Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47694 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2004
TA285
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Amir Amrullah
"Penggunaan solven sebagai pelarut zat pewarna dalam industri sandal dan sol sepatu adalah sangat penting Solven digunakan untuk memberi warna ,menghaluskan dan mengeringkan hasil cetakan. Solven yang digunakan merupakan campuran dari 18 macam zat termasuk toluene, methyl iso butil ketone, methyl etil ketone yang dapat menyebabkan kerusakan bagi fungsi tubuh bila terinhalasi. Berdasarkan penelitian efek solven pada hewan coba , mekanisme terjadinya kerusakan organ adalah akibat terbentuknya senyawa radikal bebas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan inhalasi solven pewarna sepatu terhadap kadar radikal bebas darah. Penelitian dilakukan pada industri sandal dan sol sepatu, peserta adalah karyawan departemen 250 dan berasal dari ruang yang sama dan terpapar oleh solven yang sama, laki-laki ,usia 17-40 tahun, lama bekerja 5 tahun , tidak menderita penyakit kronik, tidak bekerja berat sebelumnya. Jumlah peserta yang memenuhi keriteria adalah menggunakan masker 7 orang , dan 11 orang yang tidak menggunakan masker. Responden diambil darahnya 2cc , kemudian di keringkan dan selanjutnya dihitung jumlah triplet radikal , biradikal ,radikal bebas dengan menggunakan alat elektron spin resonance.
Hasil penelitian semua responden mempunyai kadar radikal yang tinggi dan dari uji statistik diperoleh bahwa kadar radikal pada kelompok yang menggunakan masker lebih rendah dibanding kelompok yang tidak menggunakan masker. Dengan demikian penggunaan masker berhubungan dengan peningkatan kadar radikal. Penelitian ini sebaiknya ditindak lanjuti untuk mencari faktor-faktor penyebab tingginya kadar radikal pada pekerja.

The Comparisons of Blood Free Radicals Concentrations Due to Cronic Inhalation of Dipping Solvents Between Workers Who Is Used Masker And Workers No Used Masker In Shoe's Industry.Solven as solutions are important in shoe's Industry.The function are given colour, softener, and dryness of end product. Dipping Solvents are composed Of chemichal substances like toluene, methyl ethyl ketone, methyl iso butil ketone, etc. Many studies of animals have shown toluene, methyl ehtyl ketone, methyl iso butil ketone to be carcinogen and toxic on body . The mechanisme toxic are due to free radicals productions.
The purpose study is to showing a link between dipping solvents and blood free radical concentration. Responden are taken from 250 departemen , a man, 17-40 old age, had no cronic disease, did not heavy activity before. A total responden are 7 from masker group and 11 from no masker group. All responden to be taken 2 cc of blood, then dryed it, and count radicals with Electron Spin Resonance later.
A result, All responden had highly radicals concentrations. Statisticals test showing a worker used a masker has lower concentrations a blood radicals than workers no used a masker. A conclusions we get a link between used a masker and radicals concentrations. We offer that this research will be confirm for search any factors which caused highly radical concentrations in worker.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Priyana
"Permasalahan
Jumlah penduduk di kota kota besar di Indonesia khususnya di Jakarta meningkat dengan pesat dari tahun ke tahun. Kepadatan lalu lintas yang meningkat cenderung meningkatkan angka kecelakaan lalu lintas. Akibatnya kebutuhan akan darah transfusi juga turut meningkat. Hal tersebut terbukti dari meningkatnya jumlah permintaan akan darah transfusi baik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) maupun di Palang Merah Indonesia (PMI). Selain untuk mengatasi perdarahan akibat kecelakaan lalu lintas, banyak keadaan lain yang memerlukan darah seperti perdarahan pada persalinan dan operasi. Pada beberapa penyakit hanya diperlukan bagian tertentu dari darah, oleh karena itu dilakukan usaha pemisahan darah menjadi komponen-komponen darah seperti konsentrat sel darah merah, konsentrat trombosit, konsentrat leukosit dan plasma. Dengan memisahkan darah menjadi komponen-komponen darah, maka pemakaian darah dapat lebih efisien, karena 1 kantung darah donor dapat digunakan oleh beberapa penderita sesuai dengan kebutuhan.
Di Indonesia darah untuk transfusi disediakan dan diproses oleh Lembaga Transfusi Darah Palang Merah Indonesia DKI Jakarta (LTD PMI DKI Jakarta). Darah tersebut berasal dari para donor sukarela yang dengan ikhlas menyumbangkan darahnya demi kemanusiaan. Untuk memenuhi permintaan darah yang makin meningkat, LTD PMI berusaha meningkatkan jumlah produksinya dengan meningkatkan jumlah donor darah (tabel 1 dan 2).
Agar dapat melayani permintaan darah setiap waktu, LTD harus mempunyai persediaan darah yang disimpan. Darah simpan ini diperlukan pada saat kebutuhan meningkat, pada saat jumlah donor menurun seperti pada bulan puasa dan untuk memenuhi permintaan akan golongan darah yang langka.
Walaupun LTD PMI DKI Jakarta telah berhasil meningkatkan jumlah produksinya untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat, tetapi kualitas produk PMI belum pernah diteliti. Padahal seperti pada pengobatan lain, keberhasilan pemberian darah atau komponennya tidak hanya tergantung pada kuantitasnya saja tetapi juga dari kualitasnya (1,2,3)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1989
T5396
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran, 2005
615.15 WOR ct
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
H. Tika Sastraprawira
"ABSTRAK
Upaya Kesehatan Transfusi Darah (UKTD) merupakan salah satu dari upaya kesehatan yang penyelenggaraannya di Indonesia diserahkan kepada PM melalui Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1980.
Tahun 1997 kebutuhan darah di Kabupaten Ciamis memperlihatkan kecenderungan yang meningkat yaitu dari 13,91 % tahun 1996 menjadi 20,15 % pada tahun 1997. Disisi lain tingkat untuk menjadi donor darah masih jauh tertinggal yaitu 0,22 per 100 penduduk.
Siswa SMU dan SMK yang ikutserta menjadi donor darah masih rendah, yaitu 0,008 per 100 penduduk dibandingkan dengan donor darah Pegawai Negeri Sipil 0,09 per 100 penduduk dan golongan petani buruh 0,04 per 100 penduduk.
Tujuan penelitian adalah diketahuinya inforrnasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap keikutsertaan siswa SMU dan SMK untuk menjadi donor darah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis rancangan "cross sectional" yang bersifat deskriptif analitik. Sebanyak 400 siswa SMU dan SMK yang berasal dari 9 sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Ciamis, Kabupaten Dati II Ciamis dipilih sebagai sampel dengan cara multi stage stratified random sampling.
Hasil analisa univariat memperlihatkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sikap ikutserta untuk menjadi donor darah (74,25 %). Mereka umumnya berpengetahuan baik (82,75 %) dan mendapatkan informasi tentang donor darah terutama dari pelajaran sekolah 1 guru (46,50 %). Sebanyak 19 % responden menjadi anggota PMR. Sebagian besar dari mereka (73 %) menginginkan pelayanan yang baik pada penyadapan darah. Lebih dari separuh responden mempunyai ayah berpendidikan setingkat SLTP keatas (54,8 %) dan hampir seluruhnya bekerja (99.2 %). Baik keluarga responden maupun guru menganjurkan mereka untuk menjadi donor darah (38,8 % dan 79 %).
Dari hasil analisa bivariat diketahui empat dari lima variabel independen yaitu pengetahuan, aktivitas siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR, pelayanan pada penyadapan darah yang diinginkan dan anjuran keluarga responden terbukti mempunyai hubungan bermakna dengan sikap keikutsertaan siswa SMU dan. SMK untuk menjadi donor darah. Satu-satunya variabel independen yaitu variabel anjuran guru tidak terbukti ada hubungan bermakna dengan sikap keikutsertaan siswa untuk menjadi donor darah.
Responden merupakan calon peserta donor darah yang potensial, maka perlu diupayakan suatu pembinaan dan penerangan tentang manfaat donor darah yang efektif dan kontinyu melalui orang tua dan sekolah.

ABSTRACT
Factors Relating To The Attitudes of Senior High School and Vocational High School Students Participation In Partaking Blood Donors At Ciamis Subdistrict, The District Of Ciamis 1998Blood Transfusion as an effort in the health field is managed by the Indonesia Red Cross based on Government Regulation No. 18, 1980.
The demand of blood is showing an increasing trend namely from 13,91 % in 1996 to 20,15 % in 1997. On the other hand, the donation rate of blood in the district of Ciamis is still left way behind namely 0,22 per 100 inhabitants.
The number of high school students who partake as blood donors are still low, namely 0,008 per 100 inhabitants compared to the civil servant blood donors, 0,09 per inhabitants and the fanner group 0,04 per 100 inhabitants.
The purpose of this investigation is to obtain information on the factors relating to the attitudes of the senior high school and Vocational High School students to partake as blood donors.
The way used in this investigation quantitative approach by design of cross-sectional in which analytic descriptive. Four hundred samples of senior high school and vocational high school students from nine schools in Ciamis subdistrict, the district of Ciamis were drawn through a multi stage stratified random sampling method.
The univariate analysis has shown that threefourth of the respondents have expressed to partake as blood donors (74,25 %), have a good knowledge in blood donors (82,75 %) and receiving information about the blood donor, especially from the lesson 1 teacher (46,50 %) and 19 % of the respondents were the members of the Youth Red Cross. And for the most part of them (73 %) wanted the service on the blood transfusion unit. More than half of the respondents father owned the education as the level of junior high school and almost of them were the workers (99,2 %). Either the respondents parents or the teachers advised the students to partake blood donors (38,8 % and 79 %).
From the bivariate analysis it was found that four from the five independent variables, namely knowledge, students activity in the Youth Red Cross, the service on the blood transfusion unit wanted by the responders and the family's had proven that there was a significant correlation with the participation attitude of senior high school and vocational high school students to partake as blood donors.
The only one of independent variable namely teacher's role variable did not prove that there was a significant correlation with the students participation attitude to partake as blood donors.
Considering that the respondents are the potential candidates of blood donor participants, so it is necessary to manage a guidance and an information about the use of blood donor effectively and continuously through their parents as well as schools.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
D`Adamo, Peter J.
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2004
612.11 DAD d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
D`Adamo, Peter J.
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2005
612.11 DAD d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Lisnawati
"Diabetes melitus merupakan penyakit degeneratif kronis yang perjalanannya akan terus meningkat baik prevalensinya maupun keadaan penyakitnya. Pemantauan kadar gula darah merupakan bagian yang sangat penting dari pengelolaan diabetes. Keberhasilan pemeriksaan gula darah secara teratur di pengaruhi oleh motivasi klien.Peneilitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran motivasi klien untuk memeriksakan gula darah secara teratur. Pengumpulan data di lakukan dengan cara pembagian kuesioner Iangsung kepada responden di poliklinik Endokrin RS. PELNI Petamburan Jakarta. Data yang telah terkumpul di analisis dengan menggunakan analisis uji statistik deskriptif sederhana dengan menggunakan tendensi Sentral yang meliputi mean, modus, median, standar deviasi. Hasii penelitian menunjukkan bahwa gambaran motivasi klien DM untuk memeriksakan gula darah di RS. PELNI Petamburan Jakarta adalah tinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5407
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Melly Juliawati Haliman
"Gangguan sirkulasi sering menimbulkan penyakit dengan angka kematian yang tinggi. D Indonesia gangguan sirkulasi sudah merupakan masaiah utama kesehatan Peningkatan kekentalan atau viskositas darah dapat merupakan penyebab langsung kegagalan sirkulasi Dengan semakin banyaknya kematian disebabkan oleh gangguan sirkulasi maka diperkirakan dimasa yang akan datang di Indonesia permintaan pemeriksaan rheologi seperti viskositas akan semakin meningkat. Tujuan penelitian ini adalah melakukan evaluasi viskometer yang dimilik Bagian Patologi Klinik FKUI-RSCM sebelum dapat digunakan untuk kepentingan diagnosis dan mengikuti perkembangan suatu penyakit serta menetapkan nilai rujukan viskositas darah, plasma dan serum Selain itu juga dilakukan uji korelası dan dan uji regresi untuk mengetahui faktor-taktor seluler dan non seluler mana yang paling mempengaruhi viskositas darah dan faktor non seluler mana yang paling mempengaruhi viskositas plasma dan serum Subyek penelitian adalah 139 subyek berasal dari mahasiswa dan penderita yang memeriksakan darahnya di Laboratorium Patolog Klinik FKUI-RSCM Pada subyek tersebut dilakukan uji korelasi dan regresi antara viskositas darah, plasma dan serum dengan parameter seluler dan non seluler Khusus untuk uj korelasi antara viskositas darah dengan vanabel bebas dilakukan uji korelasi parsial dengan melakukan kontrol terhadap variabel yang pengaruhnya pada viskositas darah paling besar yaitu Ht, Hb dan jumlah eritrosit Dari 139 subyek di atas diambil 20 subyek pria dan 20 subyek wanita baik yang memenuhi kriteria untuk dilakukan penetapan nilai rujukan viskositas darah, plasma dan serum Didapatkan hasil uji ketelitian dan ketepatan viskometer Brookfield LVDV-III Didapatkan nilai rujukan viskositas darah pada pria 3 77- 497 mPa s dan pada wanita 3.36-4 20 nilai rujukan viskositas plasma pada pria dan wanita sama yaitu 1 38-1 70 mPa s. Didapatkan mPa s, Sedangkan nilai rujukan viskositas serum pria lebih tinggi dani wanita yaitu 1 18-1 54 vs 1.19- 1.43. Pada uji korelasi bivariat didapatkan korelasi antara viskositas darah Hb (r =0.8281. p 0.000), Ht (r = 0.8358, p = 0.000), hitung enitrosit (r = 0.7454, p=0000) Sedangkan pada uji korelasi parsial setelah dilakukan kontrol terhadap Ht Hb dan entrosit didapatkan korelasi antara viskositas darah dengan log. hitung leukosit (r = 0.3694, p = 0.000), log LED (r = 0.3575, p 0 000), log. hitung trombosit (r= 0.2340, p= 0 006), log trigliserida (r = 0.3707, p = 0 000), log K total (r 0.3331, p = 0.000), K LDL (r = 0 2812, p = 0.001), protein total ( r 0 1981, p 0.021) globulin (r = 0.2598, p 0.002, log glukosa (r = 0 2462, p 0 004), asam urat (r = 0.2667, p= 0.002) dan log fibrinogen ( r = 0 4387, p = 0.000) Pada uji korelasi bivariat didapatkan korelasi antara viskositas plasma dengan log fibrinogen (r = 0.2705 p = 0.001), protein total (r= 0.2362. p = 0.005 dan globulin (r = 0.2420, p = 0.004). Pada uji korelasi bivarial didapatkan korelasi antara viskositas serum dengan protein total (r = 0.1786, p = 0.035) dan log trigliserida (r = 0.2037, p= 0.016). Pada uji regresi ganda bertahap didapatkan viskositas darah dipengaruhi oleh Ht, log hitung leukosit, log fibrinogen, albumin dan log trigliserida dengan R² persamaan 077 Pada regresi ganda bertahap didapatkan viskositas plasma dipengaruhi oleh log fibrinogen dan protein total denga R persamaan 0.11. Pada uji regresi ganda bertahap didapatkan viskositas serum hanya dipengaruhi oleh log trigliserida dengan R² persamaan hanya 0.04. Dari hasi uji korelasi tampak bahwa faktor seluler terpenting yang mempengaruhi viskositas darah adalah eritrosit (Ht, r = 0.8358) sedangkan faktor non seluler terpenting yang mempengaruhi viskositas darah adalah log fibrinogen (r = 0.4367). Faktor terpenting yang mempengaruhi viskositas plasma adalah log fibrinogen (r = 0.2705) dan faktor terpenting yang mempengaruhi viskositas serum adalah log triglisenda (r = 0.2037) Sebagai kesimpulan didapatkan korelasi yang baik antara viskositas darah dengan Ht dan Hb dan korelasi sedang antara viskositas darah dengan jumlah eritrosit. Didapatkan korelasi lemah antara viskositas darah dengan log jumlah leukosit, log LED, log jumlah trombosit. log trigliserida, log K total, K LDL, log fibrinogen, protein total, globulin, log glukosa dan asam urat. Didapatkan korelasi lemah antara viskositas plasma dengan log fibrinogen, protein total dan log traglisenda Didapatkan kontribusi Ht, log. leukosit, log fibrinogen, albumin dan log trigliserida pada viskositas darah. Didapatkan kontribusi log fibrinogen dan protein total pada viskositas plasma Didapatkan kontribusi log trigliserida pada viskositas serum."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1999
T57266
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palmer, Anna
Jakarta: Erlangga, 2007
616.132 PAL t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>