Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55541 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1992
TA53
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Rachadiansyah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
TA663
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
S29102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Rizaly Gani
"Di dalam fluida yang mengalir, terdapat lapisan yang bergerak relatif terhadap lapisan yang berdekatan sehingga timbul tegangan geser. Tegangan geser pada fluida cair sangat ditentukan oleh besarnya viskositas dinamik yang dimiliki oleh fluida itu sendiri. Penelitian tentang adanya pengaruh viskositas dinamik terhadap tegangan geser fluida cair dilakukan dengan menggunakan shear defonnation apparatus. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 2 buah fluida cair yang berlainan nilai viskositas dinamiknya (jl), yaitu air dan minyak goreng. Eksperimen dalam penelitian ini menggunakan beads dalam pengambilan data pergerakan searah sumbu x, yang nantinya data ini diolah menjadi nilai dari gradien kecepatannya (duldy). Dengan harga viskositas dinamik, p konstan, maka akan mendapatkan tegangan geser yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan habwa nilai viskositas dinamik sangat berpengaruh terbadap besarnya tegangan geser yang terjadi. Karena viskositas dinamik pada minyak goreng lebih besar daripada air, maka tegangan geser yang terjadi pada minyak goreng lebih besar daripada air.

In fluid flow, there are layers which are move relatively to near layer with the result that appear shear stress, Shear stress on liquid fluid is decided by dynamic viscosity value of that fluid. Examination about the effect of dynamic viscosity to shear & tress in liquid fluid used a shear deformation apparatus. This examination used 2 liquid fluid with different dynamic viscosity (JJ) an each other, there are water and frying oil. The experiment in this examination used beads to take data of movement in the same direction in x axis, then that data are processed to shear rate value (duldy). The constant value of dynamic viscosity appears shear stress. The result of this examination that dynamic viscosity value influences shear stress value, Shear stress of flying oil greater than shear stress of water."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
TA1140
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2009
TA1377
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amien Rahardjo
"Salah satu bahan dielektrik cair, yaitu minyak trafo yang dipergunakan sampai saat ini adalah bahan isolasi yang berbasiskan minyak mineral yang sudah tentu potensi ketersediaanya makin menipis dan harganya kian meningkat. Disamping itu limbah minyak raja "tidak ramah" Iingkungan. Pada akhir-akhir ini ada kecenderungan unluk melakukan penelitian tentang potensi 'minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan sebagai bahan isolasi cair.
Oleh karena itu, dalam rangka usaha untuk menemukan bahan alternatif pengganti bahan isolasi cair (minyak trafo khususnya yang berbasis minyak mineral), maka pada tulisan ini disajiknn suatu stuck penelitian pendahuluan tentang potensi minyak kelapa sawit sebagai bahan isolasi cair (berbasis tumbuh-tumbuhan) yaitu penelitian pengaruh kenaikan temperatur terhadap karakterisktik tegangan tembus minyak goreng kelapa sawit. Dalam penelitian dilakukan pengujian tegangan tembus dari berbagai minyak goreng kelapa sawit produksi pabrikan dalam negeri serta minyak trafo sebagai pernbanding.
Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa tegangan tembus minyak goreng kelapa sawit tersebut lebih besar dari minyak trafo yaitu berkisar 124% - 148%. Disamping itu kandungan kadar lemak jenuh sangat berpengaruh terhadap tegangan tembusnya. Minyak dengan sedikit kandungan lemak jenuhnya memiliki tegangan tembus yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang banyak mengandung lemak jenuh. Pada akhirnya, dapat dikatakan bahwa penelitian pendahuluan ini hasilnya cukup menggernbirakan dan diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar penelitian lebih lanjut untuk lebih meyakinkan potensi minyak kelapa sawit sebagai bahan alternatif pengganti dari bahan dielektrik atau isolasi cair yang berbasiskan minyak mineral."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T15020
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Dimiati
"Pada industri die casting merupakan suatu tantangan untuk menurunkan waktu siklus dari proses pengecoran sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya produksi. Kerusakan pada cetakan merupakan penghalang pada tantangan ini karena menyebabkan perlu diadakannya perbaikan atau penggantian cetakan sehingga menurunkan produktivitas. Pada umumnya kerusakan cetakan disebabkan die soldering yang terjadi pada permukaan cetakan yang mengalami kontak langsung dengan logam cair sehingga besi yang berada pada cetakan akan berdifusi ke logam cair dan membentuk lapisan intermetalik. Untuk itu dilakukan penelitian mengenai pengaruh temperatur logam cair (melt) terhadap morfologi dan karakteristik lapisan intermetalik yaitu ketebalan dan kekerasan dari lapisan intermetalik yang terbentuk antara permukaan cetakan dan logam cair. Pada penelitian ini digunakan baja H13 as anneal sebagai material cetakan yang dicelup ke dalam paduan Al-7%Si pada temperatur 680_C, 700_C, 720_C dan Al-11%Si pada temperatur 660_C, 680_C, 700_C. Peningkatan temperatur logam cair (melt) akan meningkatkan laju difusi pertumbuhan lapisan intermetalik karena laju difusi atom-atom besi dan aluminium meningkat. Sehingga ketebalan dari lapisan intermetalik akan meningkat seiring dengan peningkatan temperatur logam cair. Oleh sebab itu, tinggiya temperatur logam cair (melt) mempermudahkan terjadinya die soldering.

In die casting a challenge is to minimize the cycle time of the casting process to increase productivity and lower operational costs. Die failure is an impediment to this challenge in that it leads to malfunctioning of die inserts that require replacement or repair, thus causing significant decrease in productivity. The major mode which lead to die failure is die soldering caused by the intimate contact between alloy and die at high temperature. Subsequently, iron in the die dissolves into the molten aluminum and a layer of intermetallic phases is formed. The effect of melt temperatures to morphology and characteristic of intermetallic layer such as thickness and hardness of intermetallic layer between die surface and aluminum has been studied. This experiment uses as anneal H13 tool steel as die material which dips into Al-7%Si alloy at 680_C, 700_C, 720_C and Al-11%Si alloy at 660_C, 680_C, 700_C. High melt temperatures favor the growth of intermetallic layer by increasing the diffusion rate of the atoms of iron and aluminum so the thickness of intermetallic layer increases. Hence, high melt temperatures facilitate die soldering."
2007
S41669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Berbagai permasalahan dapat timbul pada klien yang mendapatkan makanan cair melalui pipa lambung. Salah satu diantaranya adalah perubahan poia eliminasi fekal akibat pemberian makanan cair pada temperatur tertentu. Bila suhu makanan cair yang diberikan melalui pipa lambung dalam keadaan dingin, dapat menimbulkan diare, kram dan rasa tidak nyaman, sedangkan bila terlalu panas dapat membakar lambung. Suhu makanan cair yang terbaik untuk dapat ditoleransi oleh klien adalah pada suhu ruangan. Tujuan dari peneiitian ini adalah untuk mengamati pengaruh temperatur makanan cair yang diberikan melaiui pipa Iambung terhadap pola eliminasi klien. Penelitian dilakukan pada klien dengan stroke yang menggunakan nasogastrik tube dan tidak mengalami gangguan pada sistem pencemaan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi sederhana dengan jumlah responden sebanyak 15 orang berdasarkan "consecutive sampling". Alat pengumpul data yang digunakan adalah memberikan kuesioner pada responden dan observasi. Analisa data yang digunakan adalah dengan distribusi frekwensi dan presentasi. Hasil yang diperoleh adalah sebanyak 86,7% responden mendapat makanan cair pada suhu ruangan mengalami buang air besar berbentuk seperti bubur sebanyak 33,3% dan responden lainnya fesesnya tidak dapat diamati sebanyak 33,3%. Sejumlah 60% responden mengalami frekwensi buang air besar Iebih dari tiga hari dengan 80% mengatakan waktunya menjadi tidak menentu. Banyak faktor yang mempengaruhi perubahan eliminasi fekal pada klien yang mendapat makanan cair melalui pipa lambung yang perlu diteliti Iebih lanjut."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5095
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Soesmalijah Soewondo
"

Penelitian ini adalah tentang hubungan zat besi dengan kognisi. Kognisi adalah aktivitas mental mengenal dan mengetahui tentang dunia yang mencakup mendapatkan, mengolah, menyimpan dan mengeluarkan informasi. Proses-proses mental yang terlibat diantaranya adalah persepsi, perhatian, belajar konsep, memecahkan masalah, inteligensi dan lain-lain.

Akhir-akhir ini kegiatan kognitif dipelajari sebagai suatu aktivitas memproses informasi yang dapat dibagi dalam beberapa tahapan kegiatan, dimulai dengan masuknya rangsangan dari lingkungan, rangsangan diberi perhatian dan diteruskan ke ingatan jangka pendek, diolah, diproses diteruskan ke ingatan jangka panjang. Informasi kemudian melalui proses elaborasi, kategorisasi, pembentukan konsep disimpan dalam ingatan jangka panjang untuk kemudian digunakan dan dikeluarkan.

Salah satu hambatan pemrosesan informasi ini adalah defisiensi zat besi. Zat besi merupakan salah satu mineral yang sangat esensial dalam tubuh, zat besi diperlukan untuk pembentukan butir-butir darah merah dalam bentuk hemoglobin dan sebagai ko-faktor bekerjanya enzim-enzim tertentu. Hemoglobin sebagai pengangkut oksigen diperlukan dalam setiap sel dalam tubuh termasuk sel-sel dari jaringan otak.

Yang ingin diketahui adalah apakah defisiensi zat besi mempengaruhi fungsi kognitif secara negatif. Dan apakah perlakuan zat besi dapat memperbaiki fungsi kognitif.

Untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut dilakukan dua studi. Pertama suatu penelitian eks post fakto yaitu ingin mengetahui bagaimana pengaruh status defisiensi zat besi tanpa anemi dan anemi defisiensi zat besi terhadap kognisi khususnya inteligensi verbal, perhatian dan belajar konsep. Kedua suatu penelitian eksperimental "double blind iron supplementation", yaitu ingin mengetahui bagaimana pengaruh perlakuan zat besi terhadap kognisi, khususnya inteligensi verbal, perhatian dan belajar konsep.

Sampel adalah 176 anak prasekolah dari ibu-ibu pemetik teh yang bertempat tinggal di perkebunan teh di daerah Pengalengan Kabupaten Bandung. 176 anak-anak prasekolah ini dibagi tiga kelompok yaitu :

1. Kelompok Sehat dengan kriteria Hemoglobin : Hb > = 11 g/dl, Transferrin Saturation: TS > = i6 %, Serum Ferritin : SF > = 12 ug/l, Free Erythrocyte Protoporphyrin: FEP < = 100 ug/dl RBC.
2. Kelompok Defisiensi zat besi tanpa anemi dengan kriteria Hb > = 11 g/dl, dan dua dari tiga kriteria TS < 16%, SF < 12 ug/l, FEP > 100 ug/dl RBC.
3. Kelompok Anemi defisiensi zat besi dengan kriteria Hb < 11 g/dl, dan dua dari tiga kriteria TS < 16 %, SF < 12 ug/l, FEP > 100 ug/dl RBC.
Tiga kelompok ini dibagi lagi atas kelompok yang diberi perlakuan zat besi dan placebo, sehingga semua menjadi 6 kelompok.

Perlakuan zat besi dilakukan selama 8 minggu, preparat besi yang diberikan berbentuk cairan sirop ferrosulfat sebanyak 10 ml dengan konsentrasi 50 mg elemental besi setiap hari selama 6 hari satu minggu. Plasebo juga dalam bentuk cairan sirop yang serupa dengan warna yang sama tetapi tidak mengandung zat besi.

Sebelum dan sesudah perlakuan anak-anak ini diperiksa hematologi, antropometri dan diuji kognitif. Pengumpulan data sosial ekonomi dilakukan satu kali. Tes yang digunakan untuk uji kognitif adalah tes Kosakata Gambar Peabody yang mengukur inteligensi verbal, tes Belajar Diskriminasi untuk mengukur perhatian dan tes Belajar kejanggalan untuk mengukur belajar konsep.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :

Perlakuan zat besi dapat merubah dengan bermakna kadar hemoglobin, serum ferritin, transferrin saturation dan kadar free erythrocyte protoporphyrin pada anak-anak yang menderita defisiensi zat besi.

Ditemukan hubungan status besi dengan besarnya keluarga anak dan status besi dengan umur anak.

Status defisiensi zat besi tanpa anemi dan status anemi defisiensi zat besi tidak berhubungan dengan inteligensi verbal. Inteligensi verbal tidak terpengaruh secara negatif oleh defisiensi zat besi. Perlakuan zat besi juga tidak berhubungan dengan inteligensi verbal. Pada awal penelitian status defisiensi zat besi tanpa anemi tidak menunjukkan adanya hubungan dengan perhatian dan belajar konsep. Perlakuan dengan zat besi memperlihatkan bahwa efek pemberian zat besi terhadap perhatian dan belajar konsep anak-anak berbeda secara bermakna dengan efek pemberian zat besi terhadap kelompok Sehat. Pemberian zat besi pada kelompok defisiensi zat besi bermanfaat dalam meningkatkan perhatian dan belajar konsep anak-anak defisiensi zat besi tanpa anemi.

Anemi defisiensi zat besi mempengaruhi perhatian dan belajar konsep secara negatif. Perlakuan dengan zat besi memperlihatkan bahwa efek pemberian zat besi terhadap perhatian dan belajar konsep anak-anak anemi defisiensi zat besi berbeda secara bermakna dengan efek pemberian zat besi terhadap kelompok Sehat. Pemberian zat besi kepada kelompok anemi defisiensi zat besi bermanfaat dalam meningkatkan perhatian dan belajar konsep, tetapi tidak meningkatkan perhatian dan belajar konsep anak-anak sehat.

"
1991
D323
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>