Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3233 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1991
TA12
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Juliman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
TA3521
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
New York: IEEE Press, c1981
621.462 ADJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan Mahandika
"Menurut data dari United Nations Development Program (UNDP), perairan Indonesia merupakan habitat bagi 76% terumbu karang dan 37% ikan karang dunia. Menurut data Kementrian Kelautan dan Perikanan Indonesia, jumlah potensi ikan di lautan Indonesia adalah sebesar 12,54 juta ton pertahun. Namun, Indonesia masih belum bisa memanfaatkan potensi tersebut karena jumlah produksi perikanan tangkap di Indonesia masih sebesar 6,83 ton per tahun. Salah satu alat tangkap perikanan di Indonesia adalah bagan apung yangmemiliki produktivitas yang baik untuk menangkap ikan. Selain itu, SDA nonhayati Indonesia pun melimpah,seperti minyak bumi misalnya. Namun, Ilmuwan memprediksi bahwa energi minyak bumi Indonesia tersebut akan habis pada 2030. Jika Indonesia masih bergantung kepada energi fossil tersebut dan tidak mencari energi alternatif, maka dikhawatirkan Indonesia tidak siap menghadapi kehidupan yang akan mendatang. Selain ketersediannya mulai menipis, energi fossil pun memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan. Menurut Intergovernmental Panel On Climate Change (IPCC), 1 liter BBM jenis premium dapat menghasilkan 2,35 Kg gas CO2. Jika satu bagan Apung berukuran 10 meter x 9 meter membutuhkan 1.907 Liter selama setahu, maka gas CO2 yang dihasilkan sebesar 4.481 Kg. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi tersebut adalah dengan cara mengganti BBM menjadi tenaga surya yang ramah terhadap lingkungan. Selain itu, penggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya pun lebih menguntungkan daripada pembangkit listrik generator set dalam jangka waktu minimal 4 tahun.

According to data from the United Nations Development Program (UNDP), Indonesian waters are a habitat for 76% of the world's coral reefs and 37% of reef fish. According to data from the Indonesian Ministry of Maritime Affairs and Fisheries, the potential number of fish in Indonesia's oceans is 12.54 million tons per year. However, Indonesia is still unable to exploit this potential because the amount of capture fisheries production in Indonesia is still 6.83 tons per year. One of the fishing gear in Indonesia is a floating fishing platform that has good productivity for fishing. In addition, Indonesia's non-biological natural resources are abundant, such as petroleum for example. However, scientists predict that Indonesia's petroleum energy will run out by 2030. If Indonesia still relies on fossil energy and does not look for alternative energy, then it is feared that Indonesia is not ready to face life to come. In addition to its diminishing availability, fossil energy also has a bad impact on the environment. According to the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), 1 liter of premium fuel can produce 2.35 kg of CO2 gas. If a floating meter measuring 10 meters x 9 meters requires 1,907 liters for one year, the CO2 gas produced is 4,481 kg. One effort that can be done to reduce these emissions is by replacing fuel into solar power that is friendly to the environment. In addition, the use of solar power plants is more profitable than generating sets for a minimum of 4 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zebua, Mercyana Trianne
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48969
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ike Pontiawaty
"Tingginya kebutuhan rumah yang layak huni dan terjangkau serta masih rendahnya permukiman, terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Hal ini merupakan tantangan utama sektor perumahan dan permukiman. Untuk mengatasi tantangan utama ini, lembaga pendidikan tinggi (Universitas), Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman (Puskim) Bandung, asosiasi-asosiasi dan lembaga-lembaga yang terlibat melakukan penelitian dalam bidang perumahan dan permukiman.
Agar penelitian-penelitian ini tepat guna, maka perlu dibuat pemetaan penelitian perumahan sederhana. Dari pemetaan ini dapat diketahui penelitian yang belum dilakukan dan sudah dilakukan, sudah diterapkan dan keberhasilannya. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan penelitian perumahan sederhana di DKI Jakarta dan Bandung, lalu dikelompokkan berdasarkan permasalahan yang ada di pengembangan perumahan sederhana. Data diperoleh dengan metode survey, yaitu menyebarkan kuisioner kepada stakeholders yaitu Puskim (Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman) Bandung, Perum Perumnas (Perusahaan Umum Perumahan Nasional) Jakarta, Bappeda (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah) DKI Jakarta, Apersi (Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Indonesia), REI (Real Estate Indonesia), PSPP (Pusat Studi Penelitian Properti), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Bank Tabungan Negara (BTN), dan developer. Kemudian data dianalisa dengan Descriptive Analysis.
Dari hasil analisa ini dapat disimpulkan, bahwa penelitian mengenai kebijakan/peraturan, pembiayaan/pendanaan, kelembagaan, tanah/lokasi, desain dan teknologi/material masih perlu dilakukan, terutama penelitian mengenai pembiayaan/pendanaan dan tanah/lokasi karena penerapannya kurang berhasil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14811
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1993
S27922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Fauzan
"Perancangan pompa sentrifugal adalah cukup rumit sehingga dapat menyulitkan mereka yang ingin mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang subjek ini. Tujuan tulisan ini adalah membuat sebuah model sederhana yang dapat memberikan pengertian dasar tentang prinsip kerja pompa sentrifugal. Model yang dimaksud adalah penyederhanaan dari pompa sentrifugal dengan memfokuskan pada bagian impeller, tentunya tampa mengabaikan bagian-bagian lain.
Gaya sentritugal merupakan aktor utama dalam pompa sentrifugal sederhana ini, dimana ia dapat dimafaatkan untuk membuat tekanan negatif di dalam pusat pompa. Agar air dapat terhisap oleh impeller yang dirancang, dibutuhkan suatu kecepatan awal atau w suction, dimana setelah kondisi ini tercapai kecepatan putar dapat diturunkan perlahan-lahan namun tidak lebiih rendah dari kecepatan minimum (wmin) agar kontinuitas aliran dapat terjaga. Semakin tinggi kecepatan putar, semakin banyak pula debit yang dihasilkan. Kerugian tinggi tekan akan terjadi di sepanjang pipa T, baik pada bagian vertikal maupun pada bagian horizontal.
Dari hasil percobaan didapat bahwa semakin besar kecepatan putar debit yang dihasilkan juga semakin besar. Disamping itu semakin besar jari-jari maka kecepatan putar yang dibutuhkan untuk menghasilkan debit tertentu menjadi lebih rendah.

The design of the centrifugal pump is somewhat complicated that it could troubles those who want to get a thorough understanding on the subject. The objective of this experiment is to build a simple model that can give a good understanding on the basic principles of the centrifugal pump to those who are not yet familiar with the centrifugal pump. The model is a simplication of the real centrifugal pump design and focuses mainly on the impeller element, but without putting aside the importance of other elements of course.
The centrifugal force is the main motor in this simple centrifugal pump design, where it can be used to develop a negative pressure inside the center of the pump. In order to have a continuous flow of water, the impeller needs an initial angular velocity called w suction, where after it has been achieved, the angular velocity can then be decreased slowly, but not lower then the minimum angular velocity (wmin). The greater the angular velocity being developed, a greater amount of flow will be produced. A loss of head will occur along the pipe?s wall, both in vertical and horizontal sides.
From the result of the measurement, it is found that an increase in angular velocity will cause an increase in the produced flow. Also, if the produced flow is constant, the increase in the length of the pipe arm (pipe radius) will cause a decrease in the angular velocity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S38591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>