Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140283 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ferni Ratna Utari
"ABSTRAK
Sintesis dan Karakteristik Hidrogel Polietilen Oksida (PEO)-ko-Alginat dengan Metode Iradiasi Gamma
Pada beberapa tahun belakangan ini penelitian dan pengembangan penggunaan bahan biomaterial dalam bidang kesehatan, kedokteran dan farmasi untuk meningkatkan, memelihara ataupun memperbaiki kesehatan sedang dilakukan secara intensif.
Hidrogel merupakan salah satu bahan biomaterial yang tengah dikembangkan dewasa ini. Salah satunya adalah hidrogel PEO-ko-Alginat sebagai super absorban. Sintesis hidrogel PEO-ko-Alginat ini menggunakan metode iradiasi sinar gamma dengan dosis radiasi 30 kGy dengan laju dosis 10 kGy/jam.
Dengan menggunakan bahan dasar PEO dengan konsentrasi 5% dan berbagai konsentrasi alginat (0,25 - 1%), didapatkan hidrogel yang kenyal, agak transparan, dan berwarna kuning. Dengan naiknya konsentrasi alginat, maka daya serap terhadap airnya makin tinggi baik dengan uji swelling maupun dengan uji air yang terserap, dan kecepatan penguapan airnya menurun. Uji Fourier Transform Infrared dilakukan untuk membandingkan ikatan senyawa yang terkandung dalam PEO, alginat, dan hidrogel PEO-ko-Alginat.
Hasil pengujian karakteristik hidrogel PEO-ko-Alginat menunjukkan bahwa dengan dosis radiasi optimum 30 kGy, didapatkan komposisi super absorban yang paling baik adalah dengan konsentrasi PEO 5%, dan alginat sebesar 1%. Dengan nilai rasio swelling (48,4506 dalam 1 jam) dan air yang terserap (58.1233% dalam 1 jam) yang tertinggi, dan kecepatan penguapan air yang terendah (21.1929% dalam 1 jam). Walaupun dengan nilai fraksi gel yang terendah (99,4110%)."
2008
TA1711
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
U. Vonny Susanti M.
"Hidrogel merupakan suatu jenis polimer hidrofilik y ng mempunyai
kerangka jaringan yang menyerap sejumlah air dan mengembang dalam air
tetapi tidak dapat larut dalam air.
Polietilen oksida (PEO) merupakan polimer yang dapat larut dalam air
dengarl-struktur kimia yang relatif sederhana .
. · Polietilen oksida (PJ;O) diiradiasi dengan variasi dosis 20, 30 dan 40
kGy serta variasi koqsentrasi 1, 3, 5 dan 7 %:-<"Metode yang digunakan
spektrofotometri lnframerah untuk mengetahui gugus fungsi yang terdapat
dalam hidrogel, spektrofotometri UV-Vis untuk mengetahui monomer sisa dan
imobilisasi tetrasiklin HCI serta fraksi gel untuk mengetahui banyaknya gel
yang terbentuk.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui imobilisasi sediaan obat
tetrasiklin HCI pada hidrogel pcilietilen oksida (PEO) hasil iradiasi gamma.
Hasil yang diperoleh untuk fraksi gel memiliki kisaran 71-95 %. HasiiiR
menunjukkan terjadi ikatan silang PEO. Untuk hasil swelling PEO untuk
variasi waktu mencapai konstan pada jam ke 20 dan 24 serta memiliki suhu
maksimum 50 °C untuk masing-masing dosis dan konsentrasi. Sedangkan
dalam variasi suhu, polimer sisa yang terdapat dalam hidrogel PEO berkisar
10-17% untuk setiap dosis dan konsentrasi. lmobilisasi tetrasiklin HCI terjadi pada jam ke-20 dan 24 untuk konsentrasi 7 % dan masing-masing dosis
radiasi. Suhu maksimum tetrasiklin HCI dapat berimobilisasi adalah 40 °C."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Dian Fitriani
"Hidrogel PoIi(vinii alkohol) atau PVA merupakan jenis bahan poiimer yang non-toksik dan non-karsinogenik. Bersifat hidrofilik yang mempunyai kemampuan untuk mengembang di air. Hidrogel dapat menyerap sejumlah air atau senyawa polar {swelling), sehingga dengan sifat hidrogel ini dapat dimanfaatkan pengembangan hidrogel sebagai matriks untuk imobilisasi suatu obat. Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan PVA sebagai matriks untuk imobilisasi dan pelepasan obat. Model obat yang digunakan pada penelitian ini yaitu antibiotik Oksitetrasiklin HCI yang bersifat larut dalam air. Telah dilakukan pembuatan hidrogel PVA dari larutan PVA konsentrasi 10% dan 20% dan diiradiasi dengan dosis 20,40 dan 60 kGy. Kemudian dilakukan pengujian terhadap matriks hidrogel PVA yaitu persen air yang terserap (swelling), fraksi gel untuk mengetahui banyaknya fraksi gel yang terbentuk, imobilisasi diuji dengan rrielakukan pelepasan Oksitetrasiklin HCI dari matriks diukur dengan metode Spektrofotometri Uv-Vis, dan untuk mengetahui gugus fungsi pada hidrogel sebelum dan sesudah iradiasi diukur dengan Spektofotometri Inframerah. Hasil Penelitian menunjukkan hidrogel I PVA yang dihasilkan dari konsentrasi PVA 20% dan dosis iradiasi yang makin besar (60kGy>40kGy>20kGy) terjadi kenaikan ikatan silang yang ditandai dengan %fraksi gel yang makin besar dari 91-98%, %swelling iurun dari 568,58%-381,82%, sehingga berat kumulatif Oksitetrasiklin HCI yang terlepas dari matriks hidrogei PVA selama 50 jam akan tidak optimal. Has!! * FT-IR setelah diiradiasi menunjukkan terjadinya pemanjangan intensitas puncak alkil pada serapan 2910,4 cm"^ dimana telah terjadi ikatan antara PVA dengan PVA. Imobillsasi Oksitetrasiklin HCI dari matriks hidrogei PVA yang optimal terdapat pada matriks hidrogei dengan konsentrasi PVA 20% I hasil iradiasi sinar gamma dosis 60 kGy."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Anwar
"Ion tripolifosfat merupakan zat yang terkandung dalam detergen dalam bentuk natrium tripolifosfat Na5P3O10 . Pembuangan air limbah detergen ke lingkungan perairan dapat menyebabkan peningkatan jumlah ion tripolifosfat. Di lingkungan ion triolifosfat dapat mengalami hidrolisis secara perlahan mengasilkan ortofosfat H2PO4- dan HPO42-. Kandungan fosfat yang berlebih dapat menyebabkan terjadinya ledakan populasi tanaman dan ganggang eutropikasi sehingga mengurangi jumlah oksigen yang terlarut dalam air dan berbahaya bagi kelestarian ekosistem perairan, oleh karena itu kadar ion tripolifosfat dalam perairan perlu dimonitor.
Salah satu metode pemisahan ion tripolifosfat dapat dilakukan dengan menggunakan ion-imprinted polymer. Kitosan-suksinat, tripolifosfat dan MBA Methylene Bis Akrilamida digunakan secara berturut-turut sebagai monomer pengompleks, template dan pengikat silang. Pada tahap awal dibentuk kompleks Fe-kitosan-suksinat-tripolifosfat. Tahap kedua kompleks Fe-kitosan-suksinat-tripolifosfat diikat silang dengan MBA Methylene Bis Akrilamida dan diiradiasi sinar gamma. Template Ion tripolifosfat dikeluarkan dengan menggunakan larutan KOH sehingga terbentuk rongga yang selektif untuk hanya ion tripolifosfat pada ion-imprinted polymer.
Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa penyerapan ion tripolifosfat optimum pada kondisi pH 2, konsentrasi ion tripolifosfat 1 ppm dan waktu kontak 70 menit. Pada studi ini dilakukan pula percobaan penyerapan ion tripolifosfat pada non-imprinted polymer, termasuk juga pengaruh ion pengganggu. Hasil penyerapan ion tripolifosfat pada ion imprinted polymer lebih besar dibanding non-imprinted polymer pada kondisi optimum yaitu sebesar 94,42 , sedangkan pada non imprinted polymer yaitu 72,12 . Ion klorida Cl- merupakan ion yang memberikan gangguan lebih besar dibandingkan ion karbonat CO32- pada proses penyerapan ion tripolifosfat, persentase adsorpsi tripolifosfat dengan adanya Cl- adalah 57,71 dibandingkan ion CO32- yaitu 68,28.

Tripolyphosphate ion is a substance contained in the detergent in the form of sodium tripolyphosphate Na5P3O10 . Disposal of detergent waste water into the environment can lead increasing tripolyphosphate ion. This ion will undergo hydrolysis slowly which produces orthophosphate H2PO4 and HPO4 2. Excess phosphate content can cause the increase in the number of plants and algae eutrophication , thus reduce the amount of oxygen dissolved in water and can be harmful to the preservation of aquatic ecosystems, therefore the levels of tripolyphosphate ion in the aquatic environment need to be monitored.
One method separation of tripolyphosphate ion can be done through ion imprinted polymer chitosan succinate, tripolyphosphate and MBA Methylene Bis Akrilamida used as the complexing monomer, template and crosslinking agent, respectively. In the first step, Fe III chitosan succinate tripolyphospate is formed. In the second step, Fe III chitosan succinate tripolyphospate is crosslinked by MBA and irradiated by gamma ray. Tripolyphosphate ion is removed with KOH solution to form a selective cavity for tripolyphosphate ion in the ion imprinted polymer.
Based on this research is known the optimum adsorption of tripolyphosphate ion at pH 2, concentration tripolyphosphate ion 1 ppm, contact time for 70 minutes. This study also conducts experiments of adsorption of tripolyphosphate ion in non imprinted polymer, as well as the effect of interference ions. The result of adsorption of tripolyphosphate ion on imprinted ions is higher than compared to non imprinted. The adsorption percentages are 94.42 for IIP and 72.12 for NIP MBA. Chloride ion Cl is an ion that provides a greater interference to the adsorption process of tripolyphosphate ion than compared to carbonate ion. The Adsorptions of tripolyphosphates are 57.71 for present Cl ion and 68.28 for present CO32 ion.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T49534
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Laila
"Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan hidrogel poliakrilamida berpori yang stabil, dapat menyerap sejumlah besar urea dan air dengan cepat dan melepaskan urea dan air secara terkendali sehingga dapat digunakan sebagai media tanaman. Hasilnya adalah hidrogel poliakrilamida berpori berhasil disintesis melalui polimerisasi larutan inisiator redoks penambahan CaCO3, sebagai pembentuk pori. Semakin banyak CaCO3 yang ditambahakan, porositas hidrogel semakin besar."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T30251
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"In order to develop the applications of radiations for biomaterial preparation, a non - toxic superabsorbent has been sinthesized. A series of superbaorbent hydrogel were prepared from aqueous solution containing 5% polyethylene oxide (PEO) with different concertration of alginate (0,5-2.0%) were irradiated at the doses of 20,30 and 40 kGy by gamma radiation. The gel fraction, swelling kinetics and the equilibrium degree of swelling (EDS) of the hydrogels were studied. It was found that the incorporation of even 2 % alginate (sodium salt) increased the EDS of the hydrogels from 20 g to 320 g/g. At a dose of 20 kGy, PEO - alginat hydrogels with high gel fraction (-80%) and very high EDS (-30 g/g) were obtained. The hydrogels were also found to be sensitive to the ionic solution of NaCL. The PEO - alginate hydrogels could be considered as candidate biomaterials in health care."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
S30213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>