Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80500 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Talahatu, Marselius Fransiskus
"Kabupaten Pulau Morotai berada pada tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan Nasional Republik Indonesia yaitu WPPNRI 715, WPPNRI 716 dan WPPNRI 717. Potensi Ikan Madidihang di perairan Pulau Morotai cukup besar namun belum dikelola secara maksimal. Tujuan penelitan ini adalah untuk menganalisis status pemanfaatan, status pengelolaan dan menyusun strategi pengelolaan Ikan Madidihang secara berkelanjutan. Hasil analisis metode surplus produksi Model Fox dalam 10 (sepuluh) tahun (2009-2018), nilai maximum sustainable yield (MSY) sebesar 8.657,679 kg per tahun dengan effort maksimal 42.429 trip per tahun. Tingkat pemanfaatan dalam kategori rendah sebesar 12,23% per tahun. Hasil analisis dengan RAPFISH (The Rapidly Apprasial for Fisheries) menunjukan bahwa tingkat keberlanjutan multidimensi pengelolaan Madidihang berada pada kategori cukup berkelanjutan dengan nilai indeks sebesar 60,82. Dimensi etika yang paling berpengaruh pada status pengelolaan. Hasil analisis AHP (Analytical Hirearchy Process), strategi pengelolaan berkelanjutan berdasarkan tingkat prioritas adalah peningkatan kualitas sarana penangkapan.

The location of Morotai Island Regency is in the three National Fisheries Management Areas of the Republic of Indonesia, namely WPPNRI 715, WPPNRI 716, and WPPNRI 717. The potential of Yellowfin Tuna in the waters of Morotai Island is quite large but has not been managed yet optimally. The research purpose is to analyze of utilization status, management status, and trying to develop strategies for managing Yellofin Tuna sustainability. The results of the analysis by using the Fox Model production surplus method in ten years (2009-2018) show that the maximum sustainable yield (MSY) value of 8,657,679 kg per year with a maximum effort of 42,429 trips per year and the utilization  rate in the low category is 12.23% per year. Furthermore, the results of the analysis with RAPFISH (The Rapidly Appraisal for Fisheries) describe the multidimensional level of Yellowfin Tuna management is in a fairly sustainable category with an index value of 60.82. The ethical dimension that has the most influence on management status. AHP (Analytical Hirearchy Process) analysis result are concern in sustainability management based on grade of priority, and the result is quality of catching facilities improvement."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T53917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi, 2012
355.03 POT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Nainggolan, Poltak Partogi, 1963-
"Sebagai poros maritim dan negara kepulauan yang strategis dari perspektif geopolitik, Indonesia telah menetapkan tiga jalur ALKI untuk lintas damai pelajaran International, yang dijamin keberadaannya oleh hukum International. Hasil penelitian mengungkap beberapa tipe ancaman keamanan terkini yang cukup kompleks yang dihadapi Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan dan juga maritim, yang datang dari meningkatnya ketegangan dan ekkalasi konflik di laut China Selatan, serta terorisme global, intervensi asing, dan beragam kejahatan transnasional"
Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat RI, {s.a.}
324 KAJ 20:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyanto
"Tesis ini membahas hasil penelitian tentang Analisis Sistem Pengamanan Pulau Bidadari Terhadap Keamanan Wisatawan di Kepulauan Seribu. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif-kualitatif yang bersumber dari data primer dan sekunder dengan metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sebagai tujuan wisata bahari, saat ini di Pulau Bidadari terdapat 49 cottage, yang terdiri dari 3 tipe yaitu deluxe berjumlah 23 cottage, family 20 cottage, dan suite 6 cottage. Sebagaimana tempat wisata pada umumnya, di Pulau Bidadari terjadi beberapa gangguan keamanan, diantaranya pengunjung kehilangan tas, handphone dan unit Laptop serta adanya pengunjung yang kedapatan mengkonsumsi narkoba. Hasil penelitian menunjukan bahwa, pihak manajemen pengelola PT. Seabrezz Indonesia melakukan manajemen pengamanan dengan menggunakan tenaga sekuriti dari perusahaan jasa outsourcing PT. Kamara. Jumlah tenaga sekuriti hanya berjumlah tiga orang. Bentuk kegiatan yang dilakukan berupa pemeriksaan secara rutin terhadap aset-aset yang ada di pulau Bidadari, melakukan kegiatan patroli di seluruh wilayah Pulau Bidadari untuk melakukan pemantauan terhadap setiap orang yang akan masuk ke Pulau Bidadari dengan bantuan dari pihak Polres Kepulauan Seribu. Sementara apabila ada kejadian serius seperti adanya tindakan pencurian atau kejahatan lainya, anggota sekuriti akan melaporkan terlebih dahulu kepada Opersional Manajer untuk selanjutnya dikoordinasikan dengan pihak Polres Kepulauan Seribu. Dalam prakteknya kegiatan pengamanan yang dilakukan di Pulau Bidadari ditemukan beberapa kendala, diantaranya: jumlah kamera CCTV yang terpasang sangat minim, jumlah tenaga sekuriti sangat terbatas, tidak adanya pelatihan atau kursus dalam bidang sekuriti, dan peralatan dalam bidang sekuriti masih minim. Oleh karena itu maka disarankan agar pihak manajemen dapat memperbanyak pemasangan kamera CCTV di setiap sudut, penambahan jumlah tenaga sekuriti yang ada dan pihak manajemen pengelola Pulau Bidadari perlu melakukan penambahan berbagai peralatan sekuriti kepada tenaga sekuriti.

This thesis discusses the results of research on analysis of the security system at Pulau Bidadari for tourists security in Kepulauan Seribu. This research was conducted with qualitative descriptif approach, sourced from the primary and secondary data by the method of data collection is carried out by means of observation, interview and documentation. As a nautical tourist destination at Pulau Bidadari there are 49 cottage, consisting of 3 type that is deluxe were 23 cottage, family 20 cottage, and a suite of 6 cottage. As tourist sites in general, there have been some security threats at Pulau Bidadari, some of them are visitors lost bag, cellular phones and units of laptop and the existence of visitors who are caught consumption of drugs. The outcome of the research shows that, the activity management at Pulau Bidadari was conducted by outsourcing company PT. Kamara, with three people. Security activities are carried out on routine bases patrol is conducting in the whole area of the Pulau Seribu to carry out monitoring toward any person who is coming to the Pulau Seribu with the help of the Thousand Island Resort Police. While if there was an incident serious such as the existence of the act of theft or other crime, a member of security will report in advance to opersional next manager to be coordinated with the Thousand Island Resort Police. In practice activities the security which conducted by on the Pulau Seribu found a number of problems, including the sum of CCTV Cameras are attached very minimal, the number of security officers very limited, the absence of training or course in the field of security, and equipment in the field of security are still minimal. Hence so it is suggested that the management can increase installation of CCTV Cameras in every corner, increase in the number of security officers who is and the management management Pulau Seribu need to do the addition of an assortment of devices security to security officers.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>