Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124899 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meksiana Eka Pratiwi
"ABSTRAK
Bijih emas ditemukan tidak dalam keadaan bebas atau tanpa campuran,
tetapi seringkali terpadu dengan mineral lain. Emas murni didapat dalam urat
kuarsa yang bercampur dalam mineral pirit dan mineral sulfida lainnya.
Biasanya terdapat dalam perak dengan kadar antara 0.2% sampai 5% atau
lebih. Kadang-kadang logam lain seperti platina, rhodium, bismuth, merkuri,
tembaga, timah hitam, dan besi terdapat di dalam logam murni pada endapan
yang keras.
Kandungan emas dalam batuan sedimen rata-rata lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kandungan emas dalam bentuk beku. Walaupun begitu
ada pula batuan beku yang mempunyai kandungan emas tinggi disebut dengan
bonanza, yaitu urat kuarsa yang mempunyai kandungan emas tinggi dengan sedikit retakan pada uratnya.
untuk mengetahui kadar emas di dalam sampel yang berasal dari hasil
pengeboran, maka kadar emas dianalisis dengan metode ekstraksi. Logam emas
larut dalam aquaregia (campuran HCl : HNO3 dengan perbandingan 3:1),
pelarutan dipercepat dengan proses pemanasan serta pengadukan. Melalui
penambahan super flock maka endapan yang melayang akan mengendap dan
setelah penambahan HCl 5% didapatkan larutan emas yang jernih. Sejumlah
larutan di ekstrak dengan Methyl IsoButhil Keton (MIBK) untuk mengikat emas.
Emas yang terikat dalam MIBK ditentukan kadarnya dengan alat AAS dengan
panjang gelombang 242,8 nm.
Dari hasil analisis emas terhadap 20 conto core masing-masing dari dua
tim pongkor didapatkan kadar tertinggi untuk emas dari tim pongkor 1 yaitu 2,50
ppm dan kadar terendah 0,16 ppm. Sedangkan kadar tertinggi untuk emas dari
tim pongkor 2 yaitu 2,04 ppm dan kadar terendah 0,12 ppm."
2008
TA1453
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Danu Fadillah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S29354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yekti Widyaningsih
"Analisis faktor dengan metode Komponen Utama dikerjakan pada data multivariat, dengan tujuan untuk: meringkas data dan menampakkan faktor-faktor yang ada, yang merupakan gabungan peubah-peubah yang saling bergantungan. Data hasil penelitian dengan banyak peubah, dapat diringkas menjadi data dengan beberapa faktor yang cukup mewakili. Metode Komponen Utama adalah salah suatu metode dari beberapa metode yang ada dalam Analisis Faktor. Faktor yang terbentuk melalui rnetode ini, adalah kombinasi linier dari peubah semula yang banyak itu. Peubah acak, yang banyak itu dapat diekspresikan dalam beberapa faktor, dengan aturan-aturan dan asumsi-asumsi tertentu. Banyak eigenvalue terbesar, yang diambiI dari matriks variansi-kovariansi, menentukan jurmlah faktor yang akan diperhatikan. Sedangkan loading-loading yang memberikan kontribursi besar, yang akan rnenentukan peubah-peubah mana yang bergabung membentuk faktor tersebut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramopolii, David Fernando
"Latar Belakang Sitrulin adalah asam amino non-protein yang terbentuk secara endogen melalui siklus urea pada hati dan ginjal sebagai senyawa intermediet. Beberapa penelitian sebelumnya membuktikan bahwa buah-buahan golongan Cucurbitaceae (seperti semangka, melon, dan mentimun) memiliki kandungan sitrulin. Sitrulin dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit hipertensi dengan menghasilkan nitrat oksida (NO) sebagai vasodilator pembuluh darah. Beberapa penelitian membuktikan bahwa mentimun memiliki kandungan sitrulin untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian ini ingin membuktikan untuk mengetahui dan membandingkan kadar sitrulin pada buah mentimun lokal dan mentimun jepang. Metode Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif untuk mengetahui kadar asam amino sitrulin dalam protein pada buah mentimun lokal dan mentimun jepang. Metode pembuktian adanya senyawa sitrulin dalam jus mentimun berdasarkan prinsip colorimetric assay Knipp dan Vasak (2000). Hasil Terdapat kandungan sitrulin pada buah mentimun dengan massa rata-rata kadar sitrulin per protein total yang terkandung dalam jenis mentimun lokal dan mentimun jepang secara berurutan adalah (0,291  0,104) mmol/mg dan (0,414  0,106) mmol/mg untuk 100 gram buah. Kadar sitrulin total pada buah mentimun sebesar (1,087  0,042) gram dan mentimun jepang sebesar (1,319  0,068) gram dalam 100 gram sampel buah. Kesimpulan Terdapat kandungan sitrulin pada buah mentimun, baik mentimun lokal dan mentimun jepang dengan perbedaan kadar yang tidak signifikan antara mentimun lokal dan mentimun jepang. Mentimun lokal maupun mentimun jepang dapat digunakan sebagai sumber makanan yang baik dalam mencegah penyakit kardiovaskular contohnya hipertensi dan angina pektoris, serta mengurangi risiko terjadinya komplikasi mikrovaskular pada penderita diabetes mellitus tipe 2.

Introduction Citrulline is a non-protein amino acid that is formed endogenously through the urea cycle in the liver and kidneys as an intermediate compound. Previous studies have shown that Cucurbitaceae fruits (such as watermelon, melon, and cucumber) contain citrulline. Citrulline can reduce the risk of hypertension by producing nitric oxide (NO) as a vasodilator of blood vessels. Several studies have shown that cucumber contains citrulline to reduce the risk of cardiovascular disease. This study wants to determine and compare the levels of citrulline in local cucumbers and Japanese cucumbers. Method This study used a quantitative descriptive approach to determine the levels of the amino acid citrulline per total protein in local cucumber and Japanese cucumber. The method of proving the presence of citrulline compounds in cucumber juice based on the principle of colorimetric assay Knipp and Vasak (2000). Results The content of citrulline in cucumber fruit with the average mass of citrulline content per total protein contained in local cucumber and japanese cucumber types is (0,291  0,104) mmol/mg and (0,414  0,106) mmol/mg of citrulline for 100 grams of fruit, respectively. The total mass of citrulline in 100 grams of local cucumber fruit is (1,087  0,042) grams and japanese cucumber is (1,319  0,068) grams for 100 grams fruit sample Conclusion The presence of citrulline compounds in local cucumber and Japanese cucumber is proved. The content of citrulline in both types of cucumber has a not significant difference levels between local cucumbers and Japanese cucumbers. Local cucumbers and Japanese cucumbers can be used as a good food source in preventing cardiovascular diseases, such as hypertension and angina pectoris, and also reducing the risk of microvascular complications in patients with type 2 diabetes mellitus."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
TA1303
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fitri Budiyanto
"ABSTRACT
Heavy metal,mostly present in a ultra trace level, becomes one of the hazardous pollutants due its toxicity, bioaccu mulative, biomagnificative characters. Conducting a micro analysis of these trace level pollutants, sensitive instrument and method are strongly recommended. Graphite Furnace Atomic Absorption Spectrophotometer GFAAS offers a solution for the challenge. It uses the principle of light emission obsorption by nascent atom cloud from the metals. The analysis has been developed in three stages of the tube heating programs, i.e drying, ashing and than atomizing element at 3000 oC. Since the injected sample is almost completely atomized, the sensitivity of GFAAS is extremely high and this value is covering up the disadvantages of the other analyses. Therefore, the GFAAS analysis is suitable for ultra trace analysis of ultra trace pollutant like heavy metals in environment."
Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI, 2017
575 OSEANA XLII:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2006
TA1468
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008
302.2 MET
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andyan Wijanarko
"Localized Surface Plasmon Resonance (LSPR) adalah fenomena eksitasi yang terjadi ketika cahaya datang berinteraksi dengan nanopartikel dari logam mulia (emas dan perak). Interaksi ini dapat teramati melalui absorpsi dan scattering oleh nanopartikel yang berosilasi. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk mengamati fenomena LPR ini adalah dengan melakukan simulasi. Dalam simulasi fenomena LPR, dapat diamati pengaruh bentuk, ukuran, material dan indeks bias terhadap kurva absorpsi, scattering, dan extinction. Simulasi ini dilakukan dengan metode elemen-hingga dengan pendekatan quasistatik terhadap material emas dan perak didalam tiga jenis dielektrik. Bentuk yang digunakan adalah bola, rod, dan triangle dengan variasi ukuran 10-100 nm. Hasil simulasi menunjukan bahwa bentuk, ukuran, jenis material, dan indeks bias mempengaruhi besarnya puncak cross section dan panjang gelombang dari setiap kurva dimana bentuk, ukuran, dan indeks bias mempengaruhi tinggi puncak, dan jenis material menentukan panjang gelombang dari puncak. Hasil juga menunjukan kesesuaian pendekatan quasistatik dengan teori Mie.

Localized Surface Plasmon Resonance (LSPR) is an exitation phenomenon that occurs when nanoparticle of noble metal (gold and silver) interact with electromagnetic wave. These interactions can be observed through absorption and scattering by the nanoparticle oscillate. In this study, we performed some simulations of LSP phenomenon to observed the effect of shape and size of nanoparticle, materials, and refractive index toward absorption, scattering, and exitation. Simulation is done by finite element method with quasistatic approximation toward gold and silver in three types of dielectric. Shape variation that used in these simulation are sphere, rod, and triangle with size variation 10 - 100 nm. The result show that size, shape, material and refractive index affect the peak of extinction, scattering and absorption cross section curve and their wavelength. The result with quasistatic approximation show similiarity with Mie theory.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>