetap memiliki awareness terhadap sebuah produk, produsen harus berkomunikasi. Salah satu caranya adalah melalui komunikasi above the line atau media iklan. Dalam iklan diketahui, endorser sebagai elemen source dalam proses komunikasi memiliki peranan yang penting. Fungsi seorang endorser sangat erat kaitannya dengan konsep kredibilitas, di mana endorser dapat menjadi sumber yang relevan dengan tema komunikasi terkait serta dapat dipercaya untuk memberikan pernyataan obyektif.
Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka thesis ini akan meneliti iebih jauh apa yang menjadi preferensi produsen kosmetik Indonesia dalam memilih endorser. Dan mengapa pula endorser tertentu dipilih untuk meng-endorser produk tertentu.
Pada bab selanjutnya penulis menggunakan beberapa teori, yaitu: Konsep Komunikasi Pemasaran, Konsep Merek (Brand), Teori Periklanan, Teori Endorser dan Konsep Persepsi. Teori-teori ini selanjutnya akan digunakan untuk menganalisis secara mendalam dan tajam hasil dan data penelitian. Pada penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) jenis metode penelitian, yaitu metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan metode penelitian eksploratif. Sebagai unit penelitian, penulis melakukan studi kasus di PT. Mustika Ratu dan PT. Vitapharm (Viva Cosmetics).
Dari hasil penelitian diketahui bahwa preferensi produsen kosmetik dalam memilih endorser didasarkan pada beberapa elemen, yakni:
1. Daya tarik fisik (physical attractiveness)
2. Kredibilitas (Credibility)
3. Kesesuaian Merek dan Kesesuaian Khalayak (Brand Matchup & Audience Matchup)
Sebagai rekomendasi akademis, berkaitan dengan pemilihan endorser, persuasi dan stimulus harus dilakukan terhadap target market sebagai calon konsumen, sehingga konsumen memiliki awareness yang tinggi terhadap merek yang pada akhirnya akan mencapai tahap keputusan pembelian. Dalam hal ini perlu diperhatikan segmentasi demografis dan psikografis yang berpengaruh pada proses pengolahan informasi, sehingga selanjutnya dapat ditentukan cara komunikasi seperti apa yang paling tepat."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22035
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Gelora Wijayanto
"Di Indonesia, industri kosmetika mulai marak tahun 1980-an bersamaan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat pada pemeliharaan kesehatan dan kecantikan akibat membaiknya perekonomian dengan dukungan kebijakan pemerintah. Perkembangan kosmetika tradisional dipengaruhi oleh kecenderungan back to nature, tradisi pemakaian ramuan dari alam, keindahan kecantikan tradisional (exotic oriental beauty), peningkatan kualitas melalui penggunaan bahan baku kimia, mesin-mesin dan R&D, pemanfaatan teknologi pemasaran (direct marketing, professional distributor, teknologi informasi, advertising, sponsorship) dan penyesuaian gaya hidup.
Krisis ekonomi yang berkepanjangan diperburuk dengan tragedi World Trade Centre menyebabkan kondisi perekonomian dan dunia usaha di dalam negeri tidak lebih baik, namun PT. Mustika Ratu Tbk. yang telah menekuni bisnis selama 24 tahun (1978-2002) mencatat pertumbuhan dan likuiditas yang baik pada awal krisis tahun 1997 sampai tahun 2001, dimana pada tahun 2001 total penjualan naik sebesar 17,5% dan laba bersih naik 15,9%. Hal tersebut tercermin dari posisi perusahaan berdasarkan analisis SWOT yang dipetakan ke matriks I-E, bahwa perusahaan memiliki lebih banyak kekuatan dibanding kelemahan dan menghadapi lebih banyak ancaman dibanding peluang. Hal ini mencerminkan kondisi bahwa perusahaan yang telah menjalani masa awal pertumbuhan, masa pertumbuhan agresif dan sekarang masa kematangan akan menghadapi masa devensive di masa depan. Perusahaan perlu terns meremajakan diri dengan meneiptakan peluang, misalnya jasa perawatan SPA (Saute Par Aqua), bias nekawarna trend 2002 atau make up crayon 3 in 1 pearly shimmer trend 2001. General strategy alternatives yang dianjurkan berdasarkan posisi perusahaan adalah strategi pertumbuhan yang mendukung diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, diversifikasi konglomerat dan joint venture. Untuk mengantisipasi masa depan, diperlukan strategi pengembangan berdasarkan kondisi lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
Berdasarkan matriks analisis SWOT, strategi pengembangan untuk meningkatkan penjualan adalah akuisisi distributor independen, mempertahankan citra dengan memanfaatkan bangsawan dan lingkungan keraton, meningkatkan aktifitas direct marketing, mengintensifkan aktifitas product positioning khas, meningkatkan advertising produk toiletries, pengembangan dan penetrasi pasar ekspor, penetrasi dan pengembangan pasar SPA, meraih market leader kosmetika tradisional dan proaktif meningkatkan sosialisasi seluruh produk. Untuk pengembangan produk dilakukan pengembangan toiletries dalam kemasan sachet, adopsi strategi pesaing utama, peningkatan diferensiasi produk toiletries khususnya untuk segmen remaja, penyediaan produk dengan kemasan murah, peningkatan kerjasama dengan pemasok serta menawarkan produk yang tidak menonjolkan kesan tradisional untuk konsumen tertentu. Untuk mengembangkan organisasi dan manajemen, keuangan dan SDM dilakukan peningkatan aliansi pengembangan produk dan pasar, penataan organisasi dan manajemen, antisipasi penyerobotan nama oleh pesaing utama, meningkatkan bargaining power produsen secara kolektif terhadap pemerintah, memfokuskan kegiatan dan mengefektifkan alokasi dana serta mempersiapkan penerus yang bercitra sama."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T9828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>