Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78919 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitohang, Ala Than
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
TA2154
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Wahyu Supriyadi
"ABSTRAK
Peningkatan keandalan sistem tenaga lisirik adalah suatu tuntutan dalam rangka usaha untuk meningkatkan pelayanan terhaLlap konsumen listrik Pelayanan yang baik adalah menjadi tujuan pada setiap pengusahaan sistem tenaga listrik.
Sistem distribusi sebagai bagian dari sistem tenaga listrik, merupakan bagian terbesar asal mula terjadinya pemutusan pelayanan. OIeh karena itu tingkat keandalan suatu sistem distribusi penlu diketahui untuk memperoleb mutu pelayanan yang diinginkan.
Tingkat keandalan sistem disiribusi ditentukan oleh unjuk kerja masing-masing komponen yang mendukung beroperasinya sistem distribusi tersebut Dengan diketahuinya tingkat keanda1an sistem distribusi akan dapat diambil kebijaksanaan untuk lebih meningkatkan pelayanan.

"
1995
S34291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kevin Geovany
"Energi fosil yang semakin menipis mendorong perkembangan energi baru terbarukan untuk menggantikannya. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan salah satu jenis pembangkit ramah lingkungan dengan sumber tak terbatas dan untuk mengetahui kelayakan pemasangannya perlu dilakukan perhitungan dan analisis. Pada penelitian ini dilakukan analisis pada studi optimasi PLTS pada jaringan tegangan menengah 20 kV Sanana, Maluku Utara untuk memastikan kelayakan interkoneksi PLTS secara teknis dengan bantuan perangkat lunak DIgSILENT PowerFactor. Hasil analisis optimasi menunjukkan bahwa nilai optimal kapasitas PLTS adalah sebesar 800 kWp. Hasil simulasi aliran daya menunjukkan bahwa pemasangan PLTS mampu menambah kapasitas pembangkitan dan dapat menggantikan penggunaan generator PLTD, serta kondisi tegangan bus masih dalam kondisi aman dalam batasan -10% dan +5%. Pada simulasi hubung singkat didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa interkoneksi PLTS dapat mengurangi nilai arus hubung singkat bila dibandingkan saat PLTS belum terinterkoneksi dengan sistem. Pada simulasi kestabilan saat salah satu generator padam, didapatkan bahwa saat PLTS belum terhubung dan saat PLTS sudah terhubung didapat nilai tegangan berada dalam batas tegangan -10% hingga +5% dan nilai frekuensi dalam rentang 49,5 – 50,5 Hz sesuai dengan aturan distribusi Indonesia sehingga interkoneksi PLTS tidak mengganggu kestabilan sistem saat generator padam. Simulasi kestabilan saat PLTS padam dan saat kondisi cuaca hujan disertai gelap, didapat hasil yang menunjukkan bahwa untuk mencegah terjadinya gangguan tersebut, minimal harus ada satu generator yang berperan sebagai penyuplai daya cadangan untuk menjaga kestabilan sistem.

The depletion of fossil energy encourages the development of renewable energy to replace it. Solar Power Plant is one of many renewable power plant with unlimited sources and to determine the feasibility of its installation it is necessary to do calculations and analyzes. In this study, an analysis is carried out on the solar power plant optimization study on the 20 kV medium voltage network in Sanana, North Maluku to ensure the technical feasibility of PV interconnection by using DIgSILENT PowerFactory software. The results of the optimization analysis show that the optimal value of solar power plant capacity is 800 kWp. The results of the load flow simulation show that the installation of solar power plant adds generating capacity and can replace the use of diesel generator, and the bus voltage condition is still in a safe condition within the limits of -10% and +5%. In the short-circuit simulation, the results show that the interconnection of solar power plant can reduce the value of short-circuit current when compared to when solar power plant has not been connected to the system. In the stability simulastion whe one of the generators outages, it is found that when the solar power plant is not connected and when the solar power plant is connected, the voltage value is within the voltage limit of -10% to +5% and the frequency value is in the range of 49.5 – 50.5 Hz according to the rules distribution in Indonesia so that the solar power plant interconnection does not disturb the stability of the system when the generator outages. Simulation of stability when the solar power plant outages and when weather condition is dark rainy, the results show that to prevent these disturbances, there must be at least one generator that acts as a backup power plant to maintain system stability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanindito Titah Prameswara
"Salah satu contoh penerapan energi baru terbarukan EBT yang sedang berkembang adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS. Berdasarkan data Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2019-2028 disebutkan bahwa potensi energi matahari (surya) di Indonesia sebesar 207.898 MW (4,80 kWh/m2/hari) dan hanya sebesar 78,5 MW kapasitas terpasang di Indonesia. Pada penelitian ini dilakukan studi interkoneksi PLTS 5 MWp dengan jaringan tegangan menengah 20 kV Daerah X sebagai salah satu penerapan energi baru terbarukan di Indonesia. Studi interkoneksi mencakup analisis aliran daya dan analisis gangguan hubung singkat tiga fasa. Pada analisis aliran daya diperoleh hasil bahwa sistem PLTS mampu menyuplai kebutuhan beban pada sistem sebesar 5.000 kW daya aktif. Didapatkan juga bahwa interkoneksi PLTS dengan sistem mengakibatkan kenaikan level tegangan dari setiap bus pada sistem sebesar 0,08-1,41%, serta membuat perubahan persentase pembebanan komponen sebesar 0,01% hingga 93,01%. Hasil analisis gangguan hubung singkat tiga fasa menunjukkan bahwa interkoneksi PLTS dengan sistem memiliki besar nilai arus gangguan hubung singkat sebesar 5,70-7,01 kA, sehingga nilai arus gangguan untuk seluruh bus masih jauh di bawah nilai kapasitas pemutusan arus hubung singkat sistem proteksi yang bernilai 25 kA. Hasil studi interkoneksi yang diperoleh menujukkan bahwa interkoneksi sistem PLTS 5 MWp dengan jaringan tegangan menengah 20 kV Daerah X dapat dilakukan.

One example of the application of new renewable energy that is currently developing is solar power plant. Based on data from Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2019-2028, it is stated that the potential of solar energy in Indonesia is 207,898 MW (4.80 kWh/m2/ day) and only 78.5 MW of capacity installed in Indonesia. In this study, a 5 MWp solar power plant was interconnected with a 20 kV medium-voltage network of Area X as one of the renewable energy applications in Indonesia. Interconnection studies include power flow analysis and three phase short circuit fault analysis. In the analysis of the power flow results obtained that the Solar Power Plant system is capable of supplying the load requirements to the system of 5,000 kW active power. It was also found that interconnection of solar power plant with the system resulted in an increase in the voltage level of each bus in the system by 0.08 to 1.41%, as well as changing the percentage of component loading by 0.01% -93.01%. The results of the three-phase short circuit fault analysis show that the interconnection of the solar power plant system has a short circuit fault current value of 5.70-7.01 kA, so the fault current value for the whole bus is still far below the value of the short circuit current capacity of the protection systems short circuit worth 25 kA. The results of the interconnection study showed that interconnection of a 5 MWp solar power plant system with a 20 kV medium voltage network Area X can be carried out."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Muhamad Reza
"Arus listrik yang mengalir pada kabel akan nnenimbulkan rugi-rugi (losses) pada setiap bagian kabel dalam bentuk panas. Kemampuan Hantar Arus (KHA) kabel menyatakan besamya arus maksimal yang dapat dihantarkan oleh kabel secara terus menerus tanpa melampaui batas kemampuan isolasinya. Besarnya KHA kabel ditentukan oleh kemampuan kabel dalam mengalirkan panas tersebut ke lingkungan sekitarnya. Batas maksimum panas pada suatu kabel, ditentukan oleh besarnya temperatur maksimum kabel, yaitu oleh besamya panas yang dapat menimbulkan kerusakan pada bagian-bagian kabel. KHA kabel dipengaruhi oleh beberapa parameter, seperti pembebanan dan konstruksi kabel dan kondisi instalasi kabel seperti jumlah dan jarak antar kabel. Untuk memperkirakan besamya KHA kabel XLPE pada kondisi yang sebenamya, pada skripsi ini dilakukan simulasi perhitungan KHA kabel. Simulasi perhitungan KHA kabel XLPE dilakukan berdasarkan standar konstruksi penanaman kabel yang berlaku di PT PLN Disjaya dan Tangerang, pada kondisi standar dan tidak standar, sedangkan kabel yang digunakan adalah kabel XLPE 20 kV tipe NA2XSEYBY. Hasil simulasi perhitungan memberikan KHA kabel dan pengaruh kedalaman dan jarak antara kabel, serta jumlah dan letak kabel dalam saluran terhadap nilai KHA kabel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Muhamad Reza
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
TA2631
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Robertus Irwanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
TA3382
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anjar Widyatama
"Kebutuhan pasokan listrik di wilayah Jakarta saat ini semakin meningkat seiring dengan harapan pelanggan terhadap keandalan penyaluran tenaga listrik. Sebagai Ibu Kota Negara terdapat banyak pelanggan penting yang membutuhkan pelayanan yang andal. Sebaliknya sistem jaringan tegangan menengah pola spindel yang tersedia saat ini dirasakan sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan keandalan yang tinggi. PLN sebagai penyedia tenaga listrik perlu merespon dengan mengembangkan pola jaringan listrik yang andal dan minim terjadinya gangguan. Pola jaringan spindel yang sudah tersedia saat ini perlu dilakukan modifikasi menggunakan beberapa alternatif pola jaringan yang lain, antara lain looping antar penyulang, mesh antar penyulang, dan interkoneksi antar gardu hubung. Hasil analisa menunjukkan bahwa modifikasi menggunakan dengan pola mesh menghasilkan keandalan yang paling tinggi. Pada simulasi keandalan jika terjadi gangguan sekaligus di dua segmen penyulang, tidak ada pelanggan padam secara permanen yang terdampak saat terjadi gangguan mempertimbangkan kondisi jaringan yang tersedia, pengembangan jaringan tegangan menengah selanjutnya di wilayah Jakarta perlu diusulkan menggunakan pola spindel dengan modifikasi pola mesh. Sehingga mempunyai dampak yang signifikan terhadap keandalan jaringan dengan investasi yang efisien.

The need for electricity supply in the Jakarta area is currently increasing along with customer expectations for the reliability of electricity distribution. As the capital city of the country there are many important customers who need reliable service. On the other hand, the medium-voltage network system of spindle patterns available today is felt to be unable to meet the needs of high reliability. PLN as a power provider needs to respond by developing a reliable electricity network pattern and minimal disruption. The spindle network that is currently available needs to be modified using several other alternative network patterns, including looping between feeders, mesh between feeders, and interconnection between connecting substations. The results of the analysis show that the modification using the mesh pattern produces the highest reliability. In the simulation of reliability in the event of a disruption at once in two feeder segments, there are no permanently extinguished customers affected during the disturbance. By considering the available network conditions, the development of the next medium voltage network in the Jakarta area needs to be proposed using a spindle pattern with modified mesh patterns. So that it has a significant impact on network reliability with efficient investment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihsan Irfanto
"Bahan bakar fosil masih menjadi pilihan terbesar sebagai sumber pembangkitan energi listrik di Indonesia. Salah satu usaha penghematan bahan bakar fosil tersebut ialah dengan memaksimalkan penggunaan EBT sebagai sumber pembangkitan energi listrik. Selain itu, target untuk tercapainya net zero emission tahun 2060 menjadikan pembangkit EBT akan terus ditingkatkan dimana bauran EBT di tahun 2025 mencapai 23% sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 – 2060. Daerah di Indonesia yang masih belum terlalu dimanfaatkan potensi energi suryanya adalah daerah Indonesia bagian timur, selain itu elektrifikasi di daerah tersebut masih berada di angka 90 – 95%. Oleh karena itu, pada skripsi ini akan dilakukan simulasi PLTS dan BESS terhadap stabilitas sistem kelistrikan di daerah Indonesia bagian timur. Hasil analisis aliran daya menunjukkan bahwa dalam 3 alternatif lokasi pemasangan PLTS 35.640 kWp dan BESS, alternatif 1 merupakan lokasi yang paling memungkinan terpasangnya PLTS dan BESS dikarenakan sistem dapat beroperasi pada tegangan yang sesuai dengan batas toleransi aturan jaringan yaitu sebesar ±10%. Sedangkan hasil aliran untuk alternatif 2 dan 3 beroperasi pada tegangan (0,81; 0,87) p.u. secara berurutan yang berarti beroperasi diluar dari batas toleransi aturan jaringan. Hasil analisis stabilitas menunjukkan bahwa pemasangan PLTS 35.640 kWp dan BESS pada sistem kelistrikan eksisting dapat mengganggu stabilitas sistem ketika terjadi gangguan pada salah satu saluran penghubung PLTS dan BESS dengan bus PLTD X (alternatif 1), bus Peny. B (alterrnatif 2), dan bus Peny. C (alternatif 3) dan dapat menyebabkan sistem kelistikan di daerah Indonesia bagian timur blackout.

Fossil fuels are still the biggest choice as a source of electricity generation in Indonesia. One of the efforts to save fossil fuels is to maximize the use of NRE as a source of electricity generation. In addition, the target for achieving net zero emissions in 2060 means that NRE plants will continue to be improved where the NRE mix in 2025 will reach 23% in accordance with the Business Plan for the Provision of Electricity (RUPTL) 2021 – 2060. Regions in Indonesia that are still not fully utilized for energy potential the solar area is the eastern part of Indonesia, besides that, electrification in the area is still at 90-95%. Therefore, in this thesis, SPP and BESS simulations will be carried out on the stability of the electricity system in the eastern part of Indonesia. The results of the power flow analysis show that in the 3 alternative locations for the installation of SPP 36,640 kWp and BESS, alternative 1 is the location most likely to install SPP and BESS because the system can operate at a voltage that is in accordance with the tolerance limit of network rules, which is ±10%. While the flow results for alternatives 2 and 3 operate at a voltage of (0.81; 0.87) p.u. sequentially which means operating outside the tolerance limits of network rules. The results of the stability analysis show that the installation of 36,640 kWp SPP and BESS on the existing electrical system can disrupt the stability of the system when there is a disturbance in one of the SPP and BESS connecting lines with the bus PLTD X (alternative 1), the bus Peny. B (alternative 2), and the bus Peny. C (alternative 3) and can cause blackout in the electricity system in eastern Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>