Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10304 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Notes
"LU, SPPI, Sociālo un politisko pētījumu institūts; Stratēg̓iskās analīzes komisija"--Cover.
Includes bibliographical references.
Chiefly in English; some contributions in Latvian."
[Riga] : LU Akadmiskais apgds, 2005.
341.22 NEG
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lydi Ratu Setia Permata
"Notaris dalam melakukan suatu tindakan hukum harus senantiasa bertindak secara hati-hati. Notaris sebelum membuat akta, harus meneliti semua fakta yang relevan dalam pertimbangannya berdasarkan kepada perundang-undangan yang berlaku. Hal ini bukan hanya harus ditaati oleh Notaris saja melainkan juga kepada Notaris Pengganti.Dalam praktiknya masih terdapat Notaris yang melakukan perbuatan yang melanggar hukum yang akhirnya dijatuhi sanksi pidana. Seperti kasus tindak pidana korupsi dalam Penetapan Pengadilan Negeri Surabaya Nomor 728/Pdt.P/2020/PN.Sby).Penelitian ini penting untuk mengkaji keabsahan pengangkatan Notaris Pengganti dari Notaris yang terpidana dan pertanggungjawaban Notaris Pengganti terhadap akta yang dibuatnya. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode doktrinal dengan menggunakan data sekunder yang bersumber dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier serta diperoleh melalui studi kepustakaan. Adapun pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan, pendekatan analitis, dan pendekatan kasus. Penelitian ini diolah dan disajikan secara deskriptif analitis. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Keabsahan Kedudukan Notaris Pengganti dari Notaris yang berstatus sebagai Narapidana tidak memiliki keabsahan hukum karena Notaris pengganti yang diangkat oleh notaris yang sedang dalam hukuman penjara sedangkan Tanggung Jawab Hukum atas Produk Hukum yang dibuat oleh Notaris Pengganti menjadi wajib bertanggung jawab terhadap akta yang dibuatnya,walaupun akta yang dibuat oleh Notaris Pengganti menjadi akta dibawah tangan karena tidak terpenuhinya unsur yang ada dalam UUJN

Notary in performing a legal action must always act carefully so that the notary before making a deed, must examine all relevant facts in his consideration based on the applicable legislation. This must not only be adhered to by the Notary but also to the Substitute Notary. However, in practice there are still Notaries who commit acts that violate the law and are eventually sentenced to criminal sanctions. Such as the case of corruption in the Surabaya District Court Determination Number 728/Pdt.P/2020/PN. Sby) that was analysed. For this reason, this research is important to assess the validity of the appointment of a substitute notary from a convicted notary and the responsibility of the substitute notary for the deed he made. This research was conducted using the doctrinal method using secondary data sourced from primary, secondary and tertiary legal materials and obtained through literature studies. The approaches taken in this research are statutory approach, analytical approach, and case approach. This research is processed and presented descriptively analytically. The results obtained from this research are the Validity of the Position of Substitute Notary of Notary who is a Prisoner does not have legal validity because the substitute Notary appointed by the notary who is in prison while the Legal Responsibility for Legal Products made by the Substitute Notary becomes obliged to be responsible for the deed he made, although the deed made by the Substitute Notary becomes a deed under the hand because of the nonfulfillment of the elements in the UUJN."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singapore : Institute of Southeast Asian Studies , 2001
332.042 POL (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmah
"Tinggi badan adalah salah satu indikator klinik utama dalam menentukan Indeks Massa Tubuh (IMT) dalam menentukan status gizi individu/populasi. Namun, pengukuran tinggi badan manusia usia lanjut (manula) cukup sulit dilakukan dan reliabilitasnya diragukan. Persamaan estimasi tinggi badan dari pengukuran tinggi lutut untuk memprediksi tinggi badan manula yaitu persamaan Chumlea telah dikembangkan beberapa tahun lalu, tetapi belum ada studi yang dilakukan di Indonesia untuk mengembangkan suatu persamaan bagi pengukuran tinggi badan populasi usia lanjut menurut bermacam-macam kelompok etnis. Oleh karena itu, suatu cross sectional studi untuk mengembangkan persamaan tinggi badan manula berdasarkan pengukuran dua parameter yaitu tinggi lutut dan panjang depa (knee height dan arm span) telah dilakukan pada bulan Desember 2005 lalu. Total 217 manula (usia 60 - 92 tahun) dari 3 kelompok etnik yaitu: Jawa (56,7%), Cina (31,3%), dan lain-lain (12,0%) berpartisipasi dalam studi ini. Pengukuran antropometri termasuk berat badan, tinggi badan, panjang depa, dan tinggi lutut dilakukan oleh ahli gizi terlatih. Kesalahan inter dan intra observer dilakukan untuk pengukuran antropometri tinggi lutut dan panjang depa manula. Temuan utama studi adalah rata-rata usia manula asal Cina adalah tertinggi di antara suku lainnya; kebanyakan manula mengalami gizi kurang (43%); distribusi rata-rata tinggi lutut dan panjang depa hampir sama di tiap kelompok etnis; ada perbedaan signifikan antara tinggi lutut dengan tinggi badan sebenarnya pada wanita lanjut usia (lansia), dan korelasi tertinggi ditunjukkan oleh parameter tinggi lutut pada wanita lansia dan panjang depa pada pria lansia. Persamaan Chumlea menunjukkan kecenderungan under-estimate pada pria lansia dan over-estimate pada tinggi badan wanita lansia. Kesimpulannya, tinggi badan tegak/sebenarnya merupakan teknik ideal untuk estimasi tinggi badan lansia. Tetapi, pada kasus di mana pengukuran itu sendiri tidak memungkinkan atau tidak reliable, maka tinggi badan dapat diestimasi dari indikator proksi tinggi badan. Pada studi ini, panjang depa menggambarkan korelasi tertinggi dengan tinggi badan sebenarnya pada pria lansia , dan tinggi lutut pada wanita lansia.

The Equation of Prediction Stature Based on Age and Ethnic in Six Institutionalized Elderly at DKI Jakarta and Tangerang, Year 2005. Height is an important clinical indicator to derive body mass index (BMI) predicting the nutritional status. However, height measurement in the elderly may impose some difficulties and the reliability is doubtful. Equations estimating height from knee height parameter to predict stature in elderly i.e. Chumlea have been developed, but no one study has developed an equation for Indonesian population according to variety of ethnics. Therefore, a cross sectional study was conducted to develop equations using two types of anthropometric measurements (knee height and arm span) for estimating stature in Indonesian elderly. A total of 217 elderly (aged 60 to 92 years old) from three major ethnic groups Javanese (56.7%), Chinese (31.3%), and others (12.0%) participated in this study. Anthropometric measurement included body weight, height, arm span, and knee height were carried out by trained nutritionist. Inter and intra observer errors was calculated for each anthropometric measurement of arm span and knee height of elderly. Main findings of this study were the mean of age of Chinese was the highest among other ethnics; the most elderly suffered from underweight (43%); the distribution of mean knee height and arm span was almost similar in each ethnic group; there was a significant difference between knee height with stature in elderly women, and the highest correlation indicated by knee height in elderly women and arm span in elderly men. Chumlea equation showed tend to be under-estimate in stature of elderly men and over-estimate in stature of elderly women. In conclusion, standing height is an ideal technique for estimating the stature of elderly. However, in cases where its measurement is not possible or reliable, height can be estimated from proxy indicators of stature. In this study, arm span showed the highest correlation with standing height in elderly men, and knee height in elderly women.;The Equation of Prediction Stature Based on Age and Ethnic in Six Institutionalized Elderly at DKI Jakarta and Tangerang, Year 2005. Height is an important clinical indicator to derive body mass index (BMI) predicting the nutritional status. However, height measurement in the elderly may impose some difficulties and the reliability is doubtful. Equations estimating height from knee height parameter to predict stature in elderly i.e. Chumlea have been developed, but no one study has developed an equation for Indonesian population according to variety of ethnics. Therefore, a cross sectional study was conducted to develop equations using two types of anthropometric measurements (knee height and arm span) for estimating stature in Indonesian elderly. A total of 217 elderly (aged 60 to 92 years old) from three major ethnic groups Javanese (56.7%), Chinese (31.3%), and others (12.0%) participated in this study. Anthropometric measurement included body weight, height, arm span, and knee height were carried out by trained nutritionist. Inter and intra observer errors was calculated for each anthropometric measurement of arm span and knee height of elderly. Main findings of this study were the mean of age of Chinese was the highest among other ethnics; the most elderly suffered from underweight (43%); the distribution of mean knee height and arm span was almost similar in each ethnic group; there was a significant difference between knee height with stature in elderly women, and the highest correlation indicated by knee height in elderly women and arm span in elderly men. Chumlea equation showed tend to be under-estimate in stature of elderly men and over-estimate in stature of elderly women. In conclusion, standing height is an ideal technique for estimating the stature of elderly. However, in cases where its measurement is not possible or reliable, height can be estimated from proxy indicators of stature. In this study, arm span showed the highest correlation with standing height in elderly men, and knee height in elderly women.;The Equation of Prediction Stature Based on Age and Ethnic in Six Institutionalized Elderly at DKI Jakarta and Tangerang, Year 2005. Height is an important clinical indicator to derive body mass index (BMI) predicting the nutritional status. However, height measurement in the elderly may impose some difficulties and the reliability is doubtful. Equations estimating height from knee height parameter to predict stature in elderly i.e. Chumlea have been developed, but no one study has developed an equation for Indonesian population according to variety of ethnics. Therefore, a cross sectional study was conducted to develop equations using two types of anthropometric measurements (knee height and arm span) for estimating stature in Indonesian elderly. A total of 217 elderly (aged 60 to 92 years old) from three major ethnic groups Javanese (56.7%), Chinese (31.3%), and others (12.0%) participated in this study. Anthropometric measurement included body weight, height, arm span, and knee height were carried out by trained nutritionist. Inter and intra observer errors was calculated for each anthropometric measurement of arm span and knee height of elderly. Main findings of this study were the mean of age of Chinese was the highest among other ethnics; the most elderly suffered from underweight (43%); the distribution of mean knee height and arm span was almost similar in each ethnic group; there was a significant difference between knee height with stature in elderly women, and the highest correlation indicated by knee height in elderly women and arm span in elderly men. Chumlea equation showed tend to be under-estimate in stature of elderly men and over-estimate in stature of elderly women. In conclusion, standing height is an ideal technique for estimating the stature of elderly. However, in cases where its measurement is not possible or reliable, height can be estimated from proxy indicators of stature. In this study, arm span showed the highest correlation with standing height in elderly men, and knee height in elderly women."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal Arifin Anis
"Traditional technology and knowledge of the livelihood system of Dayak people in Kalimantan, Indonesia."
Bontang: Kaltim Pasifik Amoniak, 2013
305ANIH001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Mashadi Said, 1961-
Jakarta: Prodeleader, 2016
305.8 MAS j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Rompo Banne
"Penelitian ini mengungkapkan tentang bagaimana upaya mewujudkan citra yang baru dari Orang Tolaki di Sulawesi Tenggara. Otonomi Daerah sebagai suatu kebijakan pemerintah telah menjadi momentum bagi Orang Tolaki untuk menampilkan identitasnya yang baru. Usaha menampilkan citra baru yang dipelopori oleh para kelompok elite Tolaki ini terutama bertujuan untuk mengangkat posisi Orang Tolaki yang dianggap maijinal baik dari segi politik, ekonomi maupun pendidikan.
Manipulasi ide - ide kebudayaan kemudian dilakukan oleh elite melalui lembaga lembaga yang beratribut Tolaki, seperti Lembaga Adat Sarano Tolaki, Forum Komunikasi Generasi Muda Tolaki dan Tamalaki disesuaikan dengan kepentingan elite tersebut baik di bidang Politik, Ekonomi, Seni maupun dalam isu-isu peningkatan SDM. Penelitian yang sesuai dengan tradisi antropologi menggunakan metode kualitatif ini banyak bersentuhan dengan Practice dari Bourdieu. yaitu bahwa aktor memproduksi, mereproduksi dan memanipulasi simbol - simbol kebudayaan sesuai dengan kepentingannya di arena kontestasi. Elite - elite Tolaki juga melakukan reproduksi dau reinterpretasi simbol - simbol kebudayaan Tolaki agar dapat sesuai dengan tuntutan kehidupan (kepentingan).
Otonomi Daerah sebagai suatu kebijakan politik memberikan keberanian bagi elite Tolaki yang berada di pemerintahan untuk mengangkat kembali kebudayaan dan jatidiri Orang Tolaki dengan memberlakukan aturan - aturan yang akan menguntungkan bagi kernajuan kebudayaan Tolaki.
Tesis ini menggambarkan bagimana aktor - aktor menggunakan isu - isu Ketolakian untuk menjadikan tujuan - tujuan kelompok, faksi dan kubunya dianggap sebagai tujuan Orang Tolaki secara kolektif. Ketika suatu isu dianggap merugikan eksistensinya rnaka elite akan melakukan produksi wacana bahwa isu tersebut merupakan ancaman bagi eksistensi Orang Tolaki di arena tertentu, politik misalnya.
Tulisan ini juga menggambarkan hubungan antara aktor yang terlibat, dimana kelanjutan hubungan tersebut sangat tergantung pada kualitas hubungan antara aktor dalam mengusung tujuan - tujuan yang sama. Isu Kebudayaan yang mengemas agenda politik Iokal dan bagaimana aktor menggunakan isu kebudayaan untuk kepentingan eksistensialismenya menjadi tema utama tesis."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>