Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94455 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1996
TA1166
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
J. Ravianto Putra
"ABSTRAK
Seperti tertera dalam judul penelitian ini ingin mengamati peranan supervisor dalam manajemen mutu. Dipilihnya supervisor sebagai fokus penelitian adalah karena orang ini berhadapan dengan karyawan secara langsung, sehingga diperkirakan perananannya sangat besar dalam menghasilkan mutu dan produktivitas. Alasan lain adalah karena peranan manajer lini pertama ini makin dituntut dunia usaha dalam menghadapi persaingan yang makin tajam, makin mahalnya sumberdaya dan meningginya tuntutan pelanggan akan kualitas, terlebih lagi menghadapi tenaga kerja Indonesia yang belum memiliki etos kerja produktif.
Industri farmasi termasuk diantara industri yang telah berkembang lebih awal dibandingkan jenis industri lain di Indonesia, terdorong oleh kemudahan yang diciptakan oleh Pemerintah pada awal Era Orde Baru untuk merangsang investasi termasuk masuknya modal asing. Oleh karenanya industri ini telah memiliki banyak pengalaman di bidang manajemen, menyebabkan penelitian tentang manajemen mutu dalam industri ini menjadi relevan untuk tujuan penelitian. Pada tahun 1970 tercatat 167 perusahaan industri farmasi di Indonesia, dan pada tahun 1989 meningkat menjadi 238 perusahaan (2,2% per tahun) yang mana 90% diantaranya berada di pulau Jawa. Dalam perkembangan selanjutnya, industri ini dihadapkan pada pengawasan peraturan Pemerintah dan persaingan pasar yang ketat.
Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan No: 43/MENKES/SK/11/1988 tentang CPOB, bahkan cara pembuatan obat, pencatatan produksi, ruangan untuk produksi, sanitasi, kualifikasi manajer produksi dan manajer pengawasan mutu memperaleh pengaturan oleh Pemerintah. Pengawasan mutu dalam industri farmasi menjadi lebih terdorong lagi kearah Pengendalian Mutu Total.
Penelitian ini berasumsi bahwa komitmen pimpinan puncak atas mutu tidak diragukan; dan semua persyaratan untuk menghasilkan mutu produk yang baik telah dipenuhi ke empat perusahaan yang diteliti. Sampel penelitian terdiri dari 64 supervisor dari empat perusahaan farmasi terkemuka di Jakarta; dua berstatus PMDN yang sudah "go public", dan dua berstatus PMA; kesemuanya dengan karyawan di atas 200 prang. Kuesioner diambil satu kali pada kuartal akhir tahun 1990.
Variabel yang diamati termasuk (a) kematangan super-visor; (b) rasa tanggung jawab atas pengawasan mutu; (c) komitmen manajer madia atas tugas manajerial; (d) komitmen supervisor atas tugas supervisi manajerial; (e) kesiapan unit organisasi pengendalian mutu; dan (f) mutu keluaran termasuk biaya mutunya.
Kematangan supervisor berurusan dengan "job contexs", yaitu pengetahuan dan pengalamannya dalam menjalankan tugas; diukur dari lama memangku jabatan, masa kerja, usia, pendidikan, pelatihan supervisi, dan lokakarya manajemen yang diikuti.
Kuesioner untuk mengukur variabel-variabel tersebut diatas cukup valid dengan validitas alat ukur Kr = 0,99; sedangkan konsistensi hasil pengukuran atau reliabilitasnya belum bisa ditentukan karena belum terjadi pengulangan pengukuran.
Penelitian ini mengajukan 21 proposisi, diantaranya 18 sudah dianggap dalil yang tidak memerlukan pengujian kembali. Ketiga hipotesis yang diajukan :
H1: "Makin positif kematangan supervisor, makin positif komitmennya terhadap tugas supervisi manajerial, dengan faktor-faktor lain konstan".
H2: "Makin positif persentase komitmen supervisor atas waktu untuk pelaksanaan tugas-tugas supervisi, makin positif kinerja karyawan, dengan ukuran kinerja kualitas dan biaya kualitas, dengan faktor-faktor lain konstan".
H3: "Makin positif kesiapan organisasi pengendali mutu, makin positif kualitas produk yang dihasilkan".
Diantara ketiga hipotesis tersebut, dengan pengujian melalui metode tabulasi menggunakan skala Likert untuk menjumlahkan skor hasil pengukuran indikator, matriks silang, perusahaan sebagai variabel kontrol, dan korelasi bivariat antar-skor perusahaan, ditemukan bahwa : hipotesis (1) tidak terbukti; hipotesis (2) dan hipotesis (3) terbukti.
Penelitian ini menyarankan agar: (a) penelitian sejenis yang komprehensif lebih digalakan perguruan tinggi karena akan menambah bobot lulusannya dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan; (b) agar perusahaan farmasi memperluas peran supervisor mencakup tanggung jawab manajerial; (c) memperbanyak pelatihan supervisi secara lebih sistematis dengan materi dan metode yang lebih memunculkan komitmen atas tugas manajerial dan rasa tanggung jawab atas pengendalian mutu."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
TA952
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S10397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2006
TA1477
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Sarkawi
"Sebagian besar bahan baku obat masih dibeli dengan dolar yang nilainya cenderung tinggi. Pada krisis ekonomi yang baru lalu, tercatat betapa besarnya pembelian bahan baku pada perusahaan farmasi (kurang lebih 90% dari total biaya produksi). Deegan menggunakan teknologi berbasis Internet, diharapkan dapat dilakukan efisiensi pada proses pembelian dan penjualan bahan baku industri farmasi ini.
Penelitian dilakukan dengan metode analisis deskriptif dengan cara melakukan pengumpulan data mengenai pelaku pada industri farmasi yang berhubungan e-Procurement bahan baku yaitu dengan melalui analisis data yang didapat dari laporan tahunan, profit perusahaan, situs institusi, wawancara dan focus group discussion. Obyek penelitiannya adalah institusi pemerintah terkait dan tiga perusahaan farmasi nasional yaitu PT. Kimia Farma, PT. Indofarma, dan PT. Kalbe Farma.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya, industri farmasi di Indonesia sudah dapat melakukan e-Procurement dalam tahap yang relatif awal yaitu tidak seratus persen secara online karena masih ada beberapa proses transaksi yang harus dilakukan secara offline.
Pemerintah juga sudah terlihat menunjukkan komitmen untuk turut mendukung prosedur bisnis ini, akan tetapi masih perlu dilakukan percepatan untuk dapat mengejar ketinggalan dalam hal kesiapannya.
Perusahaan farmasi harus lebih menyiapkan diri ke arah pengintegrasian masing-masing kegiatan dan tidak menganggap Teknologi dan Informasi sebagai bagian yang terpisah dari perusahaan yang hanya menangani aspek teknologi saja melainkan mengintegrasikannya ke keseluruhan strategi bisnis perusahaan.
Berbagai cara dapat dilakukan untuk meminimalisasikan investasi yang harus dikeluarkan untuk persiapan masuk kedalam e-Business melalui e-Procurement bahan baku, antara lain dengan melakukan outsourcing untuk prasarana yang diperlukan, baik piranti lunak maupun piranti keras."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T8327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bondhan Rakasiwi
"Perencanaan dan pengendalian produksi yang digunakan sekarang menyebabkan terjadinya penumpukan material di lini produksi dan waktu proses yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi tingkat persediaan atau Work In Process (WIP) di lini produksi dan waktu proses (lead time). Pendekatan yang digunakan dalam melakukan minimisasi WIP dan lead time adalah dengan menggunakan sistem kanban. Kanban yang digunakan adalah kanban tarik dan kanban perintah produksi. Kanban tarik digunakan untuk pengambilan bahan baku, kemasan primer, dan kemasan sekunder. Sedangkan kanban perintah produksi digunakan untuk perintah produksi pada tiap tahapan proses produksi sampai ke pengemasan produk. Secara garis besar sistem kanban yang diusulkan mempunyai aliran informasi produksi yang berjalan dari gudang bahan jadi, pengemasan, proses, gudang bahan baku. Ini mengubah sistem perintah produksi yang lama yaitu push system menjadi pull system.

Production planning and controlling was used now caused the dump of materials in production line and long process time. The purpose of this examination is to reduces inventories or Work In Process (WIP) on production line and process time (lead time). Approximation was used to get the minimum inventories and process time is with kanban system. Kanban which used consist of pull kanban and production order kanban. The pull kanban is used to derivation raw materials, primer packaging, and secunder packaging. Even though the production order kanban is used to give the production commands on each work stations in production line up to packaging. Kanban system which is inquired have flow of production information is used from finished goods storage, packaging, process, to raw material warehouse. This is changes the old production order system, from push system become pull system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52037
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2009
TA4060
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Harry Muljadi
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S17006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>