Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 218519 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Sarto
"Analisis biaya satuan menjadi penting bagi laboratorium kesehatan dikarenakan adanya peningkatan dorongan dalam pengelolaan anggaran yang tersedia untuk menjadi akuntabel, efisien dan efektif. Penelitian ini dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakana untuk menganalisis biaya satuan dan mengembangkan aplikasi perhitungan pemeriksaan laboratorium tahun 2009, metode yang digunakan adalah aclivify based costing dan operasional riset dengan bahasa pemrograman microsof't foxpro. Biaya satuan aktual terbesar adalah bidang imunologi jenis HCV Rp. 163.439,-. dan terkecil adalah bidang kimia kesehatan jenis rasa Rp. 9.591,- Biaya satuan normatif terbesar adaiah jenis air/MPN Rp. 38.348,-. dan terkecil adalah jenis pemeriksaan kesadahan CaCO3 Rp. 8.092,-. Disarankan dilakukan analisis lebih lanjut tentang strategi pengembangan pelayanan dan sistem komputerisasi untuk memproses data guna menghasilkan informasi efektif, ccpat dan akurat.

Unit cost calculation become important for of health laboratory because demand in budget management avaiable in order to be acountable and efisient, cost effective service become general concern in health service. This reserch in done at Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta to analysis unit cost and development unit aplication calculation for laboratory examination in 2009. Metode used in unit cost calculation is activity based coasting for development information tecnology supporting uses reserch opperational metode with microsoft foxpro language programing. The biggest actual unit cost in the field of imunology wich is HCV Rp. 163.439,- the smallest is in the field of health chemesrty wich is taste Rp. 9.591.-. The biggest normative unit cost while the cheapest in the field of imunulogy wich is HCV Rp.38.348,- the smallest is in the field of health chemstry wich is CaCo3 Rp. 8.092,-. lt is recomended that further research be done about strategi of service development and computerization system, to used procces the data to procedure effetive, fast and acurate information."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T33233
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
TA1458
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
TA848
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
TA954
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putro Widodo
"Pendahuluan
Keringat dihasilkan oleh kelenjar keringat dengan komposisi 99 % air dan sisanya merupakan larutan yang mirip dengan larutan yang terdapat di dalam plasma. Natrium (Na+) dan klorida (Cl-) merupakan komponen terbanyak pada keringat.
Uji keringat adalah pengukuran secara kualitatif dan kuantitatif kadar Na+ dan Cl- yang terkandung di dalam keringat.
Mengetahui batasan nilai normal kadar elektrolit keringat sangat diperlukan untuk menegakkan diagnosis penyakit fibrosis kistik (FK). Seperti diketahui bahwa uji keringat merupakan uji diagnostik utama untuk menegakkan penyakit FK, karena lebih dari 99 % kasus FK kadar elektrolit (Na+ dan Cl-) keringatnya lebih tinggi dari normal dan menetap (uji keringat positif). Keadaan ini ternyata tidak dijumpai pada penyakit lain ( Peterson dkk., 1959; Shwachman, 1983 ). Dan untuk mengetahui batasan nilai normal, diperlukan adanya suatu baku nilai elektrolit keringat yang dianggap normal ( Wood dkk., 1976; Shwachman, 1962).
Banyak kasus FK tidak dapat didiagnosis karena kematian pada waktu bayi yang disebabkan adanya mekonium ileus, penyakit paru yang progresif, atau tidak adanya sarana diagnostik sehingga laporan insidens sangat berbeda di berbagai negara (Di Sant Agnese dkk., 1967).
Selain itu, diketahui juga bahwa penyakit FK tetap merupakan penyakit "life-limiting", walaupun kelangsungan hidup selama 25 tahun terakhir ini meningkat secara dramatis (Doershuk dan Boat, 1983). Namun demikian masih diperlukan diagnosis dini sehingga dapat diberikan pengobatan/tindakan secara dini pula, untuk memperoleh harapan kelangsungan hidup yang lebih panjang (Di Sant Agnese dkk., 1967; Wood dkk., .1976).
Di Sant Agnese dkk.(1967) berpendapat dengan migrasi dan perpindahan orang-orang Kaukasia ke Asia (terjadi kawin "campuran") akan merubah frekuensi penyakit FK di Asia. "WHO/ICF meeting " (1985) melaporkan 65 kasus FK pada orang Jepang, sedang di Indonesia Handoyo dkk. (1980) melaporkan satu kasus FK pada seorang gadis Indonesia keturunan Cina berumur 18 tahun. Karjoo dkk. (1984) menemukan 3 kasus FK pada bayi dan anak Iran, hal ini menunjukkan bahwa gen FK telah ada di masyarakat Iran tetapi masih jarang.
Manfaat klinis dari hasil uji keringat terlihat dari adanya laporan Shwachman dkk.(1970) yang menemukan 130 kasus FK, 63 kasus di antaranya didiagnosis sebelum timbul gejala, 13 kasus dengan gejala ringan dan 54 kasus didiagnosis selama perawatan.
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Marlina
"Tesis ini membahas Kepatuhan petugas terhadap prosedur mutu laboratorium sesuai ISO 17025:2005 di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang Tahun 2010. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan pendekatan quantitatif observational. Kepatuhan diukur dengan Work Sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa hubungan kepatuhan petugas dengan variabel motivasi adalah paling dominan.
Di sarankan agar Pimpinan BTKL Palembang membuat kebijakan berupa reward sistem yang jelas dengan memberikan penghargaan dan hukuman yang adil pada petugas. Selain itu, rutin membina, mengevaluasi dan mengawasi hasil kerja petugas, mengikutkan petugas yang belum mendapatkan pelatihan serta merespon dengan cepat kebutuhan akan sarana yang dibutuhkan petugas.

This thesis was describes compliance of laboratory personnel on quality procedures laboratory according to ISO 17025:2005 in BTKL Palembang 2010. This research method cross-sectional approach to quantitative observational. Adherences were measured by Work Sampling. The research found that the relationship with the variable compliance personnel the most dominant is motivation variable.
Suggestions of the leaderships in BTKL Palembang are to create a policy that clearly rewards system to reward and punishment on the officer dispassionately. In addition, management development, evaluates and supervises of works, improve human resources and respond quickly and the needs means of laboratory personnel.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T28495
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Warmo Sudrajat Suryaningrat
"Berbagai pengaruh dan perubahan pembangunan yang terjadi dalam era globalisasi, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat membawa dampak negatif yaitu berupa pencemaran lingkungan, yang mengakibatkan berkembangnya industri jasa laboratorium kesehatan lingkungan untuk melakukan aktifitasnya berupa pemeriksaan spesimen kesehatan lingkungan yang secara otomatis juga diikuti biaya penyelenggaraannya. Salah sate upayanya adalah analisa biaya satuan (Unit cost) yang kemudian dijadikan faktor utarna dalarn penetapan tarif yang wajar dan rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran subsidi (Cross subsidi) pada pemeriksaan spesimen kesehatan lingkungan berdasarkan analisa biaya satuan. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif, oleh karena tidak mencari hubungan antara 2 (dua) variabel tetapi hanya menganalisa subsidi silang yang terjadi dari data sekunder, data tahun 1997/1998. Perhitungan biaya satuan didapatkan dari analisa biaya dengan metoda double distribution, dimana biaya satuan untuk pemeriksaan masing-masing spesimen kesehatan lingkungan bervariasi antara sate dengan lainnya. Secara umum tarif lama tidak dapat dipertafiankan lagi, karena dengan tarif ini BTKL Jakarta menderita defisit relatif besar setiap tahun. Usulan tarif baru ternyata belum dapat mengangkat pendapatannya kearah surplus, meskipun kondisinya defisit namun telah terlihat adanya subsidi silang balk antar spesimen dalam kelompok, maupun antar kelompok dalam pemeriksaan spesimen kesehatan lingkungan di BTKL Jakarta. Basil simulasi dari kebijakan kepala BTKL Jakarta berupa diskon 10 % untuk pemeriksaan air bersih demikian hasilnya masih defisit. Untuk menghindari defisit dilakukan penetapan tarif. Penetapan tarif tersebut sudah tidak layak dan sesuai untuk mengimbangi biaya yang dikeluarkan, akibatnya perlu diperbaharui dengan penyesuaian tarif (simulasi perbaikan usulan tarif baru BTKL Jakarta).

Many of the influences and development changes in the globalization era have the objective to increase public welfare, but in the other hand, the influences also have negative impacts such as environmental pollution which is one of the causes. One of the important changes is that the numbers of laboratory service industries keeps up and the activities are to analyze environmental health specimens and it automatically brings some costs. One of the ways to analyze the costs is called unit cost which becomes one main factors in setting up reasonable price. This research has the objective to find out the cross subsidi on environmental health specimens analysis based on the unit cost. This research is also done descriptively, and in order not to find the relation between the two variables but to analyze the cross subsidy appears from secondary data for 199711998. The calculation of unit cost is obtained from the cost analysis using double distribution methode where the unit cost for analyzing each environmental health specimen varies one to another. Generally, the previous price cannot longer used, because BTKL Jakarta always gets relatively large deficit by using the previous price. The new proposed price has, in fact, not kept up the income to surplus point. Even though the condition is still in deficit, it is obviously seen that the cross subsidy exists whether the specimen is in groups or in the groups themselves in environmental health spesimen analysis at BTKL Jakarta. The result of simulation from head of BTKL Jakarta is 10 % discount for clean water analysis and the income is still in deficit point. To avoid the deficit, BTKL has set up a new price. The new price itself is not appropriate to balance the outgoing cost and the conclusion is that a price adjusment must be taken. ;Analysis of Cross Subsidy for Public Health Specimen Analysis Services at Environmental Health Engineering Laboratory Jakarta (BTKL Jakarta) in 1997/1998"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abdul Rozak
Depok: Universitas Indonesia, 1999
TA853
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>