Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158697 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2003
TA512
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eckschlager, Karel
Yogyakarta: Ghalia Indonesia, 1984
543 ECK k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Ruslin Hadanu
"Suatu metode sintesis yang unik telah digunakan dalam membuat senyawa turunan 2-(4-metoksifenil)-4-fenil-1,10-fenantrolin (5) dari 4-metoksibenzaldehida (1), asetofenon (2), dan 8-aminokuinolin (4)
dengan reaksi kondensasi aldol dan reaksi siklisasi. Turunan-turunan senyawa tersebut diuji aktivitasnya melalui uji aktivitas antiplasmodial. Sintesis turunan senyawa 5 dilakukan dalam tiga tahap. Senyawa 3-(4-metoksifenil)-1-fenilpropenon3 disintesis melalui reaksi kondensasi aldol dari senyawa1 dan 2 dengan hasil 96,42%. Senyawa 5 disintesis melalui siklisasi senyawa 4 dan 3 dengan hasil 84,55%. Turunan senyawa 5 disintesis dari senyawa 5 menggunakan DMS dan DES yang direfluks
berturut-turut selama 21 dan 22 jam untuk menghasilkan (1)-N-metil-9-(4-metoksifenil)-7-fenil-1,10-fenantrolinium sulfat (6) dan (1)-N-etil-9-(4-metoksifenil)-7-fenil-1,10-fenantrolinium sulfat (7) dengan rendemen hasil berturut-turut 91,42 dan 86,36%. Hasil uji in vitro aktivitas antiplasmodium dari turunan senyawa 5 (senyawa 6 dan 7) terhadap P.falciparum resistan klorokuin strain FCR3 menunjukkan bahwa senyawa 7 mempunyai aktivitas antimalaria lebih tinggi dari senyawa 5 and 6. Sedangkan, hasil uji in vitro aktivitas antiplasmodium terhadap P. falciparum sensitif klorokuin
strain D10 menunjukkan bahwa senyawa6 mempunyai aktivitas antimalaria lebih tinggi dari senyawa 5 and 7.

Abstract
A unique of synthetic methods was employed to prepare 2-(4 methoxyphenyl)-4-phenyl-1,10-phenanthroline (5) derivatives from 4-methoxy-benzaldehyde (1), acetophenone (2), and 8-aminoquinoline (4)
with aldol condensation and cyclization reactions. The derivatives were tested through antiplasmodial test. The synthesis of derivatives compound 5 was conducted in three steps. The 3-(4-methoxyphenyl)-1 penylpropenone 3 was synthesized through aldol condensation of 1 and 2 which has a yield of 96.42%. The compound 5 was synthesized through cyclization of compound 4 and 3 with 84.55% yield. The derivative of compound 5 was synthesized from compound 5 using DMS and DES reagents which refluxed for 21 and 22 h, to produce (1)-N-methyl-9-(4-methoxyphenyl)-7-phenyl-1,10-phenanthrolinium sulfate (6) and (1)-N
-ethyl-9-(4-methoxyphenyl)-7-phenyl-1,10-phenanthrolinium sulfate (7) with 91.42 and 86.36% yields, respectively.
Results of in vitro
testing of antiplasmodial activity of compound 5 derivatives
(i.e., compound 6 and 7 ) against chloroquine-resistant
P. falciparum
FCR3 strain showed that compound 7
had higher
antimalarial activity than compounds 5 and 6 .
Whereas, results of in vitro
testing against chloroquine-sensitive P.falciparum
D10 strain showed that compound 6
has higher antimalarial activity than compounds 5 and 7. "
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Universitas Pattimura. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan;Universitas Pattimura. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pattimura. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan], 2012
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hamim
"Kinetika dan mekanisme reaksi pembentukan kompleks M(II) : Co(II), Ni(II) dan Zn(II) dengan ligan 2-(5-bromo-2-piridilazo)-5 dietilaminofenol (5-Br-PADAP atau HL) pada antarmuka heksana-air telah dipelajari melalui pengukuran spektrofotometri UV-Vis menggunakan metode batch dan metode centrifugal liquid membrane (CLM) spektrofotometri. Molar rasio pembentukan kompleks Co(II), Ni(II) dan Zn(II) yang diperoleh adalah sama yaitu [M] : [HL] = 1 : 2, sehingga kompleks yang terbentuk adalah kompleks Co(II)L2, Ni(II)L2 dan Zn(II)L2.Melalui pembentukan kompleks dengan metode batch diketahui bahwa kompleks Co(II)L2 yang terbentuk akan terlarut dalam fasa air dengan ëmaks = 586 nm, kompleks Ni(II)L2 dapat terekstrak dalam fasa organik dengan ëmaks = 508 nm, sedangkan Zn(II)L2 terbentuk sangat sedikit pada fasa air. Kelarutan kompleks Zn(II)L2 pada kedua fasa sangat kecil. Pembentukan kompleks dengan metode CLM dapat diamati melalui spektra absorpsi pada waktu tertentu. Metode CLM menghasilkan spektra absorpsi monomer kompleks Co(II)L2 dengan ëmaks 574 nm, monomer kompleks Ni(II)L2 dengan ëmaks 550 nm serta kompleks Zn(II)L2 dengan ëmaks 566 nm, spektra yang berbeda dengan metode batch ini menunjukkan bahwa kompleks-kompleks tersebut berada pada antarmuka. Pembentukan kompleks M(II) ? 5-Br-PADAP yang diamati menggunakan metode CLM dipengaruhi oleh konsentrasi ion logam M(II), konsentrasi ligan dan pH.
Dari hasil kinetika reaksi pembentukan monomer kompleks, dapat diketahui mekanisme reaksi yang terjadi pada antarmuka sistem heksana-air. Untuk pembentukan kompleks Co(II)L2 diperoleh nilai Kkmp rata-rata sebesar (7,87 ±1,5) x101 M-1 s-1. Untuk pembentukan kompleks Ni(II)L2 diperoleh nilai kkmp rata-rata sebesar (1,72 0,26) x10±2 M-1 s-1, sedangkan untuk pembentukan kompleks Zn(II)L2 tidak diperoleh nilai konstanta laju reaksinya dikarenakan laju reaksi yang terlalu cepat. Penggunaan ligan dengan konsentrasi tinggi pada pembentukan kompleks dapat menghasilkan J-aggregat kompleks (kumpulan kompleks), yang ditunjukkan dengan pergeseran panjang gelombang ke arah panjang gelombang yang lebih besar (pergeseran merah atau batokromik). Bilangan aggregasi kompleks (Neff) yang diperoleh untuk kompleks Co(II)L2 adalah Neff = 3 sedangkan untuk kompleks Ni(II)L2 diperoleh nilai Neff = 4."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
KIM.027/08 Ham k
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vogel, Arthur I.
Jakarta: Kalman Media Pusaka, 1985
544 VOG b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bhayangkara Tegar Pradana
"Propolis merupakan suatu kekayaan alam yang dihasilkan dari lebah selain madu. Salah satu kandungan propolis yang memiliki manfaat besar dari bioaktivitasnya adalah Artepillin C. Artepillin C merupakan suatu derivat asam sinamat terprenilasi pada posisi meta dari gugus karboksil dalam cincin aromatis. Sintesis asam sinamat dengan dilanjutkan dengan reaksi prenilasi adalah suatu cara untuk melakukan pendekatan menuju sintesis Artepillin C. Asam sinamat yang digunakan adalah hasil sintesis dari benzaldehida dan anhidrida asetat dengan bantuan katalis kalium asetat. Karakterisasi dengan UV-Vis menunjukkan λmax sebesar 279 nm. Hasil FT-IR spesifik asam sinamat pada 3070nm sebagai penunjuk OH karboksilat dan 1681 nm sebagai gugus karbonil. Asam sinamat hasil sintesis diprenilasi dengan dua katalis heterogen, yaitu γ-Al2O3/NaOH/Na dan K2CO3. Keduanya memiliki hasil yang serupa baik dari hasil karakterisasi spektrofotometer FT-IR dengan kemunculan peak pada daerah 1400 nm, spektrofotometer UV-Vis dengan adanya pergeseran batokromik, maupun LC-MS dengan keberadaan peak yang mirip. Pada asam sinamat yang telah mengalami prenilasi ini dilakukan uji aktivitas antioksidan dan dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 517 nm. Adanya persentase kenaikan aktivitas antioksidan sebesar 27,28% membuktikan bahwa asam sinamat terprenilasi memiliki aktivitas lebih baik dibandingkan asam sinamat hasil sintesis.

Propolis is a natural resource produced by bees other than honey. One component in propolisthat has the benefit for its bioactivity is Artepillin C. Artepillin C is a prenylated cinnamic acid derivatives at the meta position of the carboxyl group in the aromatic ring. Synthesis of cinnamic acid followed by the reaction with dimethyl allyl bromide is a way to synthesize Artepillin C. Cinnamic acid was synthesized from benzaldehyde and acetic anhydride in the presence of potassium acetate as the catalyst. The characterization by spectrophotometer UV-Vis showed the λmax at 279 nm. The spectrophotometer FT-IR results of cinnamic acid showed the specific absorbancypeak at 3070 nm of OH carboxylate and at 1681 nm of carbonyl groups. Prenylation of cinnamic acid was conducted using two heterogeneous catalysts, namely γ-Al2O3/NaOH/Na and K2CO3. Both catalysts showed similar results based onspectrophotometer FT-IR with peak emergence in the 1400 nm region, spectrophotometer UV-Vis with a bathochromic shift, so doLC-MS in the presence of a similar peak. Antioxidant activity test is done onprenylated cinnamic acid using spectrophotometer UV-Vis at 517 nm. The increased antioxidant activity of27.28% proved that the prenylated cinnamic acid had better antioxidant activity than the original cinnamic acid."
Universitas Indonesia, 2014
S53151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Dicki Setiawan
"Dengan semakin pentingnya keamanan informasi seiring dengan perkembangan teknologi informasi, terutama pada organisasi dengan tingkat kerahasiaan informasi yang tinggi, Information Security Risk Assessment (ISRA) merupakan salah satu upaya untuk mengetahui potensi risiko dan ancaman informasi yang akan dihadapi oleh organisasi di masa depan.
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu pendekatan kuantitatif yang dapat digunakan untuk ISRA ini dengan melakukan perbandingan berpasangan kriteriakriteria penting untuk melakukan assessment dan mengukur kriteria secara menyeluruh serta menghilangkan bias subjektif dalam menilai kriteria. Pemanfaatan logika fuzzy dalam assessment ini agar pengukuran semakin mendekati penilaian manusia karena terdapat faktor yang belum pasti dalam assessment seperti nilai aset.
Hasil dari penelitian ini menunjukan pada STO, aset yang menjadi prioritas adalah aset Data/Informasi dengan persentase 60,77%. Data mengenai Log File merupakan sub kriteria prioritas dengan persentase 19,62%. Alternatif utama yang dicapai untuk kemanan informasi STO adalah Confidentiality dengan persentase 47,58%.

With the growing importance of information security in line with the development of information technology, especially in organizations with a high level of confidentiality of information, Information Security Risk Assessment (ISRA) is an effort to identify potential risks and threat information that will be faced by the organization in the future.
Analytical Hierarchy Process (AHP) is a quantitative approach that can be used for this ISRA to perform pairwise comparisons important criteria for assessing and measuring the overall criteria and eliminate subjective bias in the judging criteria. Utilization of fuzzy logic in this assessment so that measurement closer to human decisions because there are uncertain factors in the assessment of such assets.
This paper describes the design do ISRA using Fuzzy AHP. The result shows that on STO, priority asset is asset data / information with a percentage of 60.77%. Log File is the most priority sub-criteria with a percentage of 19.62%. The main alternative of information security to be achieved by STO is Confidentiality with the percentage of 47.58%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46392
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>