"
ABSTRAKBijih emas ditemukan tidak dalam keadaan bebas atau tanpa campuran,
tetapi seringkali terpadu dengan mineral lain. Emas murni didapat dalam urat
kuarsa yang bercampur dalam mineral pirit dan mineral sulfida lainnya.
Biasanya terdapat dalam perak dengan kadar antara 0.2% sampai 5% atau
lebih. Kadang-kadang logam lain seperti platina, rhodium, bismuth, merkuri,
tembaga, timah hitam, dan besi terdapat di dalam logam murni pada endapan
yang keras.
Kandungan emas dalam batuan sedimen rata-rata lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kandungan emas dalam bentuk beku. Walaupun begitu
ada pula batuan beku yang mempunyai kandungan emas tinggi disebut dengan
bonanza, yaitu urat kuarsa yang mempunyai kandungan emas tinggi dengan sedikit retakan pada uratnya.
untuk mengetahui kadar emas di dalam sampel yang berasal dari hasil
pengeboran, maka kadar emas dianalisis dengan metode ekstraksi. Logam emas
larut dalam aquaregia (campuran HCl : HNO3 dengan perbandingan 3:1),
pelarutan dipercepat dengan proses pemanasan serta pengadukan. Melalui
penambahan super flock maka endapan yang melayang akan mengendap dan
setelah penambahan HCl 5% didapatkan larutan emas yang jernih. Sejumlah
larutan di ekstrak dengan Methyl IsoButhil Keton (MIBK) untuk mengikat emas.
Emas yang terikat dalam MIBK ditentukan kadarnya dengan alat AAS dengan
panjang gelombang 242,8 nm.
Dari hasil analisis emas terhadap 20 conto core masing-masing dari dua
tim pongkor didapatkan kadar tertinggi untuk emas dari tim pongkor 1 yaitu 2,50
ppm dan kadar terendah 0,16 ppm. Sedangkan kadar tertinggi untuk emas dari
tim pongkor 2 yaitu 2,04 ppm dan kadar terendah 0,12 ppm."