Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52000 dokumen yang sesuai dengan query
cover
PATRA 4:4 (2003)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Three dimensional virtual model has a very promising method to visualize archeological building. In this case, amateur digital camera can be used to take pictures of archeological building. Utilizing amateur digital camera based on some reasons. i.e: it's available on market, low cost price, and very good radiometric and spatial resolution.
This research investigates 3D virtual model of archeological building which developed using close range photogrammetry (CRP) by utilizing amateur digital camera. In this case, Kelir Temple, which located in Taman Wisata Prambanan, is chosen as a model. The research carried out in 4 steps: premarking and measuring temple dimension, taking overlap snapshot, photogrammetric processing of overlap images, and evaluation of result.
The research shows 3D virtual model of Kelir Temple has very realistic vizualization, and average descrepancy between direct measurement using tape meter and measurement in 3D virtual model is 0.39 cm. The result indicate that utilizing amateur digital camera and CRP processing is suitable to construct a 3D virtual model of archeological Temple."
MTUGM 4:30 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Indra Riawan
"Dalam agama Hindu dewa Astadikpala merupakan salah satu kelompok dewa penjaga penjuru dunia. Penggambaran dewa Astadikpalaka cadi Siwa Pranbanan berbeda dengan di India, terutama penampilannya yang diwujudkan dalam dua sifat, yaitu aspek saumya dan ugra pada tiap sisi dari penjuru mata angin. Di India penggambarannya dalam wujud dua sifat tidak ditemui, walupun ada hanya diwujudkan dalam bentuk dua kepala pada satu badan. Bertitik tolak dari alasan bahwa masalah penggambaran dewa Astadikpalaka candi Siwa Prambanan berbeda dengan di India, maka penulis memutuskan untuk memilih subyek ini.
Adapun hasil yang dicapai adalah, bahwa peranan dari para seniman candi Prambanan dalam membuat relief dewa Astadikpalaka sangat besar sekali. Berdasarkan atas penelitian terhadap komponen kepala (rambut, ekspresi wajah, perhiasan yang dipakai), sikap badan, sikap tangan dan laksana. Mengenai perubahan dan perbedaan konsep penggambaran dewa Astadikpalaka candi Siwa Prambanan diduga karena adanya kebebasan para seniman dalam mewujudkan sesuatu yang akan digambarkannya sesuai dengan visualisasinya."
Depok: Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Gita Andharuni
"Skripsi ini membahas mengenai penggambaran relief Ramayana di Candi Siwa dan Candi Brahma pada kompleks percandian Prambanan berdasarkan kaidah Sad-Angga. Relief Ramayana pada Candi Siwa berjumlah 24 panil dengan 46 adegan. Relief Ramayana pada Candi Brahma berjumlah 30 panil dengan 30 adegan.
Dalam skripsi ini tiap adegan akan diamati kesesuaiannya dengan kaidah kesenian Sad-Angga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan kaidah Sad-Angga dalam pembuatan relief-relief di Candi Hindu pada masa Klasik Tua.

This research discuss about depiction of Ramayana relief in Siwa and Brahmana Temple on Prambanan temple complex based on Sad-Angga principle. The amount of Ramayana relief in Siwa Temple are 24 panels with 46 scene and in the amount of Ramayana relief in Brahmana Temple are 30 panels with 30 scene.
In this research every scene in Ramayana relief will be observed its suitability with Sad-Angga principle. The purpose of this research is to know the use of Sad-Angga principle in the making of reliefs in Hindu temple on Klasik Tua period."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Republik Indonesia, 2010
R 726.143 MEN (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Dumarcay, Jacques
"Pada awal tahun 1807 gainbar Candi Sewu telah dibuat oleh H.C. Cornelius. berupa denah serta tampak muka dari Candi induk dan dari salah satu Candi perwaranya. Kedua gambar tampak muka itu dibuat gambar etsal. Pada denah ilu terdapat beberapa kesalahan: dua Candi perwara ditam- bahkan pada sisi utara dan selatan deretan ketiga dan keempat; bangunan no. 96, 115, 136 dan 1553 digambar dengan bilik pintu; sebalik- nya tidak adanya candi pada tempat no. 79 dan 84 sesuai dengan kenyataan (dalam hal ini pembetulan-pembetulan ].W. Ijzerman menurut pendapat kami tidak dapat dibenarkan)."
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2007
913.926 DUM c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Maulana
"Kabupaten Kuningan memiliki beberapa objek wisata yang banyak menarik kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan asing. Objek wisata yang diteliti meliputi Waduk Darma, Balong Keramat Darmaloka, Balong Ikan Cigugur, Taman Purbakala Cipari, Buper Palutungan, Gedung Perundingan Linggarjati, Linggarjati Indah, Curug Sidomba, Kolam Pemandian Cibulan, dan Telaga Remis.
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui hubungan tingkat daya tarik dan karakteristik objek wisata di Kabupaten Kuningan. Metode analisis yang digunakan adalah metode spasial komparatif deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat daya tarik dan karakteristik objek wisata. Objek wisata dengan tingkat daya tarik tinggi cenderung berada di kelas jalan provinsi dengan fasilitas wisata yang lengkap dan aksesibilitas yang mudah dijangkau. Sedangkan objek wisata dengan tingkat daya tarik rendah cenderung berada di kelas jalan lokal dengan fasilitas wisata yang kurang lengkap dan aksesibilitas yang sulit dijangkau.

Kuningan Regency has several interesting tourist objects that many tourists visit both public and tourists from outside Kuningan Regency itself. Research objects are Waduk Darma, Balong Keramat Darmaloka, Balong Ikan Cigugur, Taman Purbakala Cipari, Buper Palutungan, Gedung Perundingan Linggarjati, Linggarjati Indah, Curug Sidomba, Kolam Pemandian Cibulan, and Telaga Remis.
The purpose of the research is to identify the correlation of level tourist attraction and characteristic of attraction in Kuningan Regency. The analytical method used in this research is a descriptive comparative spatial.
The result show that there was no correlation between the level tourist attraction and characteristic of attraction. Attraction with a high level of attractiveness disposed to be in the class province with complete tourist facility and good accessibility. While the attraction with low level attractiveness disposed to be in the class local roads with uncomplete tourist facility and bad accessibility.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S45767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
""Sudah menjadi kebiasaan untuk mengawali suatu disertasi dengan pertanggungan-jawab moril, berupa ucapan terima kasih dan pernyata-an penghargaan kepada mereka-mereka yang back secara langsung mau_pun tidak langsung telah membantu terlaksananya penyusunan naskah disertasi tersebut. Bahwa menuruti kebiasaan yang kami maksud itu tidak semudah nampaknya, kami rasakan benar setelah kini tiba saatnya untuk me_nyudahi telaah ini dan menyajikan hasilnya. Usaha yang memakan wak_tu lebih dari 15 tahun telah menimbun sejumlah besar nama-nama,yang masing-masing berhak dan harus kami dahulukan. Memang, usaha kami ini tidak mungkin terlaksana dan kami akhiri tanpa adanya bantuan yang luar biasa banyaknya, meskipun hal ini lama sekali belum berarti bahwa hasilnya sudah sesuai dengan bantuan yang telah kami teri_ma itu. Kiranya tidak memperkecil peranan satu pihak pun, kalau ucapan terima kasih itu pertama-tama kami tujukan kepada tiga alamat, yaitu: Lembaga Purbakala, Promotor, dan East-West Center. Lembaga Purbakala adalah tempat diri kami mendapatkan latihan yang sangat luas lagi mendalam untuk menangani segala macaw masa_lah kepurbakalaan, balk yang bersifat teknis dan ilmiah maupun yang bersifat administratif dan organisatoris. Tambahan pula, melalui Lembaga itulah kami dapat memperoleh dan menghimpun bahan-bahan fang kami perlukan untuk telaah ini.Promotor dapat juga kami golongkan sebagai ""lembaga"" pula, lalam' arti bahwa promotorlah yang memungkinkan dapatnya hasil te_aah ini dituangkan dalam bentuk disertasi. Barangkali kurang la_im untuk mengucapkan terima kasih - apalagi menyatakan penghar_aan - kepada promotor, tetapi soalnya menjadi lain kalau keadaan_ya bersifat khusus. Dan memang demikianlah nyatanya. Dengan tidak Tanya gurubesar dalam bidang ilmu purbakala maka sulit sekali bagi tmi untuk mendapatkan seorang promotor yang tidak saja secara _""
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1974
D1632
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>