Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100181 dokumen yang sesuai dengan query
cover
POL 2(1-2) 2011
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
POL 2(1-2)2011
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
POL 2 (1-2) 2011
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aga Adrian Haitara
"Culture has been mentioned and studied for an extended period. Great and world- renowned researchers such as Geert Hofstede and Shalom Schwartz have theorized that we as a civilization are made up of different cultural dimensions that guide us to live our lives. This led to many researchers raised question how far culture affects our everyday life, how business is conducted, how legal system are different throughout the world and whether culture influence how businesses conducted cultural social responsibility (CSR) practices in their home and host country(s). There has been an abundance number of studies that have examined the effect of the culture towards CSR practices in developed markets such as the United States of America, Canada, Great Britain, Germany, Switzerland, and many more. Still, there is a limited amount of research that took place in the emerging market. The importance of emerging markets is that they have the capability and potential to become the next economic powerhouse that could take over as the world superpower in the near future. Using data from 700 companies from 25 countries across Asia, America, Africa, and Europe, this study examines the influence or effect of national culture towards CSR practices in the emerging markets in the 2019 period (Before the Covid-19 financial crisis). Results showed that multilevel supports but nonsignificant where it showed positive correlations on all of the four hypotheses, while pairwise doesn’t support, but some are significant. This research gives other researchers a much clearer sense of how big the effect or impact of national culture on CSR practices conducted by companies in the host country.

Budaya sudah dikenal dan dipelajari dalam waktu yang lama. Banyak peneliti terkenal dan diakui dunia seperti Geert Hofstede dan Shalom Schwartz berpendapat bahwa kita sebagai manusia terbentuk dari berbagai macam dimensi budaya. Hal ini membuat para peneliti bertanya-tanya seberapa besar dampak budaya dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti dalam bisnis, dalam terciptanya sistem hukum di berbagai belahan dunia, dan bagaimana Corporate Social Responsibility (CSR) diterapkan. Sudah banyak penelitian yang dilakukan tentang dampak budaya dalam CSR di negara maju, namun tidak demikian di negara berkembang yang tergolong terbatas padahal negara berkembang tersebut mempunyai potensi untuk menjadi negara besar dan adidaya di masa mendatang. Dengan menggunakan data dari 700 perusahaan dari 25 negara yang tersebar di berbagai benua, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari budaya terhadap CSR di tahun 2019 (sebelum pandemi dimulai). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa multilevel mendukung bahwa dimensi budaya berpengaruh terhadap CSR walau tidak signifikan. Penelitian ini menunjukan hasil korelasi positif di 4 hipotesis. Namun, pairwise tidak mendukung sama sekali, tapi ada beberapa yang signifikan. Penelitian ini dapat memberikan gambaran lebih detail untuk peneliti lain tentang efek budaya terhadap CSR yang dilakukan oleh perusahaan di negara lain."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwid Widzayana
"Tesis ini ditulis untuk mendiskusikan kebenaran tesis Samuel P. Huntington mengenai munculnya benturan peradaban antara Islam dengan Barat dalam perspektif ketahanan nasional di Indonesia. Benturan peradaban (class civilization) yang diteorisasikannya itu, khususnya antara Islam dengan Barat memang masih dapat diperdebatkan. Namun dalam kenyataannya pada dekade belakangan ini, justru menunjukkan di Indonesia bahwa hubungan antara Islam, khususnya Islam politik dengan globalisasi Barat berada dalam skala konflik. Dengan menggunakan pendekatan historis, tulisan ini akan mendeskripsikan secara kritis data-data kualitatif yang berkenaan dengan akar benturan peradaban Islam dan Barat melalui telaah literatur (pustaka) yang relevan dengan pokok permasalahan.
Dari uraian deskriptif yang dipaparkan dapat disimpulkan bahwa akar benturan peradaban Islam dan Barat, khususnya antara Islam politik dengan globalisasi di Indonesia disebabkan oleh tiga faktor utama, yakni 1) hegemoni peradaban Barat yang berkehendak menciptakan tata dunia baru yang tunggal bagi masyarakat dunia, termasuk masyarakat Islam di Indonesia, 2) kebangkitan kesadaran umat Islam Indonesia terhadap doktrin-doktrin agamanya untuk membangun pola dunianya sendiri yang ternyata menimbulkan ancaman bagi Barat, dan 3) memori perang salib di kedua belah pihak yang terus-menerus dihidupkan secara negatif sehingga menjadi cara pandang keduanya dalam melihat dunia di Iuar dirinya. Sudah barang tentu akar benturan peradaban Barat dan Islam itu juga mempengaruhi hubungan Islam dan Kristen di Indonesia, terbukti dengan masih merebaknya konflik kekerasan yang dilakukan oleh umat Islam don Kristen di beberapa daerah Indonesia.
Sudah pasti munculnya benturan peradaban ini, khususnya antara Islam politik dengan globalisasi Barat di Indonesia membawa konsekueansi bagi ketahanan nasional Indonesia. Di bidang ideologi don politik, ketahanan nasional mendapat tantangan yang cukup berarti atas adanya konflik antar peradaban tersebut, khususnya bagi eksistensi/integrasi nasional secara ideology. Untuk itu konflik yang terjadi harus diarahkan atau didinamisir untuk memperkuat ideologi Pancasila sebagai ideologi yang terbukti dalam menjaga ketahanan nasional itu sendiri.

This Thesis is written to discuss the truth of Samuel P. Huntington's thesis about the clash civilization between Islam and West. This Theorized clash civilization especially in Islam and West, is still debated. However, in fact, in last decades it shows that relationship between Islam and West in conflict scale. By historical approach, this Thesis will descript critically the qualitative data about the root of clash civilization between Islam and West with literary study relevant with the mainly subject.
From the Thesis was explained can be concluded that root of Islam and West clash civilization was caused three main factors. Those are, 1) West civilization hegemonic that will to make a single order of new world on world society, including Islamic society. 2) the rising Moslem's consciousness on their religion doctrines to build their own world order, in fact, raises threat to west, and 3) cross war memories in both sides continuously negatively was lived than be a way of view of both sides in looking at world out of them selves. Surely, the root of clash civilization between West and Islam affect to Islamic and Christian relationship in Indonesia, proved by extended conflict was acted by Moslem and Christian people in some area in Indonesia.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T20261
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kompas, 2006
327.51 CER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Tulus T. H.
Jakarta : Ghalia Indonesia, 2004
382.1 TAM g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Timmerman, Kelsey
"A deeply human-centered perspective on the origins of America's food Where Am I Eating' bridges the gap between global food producers and the American consumer, providing an insightful look at how our eating habits affect farmers and fishermen around the world. Follow the author on his global quest to meet the workers that nurture, harvest, and hunt our food, as he works alongside them'loading lobster diving boats in Nicaragua, harvesting bananas in Costa Rica, lugging cocoa beans in Ivory Coast with a modern-day slave, picking coffee beans in Colombia and hauling tomatoes in Indiana. This new edition includes a study guide, a deeper explanation of the "glocal" concept, and advice for students looking to become engaged as both local and global citizens. Arguing neither for nor against globalization, this book simply explores the lives of those who feed us. Imports account for eighty-six percent of America's seafood, fifty percent of its fresh fruit, and eighteen percent of its fresh vegetables. Where Am I Eating' examines the effects of this reliance on those who supply the global food economy. -Learn more about the global producers that feed our nation, and learn from their worldviews intensely connected to people and planet -Discover how food preferences and trends affect the lives of farmers and fishermen -Catch a boots-on-the-ground glimpse of the daily lives of food producers on four continents -Meet a modern-day slave and explore the blurred line between exploitation and opportunity -Observe how the poorest producers fare in the global food economy This book takes a human-centered approach to food, investigating the lives of the people at the other end of the global food economy, observing the hope and opportunity'or lack thereof'that results from our reliance on imports. Where Am I Eating' is a touching, insightful, informative look at the origins of our food."
Hoboken, N.J.: Wiley, 2014
338.19 TIM w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I. Wibowo
"Corporations rule in Indonesia : JUDUL buku ini amat provokatif: Negara Centeng! Bagaimana eksistensi negara di tengah pusaran globalisasi menjadi fokus buku ini. Mengandalkan pendekatan struktural, analisis ekonomi dan politik ditangani bersamaan, tidak terpisah. Negara centeng merupakan metafora yang bermakna pelindung bayaran dari sekelompok kecil saudagar, nasional, maupun global (hlm 7). Di mana kedudukan negara centeng di antara literatur tentang negara? Arief Budiman (1996) membagi teori negara menjadi dua kelompok besar. Pertama, teori yang menekankan negara sebuah lembaga mandiri, yang punya kepentingan dan kemauan sendiri. Kedua, teori yang mengatakan negara bukan lembaga mandiri. Negara hanya arena bagi kekuatan-kekuatan sosial bertarung untuk saling menguasai."
Yogyakarta: Kanisius, 2010
338.88 IWI n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Dewi Fransina
"ABSTRAK
dalam karya akhir ini adalah analisa strategi yang dipakai PT Astra
International Tbk ? Toyota Sales Operation yang lebih dikenal dengan Auto 2000,
dalam menghadapi tantangan globalisasi dan pemberlakuan kebijakan otonomi
daerah di Indonesia, dengan tinjauan khusus pada produk unggulannya yaltu Toyota
Kijang.
Auto 2000 merupakan salah satu hasil dan strategi diversifikasi yang dilakukan
oleh PT Astra Intemasionai Tbk (AI), dalam bidang usaha otomotif. Perusahaan ini
(Auto 2000) berbentuk anak perusahaan yang mempunyai manajemen sendiri,
dengan bidang usaha sebagai penyalur utama kendaraan bermerek ?TOYOTA? di
Indonesia. Toyota Kijang, diklasifikasikan dalam kelompok kendaraan niaga,
menjadi produk unggulan karena dari semua jenis kendaraan yang dipasarkan oleh
perusahaan (Auto 2000), Toyota Kijang yang menghasilkan keuntungan terbesar.
Industri otomotif masih prospektif karena masih adanya kebutuhan akan
kendaraan di Indonesia, dan peluang baru dari era globalisasi dan kebijakan
otonomi daerah.
Dampak dari krisis yang baru saja berlalu menyebabkan bertambahnya pemain
dalam industri ini, terutama pada sektor kendaraan niaga, yang berarti
bertambahnya pesaing untuk Toyota Kijang. Sementara itu tantangan globalisasi
selain dilihat sebagai peluang pasar baru, juga merupakan ancaman bagi masuknya
pesaing baru. Kondisi perekonomian dan stabilitas politik di Indonesia yang belum
pasti, juga menjadi salah satu faktor eksternal yang diantisipasi.
Dari tiga kurun waktu yang berbeda yaltu masa pra krisis, masa krisis dan masa
pasca krisis, mempunyai pola-pola lingkungan yang berbeda. Perusahaan (Auto
2000) dan perusahaan induknya (AI) melakukan berbagal penyesuaian dalam
pelaksanaan strateginya.
Pada masa pra krisis (sebelum tahun 1998), perusahaan berada pada masa-masa
jayanya. Penerimaan karyawan besar-besaran dan ekspansi cabang-cabang
penjualan dilakukan hampir diseluruh wilayah usaha. Pada masa ini perusahaan
berusaha membangun citra yang kuat di benak pelanggan, dengan melakukan
penyempurnaan fasilitas penjualan, layanan purna jual dan pengembangan kualitas
sumber daya manusianya.
Terjadinya kiisis moneter menyebabkan perusahaan harus melakukan efisiensi
usaha, melalui penghematan biaya operasional rutin dan pengurangan karyawan.
Beberapa lokasi usaha terpaksa harus ditutup. Pada masa ini perusahaan menitik
beratkan pendapatan keuntungannya melalui pelanggan yang datang ke pelayanan
purna jual, seperti bengkel dan suku cadang. Perusahaan juga melakukan
pembinaan hubungan yang balk kepada pelanggan-pelanggan lama untuk tetap
menjaga citra perusahaan. Untuk mendukung penjualan yang menurun perusahaan
menyediakan jasa baru untuk mengurus perpanjangan STNK.
Ketika krisis telah berlalu, temyata dampaknya belum sepenuhnya hilang, untuk
memulihkan kembali operasional penjualan, perusahaan membuka kembali cabang
cabang yang pernah ditutup dan melakukan pembinaan yang Iebih intensif kepada
karyawannya dengan mensosialisasikan filosofi perusahaan dan etika bisnis.
"
2001
T1903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>