Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144017 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endrika Andini
"ABSTRAK
Gas bumi merupakan campuran senyawa hidrokarbon dan senyawa non
hidrokarbon dalam fasa gas, dengan komposisi utamanya adalah metana (CH4),
etana (C2H6) dan sejumlah kecil gas hidrokarbon lain. Di samping alkana,
komponen-komponen yang terkandung dalam gas bumi, antara lain adalah air
(H2O), H2, CO2, N2 dan lainnya. Dengan demikian, komposisi gas bumi adalah
sangat bervariasi, tergantung dari sumber dan tempat dari gas bumi tersebut
diperoleh.
Sebagai upaya meningkatkan nilai dan potensi gas bumi sebagai sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui, diperlukan untuk melakukan
inventarisasi dan pembaharuan data gas bumi Indonesia melalui kegiatan Evaluasi
Mutu Gas Bumi (EMGB). Evaluasi mutu gas bumi merupakan suatu evaluasi terhadap karakteristik gas bumi di Indonesia, dengan cara melakukan analisis di
laboratorium dan di lapangan menggunakan standar analisis yang telah ditetapkan.
Secara teknis, evaluasi mutu gas bumi dilakukan dengan tahapan yang meliputi
kegiatan penentuan titik sampling, pengambilan sampel, analisis di lapangan dan
di laboratorium.
Praktik kerja lapangan ini bertujuan untuk mempelajari mengenai
penetapan komposisi gas bumi menggunakan alat kromatografi gas dengan
metoda GPA Standard 2261 dan perhitungan sifat-sifat fisika gas bumi
berdasarkan komposisinya dengan menggunakan metoda GPA Standard 2172.
Melalui analisis komposisi, berbagai sifat-sifat fisika dan kimia gas bumi dapat
diketahui atau ditentukan nilainya seperti komposisi hidrokarbon, kontaminan,
relative density, faktor kompresibilitas, nilai kalor, dan lainnya.
Berdasarkan hasil analisis komposisi serta perhitungan beberapa sifat
fisika gas bumi, diperoleh data bahwa sampel-sampel yang dianalisis tersebut
mengandung senyawa hidrokarbon C1-C5, kecuali sampel ADT yang hanya
mengandung metana serta DCV yang hanya mengandung metana dan propana.
Data analisis juga menunjukkan terdapat kandungan dari kondensat hidrokarbon
dalam gas bumi, dimana menurut spesifikasi GPA, kondensat hidrokarbon harus
dikendalikan dan dibatasi hanya 0.003% mol. Melalui hasil analisis terlihat bahwa
hampir semua sampel memiliki kondensat dengan kandungan isopentana plus
diatas 0.003% mol, kecuali untuk sampel DCV yang tidak memiliki kandungan
isopentana plus sama sekali. Kandungan isopentana plus yang tinggi dapat
mengidentifikasikan tidak efisiennya sistem pemisahan yang digunakan oleh perusahaan produsen gas bumi. Di samping itu, hampir semua sampel
mengandung kontaminan, yaitu: O2, N2, dan CO2 yang dapat menurunkan mutu
gas bumi.
Sampel-sampel yang dianalisis memiliki gross heating value, relative
density, dan compressibility factor yang beragam, dimana sampel PMD memiliki
gross heating value tertinggi dengan nilai 1084.79666 Btu/ft3, sedangkan sampel
PNC memiliki gross heating value terendah dengan nilai 897.46496 Btu/ft3. Pada
perhitungan relative density , sampel PNC memiliki kerapatan relatif yang paling
tinggi yaitu sebesar 0.73787 lb/ft3, sedangkan sampel DCV memiliki kerapatan
relatif yang paling rendah yaitu sebesar 0.58686 lb/ft3. Berdasarkan perhitungan
pula, diketahui bahwa semua sampel yang dianalisis memiliki compressibility
factor atau faktor kompresibilitas yang mendekati sempurna, dengan Z < 1."
2007
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 2009
TA1370
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Halapiry, Meliana
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA1366
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2009
TA1355
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rahman
"Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dan merupakan sumber daya alam yang belum dapat digantikan oleh sumber daya alam lain dalam hal hasil energinya. Disamping menghasilkan bahan bakar, minyak bumi melalui berbagai tahap perlakuan dapat menghasilkan berbagai macam bahan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. PT Chandra Asri Petrochemical Centre (CAPC) sebagai salah satu industri pengolahan minyak bumi mengolah minyak bumi menjadi bahan lebih bernilai tinggi. Salah satu produk yang dihasilkan adalah fraksi rantai 4 atau mix-C4. Penelitian ini bermaksud melakukan studi analisis penentuan Dimetilformamida (DMF) dalam sampel fraksi karbon C4. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel yang bersifat manipulatif (konsentrasi telah diketahui), untuk mengetahui secara kuantitatif persentase penambahan konsentrasi yang telah dilakukan maka dilakukan uji recovery. Hasil pengujian uji spesifisitas adalah kromatogram sampel dan kromatogram standar spesifik, hasil pengujian uji recovery adalah 92,90%, hasil pengujian uji repeatability adalah RSD absorbsi 3,82% dan RSD residu 4,27%, hasil pengujian uji limit deteksi adalah 0,3155 ppm, batas kesalahan 0,1588 ppm, dan nilai sebenarnya 3,5321 ppm ± 0,1588 ppm. Hasil analisis linieritas standar kalibrasi adalah r =0,9953."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30684
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Emil Budianto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
TA792
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Setiawati
"ABSTRAK
Sebuah metode GC telah divalidasi dan akan digunakan untuk penentuan kadar o-kresol yang terkandung dalam sampel urin para perokok pasif dan perokok aktif sebagai biomarker paparan toluen. Sampel yang akan dianalisis diekstraksi dahulu untuk kemudian disuntikan ke GC. Metode ini memenuhi kriteria validasi dilihat dari linearitas, rentang, presisi, batas deteksi dan persen perolehan kembali. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,996. Nilai akurasi dinyatakan dengan persen perolehan kembali, di dapat nilai sebesar 93,2%. Untuk uji presisi dilakukan metode keterulangan, dinyatakan dengan %RSD yang memberikan nilai sebesar 5,76%, dianggap telah memenuhi standar yaitu %RSD ≤ 16%. Diperoleh nilai batas deteksi 2,98ppm. Pencapaian penelitian validasi instrumen GC ini memberikan hasil yang cukup memuaskan, maka metode ini cocok untuk digunakan sebagai pemantau kadar o-kesol dalam sampel urin untuk meninjau paparan toluen. Metode ini diterapkan pada tujuh sukarelawan, terdiri dari 3 perokok pasif dan 4 perokok aktif. Hasil yang didapatkan setelah semua sempel di uji memberikan nilai kadar o-kresol pada rentang konsentrasi 13,04ppm sampai 39,40ppm.

ABSTRACT
A validation of gas chromatography method was performed for determination of ortho-cresol contained in urine of passive smokers and active smokers as biomarkers of toluene exposure . After extraction , the samples were analyzed by GC instrumen. This method has met the validation criteria by the terms of linearity, range, precision, limit of detection and percent recovery. Regression coefficient values was obtain for 0,996. Accuracy value are expressed as percent recovery is able to reach 93.2 %. For precision test is using repeatibility method, expressed by %RSD and give a value 5.76. In limit of detection value was owned for 2.98 ppm. Achievement of a validation gas chromatography instrument in this study has provided satisfactory results, so this method is considered suitable for use as a monitors levels of ortho-cresol in urine to review toluene exposure . This method is applied to seven volunteers consisting of three of passive smokers and four of active smokers. The results in this thesis obtained an ortho-cresol levels inside the sample is between 13,04ppm until 39,40ppm"
Universitas Indonesia, 2014
S53233
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rezqi Hakim
"Metamfetamin atau di Indonesia dikenal dengan sabu merupakan stimulan sistem saraf pusat yang sangat kuat dari golongan amfetamin. Untuk membuktikan seseorang menyalahgunakan metamfetamin maka diperlukan uji metamfetamin dalam tubuh. Selama ini Kadar metamfetamin di dalam tubuh biasanya ditentukan di dalam darah dan urin. Saliva sebagai matriks biologis lebih sederhana dan efisien untuk uji metamfetamin dalam tubuh walaupun jarang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode analisis metamfetamin dalam saliva mulai dari kondisi kromatografi gas tandem spektrometri massa yang optimum, metode preparasi saliva optimum, hingga validasi metode analisis. Kondisi kromatografi optimum adalah kolom kapiler DB-5 MS dengan panjang 30 m; diameter dalam 0,25 mm; fase gerak gas Helium 99,999 ; laju alir 0,8 mL/menit; deteksi MS pada nilai m/z 58,00 dan 91,00 dan efedrin HCl sebagai baku dalam. Preparasi sampel menggunakan metode mikroekstraksi cair-cair dengan pelarut sikloheksana lalu residunya dikeringkan dan direkonstitusi dengan metanol sebanyak 100 L. Hasil validasi terhadap metode analisis metamfetamin yang dilakukan memenuhi persyaratan validasi berdasarkan EMEA Bioanalytical Guideline tahun 2011. Metode yang diperoleh linear pada rentang konsentrasi 15,0 ndash; 300,0 ng/mL dengan r > 0,9999. Metode berhasil diaplikasikan terhadap sampel saliva pengguna metamfetamin dengan kadar berada dalam rentang kurva kalibrasi.

Methamphetamine or in Indonesia known as shabu is a very strong central nervous system stimulant of the amphetamine group. To prove a person abusing methamphetamine then metamfetamin test required in the body. Methamphetamine concentration in the body are usually determined in the blood and urine. Saliva as a biological matrix is simpler and more efficient for methamphetamine tests in the body although rarely used. This study aims to develop analytical methods for methamphetamine in saliva from the conditions of gas chromatography tandem mass spectrometry optimum, optimum saliva preparation methods, to the validation of analytical methods. The optimum chromatography conditions were DB MS 5 capillary columns with a length of 30 m 0.25 mm inner diameter mobile phase Helium gas 99.999 flow rate 0.8 mL min Detection of MS at m z values of 58.00 and 91.00 and ephedrine HCl as an internal standard. Sample preparation using liquid liquid microextraction with cyclohexane solvent and the residue is dried and reconstituted with about 100 L of methanol. The results of the validation of analytical methods for methamphetamine that satisfies the validation by the EMEA Guideline 2011. Bioanalytical Methods obtained linear in the concentration range from 15.0 to 300.0 ng mL with r 0.9999. The method was successfully applied to the saliva sample of methamphetamine users with levels in the range of the calibration curve."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>