Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184795 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
TA2167
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
S24087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yullyan
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kebijakan rotasi audit yang melahirkan pro dan kontra. Penelitian sebelumnya menemukan hasil yang tidak konsislen mengenai dampak rotasi terhadap peningkatan kualilas audit yang dicerminkan oleh ada atau tidaknya praktek earnings management. Tujuan utama penelitian ini adalah unluk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara lamannya hubungan audit firm-klien (auditor tenure) dengan level earnings management yang diukur melalui level absolute discretionary accrual. Berdasarkan aturan rotasi yang mengharuskan partner audit dirotasi setiap 3 tahun sekali, maka penelilian ini juga ntelakukan pengujian unluk mengetahui apakah level earnings management sebelum atau sama dengan periode tiga tahun dan sesudah tiga tahun herbeda secara signifikan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 44 perusahaan dan 317 firm-year. Menggunakan pengujian korelasi dan regresi multivariate basil penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara auditor tenure dan level absolute discretionary accrual. Hasil pengujian t-test-paired-tiiw sample for means menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan Mara level absolute discretionary accrual sebelum atau sama dengan 3 tahun dan sesudah tiga tahun, Tetapi hasil pengujian multivariate menunjukkan bahwa perbedaan tersebul bukan karena adanya hubungan antara tenure dan level ABDAC. Hasil pengujian juga menunjukkan adanya indikasi hubungan yang non linear antara Tenure dan ABDAC. Adanya indikasi hubungan yang non linear ini mungkin menyehabkan tidak signifikannya hubungan anlara Tenure dan ABDAC pada hasil pengujian dengan model linear.
Secara keseluruhan, herdasarkan hasil pengujian, kesimpulan penelitian ini tidak mendukung rotasi audit yang telah diatur karena tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tenure dan praktek earnings management yang diukur dari level absolute discretionary accruals.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Dharmasusila
"ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah membuktikan keberadaan anomali pasar dalam bentuk `size effect' dan `January effect' di Bursa Efek Jakarta. Size effect mengacu pada selisih positif antara risk adjusted return perusahaan kecil dan besar. January effect mengacu kepada return pasar yang relatif tinggi di bulan Januari dibandingkan bulan-bulan lain terutama untuk saham perusahaan berkapitalisasi pasar kecil.
Penelitian-penelitian sebelumnya membagi data penelitan secara merata menjadi 10 kelompok . Kelompok 1 terdiri dari kelompok perusahaan yang memiliki size terkecil dan total jumlah perusahaan dalam kelompok ini adalah 10 % dari total populasi penelitian. Kelompok 10 terdiri dari kelompok perusahaan yang memiliki size terbesar.
Thomas E. Copeland dan J. Fred Weston dalam buku `Financial Theory and Corporate Policy' membahas return dalam suatu sari waktu, antara lain model fair game, model martingale atau submartingale, dan model random walk. Model fair game membahas return berdasarkan pola return rata-rata. Model submartingale merupakan model fair game di mana harga saham hari besok diharapkan lebih tinggi dibandingkan harga saham hail ini sedangkan model martingale menyatakan bahwa harga saham besok hari diharapkan sama dengan harga saham hari ini. Model random walk menyatakan tidak terdapat perbedaan return secara conditional berdasarkan suatu struktur informasi tertentu dan distribusi return unconditional.
Hubungan antara return dan resiko dapat dihitung dengan menggunakan rasio Sharpe. Rasio Sharpe adalah rasio yang membagi excess return terhadap resiko yang dihadapinya atau juga disebut sebagai ' excess return per unit of risk' . Selama periode-1993-1996 dengan menggunakan keseluruhan sampel penelitian ternyata tingkat risk adjusted return yang diberikan oleh saham dengan kapitalisasi pasar kecil lebih baik dibandingkan tingkat risk adjusted return yang diberikan oleh saham dengan kapitalisasi pasar besar. Perhitungan dengan menggunakan rasio sharpe menunjukkan terjadinya gejala `size effect'.
Penelitian terhadap `January effect' dengan menggunakan strategi investasi `buy and hold' tidak menunjukkan adanya keunggulan tingkat return pada bulan Januari dibandingkan bulan-bulan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keunggulan return paling tinggi justru terjadi pada bulan Desember.
Keadaan ini menunjukkan secara historis investor dapat memperoleh tingkat return yang tinggi dari investasi yang dilakukannya jika memegang saham perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan memperdagangkannya pada bulan Desember di Bursa Efek Jakarta."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
S23644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustanwir Zuhri
"ABSTRAK
Salah satu tahapan di dalam proses investasi adalah pembentukan portfolio asset yang
dijadikan obyek investasi. Maksud dari pembentukan portfolio adalah untuk menekan risiko
sedemikian sehingga risiko tersebut berada pada titik optimal, yakni sampai pada kondisi risiko total sama dengan risiko sistematis atau risiko pasar.
Ukuran besarnya risiko sistematis saham adalah indeks beta yang menunjukkan
sensitivitas tingkat pengembalian surat berharga saham terhadap tingkat pengembalian indeks
pasar yang telah disesuaikan dengan tingkat pengembalian bebas risiko. Tingkat pengembalian pasar ditunjukkan oleh besarnya pengembalian indeks harga saham gabungan ataupun indeks beberapa saham tertentu yang _dianggap representatif Untuk indeks harga saham ini di Bursa Efek Jakarta dikenal ada lliSG dan LQ45.
Capital Asset Pricing . Model menempatkan indeks beta sebagai koefisien yang
bermanfaat untuk menghitung besarnya tingkat pengembalian investasi pada tingkat
pengembalian pasar dan tingkat pengembalian bebas risiko yang sudah tertentu. Meskipun
koefisien beta mempunyai arti yang penting namun metode yang lazim digunakan untuk
menghitungnya, misalnya Metode Indeks Tunggal, tidak memaparkan faktor-faktor yang
mempengaruhi besarnya variabel tersebut.
Beaver, Kettler, dan Scholes menyatakan bahwa Indeks Beta dipengaruhi oleh nilai
besaran-besaran akuntansi: dividend payout (1), asset growth (2), leverage (3), liquidity (4),
asset size (5), earning-price ratio deviation standard (6), dan accounting beta yang
merupakan angka sensitivitas keuntungan perusahaan terhadap rata-rata keuntungan seluruh
populasi atau sampel (7). Menurut model ini variabel dividend pay-out dan liquidity diharapkan mempunyai bubungan negatif dengan indeks beta dan variabel-variabel lainnya mempunyat bubungan positif.
Penelitian dilakukan dengan alat analisis regt:esi cross sectional terbadap 80 perusabaan
emiten di Bursa Efek Jakarta yang meliputi selurub bidang usaba yang ada selain lembaga
keuangan. Alasan tidak menggunakan lembaga keuangan sebagai sampel adalah karena lembaga tersebut mempunyai ukuran ratio-ratio keuangan dan besaran akuntansi yang berbeda dengan jenis usaha lainnya. Hasil penelitian dengan model yang sama menunjukkan babwa terjadi penyimpangan terbadap model, yakni variabel dividend pay-out yang diharapkan mempunyai bubungan negatif temyata hasil penelitian menunjukkan terjadi hubungan positif meskipun tidak sahih. Selain itu variabel likuiditas menurut basil penelitian diketahui mempunyai hubungan positif dengan tingkat signifikansi yang cukup sahib (91,476%).
Penelitian juga membabas pengaruh kondisi perekonomian mutakhir yang ditandai
melemahnya nilai tukar rupiah terhadap US$ terhadap kinerja Bursa Efek Jakarta yang diukur
dengan IHSG dan LQ45 serta kinerja keuangan sabam-saham yang masuk di dalam kelompok top gainer dan top loser. Bersamaan dengan melemahnya nilai tukar upiah terhadap US dollar, IHSG dan LQ45juga mengalami posisi bearish. Secara individual, laba (rugi) bersib emiten saham-sabam banyak dipengaruhi oleh pos-pos penerimaan (beban). bunga, keuntungan (kerugian) selisib kurs, dan laba (rugi) extra ordinary.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Darmawan
"Dalam kondisi perekonomian dunia yang sernakin terbuka antar tiap negara, maka pasar modal Indonesia juga tidak luput dari dampak globalisasi ini, oleh sebab itu maka pemerintah melalui Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) terus berupaya mempersiapkan dan memperbaiki kondisi pasar modal balk perangkat-perangkatnya, pelaku-pelakunya, instrumennya maupun peraturannya untuk mendorong arus masuknya dana-dana asing untuk ikut berpartisipasi pada Pembangunan Jangka Panjang Tahap (PJPT) II.
Pasar modal yang baik adalah pasar modal yang likuid, efisien dan fair. Dalam rangka pencapaian tujuan ini maka dua hal pokok yang harus diperbaiki adalah mekanisme perdagangan dan mekanisme penyelesaian. Perbaikan yang akan dilakukan oleh pasar modal Indonesia akan mengikuti standar internasional dan mengacu pada rekomendasi kelompok G30 yaitu kelompok profesional dan ahli keuangan yang disponsori oleh dua badan internasional di bidang pasar modal dunia yaitu Federation Internationale des Bourses (FIBV) dan International Organization of Securities Commission (IOSCO). Kelompok ini membuat 9 rekomendasi untuk perbaikan pasar modal khususnya bidang klring dan penyelesaian yang tujuan akhirnya adalah membuat pasar modal-pasar modal dunia saling kompatibel sehingga memudahkan anus irivestasi internasional antar tiap negara.
Mekanisme perdagangan yang berjalan di bursa terbesar di Indonesia, yaitu PT Bursa Efek Jakarta (BEJ), untuk saham-saham yang aktif masih dilakukan secara manual dan untuk saham-saham yang kurang aktif dengan menggunakan setengah otomasi. Perbaikan mekanisme perdagangan ini akan sangat terasa jika seluruh mekanisme perdagangan diotomatisasi. Dengan sistem perdagangan otomatis, maka order beli dan order jual akan Iebih cepat dìpertemukan sehirigga transaksi lebih cepat terjadi, dengan begitu akan mendorong likuiditas pasar. Pemasukan order dengan manajemen order dan perolehan informasi melalui komputer secara on line dan real time jelas akan meningkatkan efisiensi dari fairness dan pasar.
Mekanisme penyelesaian pada PT Kliring Deposit Efek Indonesia (KDEI), telah mulai menerapkan sistem netting, yaitu suatu sistem dimana para partisipan (broker) hanya akan memperoleh hasil perdagangan dan penyelesaiannya (sekuritas dan dana) melalui PT KDEI. Perbaikan sistem kriling dan penyelesaian dengan cara netting ini akan semakin efisien jika diterapkan konsep immobilisasi atau bahkan dematerialisasi. Dimana dengan diterapkannya konsep ini berarti konsep pemrosesan book entry dengan menggunakan komputer juga dapat dilakukan. Dengan komputerisasi sistem perdagangan dan penyelesaian yang terintegrasi maka efisiensi dan likuiditas pasar modal Indonesia otomatis akan semakin meningkat.
Karya akhir ini juga membahas pentingnya menjalin hubungan internasional yang efektif sedemikian sehingga investor internasional dapat dengan mudah masuk ke pasar modal Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan
"Aktivitas pasar modal sebagai salah satu potensi perekonomian nasional semakin menampakkan peranannya dalam penumbuhkembangkan perekonomian nasional. Dukungan sektor swasta di pasar modal merupakan kekuatan nasional yang berperan sebagai dinamisator aktivitas perekonomian nasional. Harga saham-saham di bursa selalu berfluktuasi, dapat bergerak naik atau turun, tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran atau kekuatan tawar menawar. Bursa saham menggolongkan perubahan harga saham dalam dua kategori yaitu persentase perubahan harga saham tertinggi tergolong dalam kategori perusahaan top gainer dan persentase perubahan harga saham terendah tergolong dalam kategori top looser. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham. Dalam penelitian ini, membahas tingkat profitabilitas, debt to assets ratio, debt to equity ratio, kepemilikan saham asing, segmen usaha, dan umur perusahaan mempengaruhi terhadap perubahan harga saham pada perusahaan kategori top gainer dan top looser.
Hasil penelitian dengan menggunakan Multiple Regression menunjukan bahwa profitabilitas, debt to assets ratio, debt to equity ratio, kepemilikan saham asing, segmen usaha, dan umur tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham pada perusahaan kategori top loose. Berbeda pada kategori top gainer dimana kepemilikan saham asing memiliki pengaruh terhadap perubahan harga saham sementara profitabilitas, debt to assets ratio, debt to equity ratio segmen usaha, dan umur kepemilikan saham asing tidak memiliki pengaruh terhadap perubahan harga saham.
Berdasarkan hasil pengujian rata-rata dengan menggunakan independent t test menunjukan bahwa rata-rata DAR, segmen usaha, dan umur perusahaan kategori top gainer lebih besar dibandingkan top looser. Sedangkan rata-rata profitabilitas, DER, dan kepemilikan saham perusahaan kategori top gainer lebih rendah dibandingkan top looser, dengan hasil statistik yang menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan atas rata-rata profitabilitas, DAR, DER, kepemilikan saham dan segmen antara perusahaan top gainer dan top looser. Sedangkan terdapat perbedaan pada rata-rata umur antara perusahaan top gainer dan top loose."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haykel Widiasmoko
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1999
S23594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shita Astari
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S26002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>