Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161747 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Blessmiyanda
"Wilayah perairan Indonesia yang sangat luas berakibat pada besarnya potensi sumberdaya laut yang ada. Sumberdaya ini perlu diupayakan agar penggunaannya memperhatikan daya dukung dan kelestarian, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Kebutuhan energi listrik di Indonesia terutama di Pulau Jawa yang berfluktuasi dan cenderung meningkat, diperkirakan dalam periode 1986 - 2010 diperlukan tambahan pembangkit listrik sebesar 26.500 MW. Untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut, Pemerintah melalui Perusahaan Listrik Negara merencanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Tawar yang memiliki kapasitas 2400 MW. PLTGU Muara Tawar yang direncanakan dibangun di atas lahan seluas 39,6512 Ha yang termasuk Desa Segara Jaya dan Desa Pantai Makmur Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat.
Berdasarkan studi Analisis Mengenal Dampak Lingkungan (AMDAL) yang telah dilakukan, jenis kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak pada tahap konstruksi meliputi mobilisasi personil, peralatan dan material, pematangan lahan, pemancangan tiang pondasi dan pembangunan kanal pendingin dan demiaga sementara.
Mengingat aktivitas konstruksi PLTGU ini diperkirakan menimbulkan dampak lingkungan di wilayah pesisir tempat proyek dibangun, maka dilakukan pemantauan pada komponen - komponen lingkungan hidup yang berpotensi menimbulkan dampak. Penelitian lapangan yang dilaksanakan pada tahap konstruksi (Mei 1995 - Mei 1996) meliputi pengamatan dalam bidang Sosial Ekonomi, Kualitas Air Laut, dan Kualitas Udara. Pengamatan ini dilakukan terhadap aspek - aspek dan di lokasi yang diperkirakan mendapatkan dampak langsung dari aktivitas proyek. Hipotesis dari Tesis ini adalah : Konstruksi Proyek PLTGU Muara Tawar akan menimbulkan dampak pada lingkungan pesisir.
Dari penelitian diketahui sebanyak 29,25 % dari total pekerja non skilled diserap dari tenaga local/penduduk disekitar tapak proyek. Penyerapan tenaga kerja lokal ini menyebabkan perubahan lapangan pekerjaan beberapa penduduk yang sebelumnya nelayan menjadi buruh proyek PLTGU. Hasil analisis Statistik menunjukkan tingkat pendapatan penduduk yang bekerja sebagai buruh PLTGU ternyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan bekerja sebagai nelayan.
Sebagian besar responden ( 91 %) menyatakan tidak keberatan terhadap keberadaan proyek, karena dipandang memberikan kesempatan kerja dan juga memajukan kesempatan berusaha bagi masyarakat setempat. Responden yang keberatan, berpendapat proyek ini membuat laut menjadi lebih dangkal dan berkurangnya hasil tangkapan udang dari pinggir pantai.
Berdasarkan pengukuran kedalaman yang telah dilakukan, menunjukkan adanya pendangkalan perairan. Pendangkalan ini disebabkan proses sedimentasi yang tinggi yang telah terjadi sebelum adanya proyek PLTGU. Proses sedimentasi terlihat dari kandungan bahan padatan tersuspensi (TSS) yang telah melampaui baku mutu menurut Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. 0211/1988. Kandungan TSS terbesar terjadi saat kegiatan pengerukan pantai dan pemancangan tiang pondasi. Hasil analisis statistik menunjukkan ada pengaruh dari pembangunan proyek PLTGU Muara Tawar pada tingginya kandungan TSS di perairan .
Hasil pemantauan kualitas air laut, dijumpai adanya beberapa parameter logam berat yang kandungannya meningkat sejak adanya proyek PLTGU bila dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya proyek. Parameter logam berat yang meningkat ini adalah Cd, Ni, dan Pb. Kandungan logam berat ini meningkat sebanding dengan meningkatnya curah hujan dan menurun seiring dengan menurunnya curah hujan. Logam berat ini bukan berasal dari proyek PLTGU tetapi menunjukkan limbah perkotaan yang terbawa aliran sungai masuk ke perairan pantai. Keadaan ini diduga juga dipengaruhi oleh berkurangnya hutan bakau yang tumbuh di pantai. Diketahui bahwa salah satu fungsi dari hutan bakau adalah sebagai penyerap lumpur karena adanya sistim akar yang padat sehingga partikel yang sangat halus mengendap di sekeliling akar bakau membentuk kumpulan lapisan sedimen yang sekali mengendap biasanya tidak dialirkan keluar lagi. Logam berat yang terbawa aliran sungai akan tersaring oleh lumpur hutan bakau sehingga tidak masuk ke perairan pantai, namun jika hutan bakau ini musnah, maka aliran sungai yang mengandung logam berat akan langsung masuk ke perairan pantai. Berdasarkan studi yang dilakukan saat AMDAL dijumpai hutan bakau sebanyak 1500 pohon/ha , namun saat penelitian pada tahap konstruksi ini hutan bakau yang ada tinggal 1135 pohon/ha.
Kandungan debu dan tingkat kebisingan terbesar terjadi di lokasi tapak proyek, kemudian semakin menurun pada daerah sekitar tapak dan nilainya kecil di daerah pemukiman yang jauh dari tapak proyek. Disini terlihat bahwa besarnya curah hujan juga ikut berperan terhadap kandungan debu. Pada saat curah hujan tinggi, kandungan debu rendah. Sedangkan saat curah hujan rendah, kandungan debu tinggi bahkan melampaui baku mutu yang ditetapkan menurut Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 660.31/SK1694-BKPMD182.
Persepsi penduduk menunjukkan bahwa mereka yang tinggal di dekat tapak proyek merasa terganggu oleh debu dan kebisingan, sedangkan yang tinggalnya_ jauh dari tapak proyek tidak merasa terganggu. Hasil analisis Statistik menunjukkan adanya pengaruh antara lokasi tempat tinggal penduduk dengan persepsi terhadap gangguan debu, selain itu analisis Statistik menunjukkan bahwa ada pengaruh antara lokasi tempat tinggal penduduk dengan persepsi terhadap gangguan kebisingan.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa konstruksi prayek PLTGU Muara Tawar menimbulkan dampak terhadap lingkungan pesisir.

Impact of the Contstruction of the Power Plant on the Coastal Environment (A Case Study in the Gas-Generated Power Plant at Muara Tawar-Bekasi, West Java)The vast area of Indonesian waters offers a wide variety of natural resources. It is very critical to conserve the use of these resources. The ecosystem along the coastal area is also sensitive due to its natural changes that shape the coastline. There is a steady concern of new development that will endanger the coastal ecosystem. Increasing awareness of the communities of any new development can prevent coastal destruction.
In Java the need of electricity is on the rise. It is estimated that from 1986 to 2010 as much as 26.500 MW is needed. Indonesia is building a gas-generated power plant (Perusahaan Listrik Tenaga Gas Uap or PLTGU) in Muara Tawar with a capacity of 2.400 MW. This plant is constructed on a 396,512 ha land in East Java.
Based on the environmental impact assessment (Analysis Mengenai Dampak Lingkungan or AMDAL) the development of this power plant will affect on the coastal ecosystem and environment. This study was conducted to investigate the impacts of PLTGU on water and air quality, and social economy of the coastal community.
The levels of some heavy metals such as Cd, N, and Pb, have increased since the development of the power plant. It was suspected that the heavy metals originated from the city sewage rather than from the PLTGU. Naturally the mangroves filter these heavy metals. However, the density of mangrove has declined from 1,500 trees/ha to 1,135 trees/ha after the PLTGU project was developed. It was noted that the levels of these heavy metals increased with the increasing amount of rainfall.
Project PLTGU also has affected the noise intensity and dust density around the area. It was found that the dust density and amount of rainfall are inversely related. When there was a high amount of rainfall, the dust density was low, and vice versa. Local communities around the project were greatly affected by the amount of dust and noise intensity. Statistics showed the impact of the dust density problem and of the noise intensity on the residential sites.
It was found that 29.25% of the local non-skilled workers who were fishermen have now become power plant workers. Power plant workers tend to have higher income than the fishermen. Individuals (91%) who are in favor of the power plant project consider that the plant will result in a higher employment rate. However, others feel that the plant will cause sedimentation and reduction in the ocean harvest. Sedimentation due to total suspended solids (TSS) has occurred even before the plant started and its rate will continue to increase as the plant developed.
In conclusion, the development of PLTGU Muara Tawar will impact on its coastal environment.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T983
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Candraditya
"Kegagalan prematur pada material mixing chamber turbin gas. Bentuk kegagalan yang terdeteksi adalah terjadinya lubang atau sumuran. Analisa dilakukan dengan melakukan studi pada material paduan yang berjenis 16Mo3/17Mn4 untuk digunakan pada mixing chamber, dengan mengambil data-data seperti komposisi kimia, komposisi deposit, bahan bakar, mikrostruktur, dan kekerasan.
Dari hasil analisa yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kegagalan disebabkan oleh serangan korosi temperatur tinggi pada rentang temperatur 600 - 800°C atau tipe kedua. Data literatur menunjukkan terbentuknya senyawa natrium sulfat dan vanadium oksida dari proses pembakaran yang menyebabkan terjadinya korosi sumuran.

There were premature failures of mixing chamber part of turbine gas. The failure has been detected from pitting formation. Analyses is done taking from material alloy of 16Mo3/17Mn4 that used in mixing chamber with data-data like: material composition, deposits composition, fuel oil, microstructures, and micro hardness.
From analysis, it can be concluded that failure in mixing chamber were done by hot corrosion attack in temperature 600 - 800°C or type II (LTHC). Literatures showing that natrium sulfate and vanadium oxide were resulted from the combustion process thus pitting corrosion.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51503
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yogananda
"Teluk Jakarta merupakan tempat berkumpulnya beberapa muara sungai. Di sekitar sungai-sungai tersebut banyak terdapat perindustrian yang di duga membuang limbahnya ke badan sungai. Akibatnya memberikan efek negatif terhadap kehidupan di sekitar Jakarta dan dapat terjadi penimbunan logam-logam berat dalam sedimen yang terbawa sampai ke teluk Jakarta. Studi kali ini akan mempelajari kontaminasi logam berat di dalam sedimen yang diambil diperairan muara sungai yang mengalir menuju ke
Teluk Jakarta dengan menggunakan prosedur ekstraksi bertahap (sequential extraction). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi logam berat Cr dan Zn di perairan dan untuk mengetahui persentase fraksi dari tiap logam tersebut di dalam sedimen yang bersifat “Weak Acid Soluble Fraction”, “Easily Reducible Fraction”, “Moderately Reducible Fraction”, “Organically-Bound Fraction”, dan residual atau “Lithogenic Fraction”.
Pada penelitian ini diperoleh data tingkat pencemaran tertinggi logam Cr pada Msk3 dengan konsentrasi total sekitar 80 ppm, dan terendah pada Mtw1 dengan konsentrasi sekitar 40 ppm. Daerah dengan tingkat
pencemaran tertinggi logam Zn berada pada lokasi Mtr1 sebesar 270 dan terendah pada Mtr2 dengan konsentrasi sebesar 100 ppm. Distribusi fraksi labil logam Cr dan logam Zn berturut - turut yang dapat tersedia untuk biota
potensial pada muara Teluk Jakarta khususnya di muara Tiram, muara Tawar dan muara Sunda Kelapa berkisar antara 30% – 55% dan 25% - 60%"
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, ], 2008
S30680
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hardy Prasetia
"Mixing Chamber merupakan komponen dalam turbin gas yang berfungsi sebagai penghubung antara combustor gas turbin dan first stage nozle gas turbin. Mixing chamber juga berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas panas agar sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas. Adapun, penelitian ini untuk mengkaji adanya indikasi creep, penyebab terjadinya creep, dan mengetahui jenis creep yang terjadi. Dengan demikian, hasil ini dapat digunakan dalam merencanakan sistem evaluasi, dan apakah perlu diadakan major inspection atau tidak. Mixing chamber dengan ASM specification number A516 gr 65 beroperasi pada temperatur berkisar 500-1100°C.
Metodologi penelitian ini dengan menggunakan pengujian kekerasan skala Vickers, pengujian struktur mikro, pemeriksaan XRD dan XRF. Bagian mixing chamber yang mengalami kegagalan memiliki nilai kekerasan rata-rata 140VHN. Dari hasil pengujian struktur mikro terdapat adanya intergranular cracking pada mixing chamber. Hasil pemeriksaan XRD pada deposit bahan bakar treated terdapat adanya unsur sulphur. Diketahui unsur sulphur yang mengakibatkan penurunan ketahanan creep dan mengakibatkan adanya proses sulfidisasi. Sehingga adanya unsur sulphur merupakan penyebab terjadinya kegagalan creep pada komponen mixing chamber. Kegagalan mixing chamber juga dikarenakan ketidaksesuaian antara kondisi operasional dengan spesifikasi pemilihan material. Kegagalan yang terjadi pada mixing chamber merupakan kegagalan jenis creep cavities, ini bercirikan adanya intergranular cracking.

Mixing Chamber are gas turbine component as used to connect a combustor of a gas turbine to a first stage nozzle gas turbine. Addition that, Mixing Chamber deliberately design to face and to form hot gas flow so that to correspond with nozzle size and turbine blade gas turbine. This research is purposed to study presence indicate creep, study at the bottom of creep, and to know variety creep presence. Therefore, this result can used to plan evaluation system and whether needed major inspection or not. Mixing Chamber with ASM specification number A516 gr 65 has temperature operation approximately 500-1100°C.
This research methodology used hardness testing scale Vickers, microstructure testing, XRD, and XRF. Part of failure of mixing chamber has average grade hardness 140 VHN. Result of microstructure presence intergranular cracking and XRD testing on deposit fuel treated presence sulphure. Whereas sulphure will result decreases creep resistance and sulphidation process. Therefore, failure creep of mixing chamber is consequence presence of sulphure and not properly between material selection with condition occurred. Failure creep variety presence is creep cavities, its has feature presence of intergranular cracking.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51096
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadi Santoso
"Stabilitas tegangan menjadi salah satu perhatian sejak beberapa negara di dunia mengalami blackout. Blackout tersebut diakibatkan banyak hal diantaranya lambatnya respon relai tegangan rendah, sistem kontrol dan karakteristik dari kestabilan tegangan itu sendiri. Karakteristik stabilitas tegangan dapat digambarkan pada sebuah kurva yang telah banyak digunakan yaitu kurva PV yang menggambarkan karakteristik tegangan pada beban yang dipengaruhi oleh faktor impedansi saluran, tegangan pada sisi pengirim, dan karakteristik beban itu sendiri. Tegangan itu sendiri merupakan manivestasi dari ketersediaan daya reaktif yang ada pada sistem. Semakin besar daya reaktif yang dipasok ke sistem maka tegangan sistem akan semakin tinggi. Cara yang ditempuh adalah meningkatkan produksi daya reaktif pada pembangkit, kompensasi daya reaktif dan catu dari saluran transmisi itu sendiri.
Rekonfigurasi yang merupakan metoda untuk meningkatkan kapasitas saluran transmisi sehingga memungkinkan untuk mengalirkan daya dengan kapasitas yang lebih besar. DlgSILENT v.13 adalah simulator yang digunakan untuk pengambilan data simulasi untuk mensimulasikan sistem Jawa-Bali khususnya regional 1. Simulator ini digunakan untuk mensimulasikan aliran daya dan mensimulasikan kondisi khusus seperti lepasnya saluran dan gangguan hubung singkat, kemudian melihat pengaruhnya terhadap stabilitas tegangan sistem. Cara yang digunakan adalah membandingkan stabilitas tegangan pada kondisi sebelum dan setelah rekonfigurasi. Rekonfigurasi yang dilakukan adalah menghubungkan pembangkit Muara Tawar langsung ke GI Bekasi yang berbeban berat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Handaya Saputra
"Sebagai salah satu bentuk penghematan dan konservasi energi, perusahaan pembangkit listrik Muara Tawar akan mengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi gas bumi. Titik suplai terdekat yang dapat memenuhi kebutuhan gas berada dilokasi Muara Bekasi. Oleh karena itu dibutuhkan pipa yang dapat menghubungkan kedua titik tersebut. Tujuan studi ini adalah untuk menghasilkan suatu rancangan sistem perpipaan transmisi gas dari titik suplai gas dengan tapping point Muara bekasi ke perusahaan pembangkit listrik Muara Tawar melalui jalur lepas pantai. Perancangan ini dimulai dengan pengumpulan data teknis dan data suplai-permintaan gas perusahaan pembangkit listrik Muara Tawar, dilanjutkan dengan analisis data, pembuatan rute serta hasil kondisi teknis desain. Standar desain yang digunakan adalah DnV 2000. Kebutuhan gas perusahaan pembangkit listrik Muara Tawar adalah 400 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day). Dari data sekunder, diperoleh panjang total rute alternatif 3,7 km. Diameter pipa Carbon Steel yang digunakan memiliki diameter nominal 22 inch. Tekanan suplai gas adalah 350 psig dengan tekanan di titik demand ditetapkan sebesar 500 psig sehingga dibutuhkan kompresor. Pada sistem perpipaan yang dirancang, diperoleh tekanan di titik akhir sebelum masuk kompresor adalah 321,7 psig. Faktor kestabilan pipa pada dasar laut menjadi faktor penentu dan diperoleh berat minimum pipa yaitu 793,16 ton, sedangkan hasil rancangan sebesar 932,6 ton. Berdasarkan nilai tersebut, dapat disimpulkan pipa akan stabil pada dasar laut.

Power plant Muara Tawar will substitute the need of oil fuel to gas as form of economizing and energy conservation. The nearest supply point to fulfill natural gas needed on Muara Bekasi. So that Power Plant Company needed to develop gas pipeline infrastructure to joining the point.The purpose of this study is to create a system of gas transmission pipeline from gas supply point at Muara Bekasi to Power Plant Muara Tawar trough to offshore area. Design of gas transmission pipeline is started with technical data collection and supply-demand analyzing, continued with data analysis, rute construction and result of condition operation. The standard design of this design is DnV 2000. Gas demand in Power Plant Muara Tawar is 400 MMSCFD. From secondary data had been obtained total length of alternative route 3.7 km. Carbon Steel pipe diameter which had been used 22 inch nominal diameter. Gas supply pressure is 350 psig with pressure of demand point is setted on 500 psig. On pipeline system design the preesure before put in to compressor is around 321.7 psig. The design on bottom stability factor is the main concern. From the design calculation the total minimum pipe weight is 793.16 ton, whereas the design around 932.6 ton. Therefore, the pipe will be stable on bottom of sea."
Depok: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
AJ-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Nur
"PLN Muara Tawar akan melakukan penggantian kebutuhan dari Bahan Bakar Minyak menjadi gas sebagai salah satu bentuk penghematan dan konservasi energi. Namun karena belum adanya infrastruktur pipa yang mensuplai gas alam dari jaringan pipa transmisi utama Sumatera Selatan - Jawa Barat langsung menuju PT. PLN pembangkit Muara Tawar. Karena itu diperlukan pembangunan infrastruktur perpipaan gas untuk mendorong pemanfaatan gas alam sebagai bahan bakar utama PT. PLN pembangkit Muara Tawar. Tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk menghasilkan suatu rancangan system perpipaan transmisi gas dari titik suplai gas dari tapping point Muara bekasi ke PT. PLN Pembangkit Muara Tawar. Perancangan sistem perpipaan transmisi gas ini dimulai dengan pengumpulan data teknis dan data suplai-permintaan gas PT. PLN Pembangkit Muara Tawar, dilanjutkan dengan analisis data, pembuatan rute, simulasi dengan piranti lunak, perhitungan keekonomian serta analisis dampak sosial dan lingkungan. Standar desain yang digunakan dalam perancangan system perpipaan transmisi gas ini adalah ASME B31.8-1995. Kondisi optimal dari rancangan dicari dengan melakukan simulasi menggunakan piranti lunak Piping System FLUID FLOW versi 2.1. Kebutuhan gas PT. PLN Pembangkit Muara Tawar adalah 400 MMSCFD. Dari data sekunder, diperoleh panjang total rute alternatif 7,2 km. Diameter pipa Carbon Steel yang digunakan memiliki diameter nominal 26 inch. Tekanan suplai gas adalah 350 psig dengan tekanan di titik demand ditetapkan sebesar 500 psig dan kecepatan gas maksimum sebesar 30,48 m/s. Pada alternatif sistem perpipaan yang dirancang, diperoleh tekanan di titik sebelum kompresor adalah 296 psig dengan kecepatan gas 22,4 m/s. Pembangunan sistem perpipaan dilakukan 2 tahap (2007-2009) dengan masa operasi selama 15 tahun (2007-2022). Daya kompresor yang digunakan adalah 5963 HP untuk tahap I dan 6072 HP untuk tahap II dengan efisiensi 0,75 dan rasio Pout/Pin sebesar 1,6. Total biaya investasi yang telah ditambahkan dengan bunga mencapai 39,17 juta US$ untuk tahap I dan 16,84 Juta US$ untuk tahap II. Pada kasus dasar dimana Toll Fee harga jual gas ditetapkan sebesar 0,20 $/MMBtu, didapat NPV pada tahun 2022 sebesar 121,72 juta US$ dengan IRR 32,61%, payback period 4,2 tahun dan B/C ratio 4,50.

PLN Muara Tawar will substitute the need of oil fuel to gas as form of economizing and energy conservation. However, due to no pipeline infrastructure which supplying natural gas from main network pipe transmission South Sumatra-West Java direct ti PT. PLN Pembangkit Muara Tawar. Therefore development of gas pipeline infrastructure is needed to enhance natural gas usage as main fuel of PT. PLN Pembangkit Muara Tawar. The purpose of this paper is to create a system of gas transmission pipeline from gas supply point at Muara Bekasi to PT. PLN Pembangkit Muara Tawar. Design of gas transmission pipeline is started with technical data collection and supplydemand analyzing, continued with data analysis, rute construction, simulation, economic feasibility study, and social-environmental effect analysis. The standard design which had been used in gas transmission pipeline system is ASME B31.8 1995. Optimum condition of design is made by using software simulation of pipping system FLUID FLOW 2.1. Gas demand in PT. PLN Pembangkit Muara Tawar is 400 MMSCFD. From seconder data had been obtained total length of alternative route 7,2 km. Carbon Steel pipe diemeter which had been used 26 inch nominal diameter. Gas supply pressure is 350 psig with pressure of demand point is setted on 500 psig and maximum gas velocity is 30,48 m/s. On designed of pipeline system alternative, obtained the pressure at the point before compressor is 296 psig with gas velocity 22,4 m/s. The piping system construction done in 3 years (2007 ? 2009) and piping system operating time is assumed as long as 15 years (2007 ? 2022). Compressor power which be used is 5963 HP for step I and 6072 for step II with efficiency 0,75 and ratio Pout/Pin is 1,6. Total of investment cost which had been added with interest reach US$ 39,17 millions for step I and US$ 16,84 millions for step II. The basic case where Toll Fee of gas selling price is setted on 0,20 $/MMBtu, NPV on year 2022 is US$ 121,72 millions with IRR 32,61%, payback period 4,2 years and B/C ratio 4,50."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Nurina Listya Ningrum
"Konstruksi adalah salah satu pekerjaan paling berisiko yang dipengaruhi oleh gangguan dengan paparan stres panas. Stres akibat panas berasal dari kombinasi suhu lingkungan tempat kerja, metabolisme tubuh pekerja, pakaian kerja, dan karakteristik pekerja. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan studi cross-sectional yang dilakukan pada bulan April-Mei 2019 dengan 181 responden. Hasilnya menunjukkan bahwa indeks WBGT luar ruangan berkisar antara 25,3°C hingga 36,8°C. Setelah dibandingkan dengan PERMENKES nomor 70 pada tahun 2016, ditemukan bahwa 100% pekerja mengalami stres akibat panas. Hasil kuesioner menunjukkan 174 responden (96%) mengalami setidaknya satu keluhan kesehatan, dengan keluhan tertinggi banyak berkeringat (92,3%). Hasil pengukuran efek fisiologis menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tekanan darah, denyut nadi, saturasi oksigen, dan suhu tubuh antara sebelum bekerja dengan setelah bekerja (nilai p <0,05). Berdasarkan hasil, manajemen proyek disarankan untuk melakukan berbagai upaya dalam mengendalikan stres panas, untuk meminimalkan dampak gangguan panas pada pekerja.

Construction is one of the most risky jobs that is affected by interference with heat stress exposure. Stress due to heat comes from a combination of workplace environmental temperature, worker's metabolism, work clothes, and worker characteristics. This research is a quantitative study with a cross-sectional study conducted in April-May 2019 with 181 respondents. The results show that the outdoor WBGT index ranges from 25.3°C to 36.8°C. After comparing with PERMENKES number 70 in 2016, it was found that 100% of workers experienced heat stress. The results of the questionnaire showed 174 respondents (96%) experienced at least one health complaint, with the highest number of complaints sweating (92.3%). The results of measurement of physiological effects showed that there was a significant relationship between blood pressure, pulse, oxygen saturation, and body temperature between before work and after work (p value <0.05). Based on the results, project management is advised to make various efforts in controlling heat stress, to minimize the impact of heat disruption on workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiansyah
"PT. PLN unit pembangkit Muara Tawar akan melakukan penggantian bahan baker dari Bahan Bakar Minyak menjadi gas bumi sebagai salah satu bentuk penghematan dan konservasi energi. Titik supplai terdekat yang dapat memenuhi kebutuhan gas yang dibutuhkan berada dilokasi Muara Bekasi, yang merupakan bagian dari jalur pipa transmisi utama Sumatera Selatan - Jawa Barat atau yang dikenal dengan SSWJ. Oleh karena itu dibutuhkan pipa yang dapat menghubungkan kedua titik tersebut. Tujuan penyusunan studi ini adalah untuk menghasilkan suatu rancangan system perpipaan transmisi gas dari titik suplai gas dari tapping point Muara bekasi ke PT. PLN Pembangkit Muara Tawar melalui jalur lepas pantai (offshore). Perancangan sistem perpipaan transmisi gas ini dimulai dengan pengumpulan data teknis dan data suplai-permintaan gas PT.PLN Pembangkit Muara Tawar, dilanjutkan dengan analisis data, pembuatan rute serta hasil kondisi teknis design. Standar desain yang digunakan dalam perancangan sistem perpipaan transmisi gas ini adalah DnV 2000. Kebutuhan gas PT. PLN Pembangkit Muara Tawar adalah 400 MMSCFD. Dari data sekunder, diperoleh panjang total rute alternatif 3,7 km. Diameter pipa Carbon Steel yang digunakan memiliki diameter nominal 22 inch. Tekanan suplai gas adalah 350 psig dengan tekanan di titik demand ditetapkan sebesar 500 psig sehingga dibutuhkan kompresor. Pada sistem perpipaan yang dirancang, diperoleh tekanan di titik akhir sebelum masuk kompresor adalah 321,7 psig Pada perancangan ini faktor kestabilan pipa pada dasar laut menjadi faktor penentu. Sehingga untuk mendapatkan kestabilan pada pipa berat pipa harus lebih besar dari berat minimum yang telah ditentukan, dari hasil yang diperoleh berat minimum pipa yaitu 793,16 ton, sedangkan hasil rancangan sebesar 932,6 ton. Sehingga dari hasil rancangan dapat disimpulkan pipa akan stabil pada dasar laut. Pembangunan sistem perpipaan dilakukan 2 tahap (2008-2010) dengan masa operasi selama 15 tahun (2008-2023). Daya kompresor yang digunakan adalah 7.000 HP untuk tahap I dan 7.000 HP untuk tahap II dengan efisiensi 0,75 dan rasio Pout/Pin sebesar 1,55. Total pembiayaan yaitu US$ 10.329.901, dengan IRR 67,79 %, B/C 10,4 dan tingkat pengembalian modal 8,16 bulan.

PLN Muara Tawar will substitute the need of oil fuel to gas as form of economizing and energy conservation. The nearest supply point to fulfill natural gas needed on Muara Bekasi, from main network pipe transmission South Sumatra-West Java or SSWJ. So that PLN needed to develop gas pipeline infrastructure to joining the point. The purpose of this study is to create a system of gas transmission pipeline from gas supply point at Muara Bekasi to PT. PLN Pembangkit Muara Tawar trough to offshore area. Design of gas transmission pipeline is started with technical data collection and supply-demand analyzing, continued with data analysis, rute construction and result of condition operation. The standard design which had been used in gas transmission pipeline system is DnV 2000. Gas demand in PT. PLN Pembangkit Muara Tawar is 400 MMSCFD. From seconder data had been obtained total length of alternative route 3,7 km. Carbon Steel pipe diemeter which had been used 22 inch nominal diameter. Gas supply pressure is 350 psig with pressure of demand point is setted on 500 psig. On pipeline system design the preesure before put in to compressor is around 321,7 psig. The design on bottom stability factor to be the main concern, when the pipe wills stabile if the weight of pipe on bottom more than minimum requirement. From the design calculation the minimum pipe weight is 26,61 ton, whereas the design around 932,6 ton. So that pipe will be stabil on bottom of sea. Compressor which be used is 7.000 HP for step I and 7.000 for step II with efficiency 0,75 and ratio Pout /Pin is 1,55. Total of investment cost reach US$ 10.329.901.With 67,79% IRR, B/C 10,4 and payback period 8,16 month."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49694
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Megawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik pekerjaan dan motivasi karyawan divisi operasi pada PT PJB UP Muara Tawar. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey yang menggunakan teknik pengambilan total sampling terhadap seluruh karyawan tetap non-manajerial divisi operasi yang berjumlah 50 responden. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa job characteristics berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi karyawan divisi operasi pada PT PJB UP Muara Tawar.

This research aims to analyse the influence of job characteristics and employees motivation of operation division in PT PJB UP Muara Tawar. The approach used is quantitative approach with survey method using total sampling technique to all nonmanagerial employees of operation division which total respondent is 50. Data analysis techniques used in this study is a simple linier regression. The result showed that job characteristics have positive effect and is significant to employees motivation of operation division in PT PJB UP Muara Tawar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>