Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88763 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudi Rachadiansyah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
TA663
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Haryati
"Telah dibuat sensor temperature sebagi dasar dari rangkaian pengukur suhu dalam derajat celcius,dimana alat ini dalam aplikasi digunakan dengan mikrokontroler AVR 8535L dengan basis perubahan temperature.Dalam sensor temperature ini digunakan sensor suhu IC LM35DZ,dimana IC ini dapat bekerja berdasarkan perubahan tegangan sebesar 10 mV/ºC,dengan range suhu dari 0ºC sampai 100ºC. Selain itu IC ini tidak perlu melakukan kalibrasi dan tingat akurasinya yang tinggi. Sedangkan untuk penguatannya menggunakan operational amplifier TL082. IC op-amp ini dapat dengan baik merespon perubahan tegangan masukan yang kecil, hal ini dapat mendukung kerja dari IC sensor temperatur LM 35DZ."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
TA650
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Gojali
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
TA666
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meinarti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
TA661
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kustita Rhamadania
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
TA621
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Akor
"Rancang bangun pengendali temperatur pada chamber simulasi Inkubator bayi yang diajukan pada tugas akhir ini adalah sistim pengendali menggunakan komponen Rele sebagai penggerak akhir untuk heater dan komponen elektronik untuk mengontrol bekerjanya rele tersebut,dan Sensor temperatur digunakan NTC (Negative Temperature Coeficient).
Stabilitas temperatur pada chamber simulasi dapat diperoleh sesuai dengan besaran setpoint
Dengan menggunakan blower sebagai sirkulasi panas akan diperoleh respon time cepat pada temperatur yang dinginkan.
Harga konduktivitas panas dengan menggunakan blower lebih baik dibandingkan tanpa blower, dimana :
Dengan blower = 10 menit ; H = 30.6 (w/cmzoC)
Tanpa blower = 16 menit ; H = 19.15(w/cm*’C)
Sebagai chamber simulasi dibuat dari pelat dan acrylic berukuran P = 29 Cm,L = 11 Cm, T = 16 Cm dan element pemanas berupa lampu pijar 220 Volt 100 watt serta sebuah blower 12Vdc/4w."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Putra Setyawan
"Urbanisasi yang cepat terutama di daerah tropis telah menjadi perhatian serius akhir-akhir ini. Pembangunan tipe "sprawl" telah ditemukan di beberapa negara dimana pembangunan perumahan dan komersial dengan kepadatan rendah meluas hingga ke pinggiran luar kota. Karena keadaan ini, sebagian besar ruang hijau pada akhirnya akan mengalami degradasi yang menyebabkan fenomena yang disebut Urban Health Island (UHI) dan heat stress. Selain itu, peningkatan populasi perkotaan juga akan mempengaruhi peningkatan pembangunan gedung. Lebih dari sepertiga dari total kebutuhan konsumsi energi yang diperlukan untuk menyediakan kondisi ruangan yang nyaman dengan sistem pendingin, pemanas, dan ventilasi, menjadi tanggung jawab sektor bangunan. Penggunaan sistem pendingin ruangan yang berlebihan pada sebuah bangunan dapat menyebabkan peningkatan konsumsi energi, emisi gas, dan juga polusi udara di luar ruangan. Karena negara-negara di daerah tropis memiliki iklim yang panas dan lembab, sebagian besar bangunan di daerah tersebut membutuhkan sistem pengkondisian ruangan terutama dengan pendinginan dan dehumidifikasi. Suhu dan kelembaban di dalam ruangan tergantung pada seberapa banyak panas yang masuk ke dalam ruangan. Istilah ini disebut sebagai perolehan panas, dimana sebagian besar berasal dari radiasi matahari yang masuk melalui atap. Salah satu cara terbaik untuk mengurangi heat gain tanpa mempengaruhi konsumsi energi dan lingkungan adalah dengan menggunakan Closed Loop Pulsating Heat Pipe (CLPHP). Pada penelitian ini, kinerja sistem atap CLPHP diuji dengan menggunakan dua jenis fluida kerja, yaitu air murni dan etanol murni. Sistem atap CLPHP kemudian dibandingkan dengan kondisi ketika sistem atap tidak menggunakan CLPHP dengan menggunakan metode eksperimen. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pada 113 W/m2, sistem atap CLPHP dengan etanol FR 55% memiliki resistansi termal terendah yaitu 0,224 K/W dan akan memberikan penurunan temperatur loteng sebesar 2,4◦C. Pada 270 W/m2, sistem atap CLPHP dengan air FR 70% memiliki resistansi termal terendah sebesar 0,160 K/W dan dapat memberikan pengurangan suhu loteng sebesar 3,1◦C. Pada 355 W/m2, sistem atap CLPHP dengan air FR 70% memiliki resistansi termal terendah sebesar 0,095 K/W dan dapat memberikan pengurangan suhu loteng sebesar 3,4◦C. CLPHP dengan etanol FR 55% telah terbukti bekerja lebih baik pada masukan panas rendah untuk pengurangan suhu. CLPHP dengan air FR 70%, di sisi lain, telah terbukti memiliki kinerja pengurangan suhu yang lebih besar dalam input panas sedang dan tinggi.

A rapid urbanization especially in tropical regions have becoming a serious concern recently. A “sprawl” type development has been found in several countries whereas low-density residential and commercial development are expanding into the outer edges of cities and towns. Due to these circumstances, most of the green spaces will eventually degrade causing a phenomenon called Urban Health Island (UHI) and heat stress. Moreover, an increase in urban population will also affect the increase in building construction. Over one third of the total demand of energy consumption required to provide comfortable room condition with cooling, heating and ventilation system, is becoming the building sector’s accountability. An excessive use of air conditioning system in a building could lead to an increase in energy consumption, gas emission and also outdoor air pollution. Since countries in tropical areas have a hot and humid climate, most of the building in that regions require a room conditioning system especially by cooling and dehumidification. Temperature and humidity inside the room depend on how much heat enters the room. This term is called as heat gain, whereas it is mostly coming from a solar radiation that enters through the roof. One of the best ways to reduce heat gain without affecting energy consumption and environment is by using a Closed Loop Pulsating Heat Pipe (CLPHP). In this study, the performance of the CLPHP roofing system was tested using two types of fluids, pure water and pure ethanol. The CLPHP roof system was then compared with the condition when the roof system did not use CLPHP using the experimental method. The results of the experiment showed that at 113 W/m2, the CLPHP roofing system with ethanol FR 55% has the lowest thermal resistance of 0.224 K/W and will provide a 2.4◦C reduction in attic temperatures. At 270 W/m2, the CLPHP roofing system with water FR 70% has the lowest thermal resistance of 0.160 K/W and can give a 3.1◦C reduction in attic temperatures. At 355 W/m2, the CLPHP roofing system with water FR 70% has the lowest thermal resistance of 0.095 K/W and can deliver a 3.4◦C reduction in attic temperatures. CLPHP with ethanol FR 55% has been shown to work better in low heat input for temperature reduction. CLPHP with water FR 70%, on the other hand, has been shown to have greater temperature reduction performance in medium and high heat input."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Mutia
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
TA698
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Andigan D.
"Temperatur hotspot merupakan parameter penting dalam penentuan umur suatu transformator. Di mana hotspot ini dapat diartikan sebagai titik dimana terjadi kenaikan suhu paling tinggi pada bagian transformator. Untuk itu diperlukan upaya untuk menemukan dan menghitung hotspot pada transformator sehingga diketahui bahwa hotspot yang terjadi tidak melebihi batas kenaikan suhu yang sudah ditentukan. Ada beberapa parameter yang berpengaruh terhadap kenaikan nilai hotspot pada transformator. Salah satunya adalah temperatur lingkungan (temperatur ambien), di mana berdasarkan metode IEEE, temperatur ambien ini memberikan efek pada kenaikan nilai hotspot pada transformator. Metode IEEE yang digunakan adalah metode IEEE yang dikenal dengan Clause 7. Pada skripsi ini diperoleh kesimpulan bahwa setiap kenaikan 10% temperatur ambien maka temperatur hotspot juga mengalami kenaikan rata-rata sebesar 3.58%.

Hotspot temperature is an important parameter in determining the age of a transformer. These hotspots can be interpreted as points where the highest temperature rise exist in the transformer . It required effort to find and calculate the hotspot in the transformer so that the we know that hotspots that occur do not exceed limits of specified temperature rise. There are several parameters that influence the increase in value of hotspots in the transformer. One is the environment temperature (ambient temperature) which based on the IEEE method, this temperature has effect on the increase in value of hotspots in the transformer. IEEE method that used in this paper is known as Clause 7. In this thesis the conclusion is that in every 10% rising in temperature ambient, then the temperature of the hotspot will rise an average of 3.58%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S100
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alvia Sindi
"Skripsi ini membahas tentang instrumen pengukuran perubahan nilai temperatur yang dideteksi oleh osilator Colpitts. Osilator Colpitts akan menghasilkan sinyal yang memiliki amplitudo dan frekuensi. Rangkaian osilator Colpitts terdiri dari rangkaian resonator dan rangkaian penguat. Pada rangkaian resonator terdiri dari komponen seperti resistor/termistor, induktor, dan kapasitor. Pada rangkaian penguat terdiri dari transistor, resistor, dan kapasitor. Nilai komponen pada rangkaian resonator mempengaruhi frekuensi keluaran yang dihasilkan oleh osilator. Sinyal yang berisi amplitudo dan frekuensi dikuatkan kembali oleh rangkaian penguat. Pada rangkaian resonator, dilakukan variasi nilai resistansi pada resistor dan termistor. Variasi nilai tersebut akan mempengaruhi nilai frekuensi keluaran. Frekuensi keluaran tersebut akan dikonversi menjadi besaran temperatur. Besaran temperatur yang merupakan hasil dari konversi frekuensi dibandingkan dengan besaran temperatur yang diukur dengan termometer untuk diketahui perbedaan nilainya. Sinyal yang dihasilkan oleh osilator akan diolah dengan mikrokontroler pada Arduino Uno. Sinyal tersebut akan dikonversi untuk ditampilkan dalam suatu besaran resistansi, frekuensi, dan temperatur. Hasil konversi tersebut akan menghasilkan suatu persamaan hubungan kedua besaran tertentu.

This thesis discusses the change in temperature measurement instruments that are detected by the Colpitts oscillator. Colpitts oscillator will produce signals that have the amplitude and frequency. Colpitts oscillator circuit consists of a series of resonator and amplifier circuits. On a series of resonators consisting of components such as resistors/thermistors, inductor, and capacitor. On the circuit of the amplifier composed of transistors, resistors, and capacitors. The value of the component on the output frequency affect resonator series produced by oscillators. The signal contains a frequency amplitude and is amplified by the amplifier circuit. On a series of Resonators, done a variation value of resistance on the resistor and thermistor. The variation of these values will affect the value of the output frequency. The output frequency will be converted to a magnitude of temperature. Magnitudes of temperature which is the outcome of conversion frequency compared to the magnitude of the temperature measured with a thermometer to know the difference in value. The signal generated by the oscillators will be processed by a microcontroller on the Arduino Uno. These signals will be converted to display in a quantity, frequency, resistance and temperature. The conversion result will produce a certain quantity of both relations equation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>