Ditemukan 129600 dokumen yang sesuai dengan query
Universitas Indonesia, 2005
TA699
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ade Winata Zaimardi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29435
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Yudith Irawan
"Skripsi ini membahas mengenai Perancangan dan Prototype Bus Way Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535. Perancangan berupa sistem sistem perjalanan Bus Way yang di atur secara otomatis, sistem terdiri dari dua sistem yaitu yang pertama sistem di dalam bus seperti jalur perjalanan bus yang mengikuti garis, proses pemberhentian bus yang dapat membedakan setiap halte-haltenya, proses penghitungan penumpang, sedangkan sistem yang kedua sistem di luar bus yaitu proses pengaturan lampu lalu lintas yang semuanya di control oleh Mikrokontroler ATMega 8535 yang di buat untuk menjadikan bus ke depannya menjadi otomatis dan efisien serta mengurang tingkat kemacetan dan kecelakaan yang sering terjadi di jalan.
This final project describes about the Design and Prototype Based Microcontroller Bus Way ATMega 8535. Designing a system that Way Bus travel system set automatically, the system consists of two systems is the first such system in the bus lines that follow the line of bus travel, bus stops processes that can distinguish each stop in the station, passenger counting process, while the system The second bus system outside the process of setting the traffic lights which are all in control by 8535 Microcontroller ATMega that in a for a bus to make him become an automatic and efficient, and reduce traffic congestion and accidents that often happen on the road."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51299
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2007
TA690
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Abdullah Umar
"Beberapa masalah timbul saat sel surya langsung dihubungkan dengan baterai untuk melakukan proses pengisian. Hal ini disebabkan sel surya menghasilkan keluaran yang fluktuatif bergantung pada intensitas cahaya matahari yang diterimanya. Saat mencapai maksimum, arus keluaran sel surya dapat melebihi arus pengisian yang diperbolehkan sehingga dapat memperpendek usia (lifetime) baterai. Begitu juga ketika turun, arus pengisian yang dihasilkan akan sangat kecil sehingga pengisian dapat berlangsung sangat lama atau bahkan pengisian tidak dapat berlangsung.
Skripsi ini membahas perancangan sebuah rangkaian charging current monitor yang dapat digunakan sebagai solusi permasalahan di atas. Fungsinya adalah untuk mendeteksi arus keluaran sel surya agar arus listrik pengisian baterai dapat termonitor seiring berubahnya intensitas cahaya matahari. Alat ini menggunakan prinsip voltage subtraction dan inverting amplifier yang dilengkapi dengan Mikrokontroler ATmega 8535. Di samping itu, juga akan dibahas mengenai perancangan perangkat karakterisasi sel surya untuk mengetahui kemampuan sel surya yang digunakan.
Some problems occur when the solar cell is connected directly to a battery for charging process. They are caused by the output of solar cell depend on intensity of sunlight. When the intensity reach the maximum value, the current of charging will exceed the permitted current. Therefore, it will shortened the lifetime of the battery. Beside that, when the intensity is droped, the charging process need a long time, moreover it will not performed. This paper investigates the design of charging current monitor that is used as the solution of the problem mentioned above. The system is used for detecting the output current from the solar cells as a charging current monitor following the fluctuation of sunlight intensity. The system use the principal of voltage subtraction and inverting amplifier supported by ATmega 8535 Microcontroller. This paper also investigates about solar cells characterization device which is used to measure the performance of the solar cells."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S175
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Riska Nastasha Constantine
"
ABSTRAKTelah Dirancang suatu alat yang dapat mengukur intensitas cahaya matahari. Alat Intensitas Cahaya Matahari ini dirancang dapat memantau besarnya intensitas cahaya matahari pada waktu tertentu. Rancang Bangun Alat intensitas cahaya matahari dibuat agar sensor yang berada didalamnya terlindungi dari panas dan hujan. Rangkaian utamanya menggunakan sensor OPT 101 yang merupakan salah satu jenis sensor photodiode. Sistem ini menggunakan mikrokontroler sebagai jalur perpindahan data dan pengontrolan pembacaan intensitas cahaya. Penyimpanan data menggunakan memory external type RAM 62256. Dengan menggunakan komunikasi serial RS-232 dan dihubungkan ke komputer sentral. Agar lebih mudah dalam pemantauan tanpa terkena langsung cahaya matahari."
2007
TA751
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Sri Hastuty
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
TA307
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Muthia Diansari
"Pola cocok tanam sistem hidroponik merupakan pola cocok tanam yang memberdayakan air sebagai dasar pembangunan tubuh tanaman, berperan dalam proses fisiologi tanaman dan biasanya ditempatkan di dalam sebuah 'greenhouse' yang menggunakan prinsip natural ventilasi yang dapat menjaga suhu, menambahkan suatu sistem yang dapat menyiramkan air ke udara atau tanah agar menaikkan nilai kelembaban dan pemberian nutrisi sesuai dengan waktunya serta pengaturan waktu pembuangan air agar menjaga ketinggian air. Namun semua itu masih dilakukan secara manual.
Pada skripsi ini akan dilakukan realisasi atas pengaturan suhu, kelembaban, waktu pemberian nutrisi dan waktu pembuangan air untuk pola cocok tanam hidroponik secara otomatis dengan menggunakan mikrokontroler AVR Atmega 8535. Hasil yang didapat pada sistem pengaturan suhu, kelembaban, waktu pemberian nutrisi dan waktu pembuangan air secara otomatis sesuai dengan yang diinginkan yang nantinya bisa diterapkan pada tanaman hidroponik sesungguhnya sehingga dapat memberikan hasil dan kualitas yang baik dari tanaman hidroponik tanpa harus dilakukan secara manual.
Cultivation pattern of Hydroponics system is powered cultivation pattern of water as development base of crop body and stands in process of crop physiology. Cultivation pattern of Hydroponics system is placed in a greenhouse. Greenhouse designed in general applies principle natural ventilation, that is by arranging measure and ventilation at greenhouse to be reached temperature value and humidity wanted. As well as some greenhouse adding exhaust fan functioning to flow air from within out greenhouse and added also a system which can sprinkler water into the air or soil to boost up humidity value, however it all still be done in manual. At this final assignment realized arrangement of temperature, humidity, giving time of nutrition and water disposal time for hydroponics cultivation pattern automatically by using microcontroller AVR Atmega 8535. The result gotten at arrangement system of temperature, humidity, giving time of nutrition and water disposal time automatically matching with the one which is wanted which later applicable at hydroponic crop in fact so can give result and good quality from hydroponic crop without having to is done in manual."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40450
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Societa, Bastian Casando
"Konsep panel pengendali terpusat menawarkan berbagai manfaat diantaranya kemudahan dan kenyaman serta efisiensi penggunaan peralatan. Salah satu penerapannya adalah dalam bentuk pengendali peralatan ruang kuliah. Implementasi konsep panel pengendali terpusat pada suatu ruangan membutuhkan perangkat antar muka yang menjembatani antara pusat pengontrolan dengan peralatan yang dikontrol. Desain dari perangkat antar muka harus disesuaikan dengan spesifikasi peralatan sehingga pengaturan dapat dilakukan dengan baik. Pada skripsi ini dibahas tentang perancangan perangkat keras antar muka sistem panel pengendali terpusat yang terapkan pada ruang kuliah. Desain dititikberatkan pada pengaturan perangkat-perangkat dalam ruangan antara lain AC, LCD Projector, layar proyeksi, pencahayaan, sound system, serta desain sensor suhu ruang dan sensor pendeteksi orang. Analisis terhadap kinerja dari sistem sistem panel pengendali terpusat dilihat dari aspek fungsional, ketahanan terhadap gangguan serta durabilitas. Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagian besar hasil perancangan perangkat keras panel pengendali terpusat telah dapat memenuhi aspek fungsional yang diharapkan.
The concept of central control panel offers several advantages, such as ease, comfort and efficiency of equipment?s usage. One of the implementations of this concept is for lecture room. The implementation of central control panel needs an interface which connect the central control with controlled equipment. The design of interfaces must be considering the specification of the equipment in order to get a good control. This paper describes the design of hardware interface of central control panel system that will be implemented in a lecture room. The design is accented to control the room?s equipments such as air conditioner, LCD projector, projection screen, lighting, sound system and also the design of room?s temperature sensor and human detection sensor. The Analysis of the system?s performance is considered in three aspect, which are functionality, recovery from disturbance, and durability. The conclusion of this paper shows that the result of the design of central control panel system?s hardware interface has already full filled the expected functionality aspect."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40374
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Endiandika Tri Putranto
"Krisis energi merupakan salah satu masalah besar yang terjadi akhir-akhir ini. Masalah ini berfokus pada kurangnya persediaan minyak dan gas bumi yang digunakan sebagai sumber energi oleh industri dan alat-alat transportasi. Ada banyak solusi untuk masalah ini, tapi yang paling utama adalah dengan memakai sumber energi yang berbasis hidrokarbon ini dengan lebih ekonomis. Sejalan dengan riset di bidang teknologi, sekarang banyak kendaraan dibuat erdasarkan teknologi hybrid. Suatu teknologi hybrid di suatu mobil atau kendaraan lainnya dapat diartikan sebagai kendaraan yang menggunakan dua jenis engine sebagai tenaga penggerak, yaitu motor elektrik dan motor bakar. Teknologi baru ini dikembangkan untuk meningkatkan jarak tempuh tanpa menambah konsumsi bahan bakar. Masalahnya yang muncul adalah bagaimana mengontrol suatu kendaraan dengan dua jenis engine. Suatu sistem kontrol dibutuhkan agar sistem ini bekerja dengan baik. Mikrokontroler digunakan untuk mengolah data digital yang merupakan parameter input. Parameter-parameter kendaraan yang digunakan sebagai input bagi mikrokontroler adalah putaran engine (RPM), kecepatan kendaraan, dan posisi sudut/kemiringan kendaraan. Parameter-parameter ini dapat dideteksi menggunakan encoder sebagai sensor. Encoder menghitung putaran engine yang dikonversikan menjadi RPM dan kecepatan kendaraan. Encoder juga dapat digunakan untuk menentukan posisi sudut kemiringan kendaraan dengan menggunakan suatu mekanisme yang dipasangkan ke encoder. Kedua sensor ini dan parameter-parameter lainnya, sesuai dengan kondisi kerja kendaraan, akan digunakan sebagai input bagi mikrokontroler untuk menentukan mode operasi yang mana yang akan digunakan. Mode operasi yang pertama adalah Silent Mode. Kendaraan menggunakan motor listrik yang terhubung ke baterai sebagai tenaga penggerak utama. Mode ini dibatasi hanya sampai 20 km/jam. Jika kecepatan kendaraan bertambah menjadi lebih dari 20 km/jam, mode kendaraan akan berubah ke mode selanjutnya. Mode kedua adalah Gasoline Mode. Ketika kecepatan kendaraan labih dari 20 km/jam, kendaraan akan menghidupkan motor bakar dan mematikan motor listrik. Mode ketiga Acceleration/Climb Mode. Kedua engine akan hidup dan memberikan cukup torsi untuk kendaraan ketika berakselerasi. Mode keempat adalah Decelerate/Descend Mode.Motor listrik akan berubah menjadi generator untuk mengisi baterai. Keseluruhan mode ini akan disimulasikan di sebuah test bed, yang merepresantasikan konfigurasi yang mendekati konfigurasi mobil hybrid.
Energy crisis become one of the big problem that happens in the latest century. This problem is focused on the lack supply of oil and gas that being used in many industry and transportation vehicle as an energy resource (fuel). There are many solutions for this problem, but the important thing is to make hydrocarbon based energy resources more economical. Along with the technology research, nowadays many vehicles are built based on the hybrid technology. A Hybrid Technology in a car or any other vehicles can be described as vehicles that use two types of engine as a propulsion the electric motor engine and the gasoline engine. This new technology is invented to increase vehicles mileage without necessarily increase any fuel consumption. The problem is how to control a vehicle with two types of engine. A control system is needed to make this hybrid system going well. A microcontroller is used to process the digital data that came from the input parameters. The vehicle parameters that are used as the input for the microcontroller are engine rotation (RPM), vehicle speed (km/h), and the vehicle angular position. These parameters can be detected using encoder as the sensors. The encoder counts the engine revolution that is converted into RPM and vehicle speed. It also can be used to determine the vehicle angular position using some mechanism that is attached to the encoder. This two sensors and other parameters will be used as an input for the microcontroller to determine which operating modes will be used for the vehicle based on the road condition. The first operating mode is Silent Mode. The vehicle uses electric motor connected to a battery as main propulsion. This mode is limited only for speed no more than 20 km/h. If the speed is increasing (more than 20 km/h), the vehicle will change to the next operating mode. The second mode is Gasoline Mode. When the speed vehicle is more than 20 km/h, the vehicle will start the gasoline engine and turn off the electric motor. The third mode is Acceleration/Climb Mode. Both engines will start to make enough torque for the vehicle when it is accelerating. The fourth mode is Decelerate/Descend Mode. The electric motor will change as a generator to charge the battery. All of this mode will be simulated into a test bed project, that represent the approximate configuration of hybrid car : RPM, speed, and angular position detection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37344
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library