Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114176 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ndaru Ritmawati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
TA1848
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meilisa Fitriani Ibrani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA1823
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dieki Rian Mustapa
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA1834
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Kurnia Wulandari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA1858
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Dorce Yopin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA1855
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Leanny Badiana
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA1852
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arsha Fuady Algadri
"Kampanye kehumasan merupakan salah satu instrumen yang efektif guna mempertahankan suatu brand image maupun untuk mempromosikan suatu produk baru dari suatu perusahaan. Proposal ini diajukan sebagai upaya untuk memperkenalkan produk baru dari KFC Indonesia Tbk, yaitu berupa suatu produk dan layanan yang bernama KFCatering. Analisis SWOT dilakukan sebelum penyusunan proposal kampanye kehumasan guna mengenali kekuatan, kelemahan, kesempatan dan tantangan yang secara umum dihadapi produk- produk KFC di masyarakat. Adapun model kampanye yang digunakan adalah model 5 tahap perkembangan fungsionil yang berfokus pada proses kegiatan kampanye. Tahapan kegiatan tersebut meliputi: identifikasi, legitimasi, partisipasi, penetrasi, dan distribusi. Sedangkan pendekatan yang dilakukan memakai teori persuasi. Sebagai target publik adalah masyarakat menengah atas yang berpendidikan SMA sampai Perguruan Tinggi dan berusia 19-35 tahun, dan hidup di kota besar. Program kampanye yang dilakukan meliputi Marketing Event Campaign, Media Event Campaign & Media Promotion Campaign.

APublic relations campaign is one of the effective instruments in order to maintain a brand image as well as to promote a new product from a company. The proposal was made in an attempt to introduce a new product from KFC Indonesia Tbk, in the form of a product and a service called KFCatering. SWOT analysis is done prior to the preparation of proposals public relations campaign in order to identify strengths, weaknesses, opportunities and challenges that are generally faced KFC products in the community. The campaign used a model is a functional model of 5 stages of development that focuses on the activities of the campaign. Stages of these activities include : identification, legitimacy, participation, penetration, and distribution. While the approach taken by using the theory of persuasion. As the target audience is upper middle income people who had high school to university and 19-35 years old, and live in a big city. Campaign program was conducted on the Event Marketing Campaign, Campaign Events Media & Promotion Media Campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Deasy Kumala Sari
"Nuansa pemilihan umum sudah mulai terasa, spanduk kampanye mulai terpampang dengan berbagai pesannya. Untuk memenangkan pemilihan umum, para kandidat dapat mengeluarkan biaya ekstra untuk membiayai kampanye, tim sukses, atau bahkan untuk tim konsultan. Ini merupakan masalah jika calon kandidat atau partai politik yang mendukungnya tidak memiliki cukup dana untuk membiayai semua kegiatan kampanye tersebut, oleh karena itu, salah satu cara yang bisa digunakan calon kandidat adalah personal branding dengan menggunakan media online. Pada dasarnya, setiap individu memiliki aset personal brand, di mana aset tersebut adalah keunikan dari sifat masing-masing.
Personal branding merupakan citra yang Anda persepsikan kepada masyarakat dan disampaikan secara konsisten dan efektif. Citra itu bisa diperoleh dari pengalaman, reputasi, ataupun karier. Personal brand bukan berarti menciptakan karakter baru yang bukan diri sebenarnya, tapi lebih pada upaya menonjolkan keunikan dan kelebihan yang sudah dimiliki serta menanamkan unique value proposition. Dalam hal ini, tugas seorang public relations adalah menciptakan unique value proposition tersebut, agar seorang kandidat dapat diterima di masyarakat dan meraih kemenangan.

Frenetic of elections began to be felt, banner campaigns began plastered with various messages. To win the election, the candidates can pay extra to finance campaigns, team success, or even for a team of consultants. There is a problem if the prospective candidate or political party that supports it does not have sufficient funds to cover all the activities of the campaign, therefore, one of the ways that can be used is personal branding through online media. Basically, everyone has a personal brand asset, where the asset is the uniqueness of each individual.
Personal branding is the image that you perceive to the public and delivered consistently and effectively. That image may be obtained from the experience, reputation, or career. Personal brand does not mean creating a new character who is not the actual self of candidate, but rather on efforts highlight the uniqueness and advantages that have been owned and embed unique value proposition. In this case, a public relations practitioner should be able to create the uniue value proposition, so that a candidate easily accepted in society and got victory.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Khairum Nisa
"Aktivitas pemasaran tidak hanya dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk yang mereka tawarkan. Saat ini pemerintah kota juga melakukan aktivitas pemasaran dengan melakukan city branding untuk mempromosikan kota mereka. Salah satu upaya yang dilakukan dalam strategi city branding adalah dengan mengangkat event sebagai city brand. Penelitian ini membahas bagaimana sebuah event mampu membangun awareness terhadap city brand serta minat berkunjung. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif dan strategi penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan pengamatan lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa awareness terhadap city brand yang dibangun oleh event pada kota tersebut diperoleh dari adanya peran media yang kerap meliput pelaksanaan event tersebut. Namun di sisi lain kedekatan juga memiliki peran terhadap awareness. Individu yang memiliki kedekatan lebih dengan kota, dengan kata lain memiliki informasi yang lebih banyak, memiliki pandangan yang berbeda tentang city brand kota yang dimaksud. Selanjutnya event yang diselenggarakan mampu membangun minat berkunjung calon wisatawan karena karakteristiknya yang mampu menarik perhatian. Tapi di sisi lain event tersebut kurang mampu membangun minat berkunjung karena dianggap kurang merepresentasikan identitas kota.

Marketing activities are not only for companies to promote their products. Nowadays city government is also doing marketing activities, such as city branding to promote their city. One of efforts made in city branding strategy is to lift the event as a city brand. This study focuses on how an event is able to build awareness of the city brand and visit intention. This research uses constructivism paradigm, qualitative research approach and case study research strategy. Data collection was done through in depth interviews and field observations. The results of this study indicate that the awareness of the city brand that raised by the event was obtained by the role of media that often cover the event. But on the other hand proximity also has a role to awareness. Individuals who have more closeness to the city, in other words have more information, have different views about the city brand city in question. Furthermore, event is able to build interest in visiting potential tourists because of its characteristics that are able to attract attention. But on the other side events are less able to build interest in visiting because it is considered less represent the identity of the city.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50007
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>