Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3336 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hansten, Philip D.
Philadelphia: Lea & Febiger, 1985
615.7045 HAN d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hansten, Philip D.
Philadelphia: Lea &​ Febiger, 1989
R 615.704 5 HAN d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Drug-drug interactions in pharmaceutical development comprehensively reviews the relevant science, industrial practice, and regulatory agency positions on drug-drug interactions. It focuses on the evaluation of potential drug-drug interactions, allowing researchers to address risk factors before a drug is put to market. The book covers both clinical and nonclinical aspects for understanding drug-drug interactions as well as in vitro and in vivo studies for use in studying interactions at the drug discovery stage."
Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, 2008
e20395865
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Nusmirna Ulfa
"Latar Belakang: Prevalensi penyakit ginjal kronik (PGK) stadium akhir di Indonesia mengalami kenaikan setiap tahunnya dan biasanya mempunyai banyak komorbid seperti hipertensi, diabetes mellitus (DM) dan penyakit kardiovaskular. Selain itu pasien PGK juga berisiko mengalami komplikasi jangka panjang seperti anemia, gangguan mineral dan tulang, sehingga memerlukan pengobatan dengan beberapa jenis obat (polifarmasi). Obat-obatan pada pasien PGK digunakan dalam waktu jangka panjang sehingga berpotensi terjadi interaksi antar obat. Semakin banyaknya interaksi obat maka akan meningkatkan risiko efek samping obat (ESO). Pasien PGK juga sangat rentan mengalami peningkatan risiko akumulasi obat dan efek samping karena adanya perubahan parameter farmakokinetik dan farmakodinamik. Selain itu pada pasien PGK stadium 5 dengan hemodialisis (HD) terdapat beberapa obat yang terdialisis dalam proses HD sehingga dapat mengurangi efektivitas pengobatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola peresepan pada pasien PGK stadium 5 yang menjalani HD rutin serta kaitannya dengan potensi interaksi obat (PIO) dan kemungkinan ESO yang dapat diakibatkan oleh interaksi antar obat tersebut.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain potong lintang pada pasien PGK stadium 5 dengan HD rutin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dalam periode Januari 2020 sampai dengan Juli 2021. Data diambil dari rekam medis unit HD, rekam medis pusat, electronic health record (EHR) dan hospital information system (HIS). Untuk mengetahui PIO dilakukan penilaian berdasarkan perangkat lunak Lexicomp dan penilaian kausalitas ESO dengan menggunakan algoritma Naranjo.
Hasil: Didapatkan 147 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan terdapat 101 jenis obat dengan 2767 kali peresepan dalam waktu 3 bulan. Proporsi pasien yang mengalami potensi interaksi antar obat sebanyak 89% pasien. Proporsi pasien yang mengalami potensi interaksi kategori mayor sebanyak 14% pasien, kategori moderat sebanyak 88% pasien, dan kategori minor sebanyak 37% pasien. Proporsi pasien yang dicurigai mengalami ESO akibat interaksi obat sebanyak 50% (66 pasien) dari 131 pasien yang mengalami PIO. Pada hasil multivariat, hanya komorbid DM yang memiliki hubungan yang bermakna secara statistik dengan ESO yang dicurigai akibat interaksi obat.
Kesimpulan: Sebanyak 89% pasien PGK stadium 5 dengan HD mengalami potensi interaksi obat dan hipertensi merupakan efek samping terbanyak yang dicurigai akibat interaksi obat. Komorbid DM mempunyai peran yang cukup penting untuk terjadinya efek samping yang dicurigai akibat interaksi obat pada pasien PGK stadium 5 dengan HD

Background: The prevalence of end-stage renal disease in Indonesia has increased every year and usually has many comorbidities such as hypertension, diabetes mellitus (DM) and cardiovascular disease. In addition, there is also a risk of long-term complications, thus requiring treatment with several types of drugs (polypharmacy). The higher the frequency of drug interactions, the higher the risk of adverse drug reaction (ADR). Chronic kidney disease (CKD) patients are also very susceptible to an increased risk of drug accumulation and ADR due to changes in pharmacokinetic and pharmacodynamic parameters. In addition, CKD stage 5 patients with hemodialysis (HD) have several drugs that are dialyzed in the HD process so that it can reduce the effectiveness of treatment. The purpose of this study was to determine the prescribing pattern in stage 5 CKD patients on routine HD and its relationship to DDI and the possibility of ADR that could be caused by interactions between these drugs.
Methods: This was an observational study with a cross-sectional design in CKD stage 5 patients on routine HD at Cipto Mangunkusumo Hospital in the period January 2020 to July 2021. Data were taken from HD unit medical records. To determine the DDI, an assessment was carried out based on the Lexicomp software and ADR causality assessment using the Naranjo algorithm.
Results: A total of 147 patients met the inclusion criteria and there were 101 types of drugs with 2767 prescriptions within 3 months. The proportion of patients who received treatment with potential DDI is 89% of patients. The proportion of patients who received DDI in the major category was 14%, the moderate category was 88%, and the minor category was 37%. From 131 patients with DDI, the proportion of patients suspected having ADR cause by DDI is 50% (66 patients). Multivariate analysis found that only DM had statistically significant relationship with ADR that are suspected due to DDI.
Conclusion: In this study, 89% of patients received treatment with potential DDI and hypertension is the most suspected ADR due to drug interactions. Comorbid DM has an important role in the occurrence of ADR due to DDI in stage 5 CKD patients on HD.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cadwallader, Donald E.
New York: Raven Press, 1983
615.7 CAD b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cadwallader, Donald E.
Basle, Switzerland: Editiones Roche, 1973
615.7 CAD b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Adil Khan
"Diabetes melitus tipe 2 (T2DM), suatu gangguan metabolik kronis, sering kali dikaitkan dengan komplikasi dan komorbiditas yang memerlukan rawat inap untuk penanganan yang efektif. Kompleksitas perawatan bagi pasien ini sering kali membutuhkan penggunaan berbagai obat secara bersamaan, yang secara signifikan meningkatkan risiko potensi interaksi obat-obat (pDDI). Namun, masalah ini masih kurang mendapat perhatian yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prevalensi dan relevansi klinis pDDI pada pasien rawat inap dengan T2DM, mengidentifikasi faktor prediktor yang terkait, serta mengusulkan strategi yang dapat diterapkan untuk mengurangi dampaknya.Penelitian ini dilakukan dengan desain studi potong lintang retrospektif dua fase di sebuah rumah sakit tipe A (RSUI) menggunakan rekam medis pasien rawat inap dari Januari 2022 hingga Desember 2023. Fase 1 menganalisis prevalensi pDDI dan mengidentifikasi faktor prediktor menggunakan regresi logistik. Perangkat lunak Lexicomp® digunakan untuk meninjau profil obat pasien serta mengklasifikasikan pDDI berdasarkan tingkat keparahan, kategori risiko, dan tingkat dukungan bukti. Fase 2 menilai relevansi klinis pDDI utama dengan menghubungkan interaksi obat terhadap gejala klinis, kelainan laboratorium, dan kejadian efek samping.Dari 430 pasien T2DM, sebanyak 84,7% (n=364) mengalami pDDI, dengan total 1.642 interaksi yang teridentifikasi. Interaksi kategori sedang mencakup 77,5% (n=1.273), sementara 12,2% (n=201) tergolong interaksi utama. Berdasarkan kategori risiko, 77,5% (n=1.187) diklasifikasikan sebagai C, 15,3% (n=251) sebagai D, dengan tingkat dukungan bukti ‘cukup’ pada 64,8% (n=1.064) dan ‘baik’ pada 27,2% (n=447).Analisis multivariat menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pDDI dengan penggunaan 7–12 jenis obat (OR = 30,1; p < 0,001) serta lama rawat inap ≥4 hari (OR = 9,7; p = 0,001). Interaksi utama secara signifikan berkaitan dengan penggunaan ≥13 obat (OR = 5,5; p = 0,002), lama rawat inap ≥4 hari (OR = 11,3; p < 0,001), serta infeksi saluran kemih (OR = 3,5; p = 0,02). Pasien dengan pDDI utama mengalami hipoglikemia, hiperglikemia, ketidakseimbangan elektrolit, serta penurunan respons terapi.Temuan ini menyoroti tingginya prevalensi pDDI pada pasien T2DM dan menunjukkan perlunya strategi manajemen yang proaktif untuk menangani polifarmasi, lama rawat inap yang berkepanjangan, serta komorbiditas. Pemantauan ketat dan intervensi yang terarah sangat penting untuk mengurangi dampak negatif terhadap pasien.

Type 2 diabetes mellitus (T2DM), a chronic metabolic disorder, is frequently associated with complications and comorbidities that often require hospitalization for effective management. The complexity of care for such patients frequently requires multiple medications, and the simultaneous use of these treatments significantly increases the risk of potential drug-drug interactions (pDDIs). However, this issue remains inadequately addressed. This research aimed to determine the prevalence and clinical relevance of pDDIs among inpatients with T2DM, identify associated predictors, and propose actionable strategies to mitigate their impact. A two-phase retrospective cross-sectional study was conducted at a type A hospital (RSUI) using inpatient records from January 2022 to December 2023. Phase 1 analyzed the prevalence of pDDIs and identified predictors using logistic regression. Lexicomp® software was used to screen medication profiles and classify pDDIs based on severity, risk ratings, and documentation levels. Phase 2 assessed the clinical relevance of major pDDIs by correlating interactions with clinical symptoms, laboratory abnormalities, and adverse outcomes. Among 430 T2DM patients, 84.7% (n=364) experienced pDDIs, with 1,642 interactions identified. Moderate interactions comprised 77.5% (n=1,273), while 12.2% (n=201) were major. Risk ratings included 77.5% (n=1,187) classified as C, 15.3% (n=251) as D, and evidence support was ‘fair’ in 64.8% (n=1,064) and ‘good’ in 27.2% (n=447). Multivariate analysis revealed significant associations between pDDIs and prescriptions of 7–12 medications (OR = 30.1; p < 0.001), and hospital stays ≥4 days (OR = 9.7; p = 0.001). Major pDDIs were significantly linked to ≥13 medications (OR = 5.5; p = 0.002), ≥4 days hospitalization (OR = 11.3; p < 0.001), and urinary tract infections (OR = 3.5; p = 0.02). Patients with major pDDIs exhibited hypoglycemia, hyperglycemia, electrolyte imbalances, and reduced therapeutic responses. The findings underscore the high prevalence of pDDIs in T2DM patients and highlight the need for proactive management strategies to address polypharmacy, prolonged hospitalization, and comorbidities. Close monitoring and targeted interventions are essential to mitigate adverse outcomes"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Turner, Philip D.
London: Signet, 1994.
381.456 TUR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>