Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133804 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Universitas Indonesia, 2003
TA357
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muamar Khadafi
"Viskositas merupakan sebuah nilai ukur resistansi dalam liquid untuk mengalir atau bergeser. Penelitian yang baik terhadap viskositas akan membantu para teknisi dan ilmuwan mengembangkan penelitian di bidangnya masing-masing. Berbagai macam viskometer dengan metode yang berbeda-beda telah dibuat untuk menguji nilai viskositas dari fluida.Viskometer yang dibuat penulis menggunakan dua buah silinder konsentris yang berbeda ukuran dengan ruang diantara kedua silinder tersebut diisi dengan cairan yang akan diuji. Silinder luar atau rotor diputar menggunakan motor DC dengan kecepatan konstan dan torsi yang dihasilkan dari silinder dalam atau stator diukur menggunakan sensor gaya. Pengukuran viskositas dilakukan pada glycerin, oli SAE 15w-40 dan oli SAE 80w-90 dengan memberikan variasi kecepatan putar motor dan temperatur pada cairan. Hasil eksperimen pada temperatur cairan 27oC dan kecepatan putar motor 150.48 RPM menunjukkan nilai viskositas glycerin sebesar (633.93 ± 0.9564) centiPoise, viskositas oli SAE 15W-40 (150.46 ± 0.4022) centiPoise dan viskositas oli SAE 80W-90 (231.36 ± 0.4624) centiPoise. Hasil eksperimen juga menunjukkan hubungan viskositas terhadap temperatur berubah secara eksponensial dan kecepatan putar motor tidak mempengaruhi nilai viskositas cairan.

Viscosity is a measure of resistance of liquids to flow or shear. A good survey of the viscosity data, its critical evaluation and correlation would help design engineers and scientists in their areas of interest. A wide range of viscometers has already embedded and manufactured to examine of viscosity of any liquids using difference methods. The presented viscometer consists of two concentric cylinders, with the space between the two cylinders filled with liquid being measured. The outer cylinder is driven by an electric motor at a constant speed using a motor DC and the torque on the inner cylinder is measured using a force sensor. Experiment using three difference liquids varied by difference value of motor's angular velocity and liquid's temperature. Experiment results show viscosities of liquids being measured on 27oC and 150.48 RPM of motor‟s angular velocity is (633.93 ± 0.9564) centiPoise for glycerin, (150.46 ± 0.4022) centiPoise for oil SAE 15w-40 and (231.36 ± 0.4624) centiPoise for oil SAE 80W-90. Experiment results show the impact of temperature changes to viscosity changes with exponential relation and show no impact to its angular velocity changes as well."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S44966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sita Amalia
"Lumpur pengeboran merupakan bagian yang penting dalam proses pengeboran. Klasifikasi lumpur pengeboran dilihat berdasarkan fasa fluidanya : air (water base), minyak (oil base) atau gas. Lumpur pengeboran berbahan dasar air yaitu fasa kontinyunya adalah air. ini merupakan tipe lumpur pengeboran yang paling banyak digunakan. 75% lumpur pengeboran menggunakan air. Istilah oil base digunakan bila minyaknya lebih dari 95%.
Lumpur pengeboran memiliki fungsi utama antara lain mengangkat cutting ke permukaan, mendinginkan dan melumasi mata bor dan kawat bor, mengontrol tekanan formasi, memberi dinding pada lubang bor dengan mud cake, melepaskan pasir dan cutting dipermukaan.
Pengaruh pH sangat penting dalam lumpur pengeboran. Pemilihan pH merupakan prioritas utama untuk mengoptimalkan karakteristik dari sifat lumpur pada saat pengeboran dilakukan yaitu dengan menaikkan pH. Salah satu cara menaikkan pH dengan penambahan berat KOH. Komposisi dan sifat-sifat lumpur sangat berpengaruh pada pengeboran. Untuk mengetahui kualitas lumpur berbahan dasar air dengan adanya pengaruh pH dilakukan uji sifat lumpur antara lain berat lumpur (density), sifat rheology (viskositas dan gel strength), API fluid loss, alkalinitas, total kesadahan, dan kalsium.
Dari data hasil pengukuran sampel diperoleh penurunan pada nilai yield point, gel strength serta kenaikan pada data fluid loss dan pH yang diakibatkan penambahan KOH pada jumlah yang bervariasi. Sampel Water Based Mud ini layak untuk digunakan dalam lumpur pengeboran dan biasanya parameter yang dilakukan dalam pembuatan sesuai dengan permintaan perusahaan minyak."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
TA1442
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
S29124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Lumpur berbasis air rendah padatan dan tahan temperatur tinggi bagi pemboran di formasi serpih"
665 LPL 48:2 2014
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fachreza
"Semburan lumpur pada berbagai daerah di Indonesia telah mendapatkan perhatian sebab bertambahnya titik semburan. Bencana tersebut berdampak negatif pada kelangsungan ekosistem sekitar. Penggunaan pipa untuk mengalirkan lumpur menuju penampungan atau lahan kosong bisa dilakukan sebagai salah satu cara penanggulangan bencana, tetapi permasalahan-permasalahan dalam pengaliran slurry seperti munculnya pengendapan masih dapat terjadi. Study terkini tentang pengaliran slurry menggunakan pipa spiral menunjukkan hasil yang lebih efisien dibandingkan pipa bulat biasa. Namun penggunaan pipa spiral mampu meminimalisir pengendapan pada bagian dasar pipa, disebabkan oleh bentuk geometri pipa yang membentuk pola aliran tangential mengikuti bentuk dinding pipa. Maka dari itu paper ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik aliran mud slurry secara reological pada pipa spiral dengan beberapa konsentrasi berat, yaitu 20 CW, 30 CW, dan 40 CW. Lalu membandingkannya dengan perubahan massa hasil pengukuran. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan aliran mud slurry dalam pipa spiral ber-ratio P/Do = 7.3 dan 3.1 serta sebuah pipa bulat berdiameter 40 mm. Pengambilan data dilakukan dengan memvariasikan kecepatan aliran dengan mengatur besar sudut bukaan valve dari sudut 0o hingga 90o sebanyak 20 titik. Agar didapatkan ragam nilai Pressure drop, flow rate, serta perubahan jumlah massa padatan. Selanjutnya data hasil uji diolah menggunakan dasar ilmu Rheology dan memplotnya pada grafik.

A mud eruption in various regions in Indonesia has received attention because of the increase in burst points. The disaster had a negative impact on the sustainability of the surrounding ecosystem. The use of pipes for flowing mud into a reservoir or vacant land can be done as a method of disaster management, but problems in slurry flow such as the appearance of precipitation can still occur. Recent studies on slurry drainage using spiral pipes show more efficient results than ordinary round pipes. The use of spiral pipes can minimize deposition at the bottom of the pipe, caused by the geometry of the pipe which forms a tangential flow pattern following the shape of the pipe wall. Therefore the present study aims to examine the characteristics of reological mud slurry flow in spiral pipes with several heavy concentrations, namely 20 CW, 30 CW, and 40 CW. Then compare it with the change in mass of the measurement results. The method used is to compare the flow of mud slurry in the spiral pipe ratio P / Do = 7.3 and 3.1 and a round pipe with a diameter of 40 mm. Data retrieval is done by varying the flow speed by adjusting the valve opening angle from 0o to 90o from 20 points. In order to obtain a variety of pressure drop, flow rates, and changes in the amount of solid mass. Then the test results data are processed using the basis of Rheology and plot it on the graph."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Budianto
"Kebanyakan nelayan menggunakan es balok sebagai media penyimpanan ikan. Sistem pendinginan dengan menggunakan es balok kurang cocok untuk hasil tangkapan ikan laut karena es balok bersifat keras yang dapat merusak ikan, sehingga mutu ikan menurun yang berakibat pada rendahnya harga jual ikan. Salah satu solusi untuk menghasilkan kualitas ikan lebih segar dan awet adalah pendinginan menggunakan ice slurry berbahan dasar air laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati karakteristik ice slurry dan membandingkan performa ice slurry generator sehingga dapat diketahui tingkat keefektifan sistem tersebut. Pengujian dilakukan dengan variasi volume air laut pada 4 liter, 5 liter, 6 liter, dan 7 liter dengan pengaktifan motor listrik pada saat air laut mencapai temperatur 10 oC. Dan variasi pengaktifan motor listrik dilakukan saat temperatur air laut mencapai 15oC, 10 oC, dan 5 oC dengan volume air laut yang digunakan sebesar 5 liter.

Most of fisherman uses ice cubes as a fish storage. Cooling system using ice cubes is less suitable for marine fish because ice cubes are hard that can damage the fish, so the quality of the fish decreases which result in a lower selling price of fish. One of solution to producing the fish more fresh and good quality is using ice slurry made from sea water. This research aimed to observe the characteristics of the ice slurry and compare the performance of the ice slurry generator so that will be known to the effectiveness of the system. Tests carried out with variations of the volume of sea water at 4 liters, 5 liters, 6 liters and 7 liters with the activation of the electric motor when the water temperature reaches 10 ° C. And variations of the electric motor activation when the temperature reaches 15oC, 10 °C and 5 °C with a volume of seawater used for 5 liters."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel
"Hidrogen adalah salah satu energi terbarukan yang menjanjikan dan berpotensi menjadi pengganti bahan bakar fosil.Namun, aplikasi hidrogen sebagai bahan bakar memiliki kekurangan, yaitu dalam hal penyimpanannya. Dalam suhu kamar dan tekanan atmosfir, hidrogen memiliki rasio energi yang sangat rendah terhadap volumenya jika disimpan dalam bentuk gas sehingga perlu dilakukan berbagai penelitian yang berkaitan dengan metode dan material untuk menyimpan hidrogen terus dilakukan. Sejauh ini metode penyimpanan hidrogen memakai prinsip adsorpsi dengan karbon aktif berbentuk granular sebagai adsorben sangat menjanjikan karena bisa menurunkan tekanan dalam tangki dengan kapasitas penyimpanan yang relatif sama. Pada penelitian ini, karbon aktif yang digunakan pada penelitian ini adalah karbon aktif berbahan dasar batu bara. Proses pengambilan data dilakukan dengan metode volumetrik dan tipe adsorpsi yang digunakan adalah adsorpsi isotermal. Penyerapan dilakukan pada 3 temperatur berbeda, pertama pada temperatur 35°C dan tekanan mencapai 40 bar, yang kedua adalah pada temperatur 25°C dan tekanan mencapai 40 bar dan ketiga adalah pada temperatur 0°C dan tekanan mencapai 40 bar. Pada temperatur 35°C, penyerapan hidrogen sebesar 0.00228995 kg/kg pada tekanan 3935.22 kPa. Pada temperatur 25°C, penyerapan hidrogen sebesar 0.00249057 kg/kg pada tekanan 3939.24 kPa Pada temperatur 0°C, penyerapan hidrogen sebesar 0.00267156kg/kg pada tekanan 3939.24 kPa. Data yang didapat selanjutnya dikorelasi dengan menggunakan persamaan model Langmuir, Toth, dan Langmuir-Freudlich.

Hydrogen is one of promising and potential new energy sources as the substitute of fossil fuel.But, the application of hydrogen as fuel still has weakness in a storage system. Inroom temperature and atmosphere pressure, hydrogen has a very low energy/volume ratio if the hydrogen is stored in gas phase, so it's needed to do some research about the method and materials to adsorp hydrogen. Nowadays, hydrogen adsorption?s method using granular activated carbon as the adsorbent is very promising since can reduce the pressure in cell with the adsorption capacity relatively same as other methods. In this research, the activated carbon which used is coal based. The method which used in this research is volumetric method and the type of adsorption in this research is isothermal adsorption. The adsorptions in this research are in 3 temperature, first adsorption in 35°C and the pressure up to 40 bars and second adsorption in 25°C and the pressure up to 40 bars and third adsorption in 0°C and the pressure up to 40 bars. At temperature 35°C, the hydrogen adsorption is 0.00228995 kg/kg at 3935.22 kPa. At temperature 25°C, the hydrogen adsorption is 0.00249057 kg/kg at 3939.24 kPa At temperature 0oC, the hydrogen adsorption is 0.00267156 kg/kg at 3939.24 kPa.The Data are corelated with some model equations Langmuir, Toth, and Langmuir-Freudlich."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42272
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>