Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175460 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Gagah Triyuniar Prabowo
"Perkembangan internet sebagai media yang tumbuh secara pesat di Indonesia membuat masyarakat Indonesia memiliki tendensi untuk melakukan segala sesuatunya melalui fasilitas internet dan aplikasi pendukung lainnya. Konsumen Indonesia kini juga memiliki kecenderungan untuk memilih berbelanja secara online karena dianggap lebih memberikan kenyamanan, kemudahan, dan nilai ekonomis yang lebih baik bila dibandingkan dengan berbelanja secara tradisional. Tren ini juga terjadi pada sektor penjualan makanan dan minuman, yang mana kemudian mendorong munculnya layanan pemesanan dan jasa antar makanan secara online.
Studi ini bertujuan untuk menguji tingkat penerimaan teknologi masyarakat terhadap aplikasi online food delivery OFD yakni Go-Food, melalui pengukuran sikap dan perilaku konsumen terhadap aplikasi pemesanan dan pengantaran tersebut. Sampel dari penelitian ini adalah pengguna aplikasi Go-Food di berbagai kota dan daerah di Indonesia, terutama pada kota-kota dan wilayah yang masuk ke dalam daerah jangkauan layanan Go-Food.
Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa beberapa faktor seperti faktor penghematan uang, pengalaman pembelian terdahulu, serta motivasi kenyamanan cenderung tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sikap dan perilaku intensi dari konsumen, sedangkan untuk hipotesis dan variabel lainnya terbukti berpengaruh signifikan.

The development of the internet as one of the media that grows big enough in Indonesia makes the people of Indonesia have tendency to do various things through internet facilities and other supporting applications. Consumers Indonesia also tend to prefer to shop online because it is considered to provide comfort or convenience motivation and economic value better than traditional shopping. It also occurs in the food and beverage sector, which encourages the emergence of online food delivery services or OFD services.
This study aims to examine the effects of convenience motivation and post usage usefulness as well as several other factors toward attitudes toward online food delivery service AODS and behavioral intention toward online food delivery service BIOFDS, using case study of mobile application service Go Food's users . The sample of this study is the users of Go Food service in various regions in Indonesia, following the service area covered by Go Food service.
The results imply that most of the proposed hypothesis were proven supported, except for some relationships from price saving orientation, prior online purchase experience, and convenience motivation to attitude towards OFD service.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Mahdalena
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengivestigasi jenis hubungan antara cause-related marketing, corporate image, consumers? attitude dan brand attractiveness yang kemudian akan mempengaruhi intensi pembelian konsumen pada kasus perusahaan sosial yang dipilih oleh peneliti. Metode analisis structural equation modelling (SEM) akan digunakan untuk menguji hipotesis. Data akan dikumpulkan dari 150 responden di lingkup geografis Jabodetabek. Implikasi utama CRM pada temuan yang akan didapatkan dalam penelitian ini adalah diperuntukkan bagi manajer pemasaran.
Penemuan ini juga akan memberikan saran beberapa langkah-langkah yang dapat diambil untuk pertimbangan perusahaan dalam rangka meningkatkan corporate image, consumers attitude, dan brand attractiveness karena ketiga variabel tersebut diduga dapat mempengaruhi dampak CRM pada intensi pembelian konsumen. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi untuk menutup gap dari penelitian empiris di bidang ini, terutama karena adanya sikap pelanggan yang beragam di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Penelitian semacam ini masih cukup jarang dan diharapkan akan menambah khazanah pengetahuan mengenai marketing dalam perusahaan berbasis sosial yang kini tengah menjadi trending topic diberbagai belahan dunia.

This research has aimed to investigate relations among cause-related marketing, corporate image, consumers? attitude and brand attractiveness which then affected consumer intention purchasing on social enterprise that has been chosen by the researcher. Structural equation modelling method analysis was used to examine the hypotheses. The data were collected from 150 respondents living in Jakarta and nearby cities. The main implication of cause-related marketing gathered from these research has been aimed at respective marketing manager.
These researches were also resulted in suggestions and steps for consideration to a corporate for increasing the corporate image, consumer?s attitude and brand attractiveness due to these three variables could be affecting consumer purchasing intention. Besides, these researches could give a good contribution to fill in gap from empirical researches, because of various of consumer's attitudes in developed countries like Indonesia. Rarely such researches have been conducted and this research is expected to add to the wealth of knowledge about the marketing in social enterprises which at the present day is becoming such a trending topic in many parts of the globe."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Wurjandari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong pelanggan untuk menjalin hubungan relasional serta menentukan kontribusi pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap keterlibatan pelanggan dalam hubungan relasional.
Faktor-faktor yang mendorong pelanggan untuk menjalin hubungan relasional tersebut dikembangkan dari konsep relational market behavior (RMB) sebagaimana dijabarkan oleh Sheth dan Parvatiyar (1995). Konsep RMB intinya menyebutkan bahwa seorang pelanggan memiliki kecenderungan untuk mereduksi pilihan ketika memutuskan pembelian terhadap barang atau jasa. Proses reduksi pilihan tersebut didasarkan kepada beberapa motif tertentu. Pada akhirnya, dengan melalui proses reduksi pilihan tersebut, pelanggan akan cenderung untuk melibatkan din dalam hubungan relasional dengan merek yang sama, dengan perusahaan yang sama atau dengan toko yang sama serta melalui pola pembelian yang sama.
Motivasi pelanggan ketika melibatkan diri dalam hubungan relasional dapat dibedakan atas tiga faktor utama yaitu motivasi personal, faktor sosiologis dan faktor institusional. Motivasi personal diterangkan oleh pembelajaran konsumen, perceived risk, pemrosesan informasi dan memori serta konsistensi kognitif. Faktor sosiologis diterangkan melalui adanya pengaruh keluarga dan kelompok sosial serta pengaruh kelompok acuan dan word-of-mouth communication. Sedangkan faktor institusional diterangkan oleh adanya pengaruh agama dan pemasar bagi pelanggan.
Sampel yang diteliti adalah para pelanggan Carrefour di outlet Lebak Bulus, MT. Haryono dan Ambassador yang berjumlah 150 orang. Sampel ini diambil dengan metoda non probability sampling melalui mall-intercept. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan teknik Structural Equation Modeling (SEM).
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor sosiologis dan institusional lebih dominan dalam mendorong pelanggan untuk melibatkan diri dalam hubungan relasional dibanding faktor psikologis pelanggan itu sendiri. Faktor sosiologis dan institusional ini memiliki kontribusi yang sama dalam mendorong pelanggan untuk melibatkan din pada hubungan relasional. Hal ini terjadi karena (1) masyarakat dan kehidupan sosial dapat diorganisasikan untuk mereduksi pilihan, (2) institusi dapat dibangun secara sengaja untuk menarik minat pelanggan serta dapat secara aktif terlibat dalam mereduksi pilihan bagi individu pelanggan, (3) institusi dapat memiliki legitimasi untuk memberikan reward dan punishment bagi pelanggan. Sedangkan motivasi personal tidak berpengaruh signifikan yang dapat disebabkan karena pelanggan menghadapi kebosanan terhadap rutinitas pilihan yang telah dilakukannya serta tingginya rasa percaya din pelanggan yang menyebabkan rendahnya kebutuhan untuk mereduksi resiko.

The purposes of the research are to know the factors that influence customer to engage in relational market behavior and its contribution. Influencing factors are developed based on relational market behavior (RMB) concept by Sheth and Parvatiyar (1995). RMB describes that customer tends to reduce buying choice, because of several motives. At the end, customer tends to engage in relational market behavior with the same brand, the same supplier, the same store and the same buying pattern.
Customer motivations to engage in relational market behavior could be divided into three factors such as personal motive, sociological motive and institutional motive. Personal motive is explained by consumer learning, perceived risk, information processing and memory, and cognitive consistency. Family and social groups influence, and reference group and word-of-mouth communication are indicator for sociological motive.
Sample of this research are from three outlets of Carrefour. They are from Lebak Bulus, MT, Haryono and Ambassador. This research uses non-probability sampling through mall-intercept. Data are processed by Structural Equation Modeling (SEM) technique.
The research concludes that sociological and institutional motives are the more dominant factors than psychological motive for inducing relationship. Sociological motive has the same contribution with institutional motive for engaging in relational market behavior. The reasons are (1) society could be organized to reduce choice; (2) institution could be developed to pull customer interest actively; (3) institution could be legitimized to give reward and punishment to customer. On the other hand, personal motive does not have significance influence, because customer gets bored and has high self confidence that affects the needed for reducing risk.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Yusuf Kosim
"Berdasarkan perbedaan etnosentrisme konsumen di berbagai negara, maka penelitian ini menguji pengembangan model penelitian Reardon, Miller, Vida, dan Kim (2005:743). Jika penelitian Reardon et al. (2005:743) tentang etnosentrisme pada sikap konsumen terhadap iklan dan merek di Amerika, Slovenia, dan Kazakhstan, maka penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan konteks produk rokok.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh positif etnosentrisme pada sikap konsumen terhadap iklan rokok lokal, untuk mengetahui pengaruh positif etnosentrisme pada sikap konsumen terhadap merek rokok lokal, dan untuk mengetahui pengaruh sikap konsumen mengenai iklan rokok lokal terhadap sikap konsumen mengenai merek rokok lokal.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik convenience sampling. Sampel diambil dari populasi mahasiswa Universitas Indonesia yang mengkonsumsi rokok. Selanjutnya data penelitian dianalisis menggunakan structural equation modeling (SEM) dengan software LISREL 8.30 untuk mengetahui hubungan secara simultan antar variabel.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh positif etnosentrisme pada sikap konsumen terhadap iklan dan merek rokok lokal. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat pengaruh positif sikap konsumen mengenai iklan rokok lokal terhadap sikap konsumen mengenai merek rokok lokal. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa Indonesia sebagai negara berkembang memiliki konsumen yang masih mencintai produk lokal yang dapat dijadikan untuk pengembangan ekonomi. Iklan rokok lokal yang materi, konteks, dan pesan iklannya mengandung keragaman budaya Indonesia menimbulkan minat untuk membeli merek rokok lokal.
Implikasi manajerial, berdasarkan pengaruh positif etnosentrisme pada sikap konsumen terhadap iklan dan merek rokok di Indonesia dapat dijadikan sebagai informasi untuk melakukan pengembangan pemasaran. Bagi perusahaan rokok lokal, basil penelitian ini dapat dijadikan acuan bahwa rokok lokal masih menjadi pilihan utama untuk dikonsumsi oleh orang Indonesia. Bagi perusahaan rokok impor, strategi joint venture atau aliansi dengan perusahaan rokok lokal dapat lebih efektif diterapkan di Indonesia.
Kata kunci: etnosentrisme konsumen, sikap terhadap iklan, sikap terhadap merek, rokok, Indonesia.

Based on consumer ethnocentrism difference in many countries, this research wants to test the research model development of Reardon, Miller, Vida and Kim (2005:743). While Reardon et al (2005:743) conducted their research to consumer ethnocentrism of brand and ad attitude in the United States, Slovenia and Kazakhstan, this research focuses in cigarette products and is conducted in Indonesia.
This research wants to figure out the positive effect of ethnocentrism to consumer ad attitude towards local cigarettes, to figure out the positive effect of ethnocentrism to consumer brand attitude towards local cigarettes and to figure out the effect of consumer ad attitude towards consumer brand attitude for local cigarettes.
This research uses survey method and data collection is done using convenience sampling. Sample is taken from the population of University of Indonesia students that consume cigarettes. Research data is analyzed using structural equation modeling (SEM) with LISREL 8.30 software to get simultaneous relations among variables.
This research shows that there is a positive effect of ethnocentrism to consumer ad and brand attitude towards local brand cigarette. It also shows that, for local brand cigarettes, there is a positive effect of consumer ad attitude towards consumer brand attitude. This result indicates that Indonesia as a developing country still has economically potential market and consumer that love local products. Local cigarette ad that contain message, material and context of varied Indonesian culture drives the interest to buy local brand cigarettes.
The managerial implication; based on the ethnocentrism positive behavior of the consumer attitude on the advertisement and cigarette brand in Indonesia, it shows that the local cigarette advertisement and brand still manage to be the first choice and fond of by the local cigarette consumer. For the local cigarette company, this result research could be the turning point for not doubtful to develop the local market as the high consumer ethnocentrism. Meanwhile, for the foreign cigarette company, the joint venture or alliance between the foreign cigarette company and the local cigarette company could be more effective to be implemented in Indonesia that has high ethnocentrism consumer (Reardon et al., 2005:750).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20268
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dennis Mayasari
"Banyak dari masyarakat kita yang berbelanja tanpa mengetahui bahwa mereka sama sekali tidak membutuhkan barang yang mereka beli. Berbelanja saat ini merupakan jawaban alas segata kebutuhan dan keinginan dari konsumen, walaupun dewasa ini motif sosial menjadi latar belakang yang panting untuk ditelusuri, karena berbelanja merupakan salah satu aktivitas yang konsumtif. Dan semakin berkembangnya gaya hidup masyarakat terutama di kota-kota besar menyebabkan berbelanja bukan hanya sekedar suatu aktivitas pembelian barang atau jasa, tetapi sesungguhnya lebih rumit dan kompleks dibandingkan yang kelihatan di permbkaan.
Pada karya akhir ini digunakan pendekatan perilaku konsumen sebagai acuan untuk melihat lebih jauh proses yang terjadi pada saat individu atau konsumen memilih, membeli, menggunakan, dan membuang barang atau jasa yang dibelinya, ide bahkan pengalaman yang pernah dialaminya yang kesemuanya itu berguna bagi pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen itu sendiri. Sudut pandang individu atau konsumen sebagai pemegang peran mengakibatkan individu tersebut memiliki cara pandang, aturan bahkan penampilan yang berbeda pula yang sejalan dengan peran yang dilakoninya, selain dari tuntutan akan perubahan jaman dan gaya hidup dimana individu itu berada.
Factory outlet di Bandung merupakan salah satu alternatif tempat belanja yang menyenangkan bagi sebagian besar masyarakat Jakarta. Mengingat pertumbuhan factory outlet di kawasan tersebut semakin ramai. Padahal sat ini banyak pula factory outlet yang berdiri di Jakarta, tetapi mengapa tetap saja konsumen pergi ke factory outlet yang ada di Bandung. Apa yang ada di pikiran dan benak sebagian besar konsumen Jakarta pada saat mereka memilih untuk lebih berbelanja ke factory outlet di Bandung ? Sebagai wadah bare, factory outlet telah menjadi suatu daya tank tersendiri. Factory outlet menjadi penyedia sarana untuk memenuhi dorongan konsumtif dengan iming-iming harga yang murah, yang sangat jauh berbeda dibandingkan produk aslinya sehingga terus-menerus menjadi pendorong bagi konsumen untuk membeli barang-barang yang mungkin sesungguhnya tidak terlalu dibutuhkan. Tidak aneh jika banyak konsumen di Jakarta yang rela bennacet-macet di jalan raya pada akhir minggu, menyetir mobil dari Jakarta ke Bandung, hanya demi sekedar satu atau dua potong pakaian_ Pada hari libur atau akhir minggu, factory outlet tersebut penuh dijejali oleh pengunjung yang sebagian besar adalah konsumen dari Jakarta.
Nita dapat melihat bahwa masing-masing individu tersebut memiliki persepsi yang berbeda tentang pilihan mereka untuk tetap datang ke factory outlet di Bandung. Persepsi itu sendiri diartikan sebagai suatu proses bagaimana suatu rangsangan dari luar diartikan, dipilih dan dianalisa melalui panca indera manusia. Belum lagi pengaruh dari prang lain yang ikut menentukan apa yang menjadi keinginan konsumen sangatlah kuat. Hal tersebut dipandang sebagai purlieu mengapa konsumen di Jakarta memilih pergi ke Bandung dari sekian banyaknya pilihan factory outlet di Jakarta. Meski setelah penelitian dilakukan, ternyata atribut yang didapat belum memenuhi sepenuhnya gambaran dari persepsi yang ada di benak konsumen, tetapi atribut dasar seperti faktor kualitas barang, pelayanan, harga dan pengalaman belanja di factory outlet Bandung tetap merupakan faktor kunci bagi pengembangan atribut persepsi selanjutnya.

Some people shop even though they do not necessarily intend to buy anything at all, whereas others have to be dragged to a mall. Shopping is a way to acquire need products and services, but social motives for shopping also are important. Shopping is an activity that can be performed for either utilitarian or hedonic. Indeed, some researchers suggest that most woman shop to love while men are shop to win. Obviously, there are many exceptions to this view points, but nonetheless it is clear that the reason we shop are more complex than may appear on the surface.
In this research, using the consumer behavior approach as a general guideline to see the processes involved when individuals or groups select, purchase, use or dispose of products or services, ideas, or even experiences to satisfy needs and desires. The perspective of role theory takes the view that much of consumer behavior resembles actions in play, and as in a play, each consumer has a different lines, props and costume necessary to put on a good performance., instead of the dynamical changing in the urban lifestyles where the people takes place.
Factory Outlet in Bandung is one of the alternatives to go for most people in Jakarta. As these factory outlet growth very fast in that area, even there are many similar factory outlet in Jakarta. But why people prefer go to Bandung then ? What is on their mind while they are deciding go to Bandung for shopping even only for one or two pieces cloths? We might say that factory outlet is becoming a new phenomena at this point that they provide such a hedonic consumption, low price in order to attract people buying without knowing they need it or not. It is common today for seeing many people in Jakarta facing the heavy traffic way to Bandung on weekend and long holiday.
We may see that each of them have their own perceptions, needed or desires. Perception is the process by which these sensation or immediate response are selected, organized, and interpreted in order to give them meaning. Perceptions of brand comprise both its functional attributes and symbolic attributes. As we generally think that consumer is a person who identifies a need or desires, making a purchase decision and pass the three stages of consumption process. In many cases, different people may be involved in this sequence of events_ The purchaser and user might not be the same person. Another person may act as influencer, providing recommendation for certain products without actually buying or using them. Finally, consumers may take the decision involved in purchasing products that will be used by many.
After analyzing the product attribute that might have correlations into perception, it is suggested that next research should have more widely attributed to be analyzed instead of more sample of respondent. Four perceptions attributed such as product quality, service, price and experience may become basic attributed to be explored in the next future.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18207
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theophilus J. Riyanto
"Penelitian kualitatif tentang McDonald's dalam Kebudayaan Konsumen Amerika melalui kajian literatur menekankan pada makna denotatifdan konotatif McDonald's bagi konsumennya yaitu masyarakat pekerja kelas menengah bawah Amerika dalam kurun waktu dua dasa warsa pertama sejak berdirinya McDonald's tahun 1955. Sumber kajian utama penelitian ini adalah teks-teks resmi McDonald's yang ada dalam situs www.mcdonald.com dan dua pustaka yang ditulis oleh Gary Henriques dan Andre DuVall, McDonald's Collectibles: Identification and Value Guide dan yang ditulis oleh Ray Kroc dan Robert Anderson, Grinding It Out: The Making of McDonald's. Teori-teori yang dipakai dalam analisis ini adalah teori-teori tentang kebudayaan (pemikiran-pernikiran dari Ralph Linton, Raymond Williams, Norman K. Denzin), kebudayaan konsumen (pemikiran-pemikiran dari Mike Featherstone dan Don Slater), gaya hidup (pemikiran dari David Chaney), dan restoran cepat saji (pemikira dari Richard Pillsbury), Dalam analisis diteinukan bahwa pertumbuhan dan perkembangan McDonald's yang pesat, ideologi McDonald's, dan makna denotatifdan makna konotatif (makna emosional, sosial, dan budaya) McDonald's bagi konsumennya menunjukkan bahwa ada hubungan timbal balik yang saling berkaitan antara McDonald's, konsumennya, dan masyarakat pada waktu itu. Hal ini menciptakan suatu gaya hidup masyarakat dalam berkonsumsi atau mengkonsumsi komoditas yang mempengaruhi perkembangan kebudayaan konsumen Amerika pada masa itu.

This qualitative research on McDonald's in the American Consumer Culture through a text analysis focuses on the denotative and connotative meanings of McDonald's for its consumers, that is, the working American of low middle-class people in the fist two decade since the opening of McDonald's in 1955. The main sources of the analysis are the formal texts from the website of McDonald's (www.mcdonald.com), and the two texts on McDonald's written by Gary Henriques and Andre Duvall, McDonald's Collectibles: Identification and Value Guide and written by Ray Kroc and Robert Anderson, Grinding It Out: The Making of Mc Donald?s. The theories used in the analysis are the theories on culture (Ralph Linton, Raymond Williams, Norman K. Denzin), consumer culture (Mike Featherstone and Don Slater), lifestyle (David Chaney), and fast-food restaurant (Richard Pillsbury). In the analysis, it comes to be true that the fast growth and development of McDonald's in that period, tile ideology of McDonald's, and the denotative and connotative meanings (emotional, social, cultural meanings) of McDonald's for its customers indicate that there is interdependent relation among McDonald's, its consumers, and the society. It creates people's lifestyle in consuming commodities that influences the development of the American consumer culture in that period."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T20281
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dasmir
"Perkembangan perekonomian Indonesia pada kondisi saat ini belum pulih sepenuhnya. Meskipun kondisi perkembangan perekonomian yang belum pulih, namun tidak menghalangi pelaku bisnis untuk terus meiakukan usaha dan investasi untuk mendapatkan keuntungan. Di antara berbagai macam peluang usaha yang menjanjikan, bisnis di bidang rumah rnakan yang menggunakan konsep franchising mengalami perkembangan yang menjanjikan. Berbagai macam rumah makan lokal Indonesia yang menggunakan konsep franchising dapat berkembang dengan balk.
Meskipun perkembangan franchising lokal Indonesia cukup pesat, namun barn beberapa pengusaha di Indonesia yang memanfaatkan peluang sistem ini. Salah sate rumah makan yang menggunakan sistem franchising ini adalah rumah makan ayam bakar "'Wong Solo" yang dimiliki oleh Puspo Wardoyo melalui PT Sarana Bakar Digdaya.
Di tengah persaingan yang begitu ketat antarfranchising lokal yang bergerak dalam bidang rumah makan yang menyediakan ayam goreng/bakar sebagai menu utama, tentunya suatu waralaba lokal harus mampu membaca faktor-faktor dan variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih makan di suatu rumah makan untuk tetap menienangkan persaingan.
Karya akhir ini adalah penelitian mengenai faktor-faktor dan variabel-variabel yang akan membentuk suatu model bagi proses pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making process). Rumah makan yang mampu menangkap dan mengetahui dengan balk faktor-faktor dan atribut-atribut yang menyusun model pengambilan keputusan konsumen ini akan mendapatkan suatu keuntungan strategis dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya dalam menerapkan strategi pemasarannya.
Dalam karya akhir ini akan dilakukan pengambilan data secara primer melalui kuesioner dan secara sekunder melalui studi kepustakaan. Data-data yang akan diambil secara primer meliputi pertanyaan-pertanyaan yang dibentuk dalam skala Likert untuk menggambarkan tahapan-tahapan yang ditempuh konsumen Wong Solo dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu juga .dikumpulkan informasi demografik dari responden tersebut. Pengambilan data secara primer dilakukan terhadap konsumen Wong Solo sebanyak 250 orang, dengan data yang akan diolah sebanyak 1 20 data, sedangkan 130 data yang lain sebagai data cadangan untuk menghindarkan sampling error.
Data-data yang telah diambil akan diolah dengan Program AMOS versi 4.0 dengan tujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi, regression weight, dan persamaan linier dari model consumer decision making process ini. Dengan mengetahui hasil olahan ini, maka dapat dilakukan analisis mengenai proses pengambilan keputusan konsumen Wong Solo. Hasil analisis akan memberikan informasi mengenai karakteristik konsumen Wang Solo dalam mengambil keputusan.
Penulis juga berusaha memberikan masukan atau perbaikan bagi Wang Solo dalam strategi pemasarannya dalam melakukan penelitian ini.

At this moment, the Indonesian economic growth has not been fully recovered yet. Despite of this economic condition, it will not prevent entrepreneurs from investing for profit. Amongst some promising business opportunities, franchised restaurants have experienced promising development. Many of local Indonesian franchised restaurants have significant growth.
Instead of significant growth experienced by Indonesian local franchisings, in reality, there are only some entrepreneurs whose make use of this franchise system. One of the franchising is "Wong Solo" which is owned by Mr. Puspo Wardoyo through PT. Sarana Bakar Digdaya.
In the middle of tough competition between local Indonesian franchisings whose serve in'fried and roasted chicken as main menu, it will need an ability to observe factors and attributes which influence consumers decisions in choosing restaurants.
This final assignment is a research about factors and variables which will form a model for consumer decision making process. The restaurant who is able to catch and know well about the factors and variables which will form consumer decision making process model, will get a strategic benefit compared to its' competitors in implementing its' marketing strategy.
In this final assignment, primary data sampling will be collected through questionnaire. Secondary data will come from literature study. Primary data will be including Likert Scales questionnaire to give description for stages which will be used by Wong Solo's customers in decision making process. Beside primary data, demographic information will also be collected from the respondents. Primary data will be collected from 250 Wong Solo's customers. The data which will be analyzed is 120 data. Meanwhile, the other 130 will be used as back up data, in case of error sampling data.
The already-collected data will be run with AMOS 4.0 with the purposes to get the significant grade, regression weight, and also the linier equation of this consumer decision making process model. By knowing this result, then the analyze about consumer decision making process can be done. The result will give information regarding Wong Solo's customers' characteristic in decision making process.
In this occasion, the writer also tries to give some improved ideas for Wong Solo in its' marketing strategy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18323
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fairuzannur Yura Rizqullah
"ABSTRAK
Bear dalam risetnya mengajukan konsep baru yang bisa di gunakan di dalam strategi media sosial dimana kebanyakan dari konsumen online mengharapkan balasan dari sebuah perusahaan dalam durasi waktu 60 menit. Internet telah merubah perilaku konsumen,dimana mereka mengharapkan semua untuk terjadi cepat, gratis, dan sesuasi dengan cara yang mereka inginkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan efektifitas dari konsep tersebut melalui kacamata praktik hubungan masyarakat. Menggunakan Acer Indonesia sebagai objek observasi, telah ditemukan bahwa konsep tersebut bekerja dengan lancar yang terbukti memberikan kepuasan konsumen tingkat tinggi dan membangun kesan brand yang bagus. Observasi diselesaikan dengan mengumpulkan data selama 30 hari berturut-turut di bulan November 2015 dari postingan konsumen di halaman Facebook Acer Indonesia.

ABSTRACT
Bear’s findings on his research propose a new concept to be applied on social media strategy whereby most of the consumers online expect a reply from the company within 60 minutes. The internet has changed the consumer attitude, they want everything fast, free, and the way they want it. This paper examines to prove the effectiveness of the concept through the lenses of public relations practice. Using Acer Indonesia as an object of observation, it has been found that the concept is working seamlessly providing a high customer satisfaction and building a good brand image. The observation was done by collecting data during 30 consecutive days on November 2015 from consumer post on Acer Indonesia Facebook page."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen
dalam memilih kereta api sebagai alat transportasi yang di gunakan. Latar
belakang dari penelitian ini adalah adanya kecenderungan penurunan jumlah
konsumen yang diakibatkan ketidakpuasan atas pelayanan yang diberikan oleh
PT.KA Commuter Jabodetabek. Pengolahan data pada menggunakan metode
CHAID (Chi-squared Automatic Interaction Detector) dan menghasilkan model
pohon klasifikasi yang dapat dijadikan informasi dalam menyusun strategi
pemasaran pada PT. KA Commuter Jabodetabek

Abstract
This study discusses the factors that affect consumers in choosing train as a means
of transportation that is in use. The background of this research is decreasing the
numbers of consumer because of dissatisfaction on the services provided by
PT.KA Commuter Jabodetabek. By using CHAID (Chi-squared Automatic
Interaction Detector) method, the result of this study is the classification tree
models that can be used as information for PT. KA Commuter Jabodetabek to
concider market strategy."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1919
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>