Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80351 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Rahmawati
"ABSTRAK
Pengembangan Pure Plant Oil (PPO) ini bertujuan sebagai salah satu bahan bakar alternatif yang berasal dari tanaman kemiri cina (Hura crepitans L) Bahan bakar alternatif ini dapat dibuat dengan mencampurkan antara minyak biji kemiri cina yang telah dimurnikan dengan minyak tanah. Pada Praktik Kerja Lapangan ini dilakukan campuran 10% Pure Plant Oil (PPO dengan minyak tanah sebanyak 90%. Dalam pengerjaannya biji kemiri cina dihaluskan terlebih dahulu kemudian diekstraksi dengan pelarut n-heksan. Kadar minyak total dari biji kemiri cina yang dapat diekstraksi dengan pelarut n-heksan adalah sekitar 31%. Pemurnian minyak nabati ini mengalami beberapa tahapan seperti degumming (penghilangan getah), netralisasi dan pemucatan (bleaching). Hasil dari pemurnian ini dinamakan PPO (Pure Plant Oil).
Setelah proses pemurnian, 10% PPO ini dicampur dalam minyak tanah lalu diuji spesifikasinya. Hasil pengujian didapatkan volume distilat sebesar 54 ml pada saat titik didih distilasi 200°C, Titik Nyala 45,0°C (ABEL) IP 170, Berat jenis 0,8244 g/cm3 (ASTM D 4052), Sifat korosifitas terhadap tembaga (copper strip) (ASTM method D 130/IP 154) didapatkan hasil No. 1a yaitu slight tarnish.
Dapat disimpulkan dari pengujian spesifikasi tersebut telah sesuai dengan spesifikasi kerosin menurut Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tahun 1979 tentang Spesifikasi Kerosin."
2009
TA1369
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Febriyanti S.
"Daerah hulu adalah merupakan sumber air, oleh karenanya perlu di lestarikan. Sementara itu daerah ini telah dihuni oleh penduduk petani yang berusaha secara tradisionil (sub-sistem) Dimana dalam kehidupan sehari-hari menggunakan kayu bakar sebagai sumber energinya. Pemakaian kayu bakar secara berlebihan adalah salah satu penyebab kerusakan hutan yang akhirnya dapat merusak sumber air yanq ada. Salah satu alternatif pemakaian sumber enerqi selain minyak tanah, diharapkan semakin baik distribusi minyak tanah di daerah ini maka pemakaian kayu bakar semakin berkurang. Jarak dan aksessibi1itas merupakan faktor yang berperan dalam distribusi pemakaian minyak tanah, makin jauh jarak suatu dari penyalur maka makin sulit aksesbilitasnya maka pemakaian minyak tanah cenderung makin kecil. Faktor faktor lain yang berpengaruh selain jarak antara lain: jumlah keluarga, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan letak desa dari kota."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S50846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruhiyat Saputra
"Tesis ini membahas mengenai efektivitas pelaksanaan program konversi minyak tanah ke gas elpiji tabung 3 kg, program ini dikeluarkan pemerintah dengan tujuan untuk mengurangi subsidi BBM yang membebani APBN dan untuk memanfaatkan potensi cadangan gas bumi Indonesia yang cukup melimpah. Namun dalam realitasnya implementasi program konversi ini tidak berjalan mulus. Pada pertengahan tahun 2010 telah terjadi berbagai ledakan gas elpiji tabung 3 kg di sejumlah lokasi. Data dari PT Pertamina per tanggal 12 Agustus 2010 diketahui jumlah kasus ledakan terbesar terjadi di Region 2 yaitu 118 kasus dan persentase konversi minyak tanah ke gas elpiji untuk region tersebut sudah 100%. Sementara langkah sosialisasi konversi minyak tanah ke gas elpiji telah dilakukan secara kontinu oleh pihak pemerintah dan Pertamina. Namun kenyataannya masih terjadi ledakan gas dan ironisnya ledakan terbesar terjadi di region tersebut.
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh data empiris tentang pengaruh sosialisasi dan rasa aman masyarakat terhadap efektivitas program konversi minyak tanah ke gas elpiji tabung 3 kg ditinjau dari perspektif ketahanan nasional melalui survey dan pengamatan di lapangan. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bogor karena kasus ledakan yang paling banyak terjadi ada di Region 2 dan provinsi yang paling banyak kasus ledakannya adalah Jawa Barat serta Kabupaten Bogor merupakan salah satu dari tiga wilayah tertinggi kasus ledakannya di Jawa Barat.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, pendekatan ini mengandalkan angka-angka dalam bentuk skor sebagai dasar analisis. Untuk mendapatkan skor tersebut digunakan metode survey lapangan dengan cara menyebarkan angket kepada para responden. Populasinya adalah masyarakat Kabupaten Bogor penerima program konversi yang berjumlah 1.224.964 orang dan jumlah sampelnya 100 orang dipilih secara acak dengan tujuan supaya data yang diperoleh bisa mewakili populasi. Dari data, fakta dan informasi yang diperoleh melalui survei tersebut dapat dideskripsikan kondisi masing-masing variabel yang diteliti sehingga memungkinkan untuk diketahui pengaruh variabel sosialisasi dan rasa aman terhadap variabel efektivitas program konversi tersebut. Adapun untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dan pengaruh antar variabel, digunakan perhitungan korelasi dan regresi.
Hasil penelitian menunjukkan kedua variabel sosialisasi dan rasa aman masyarakat berkorelasi kuat dan berpengaruh signifikan terhadap variabel efektivitas program konversi minyak tanah ke gas elpiji tabung 3 kg di Kabupaten Bogor, hal ini diketahui dari hasil analisis korelasi dan regresi sederhana. Kemudian, hasil dari korelasi dan regresi berganda juga menunjukkan bahwa kedua variabel sosialisasi dan rasa aman masyarakat secara simultan berkorelasi kuat dan berpengaruh signifikan terhadap variabel efektivitas program konversi tersebut. Dengan diketahuinya variabel sosialisasi dan rasa aman masyarakat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel efektivitas program konversi, maka hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam upaya peningkatan efektivitas program konversi minyak tanah ke gas elpiji tabung 3 kg.

This thesis discusses the effectiveness of kerosene to LPG cylinder 3 kg, which is issued by the government program aimed at reducing fuel subsidies that burden the state budget and to harness the potential of Indonesia's natural gas reserves are relatively abundant. But in reality the implementation of the conversion program is not running smoothly. In mid-2010 there has been a range of LPG cylinder 3 kg explosion in the number of locations. Data from PT Pertamina as of August 12, 2010 an unknown number of cases the largest explosion occurred in Region 2 of 118 cases and the percentage conversion of kerosene to LPG for the region is already 100%.While socialization step conversion of kerosene to LPG has been carried out continuously by the government and Pertamina. But the fact remains there was an explosion of LPG gas and ironically the largest explosion occurred in the region.
The purpose of this study to obtain empirical data on the influence of socialization and a sense of security community on the effectiveness of kerosene to LPG cylinder 3 kg viewed from the perspective of national security through surveys and observations in the field. The study was conducted in Bogor District because most cases of explosions occurred in Region 2 and the provinces that most cases of the explosion is the Bogor District in West Java and is one of the three highest areas of explosion cases in West Java.
The research method used is a quantitative approach, this approach relies on the figures in the form of scores as the basis for analysis. To get the score of the used method of spreading the field survey by questionnaire to the respondents. Its population is the recipient of the Bogor District conversion program which amounted to 1,224,964 persons and the number of samples randomly selected 100 people with the aim to obtain data that could represent the population. From the data, facts and information obtained through the survey can be described the condition of each variable studied, allowing for variables known to influence the socialization and sense of security to the variable effectiveness of the conversion program. As for knowing whether there is a relationship and influence between variables, use the calculation of correlation and regression.
The results showed the two variables of socialization and a sense of security community and strongly correlated variables significantly influence the effectiveness of kerosene to LPG cylinder 3 kg in Bogor District, it is known from the results of simple correlation and regression analysis. Then, the results of correlation and regression also showed that both variables of socialization and a sense of security people simultaneously correlate strongly and significantly influence the effectiveness of the program variables such conversion. By knowing the variables of socialization and a sense of security communities have a significant influence on the variable effectiveness of the conversion program, the results of this study can be used as a reference in an effort to increase the effectiveness of kerosene to LPG cylinder 3 kg.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29682
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Bahan bakar minyak merupakan sumber energi yang tidak dapat diperberbaharui
Iagi. Beberapa upaya telah dilakukan daiam rangka penghematan Upaya yang lengah
dikembangkan adalah penghematan bahan bakar dengan teknik magnetisasi. Teknik
ini telah lama dan berkembang kali pertama unruk water treatment yang kemudian
dikembangkan untuk efisiensi pembakaran.
Perkembangan teknik ini terus diikuti dengan penelitian untuk mengungkap
rahasia magnetisasi ini. Telah banyak pro dan /kontra dalam hal ini. Penelilian yang
berhubungan dengan magnerisasi bahan bakar umumnya memakai pendekaran dari
efék gas buang yang dihasilkan. Akan tetapi penélitian tentang pengaruh magnetisasi
terhadap karakteristik bahan bakar masih jarang dilemui.
Obyek dari penelitian ini adalah bahan bakar berupa kerosin atau minyak
tanah dan memakai sistem dipol untuk memagnetisasi. Kerosin digunakan sebagai
obyek penelitian karena bahan bakar ini Iebih stabil dibandingkan bensin.
Sistem dipol menjadi pilihan karena lelah lebih dahulu dikembangkan 0leh
para peneliti dan mudah dalam pemasangannya serta ada asumsi tidak terdapat
perbedaan antara kulub utara dan selatan.
Pengujian gas kromafograji dan infra red menunjukan belum terjadi perubahan komposisi dan struktur kimia molekul penyusun /rerosfn dikarenakan energi yang diberikan tidak terlalu besar unmk memecah ikatan intra molekular
Dari hasil penelitian yang didapat beberapa perubahan karakreristik.
Viskositas mengalami kecenderungan penurunan sebesar 1,278 hingga 1,256 cSr
sedankan indeks reaksi mempunyai kecenderungan peningkatan sebesar 1.4485
hingga 1,449I. Kedua perubahan tersebut memperkuat indikasi terjadinya fenomena
declustering dan perubahan tingkat kepolaran dari molekul-molekul penyusun kerosin"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, K.T.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"USE OF MEMBRANE EMULSION SPAN 80 AND TOPO IN URANIUM EXTRACTION AND STRIPPING. Membrane emulsion span 80 and TOPO used in uranium extraction and stripping has been done. The extraction was carried outby emulsion membrane H3PO4 in TOPO-Kerosene. The feed or external aqueous phase was uranium in HNO3. The emulgator span-80 was used to obtain a stable emulsion membrane system. The influence factors were percentage of TOPO-Kerosene, time extraction, molarity of external aqueous phase and molarity of internal aqueous. After the emulsion membrane was formed, the extractionand stripping process was performed. The ratio volume feed : volume membrane phase equal to 1 : 1 and volume of 5 % TOPO-Kerosene : Volume 3 M H3PO4 equal 1 : 1 were used. The relative good yield were obtained at concentration of TOPO in Kerosene and 3 M H3PO4 was 5 %, molarity of internal aqueous phase equal to 1 M, molarity of external aqueous phase 3 M H3PO4 and time extraction equalto 10 minutes with the speed of emulsification was 8000 rpm. At this condition the extraction efficiency of uranium obtained was 97.8 %, the stripping efficiency 52.56 %, and the total efficiency was 53.80 %.
PENGGUNAAN MEMBRAN EMULSI SPAN 80 DAN TOPO UNTUK EKSTRASI DAN STRIPPING URANIUM. Telah dilakukan penelitian membran emulsi span 80 dan TOPO yang digunakan untuk ekstraksi uranium. Extraksi dengan membran emulsi H3PO4 dalam TOPO-Kerosen. Larutan umpan untuk fasa air eksternal adalah uranium dalam asam nitrat. Untuk memperoleh sistem emulsi yang stabil dipakai emulgator Span 80. Parameter yang berpengaruh adalah persen TOPO-Kerosene, molaritas fasa air internal H3PO4, molaritas fasa air eksternal HNO3 dan waktu ekstraksi. Setelah diperoleh membran emulsi, kemudian dilakukan proses ekstraksi dan stripping, dengan rasio volume umpan : volume membran sebesar 1 : 1; volume 5% TOPO-Kerose : volume 3M H3PO4 sebesar 1 : 1. Hasil relatif lebih baik diperoleh pada konsen-trasi TOPO Kerosene: volume 3 M H3PO4 adalah 5 %, molaritas larutan fasa internal sebesar 1 M, molaritas larutan fasa eksternal adalah 3 M H3PO4 dan waktu ekstraksi sebesar 10 menit dengan kecepatan emulsi 8000 rpm. Pada kondisi ini diperoleh effisiensi ekstraksi uranium 97,8 %, efisiensi stripping 52,56 % dan efisiensi total adalah 53,8 %."
National Nuclear Energy Agency. Polytechnic Institute of Nuclear Technology ; National Nuclear Energy Agency ; Center For Science and Accelerator Technology, 2016
621 URANIA 22:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>