Ditemukan 140781 dokumen yang sesuai dengan query
Mohamad Soerjadi MD
Jakarta: Institut Pendidikan dan Pengembangan Lingkungan , 2009
363.7 MOH p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Mohammad Soerjani
Jakarta: Yayasan Institut Pendidikan dan Pengembangan Lingkungan, 2007
333.7 MOH l
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Mohammad Soerjani
Jakarta: IPPL, 2006
333.72 MOH l
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Mohammad Soerjani
Jakarta: IPPL, 1997
333.72 MOH l
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Mohamad Soerjadi MD
Jakarta : Institut Pendidikan dan Pengembangan Lingkungan didukung oleh Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI , 2008
363.7 MOH k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Frick, Heinz
Yogyakarta: Kanisius, 2007
720.47 FRI d
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Aca Sugandhy
Jakarta: Bumi Aksara, 2007
303 ACA p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Chay Asdak
Yogyakarta: Gadjah Mada Press, 2012
307.76 CHA k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Nisrina Helmi
"Nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di setiap provinsi di Indonesia cukup beragam, namun masih banyak provinsi yang memiliki nilai IKLH yang sangat rendah atau dapat dikategorikan sebagai daerah waspada. Selain itu, jumlah penduduk di Indonesia sangat banyak dan pakaian merupakan produk yang di konsumsi setiap hari oleh masyarakat Indonesia, sehingga penting bagi produsen dan konsumen pakaian di Indonesia untuk memerhatikan proses produksi dan konsumsi pakaian agar tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dimana perilaku tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Penelitian ini betujuan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi perilaku konsumsi pakaian yang berkelanjutan. Sampel pada penelitian ini adalah konsumen Muslim di Indonesia dengan tidak membatasi umur dan domisili dari konsumen tersebut. Data diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling pada Lisrel 8.8.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fashion involvement dan pro environmental attitude memiliki pengaruh positif, sementara knowledge of the environmental impacts tidak memiliki pengaruh terhadap sustainable clothing consumption. Pengaruh religiosity diantara hubungan fashion involvement dan sustainable clothing consumption tidak signifikan, namun religiosity meningkatkan pengaruh diantara hubungan pro environmental attitude dan sustainable clothing consumption.
The Environmental Quality Index (IKLH) in each province in Indonesia is quite diverse, but there are still many provinces that have low IKLH standard or can be categorized as alert areas. In addition, Indonesia has a large population and clothing is a product that is consumed every day by all Indonesian people, so it is important for clothing producers and consumers in Indonesia to pay attention during production and consumption process of clothing in order to protect the environment in accordance with Islamic teachings. This study aims to examine factors that influence sustainable clothing consumption. Sample that used on this study is Muslim consumers in Indonesia by not limiting the age and recident domicile. Data was processed by using the Structural Equation Modeling method on Lisrel 8.8. The results showed that fashion involvement and pro environmental attitude has positive influence, but knowledge of environmental impacts had no effect on sustainable clothing consumption. The influence of religiosity among fashion involvement and sustainable clothing consumption is not significant, but religiosity enhances relationship between pro environmental attitude and sustainable clothing consumption."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mortaza A Syafinuddin Hammada
"Kajian Penerapan Konsep Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan pada Sekolah Adiwiyata Mandiri di DKI Jakarta Konsep Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan Education for Sustainable Development sejak Konferensi Tingkat Tinggi KTT Bumi, Rio De Jeneiro, 1992 belum menunjukkan kemajuan sesuai harapan. Materi pendidikan lingkungan dan program sekolah berwawasan lingkungan juga sudah diluncurkan pemerintah karena pendidikan dipandang sebagai pengungkit kesadaran lingkungan yang lebih maju. Konsep yang terakhir dilaksanakan adalah Adiwiyata, sebuah penghargaan yang diberikan pemerintah kepada sekolah berbudaya lingkungan dengan harapan budaya lingkungan akan terbentuk di sekolah dan dapat berpengaruh kemasyarakat luas. Sejak pertama kali dilaksanakan tahun 2006, kini telah tercatat 290 sekolah yang memperoleh penghargaan nasional Adiwiyata, namun kenyataannya kesadaran dan budaya lingkungan di sekitar sekolah belum terwujud sesuai harapan, bahkan ada sekolah Adiwiyata yang mengalami penurunan kualitas.
Penelitian ini bertujuan membangun model pendidikan berbudaya lingkungan dengan memanfaatkan modal sosial, sebuah modal yang merupakan bagian dari konsep Daya Dukung Lingkungan Carrying Capacity. Berdasarkan analisis kualitatif, ditemukan bahwa program Adiwiyata mengandung modal sosial yang dapat digunakan untuk menerapkan pendidikan berbudaya lingkungan. Berdasarkan analisis deskriptif, ditemukan bahwa sekolah Adiwiyata Mandiri telah memanfaatkan modal sosialnya dalam penerapan konsep ESD Education for Sustainable Development . Berdasarkan kedua analisis tersebut maka konsep Adiwiyata dikembangkan menjadi sebuah model pendidikan berbudaya lingkungan yang optimal melalui pemanfaatan modal sosial.
A Study on Implementation of the Education for Sustainable Development Concept at AdiwiyataMandiri School in DKI Jakarta The Education for Sustainable Development is a concept which declared by Rio De Jeneiro Earth Summit in 1992. Since it declaration the expectation of the concept is not rich optimally yet. The enviromental education curriculum and all enviromental program of view also was launched as a leverage of environmental awareness. Adiwiyata is the government program to make an environmental culture of daily activity both in the school and community anrround it. Since the first of the launching until now there are 290 school are awarded national level of Adiwiyata, but in fact the expectation is not realized yet, even many school were quality degraded. The objective of the research is to develop a model for environmental consciousness education with implementation of Social Capital. Social capital is one of the part of the concept of carrying capacity. According to the descriptive qualitative analysis the research found that the Adiwiyata program has been adopted criteria of the Education for SustanableDevelupment ESD to implement the environmental conscious eduacation. The research also found that the social capital of AdiwiyataMandiri school have been used to develop the environmental conscious and culture eduacation. According to all analysis the result of the research can develop The Adiwiyata Concept to be a model to optimalized an environmental education culture through application of social capital. "
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
D-Pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library