Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67264 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Darmaningtyas
Yogyakarta: Salwa Press, 2002
362.2 DAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Isyanto
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ketut Gede Mudiarta
"Disertasi ini bertujuan untuk menjelaskan peran kapital dalam masyarakat dan pengaruhnya terhadap kualitas hidup masyarakat (QoL), ditinjau dari persepsi masyarakat. Upaya memperdalam analisis juga dilakukan dengan membahas peran tripartit pemerintah-swasta-masyarakat dalam peningkatan penguasaan kapital dan kualitas hidup masyarakat agribisnis berbasis komunitas banjar. Studi ini menggunakan model desain penelitian dominan-kurang dominan, yakni menggunakan metoda kuantitatif sebagai pendekatan utama yang didukung pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian ditetapkan pada lokasi implementasi PRIMA TANI yakni program percepatan akselerasi pemasyarakatan inovasi teknologi pertanian di Bali, tepatnya di Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak-Buleleng.
Temuan utama penelitian ini adalah: Pertama, hasil regresi dilanjutkan analisis jalur yang dilakukan menunjukkan bahwa ternyata kapital sosial merupakan faktor yang paling dominan pengaruhnya bagi peningkatan kualitas hidup, dibandingkan jenis kapital lainya, yakni kapital budaya, politik, dan ekonomi. Kedua, lingkungan institusional berupa peraturan dan kebijakan-kebijakan formal, ataupun unsur-unsur baru secara dinamis berjalan menjadi kerangka dalam mengatur tindakan ekonomi aktor atau kelompok pelaku agribisnis, berbasis banjar. Tindakan ekonomi aktor, berbasis pada relasi informal yang dilandasi kepercayaan bersama, norma, dan aturan-aturan in-formal banjar yang ternyata memiliki kelenturan (fleksibilitas) yang kuat dalam mewadahi aktivitas anggotanya. Pertalian dan pertautan antara lingkungan institusional dengan relasi informal yang mengikat tindakan aktor dalam mengejar kepentingan-kepentingannya merupakan sebuah kerangka, yakni kerangka institusional. Pada kerangka itu, peran pemerintah-swastakomunitas lokal, memainkan fungsi penting bagi peningkatan penguasaan kapital sosial, budaya, politik, dan kapital ekonomi yang bermuara pada peningkatan kualitas hidup komunitas agribisnis berbasis banjar. Tingginya peran kapital sosial dalam peningkatan kualitas hidup mesti didukung intervensi kebijakan dalam hal penganggaran program pembangunan yang dapat merangsang semakin tumbuh dan berkembangnya jaringan sosial. Kebijakan agribisnis terutama implementasi inovasi teknologi mesti bersifat tranformatif bagi perubahan budaya dan struktur sosial masyarakat. Pada sisi lain, investasi pembangunan ruang sosial perlu ditingkatkan, karena investasi bidang ini relatif tertinggal dibandingkan investasi dalam bidang ekonomi.
The purpose of the research in general is to analyze the capital in community and its influence to the quality of life (QoL), analized by the public perception. In more spesific way, it explains the role of government, private sector, and local community in influencing capital namely social capital, cultural capital, political capital, and economic capital and their influence to improve the quality of life. This study applies the dominant ?less dominant design model. Main approach applied quantitative study supported by qualitative approach. This research conducted in location of implementation PRIMA TANI namely program dissemination acceleration of agriculture technology innovation in Bali, precisely in Sanggalangit, District of Gerokgak-Buleleng.
The main finding in this dissertation are: First, result of regression and path analysis indicates that social capital is the most dominance influence for improvement of QoL, compared to other capital form. Second, in the agribussiness development show that institutional environment as formal regulation and policies, integrated with informal relationship at the messo and micro levels of individuals and their interpersonal ties as institutionalism mechanism. At the mechanism, the role of tripartit, plays necessary function for improvement of capital and improve the quality of life. Domination of the role of social capital in improvement the QoL must be supported by policy intervention in the case of budgeting and development programs which can stimulate social networks grows. Implementation of agricultural innovation must transformativelly for social changes, both for cultural and structural. Investation for social space need to be improved, because the invesment of this case relatively lag than in the field of economics."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
D905
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Nurul Hidayah
"Novel Pulung Gantung Tali Pati karya Iman Budhi Santosa merupakan novel yang membahas mengenai fenomena bunuh diri di Gunungkidul, yang disertakan dengan mitos dan kepercayaan masyarakat Gunungkidul. Fenomena bunuh diri beserta mitos dan kepercayaan pada masyarakat Gunungkidul telah menjadi bagian dari memori kolektif yang jika dipahami dapat menguak orientasi nilai budaya masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap apa yang dianggap bernilai, berharga, dan penting oleh masyarakat Gunungkidul dalam novel PGTP melalui mitos dan kepercayaannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik kualitatif dan teori orientasi nilai budaya Kluckhohn (dalam Koentjaraningrat, 1990). Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh mitos dan kepercayaan yang ada dalam novel memiliki struktur hubungan keterkaitan dan hubungan kronologis satu dengan lainnya. Selain itu, kelima orientasi nilai budaya Kluckhohn yaitu HK, MK, MW, MA, dan MM ditemukan pada mitos dan kepercayaan masyarakat Gunungkidul dalam novel PGTP.

The novel Pulung Gantung Tali Pati by Iman Budhi Santosa is a novel that discusses the phenomenon of suicide in Gunungkidul, which is included with the myths and beliefs of the Gunungkidul people. The phenomenon of suicide along with the myths and beliefs of the Gunungkidul people have become part of the collective memory which, if understood, can reveal the orientation of the cultural values of the people. This study aims to reveal what is considered worth, valuable, and important by the people of Gunungkidul in the PGTP novel through their myths and beliefs. This study uses a qualitative analytical descriptive approach and Kluckhohn's cultural value orientation theory (in Koentjaraningrat, 1990). The results of the study show that all the myths and beliefs in the novel have a structure of related relationships and chronological relationships with one another. In addition, the five orientations of Kluckhohn's cultural values, namely HK, MK, MW, MA, and MM, are found in the myths and beliefs of the Gunungkidul people in the PGTP novel.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Berger, Jhon Lis
"Penelitian tentang Dampak Pembangunan Jalan Lintas Kalimantan merupakan studi kasus pada desa-desa ruas jalan antara Palangkaraya dan Kuala Kapuas ini, mengambil lokasi di Kabupaten Kapuas yang merupakan salah satu dari 5 (lima) Kabupaten dan 1 (satu) Kota pada Propinsi Kalimantan Tengah.
Pembangunan Jalan Lintas Kalimantan merupakan salah satu kebijakan yang dilakukan pemerintah dengan tujuan untuk lebih memperlancar arus barang dan jasa serta mempercepat mobilitas manusia keseluruhan wilayah Kalimantan Tengah, serta mempercepat sasaran pembangunan lainnya, menghubungkan pusat-pusat produksi, pemasaran dan jalan yang mendorong sektor strategis lainnya seperti transmigrasi, pertanian, perkebunan, perindustrian, pertambangan dan sektor lainnya. Namun disadari juga setelah sekian lama pernbangunannya telah membawa dampak berupa perubahan sosial.
Pembangunan Prasarana Jalan Pada umumnya menimbulkan dampak berupa perubahan lingkungan. Penelitian ini mencoba melihat bagaimana masyarakat pedesaan bereaksi terhadap perubahan lingkungan mereka. Terutama pada pola pemukiman penduduk desa, mobilitas yang terjadi di kalangan penduduk setempat, serta interaksi yang terjadi antara kelompok-kelompok masyarakat di pedesaan dengan masyarakat kota lainnya serta pola pemilikan dan pemanfaatan lahan penduduk desa pada ruas Jalan Lintas Kalimantan.
Penelitian ini mencoba mendiskripsikan bentuk perubahan yang terjadi terutama pada sikap dan perilaku masyarakat desa pada pola pemukiman penduduk, pola mobilitas penduduk, pola interaksi masyarakat desa dan kota, serta pemilikan dan pemanfaatan lahan penduduk, dimana ada motif dan rangsangan yang mendorong masyarakat desa untuk bereaksi dengan lingkungannya. Hal ini menunjukkan telah terjadi suatu hubungan timbal balik yang dinamis antara pembangunan jalan tersebut dan perubahan pada penduduk setempat dalam usaha menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di sekitar mereka.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dimana metode ini merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengamatan langsung di lokasi penelitian dan mengadakan wawancara tidak terstruktur dan mendalam untuk memperoleh data-data mengenai perubahan yang terjadi sebagai dampak Pembangunan Jalan lintas Kalimantan terutama pada pola pemukiman, mobilitas penduduk, interaksi penduduk, dan pemilikan serta pemanfaatan lahan penduduk, sehingga diperoleh gambaran tentang Dampak Pembangunan Jalan lintas Kalimantan Terhadap Perubahan Perilaku Masyarakat di lokasi penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukan perubahan perilaku masyarakat desa pada pola pemukiman, mobilitas penduduk, interaksi penduduk, serta pemanfaatan dan pemilikan lahan ,merupakan perwujudan tindakan mayarakat desa yang didasarkan pada sikap yang dimiliki serta dirangsang oleh motif tertentu dan dipengaruhi oleh pembangunan Jalan Lintas Kalimantan yang memberikan kemudahan akses bagi penduduk dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini masyarakat desa melihat adanya selective (daya pilih/ pilihan) pada penggunaan transportasi darat yang mudah dan murah serta bentuk-bentuk perolehan akses bagi jalan lainnya yang merangsang masyarakat desa untuk menentukan pilihan yang berhubungan erat dengan motif-motif dan sikap-sikap masyarakat desa itu sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T908
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Bill Robby
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kapital sosial dan ketiadaan korban pada aksi terorisme di masa lalu dapat meningkatkan persepsi positif masyarakat terhadap mantan pelaku terorisme. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa kepemilikan pada kapital sosial dan kondisi ketiadaan korban dapat meningkatkan persepsi bahwa pelaku dapat menjadi individu yang lebih baik di masa depan, meminimalkan stigma negatif, dan memperbesar persepsi reintegrasi bagi mantan pelaku kejahatan. Penelitian ini menggunakan metode population-based survey experiment (P-BSE) dengan vignette treatment, serta melibatkan 398 partisipan dengan rentang usia 18 hingga 29 tahun untuk membandingkan persepsi partisipan terhadap kondisi mantan pelaku terorisme dengan kapital sosial tinggi vs. rendah serta ada vs. tidak adanya korban. Hasilnya, tidak ada perbedaan persepsi partisipan terhadap kondisi mantan pelaku terorisme dengan kapital sosial tinggi vs. rendah ataupun ada vs. tidak adanya korban. Penelitian ini turut menganalisis faktor demografis partisipan terhadap persepsi mengenai reintegrasi mantan pelaku terorisme. Hasilnya, faktor demografis juga tidak berpengaruh terhadap perbedaan persepsi partisipan mengenai mantan pelaku terorisme.

This study aims to prove that social capital and the absence of victims of past acts of terrorism can contribute to the increase of people's positive perceptions on ex-terrorists. Previous research show that the ownership of social capital and the absence of victims could contribute positively on the increase of belief in redeemability, minimizing negative stigma, and increasing the perception of reintegration. This study uses population-based survey experiment (P-BSE) method with vignette treatment, and involved 398 participants with age range from 18 to 29 years old in order to compare participants' perceptions on the conditions of ex-terrorists with the characteristics of high vs. low social capital and visible vs. invisible victims. As a result, there is no difference in participants' perceptions of the condition of former terrorists with either high vs. low social capital or visible vs. invisible victims. Apart from that, this study also analyzes participants' demographic factors on perceptions of the reintegration ex-terrorists. As a result, It is found that demographic factors also do not affect the differences in participants' perceptions of ex-terrorists"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sulistinah
"Manusia sebagai mahluk hidup, pada dasarnya selalu ingin mempertahankan hidupnya. Agar mereka tetap dapat beftahan, maka manusia itu sendiri berkecenderungan untuk selalu menjaga keseimbangan antara dirinya sebagai mahluk hidup dengan lingkungan alam dan sosial di mana is berdiam. Manusia tentunya tidak dapat hidup sendiri, is akan tinggal bersama individu lain, karena itu perlu adanya suatu kesesuaian antara dia dan lingkungan tempat tinggalnya. Dalam rangka penyesuaian ini, maka ia sebagai anggota masyarakat akan berusaha mengatasi keadaan-keadaan yang ditimbulkan oleh alam maupun lingkungan sosial tempat mereka berdiam; di mana keadaan tersebut dapat pula mempengaruhi keadaan fisik dari orang yang bersangkutan. Sehingga keadaan sakit atau tidaknya seseorang tidak terlepas dari interaksi yang diwujudkan oleh manusia dengan lingkungannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S12902
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarto
"Penelitian ini ditujukan untuk memahami persepsi etnik Papua terhadap diri dan kaitannya dengan kelompok bangsa sebagai akibat perluasan jaringan sosialnya, dengan pokok permasalahan "Persepsi Etnik Papua sebagai bangsa dalam kerangka NKRI", maka penelitian akan dipusatkan pada alam pikiran masyarakat atau penduduk etnik Papua sebagai populasi.
Penelitian inl bertujuan untuk mengungkap apa yang menjadi landasan pemikiran etnik Papua bergabung sebagai satu bangsa dalam NKRI dan apa yang mendorong etnik Papua sekarang ingin memisahkan diri dari NKRI serta untuk mengetahui harapan etnik Papua akan sejahtera didalam NKRI. Sumber data primer adalah masyarakat etnik Papua yang tinggal di Jakarta, yang diperoleh dengan kuesioner dan wawancara. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari buku-buku, referensi-referensi dan hasil penelitian yang telah dilaksanakan. ldealnya sumber data adalah masyarakat suku-suku asli yang tinggal di Papua, karena Iebih representatif dan valid untuk pengambilan keputusan.
Analisa data berdasarkan kualitatif maupun kuantitatif, dengan teknik analisis tabel dan untuk pengambilan keputusan menggunakan Analytical Hierarchy Process. Kesimpulan dari analisis adalah etnik Papua masih setuju tetap integrasi kedalam NKRI, mereka masih merasa bangga sebagai bangsa Indonesia dan mengakui simbol-simbol negara Indonesia maupun Pancasila sebagai dasar negara. Tetapi disisi lain masih adanya persepsi generasi bare etnik Papua yang masih terinspirasi dengan Resolusi Majelis Umum PBB Nomor 1514, yang menuntut diadakan referendum, pembentukan negara federal atau merdeka. Sedangkan Papua akan Iebih sejahtera dimasa depart apabila putra daerah diberi kesempatan untuk maju dan memimpin daerahnya sendiri, dengan jalan melaksanakan pemekaran propinsi dengan status otonomi daerah.
Untuk kepentingan pembangunan Papua dimasa mendatang, Pemerintah Pusat disarankan membuat sejarah integrasi Papua dengan benar dan jujur, dengan harapan agar generasi muda etnik Papua mengerti dan memahami sejarah integrasi Papua yang sebenamya serta untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa nasionalisme generasi muda untuk mendukung keberhasilan pembangunan di Papua. Disamping itu juga disarankan melaksanakan penelitian tentang OPM, pelaksanaan Otonomi Khusus, pelaksanaan Otonomi Daerah, pelaksanaan Pemekaran propinsi dan Penelitian tentang kehidupan dan karakteristik suku-suku etnik Papua.

This research is address to comprehend ethnic perception of Papua to self and his bearing with nation group. With problems 'Ethnic Perception of Papua as nation in NKRI, hence research will be concentrated on society mind nature or ethnic resident of Papua as population.
This research aim to to express what the basis for ethnic idea of Papua as nation integration in NKRI and what pushing is ethnic of Papua now wish to independence from NKRI and also to know ethnic expectation of Papua will be prosperous in NKRI. Source of primary data is ethnic society of Papua who live in Jakarta, obtained with interviews and questionaire. While source of data of sekunder obtained from books, research result and references. Ideally the source of data is original terms society who live in Papua, because more representatif and valid for decision making.
Data analysis pursuant to qualitative and quantitative, with technique analyse tables and for decision making to use Analytical Hierarchy Process. Conclusion of analysis is ethnic of Papua still agree remain to integrate into NKRI, they still feel proud as Indonesian nation and confess Indonesia state symbols and also Five Principles as state s philosophy. But on the other side there is still his perception of ethnic new generation of Papua which still inspiration with Resolution of United Nations Number 1514, claiming to be performed by referendum, forming of federal states or independence. While Papua will be more be prosperous is future if putra daerah given by opportunity to go forward and lead its Papua, by way of executing advance of province with autonomy status.
The future to development of Papua, Central Government suggested to make history integrate Papua truly and honesty, on the hope to be ethnic the new generation of Papua understand and comprehend history integrate Papua which in fact and also to build and develop to nationalism. Beside that is also suggested to execute research about OPM, execution of Special Autonomy, execution of advance province and ethnic terms characteristic and life of Papua research.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T20264
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Ferdinand Putra
"Sepak bola selalu menjadi olahraga yang paling populer di masyarakat Indonesia dan akhirnya menghasilkan banyak pecinta sepak bola. Sepak bola Indonesia sekaligus federasinya yaitu PSSI sering menjadi bahan pembicaraan berdasarkan persepsi para pecinta sepak bola. Saat ini, kinerja dari kepengurusan sekaligus ketua umum PSSI periode 2019-2023 sedang menjadi pembicaraan hangat oleh masyarakat pecinta sepak bola Indonesia di media sosial karena pergantian ketua umum sekaligus pengurus ke periode 2023-2027. Iwan Bule memiliki berbagai kinerja positif serta tindakan buruk selama masa jabatannya. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana rasa kepercayaan yang dimiliki berdasarkan persepsi masyarakat pecinta sepak bola Indonesia kepada Iwan Bule sebagai ketua umum PSSI periode 2019-2023 serta membuktikan apakah pada akhir kepemimpinannya, Iwan Bule sudah dapat memberikan rasa puas kepada para pecinta sepak bola Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui pengumpulan data primer yang diperoleh dari wawancara serta pengumpulan data sekunder yang diperoleh melalui observasi daring. Hasil analisis menemukan bahwa rasa kepercayaan dapat dibangun seiring dengan berjalannya waktu. Meskipun pada awal kepemimpinan Iwan Bule tidak memiliki rasa kepercayaan dari para pecinta sepak bola, namun di akhir kepemimpinannya ia berhasil mendapatkan rasa kepercayaan yang menghasilkan rasa puas dari para pecinta sepak bola Indonesia.

Football has always been the most popular sport in Indonesian society and has finally produced a lot of football lovers. At present, the performance of the management as well as general chairman of PSSI for the 2019-2023 period is being hotly discussed by Indonesian football lovers on social media due to the replacement of the general chairman as well as administrators for the 2023-2027 period. Iwan Bule has had various positive performances as well as bad actions during his tenure. This study aims to find out how trust is held based on the perceptions of Indonesian football lovers in Iwan Bule as the general chairman of PSSI for the 2019-2023 period and to prove whether at the end of his leadership, Iwan Bule has been able to give satisfaction to Indonesian football lovers. By combining literature studies and qualitative content analysis, this study found that trust can be built over time. Even though at the beginning of Iwan Bule's leadership he did not have a sense of trust from football lovers, at the end of his leadership he managed to gain a sense of trust which resulted in satisfaction from Indonesian football lovers."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>