Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95274 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Wulandari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
TA1191
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rossalia Apriani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
TA1199
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Isra Mulyana
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
TA1232
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Jumlah limbah yang terus meningkat belum diimbangi dengan kemajuan
teknologi dalam pemanfaatan limbah tersebut. Salah satu diantaranya dari sisa-sisa
pertanian, padahal limbah tersebut pada umumnya kaya akan senyawa pentosan
antara lain tongkol jagung, serabut kelapa, sisa serutan kayu, kulit kacang, ampas
tebu, kulit padi, dan kulit kapas. Tentunya hal ini menjadi problem yang harus
diselesaikan. Sehingga diperlukan upaya-upaya khusus untuk mengolah limbah
pertanian untuk diolah menjadi produk yang lebih bermanfaat sehingga menjadi
bernilai ekonomis, khususnya oleh para entrepreneur berbasis IPTEK. Salah satu
alternatif adalah pemanfaatan Iimbah pertanian menjadi furfural.
Furfural dapat diperoleh dari sisa-sisa pertanian yang banyak mengandung
senyawa pentosan seperti tongkol jagung, tandan kosong sawit, serabut kelapa, sisa
serutan kayu, kulit gandum, kulit kacang, ampas tebu, kulit padi, kulit kapas,
dan kulit ubi kayu. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan furfural yang dibuat
dari tongkol jagung sebagai bahan baku furfural dengan melakukan pengkajian
pada peubah-peubah yang mempengaruhinya, yaitu : suhu pemasakan dan
konsentrasi asam sulfat sebagai katalisator
Tongkol jagung yang telah dihaluskan kemudian dimasukan ke dalam labu
leher tiga dan ditambahkan larutan asam sulfat dengan konsentrasi tertentu.
Kemudian labu leher tiga dipanaskan dalam jaket pemanas. Setiap selang waktu
tertentu diambil cuplikan untuk dilakukan analisa kuantitatif furfural yang
dihasilkan.
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh maka diperoleh titik maksimal
perolehan furfural yaitu : pada suhu 105 °C diperoleh 7 % pada rnenit ke-80, pada
suhu 101°C diperoleh 5 % pada menit ke-60 dan pada suhu 97°C diperoleh 4 %
pada menit ke-140. Hubungan antara yield furfural dan waktu reaksi berbentuk
parabola terbuka ke bawah."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49380
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bramadita Satya
"Pit Fissure Sealant berbahan resin merupakan salah satu produk pencegahan karies. Pada penelitian sebelumnya, ditunjukkan adanya pelepasan komponen dan material tersebut ke lingkungannya yang menimbulkan respon hipersensitifitas.
Tujuan : untuk mengetahui biokompatibilitas dari Resin Pit Fissure Sealant terhadap sel keratinosit kulit yang dicerminkan dari viabilitas sel HaCaT.
Material dan Metode: Spesimen Resin Pit & Fissure Sealant dibuat pada cetakan akrilik (N=18; diameter 15mm; ketebalan 1mm) menurut ISO 4049 dan dipolimerisasi dengan UV dari QTH (Quartz Tungsten Halogen) ( = 400 nm). Spesimen dipersiapkan dan disterilisasi untuk menghindari kontaminasi dari bakteri atau jamur. Setelah itu, spesimen direndam dalam DMEM (5mL) dan disimpan dalam inkubator (370C) selama 1, 2, dan 7 hari. Kultur sel dipersiapkan pada 96 well dan diinkubasi selama 24 jam. Rendaman spesimen dipaparkan ke setiap well dan diuji tingkat viabilitas selnya menggunakan MTT assay. Tingkat viabilitas sel diukur dengan microplate reader = 490 nm. Signifikansi diukur dengan metode analisis ragam satu arah Anova.
Hasil : Viabilitas sel menurun pada hari pertama dan setelah hari kedua.
Kesimpulan : Waktu perendaman mempengaruhi viabilitas sel, tetapi masih cukup aman untuk digunakan untuk perawatan gigi.

Resin based Pit Fissure Sealant is one of dental caries prevention product. Previous research of resin showed that some components leached into aqueous environment and cause hypersensitivity responses.
Objectives: To observe the biocompatibility of Resin Pit Fissure Sealant due to skin keratinocytes which is determined by viability of HaCaT Cell lines.
Material & Methods : Resin based Pit Fissure Sealant were made in acrylic mould (N= 18; diameter 15mm; thickness 1mm) according to ISO 4049 and polymerized by UV light from QTH (Quartz Tungsten Halogen) ( = 400 nm). Specimen were prepared and sterilized to avoid contamination from bacterial or germs. After that, Specimens were immersed in DMEM (5mL) and stored in incubator (370C) for 1, 2, and 7 days. Cell Culture were prepared into 96 well and stored in incubator for 24 hours. The elution of specimens was exposed into every well, and examined the viability of cells by MTT assay. Viability Cell were counted in 490 nm microplate reader. Significance were measured by One Way Anova.
Results : The viability of HaCaT Cell Lines were decreased in first and after second days.
Conclusion : The elution time of Resin based Pit Fissure Sealant affect the viability of HaCat Cell line, but still safe to be used in dental clinic.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Adi Putra
"Perilaku inhibisi organik terhadap baja karbon rendah di lingkungan HCl 1M yang berupa ekstrak ubi ungu, telah diteliti dengan pengaruh waktu perendaman (3, 6, 9, dan 12 hari) dan menggunakan metode kehilangan berat. Penggunaan ekstrak ubi ungu sebagai inhibitor organik, karena terdapat kandungan antioksidan yang dapat memperlambat laju korosi. Konsentrasi ekstrak ubi ungu yang digunakan bernilai sama untuk semua waktu perendaman, senilai 6 ml. Hasil penelitian ini menunjukkan ekstrak ubi ungu merupakan inhibitor korosi yang efektif untuk baja karbon rendah di lingkungan asam kuat, hal ini dibuktikan dengan dapat menghambat laju korosi secara signifikan dengan efisiensi sebesar 77,96% - 84,88% selama waktu rendam 3 -12 hari.

Behavior of organic inhibition on low carbon steels in HCl 1M in purple sweet potato extract, has been shown to result with the effects of submersion time (3, 6, 9, and 12 days) and investigated by the weight loss method. Purple sweet potatoes as an organic inhibitor because antioxidant compounds contained in purple sweet potatoes which can reduce the corrosion rate. Extract concentration and immersion time of purple sweet potatoes have the same equation, which are 6 ml. The research results indicate that extract of purple sweet potatoes was an effective corrosion inhibitor for low carbon steels in acidic environment, this results is proved that could reduce the corrosion rate significantly with inhibition efficiency of 77,96%-84,88% with immersion times ranging between 3-12 days."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S697
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ade Utami Hapsari
"Korosi adalah proses degradasi material akibat adanya reaksi kimia antara material dengan lingkungan. Setiap material memiliki bentuk dan perilaku korosi yang berbeda-beda. Hal tersebut tergantung dari lingkungan dan karakteristik material tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi tegangan dan waktu perendaman terhadap bentuk korosi yang dihasilkan, laju korosi dan kedalaman degradasi pada baja dari bijih besi laterit. Selain itu, penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh ion Cl- di lingkungan terhadap laju korosi dan panjang retak pada baja dari bijih besi laterit. Baja Laterit (25x2.5x0.02 cm) diberikan tegangan dengan two point loaded. Baja tersebut direndam di dalam lingkungan air danau antara Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Budaya UI selama beberapa minggu. Hasil penelitian didapat melalui pengamatan visual, pengurangan berat material, pengamatan mikrostruktur, dan pengukuran dalamnya degradasi material.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengurangan berat akan meningkat dengan meningkatnya waktu perendaman dan kedalaman degradasi pada baja dari bijih besi laterit akan meningkat dengan meningkatnya aplikasi tegangan dan waktu perendaman. Pengurangan berat terendah sebesar 0.018 gr dengan aplikasi tegangan sebesar 314 MPa dan waktu perendaman selama 1 minggu. Pengurangan berat terbesar sebesar 0.146 gr dengan aplikasi tegangan sebesar 481 MPa dan waktu perendaman selama 4 minggu. Kedalaman degradasi terbesar berkisar 31 μm terjadi pada tegangan 712 MPa dengan waktu perendaman selama 4 minggu. Sedangkan kedalaman degradasi terkecil berkisar 5 μm terjadi pada tegangan 314 MPa dengan waktu perendaman selama 1 minggu. Laju Korosi pada baja dari bijih besi laterit mengalami peningkatan dengan meningkatnya kadar Cl- di lingkungan air danau. Laju korosi tertinggi berkisar 0.09 mm/yr terjadi pada lingkungan penambahan 300 ppm Cl- dan laju korosi terkecil berkisar 0.009 mm/yr pada lingkungan air danau. Pengamatan mikrostukur menunjukan bahwa bentuk korosi pada baja laterit terjadi secara intergranular.

Corrosion is the destructive attack of a metal by chemical or electrochemical reaction with its environment. Every material has difference form of corrosion. It depends on environment and characteristics of materials.
The subject of this research is to investigate the effect of applied stress and immersion time to form of corrosion, corrosion rate and depth of corrosion of steel from laterite iron ore. This research also investigated the effect ion Cldissolved in solution to corrosion rate and crack length of steel from laterite iron ore. Laterite steel (25x2.5x0.02 cm) was applied stress with two point loaded and then was immersed in lake water environment for several weeks. The results are acquired with visual examination, weight loss material, microstructure examination, and depth of corrosion measurement.
The result showed that weight loss increased with increasing immersion time. Depth of corrosion also increases with increasing applied stress and immersion time. The lowest weight loss was 0.018 gr with applied stress 314.905 MPa immersed for 1 week. The highest weight loss was 0.146 gr with applied stress 418.67 MPa immersed for 4 week. The lowest depth of corrosion was 5 μm with applied stress 314.905 MPa immersed for 1 week. The highest depth of corrosion was 31 μm with applied stress 712 MPa immersed for 4 week. Corrosion rate increased with increasing ion Cl- in solution. The lowest corrosion rate was 0.009 mm/yr where immersed in lake water environment. The highest corrosion rate was 0.09 mm/yr where immersed in solution with the addition of 300 ppm Cl-. Microscopic scale showed that the corrosion is intergranular.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S41729
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andhi Gunaatmaja
"Ekstrak ubi ungu dikembangkan sebagai inhibitor organik untuk mengurangi laju korosi pada baja karbon rendah di lingkungan NaCl 3,5%. Penelitian telah dilakukan dengan perbedaan waktu perendaman (3,6,9,dan 12 hari) menggunakan metode kehilangan berat. Konsentrasi inhibitor ekstrak ubi ungu yang digunakan pada semua waktu perendaman sebesar 6 ml. Ekstrak ubi ungu memiliki zat antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan untuk menghambat laju korosi. Ekstrak ubi ungu kurang efektif sebagai inhibitor organik pada lingkungan NaCl 3,5% dengan efisiensi 37,63%-43,42% selama waktu uji 3-12 hari dengan efisiensi maksimum pada waktu perendaman 9 hari.

Purple sweet potato extract was developed as an organic inhibitor to reduce the rate of corrosion in low carbon steel in NaCl 3.5% environment. Research has been conducted with different immersion time (3,6,9, and 12 days) using weight loss methode. Concentration of inhibitor purple sweet potato as much as 6 ml for all immersion time. Purple sweet potato extract is a substance that anthocyanins act as antioxidants to inhibit the rate of corrosion. Purple sweet potato extract is less effective as an organic inhibitor in NaCl 3.5% environment with efficiency of 37.63%-43.42% during the test period 3-12 days with maximum efficiency in 9 days."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S755
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1997
TA937
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>