Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45921 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1990
TA8
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan Prabowo
"Telah dibuat sebuah alat ukur konsentrasi gula telarut berbasiskan mikrokontroler dengan prinsip polarisasi linier gelombang elektromagnet dan pemutaran bidang getar gelombang oleh zat optik aktif menjadi dasar pembuatan alat ukur ini. Sistem instrumentasi ini terdiri dari lampu natrium sebagai sumber cahayanya, sepasang polarisator dan analisator, tabung untuk larutan gula, motor servo sebagai pemutar analisator, sebuah sensor fotodioda OPT 101 sebagai pendeteksi intensitas cahaya yang keluar dari analisator. Mikrokontroler di gunakan sebagai pengendali proses pengukuran maupun pengolah datanya. Hasil pengukuran ditampilkan di LCD.

A microcontroller-based instrumentation system for measuring dissolved sugar concentration has been built. The Principle of polarization of electromagnetic wave and the rotation of the vibration plane of electromagnetic wave by optic-active material is used as the basis of the development of this instrument. This System consist of a sodium lamp as a light source, a pair of polarizer and analyzer, glass tube for sugar solution, servo motor as a analyzer rotator, an OPT 101 photodiode sensor as light intensity detector for the light passing through the analyzer. A microcontroller is used as a process controller and as a data processor. The result of the measurement is displayed on the LCD."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S53898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mikha Eliana Wati
" ABSTRAK
Flotasi merupakan metode pemeriksaan feses untuk mendiagnosis infeksi cacing usus. Larutan yang dipakai dalam metode flotasi bervariasi. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel feses yang ada di Laboratorium Parasitologi FKUI. Sampel diperiksa dengan metode flotasi larutan gula jenuh dan NaCl jenuh dengan tujuan membandingkan efektivitas kedua larutan. Uji Wilcoxon mendapatkan adanya perbedaan bermakna antara gula jenuh dan NaCl jenuh dalam mendeteksi telur Ascaris lumbricoides p = 0,002 dan Trichuris trichiura p = 0,002 . Rerata telur yang ditemukan gula jenuh untuk A. lumbricoides ialah 3.346,9/gram dan untuk T. trichiura ialah 149,2/gram. Jika dibandingkan dengan rerata telur yang ditemukan NaCl jenuh ialah 1.385,2/gram untuk A. lumbricoides dan 35,2/gram untuk T. trichiura maka gula jenuh lebih baik dalam mendeteksi telur cacing usus. Hal ini disebabkan berat jenis larutan gula jenuh yang dapat menjangkau kisaran berat jenis telur untuk telur dapat mengapung. Berbeda dengan gula jenuh, NaCl jenuh tidak dapat mengapungkan telur yang berat jenisnya melebihi berat jenis larutan. Oleh karena itu, gula jenuh dapat direkomendasikan untuk dijadikan larutan rutin menggantikan NaCl jenuh dalam pemeriksaan feses metode flotasi.

ABSTRACT
Flotation is a method in stool examination to diagnose infection of intestinal helminths. Solutions was used in flotation method vary. This study used cross sectional design with stool samples in Laboratory of Parasitology FKUI. Sampels are examined by flotation of saturated sugar and saturated NaCl with aim of this study was to compare effectiveness both solutions. Wilcoxon test showed significantly different between saturated sugar solution and saturated NaCl solution in detecting eggs of Ascaris lumbricoides p 0,002 and Trichuris trichiura p 0,002 . Mean of eggs that found by saturated sugar for A. lumbricoides was 3.346,9 gram and for T. trichiura was 149,2 gram. If these were compared with mean of eggs that found by saturated NaCl that was 1.385,2 gram for A. lumbricoides and 35,2 gram for T. trichiura, saturated sugar is better than saturated NaCl in detecting eggs of intestinal helminths. It was caused by saturated sugar rsquo s specific gravity can cover range of eggs rsquo specific gravity so eggs could float. Unlike saturated sugar, saturated NaCl could not float the eggs that have specific gravity more than solution rsquo s specific gravity. Therefore saturated sugar can be recommended to be used as a routine solution replaces saturated NaCl in stool examination flotation method."
2016
S70389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tulus Nugroho
"Dalam proses pengeringan seperti dalam proses pengolahan industri makanan, spray drying, evaporative cooling dan pembakaran bahan bakar cair, laju penguapan tetesan mempunyai peranan penting. Sehingga diperlukan pengetahuan tentang sifat laju penguapan air yang terkandung di dalamnya akibat pengaruh temperatur, laju aliran, konsentrasi dan kelembaban terhadap laju penguapan. Dari sini akan diperlihatkan korelasi dari bilangan Reynolds (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu), dan Sherwood (Sh). Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya perpindahan kalor dan massa serta korelasi antara data pengujian dengan menggunakan metode rumus model umum, metode stagnan film, dan pendekatan model baru dari metode stagnan film oleh E. A. Kosasih.

In the drying process such as in food processing industry, spray drying, evaporative cooling and combustion of liquid fuel, the quick drop of evaporation plays an important role. Therefore it takes a knowledge about the nature of the water quick evaporation along with all the contents due to the effect of temperature, quick current, concentration and humidity of quick evaporation. Here it shows a correlation from reynold's number ( Re ), Prandtl's number ( Pr ), Schmidt's number (Sc), Nusselt's number ( Nu ) and Sherwood's number ( Sh ), This research is to find out the existing of heat and mass transfer and correlation between data experiment using the general formula method, stagnant film method and a new phenomenological stagnant film by Kosasih E.A ( 2006 )"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50945
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Piazza, Wieldy
"Dalam dunia industri proses pengeringan sangatlah penting, untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang proses pengeringan. Dari sekian banyak model tentang laju penguapan tetesan, perlu diketahui model yang paling dekat korelasinya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan model stagnan film dan model modifikasinya (oleh E.A.Kosasih) dengan acuan model analogi Ranz-Marshall. Juga untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi larutan dan kelembaban udara pada bilangan Sherwood dan Nusselt.
Penelitian ini menggunakan alat berupa nozzle yang berisi larutan. Setelah larutan diteteskan pada termokopel, kemudian dialirkan udara yang bervariasi kecepatan, temperatur dan kelembabannya. Setelah dianalisa akan didapat hubungan antara bilangan Reynold (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) dan bilangan Sherwood (Sh). Model modifikasi ternyata mempunyai korelasi yang lebih kuat dibandingkan dengan model stagnan film. Nilai bilangan Sherwood dan Nusselt dari model modifikasi juga lebih dekat dengan analogi Ranz-Marshall dibandingkan dengan model stagnan film.

Drying process is very crucial in industry, that's why research on drying process is needed. From so many models about droplet evaporation rate, the closest correlation need to be known. The objective of this research is to compare stagnant film model and the modification model (by E.A.Kosasih) by referencing to Ranz-Marshall analogy. And also to find out about the effect of difference in solution concentration and air humidity to Sherwood and Nusselt number.
This research is using a nozzle filled with solution. After the solution is injected on thermocouple, then air flow is given with some variations of velocity, temperature and humidity. After being analized, the relations between Reynold number (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) and Sherwood number (Sh) will be found. The modification model has stronger correlation than stagnant film model. The values of Sherwood and Nusslet number from modification model also closer to Ranz-Marshall analogy than stagnant film model.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50793
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuriani
"Pasien hipoglikemia yang menerima larutan pekat dekstrosa 40% (D40%) dalam proses koreksinya perlu menghindari lonjakan gula darah yang berlebih. Cara pemberian D40% ditemukan diberikan dengan dua cara yang berbeda, melalui intravena infus (iv infus) dan intravena bolus (iv bolus), dan efek dari kedua jenis pemberian tersebut belum diketahui. Tujuan dari penelitian analitik komparatif secara potong lintang ini adalah membandingkan efek protokol manajemen hipoglikemia dengan larutan pekat D40% secara iv infus dan iv bolus terhadap respon gula darah pascakoreksi di dua rumah sakit dengan protokol yang berbeda. Penelitian dilakukan secara retrospektif di RS St. Carolus (kelompok iv infus D40%) dan RS Bella (kelompok iv bolus D40%). Respon gula darah, dalam bentuk koefisien variasi dan derajat overkoreksi, dibandingkan antara kedua kelompok. Median kenaikan gula darah pada kelompok iv infus D40% 69,5 (3-195) mg/dl (n=60 pasien) dan kelompok iv bolus D40% 77 (15-249) mg/dl (n=62 pasien) (p=0,259). Koefisien variasi dengan iv infus adalah 47,18% dan iv bolus 52,75%. Median derajat overkoreksi iv infus D40% lebih rendah dibandingkan dengan iv bolus D40%, dengan masing-masing 10% (0-138%) dan 23% (0-195%). Kedua cara pemberian D40% tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan derajat overkoreksi (Uji Mann-whitney; p=0,099). Pemberian iv infus dan bolus D40% tidak memiliki pengaruh terhadap respon gula darah pascakoreksi.

Hypoglycemic patients who receive 40% dextrose (D40%) concentrated solution in the correction process need to avoid excessive blood glucose spikes. Administration of D40% was found in two different ways, through intravenous infusion (iv infusion) and intravenous bolus (iv bolus) and the effects of both types of administration were unknown. The purpose of this comparative cross-sectional study was to compare the effect of a hypoglycemia treatment protocol using D40% concentrated solution to the post-correction blood sugar response through iv infusion and iv bolus at two different hospitals with two distinct protocols. The study was conducted retrospectively at St. Carolus Hospital (D40% iv infusion group) and Bella Hospital (D40% iv bolus group). Blood glucose response, in form of coefficient of variation and degree of overcorrection, were compared between groups. The overall median blood glucose response was 69,5 (3-195) mg/dl for iv infusion group (n=60) and 77 (15-249) mg/dl for iv bolus group (n=62) (p=0,259). The coefficient of variation with iv infusion and iv bolus group were 47,18% and 52,75%, respectively. The median of degree of overcorrection in iv infusion group was lower compared with iv bolus group, 10% (0-138%) versus 23% (0-195%), respectively. Both D40% protocols did not have a significant correlation with the degree of overcorrection (Mann-whitney test; p=0,099). D40% iv infusion and bolus administration had no effect to the post-correction blood sugar response."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
T54245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Wayan R. Susila
"The imposition of a 25 percent import tariff for cane sugar in Indonesia has rose a controversy. Sugar producers have persistently pressured the government of Indonesia to increase the tariff level to sufficiently protect domestic sugar industries. On the other hand, the government has not showed an indication to change the tariff level. This study was conducted to formulate import tariff levels as alternatives to solve the controversy. An alternative approach, called compromise approach, was used in this study. On the basis some objective factors, such as number of producers and consumers, price elasticities, and government policy bias, three alternatives of import tariff level, namely, neutral, bias to producer, and bias to consumer, are propused. The impacts of these import tarriff levels on government revenue, provenue price, and retail price are also discussed."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
EFIN-XLVIII-2-Juni2000-175
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Febriana Setiawati
"Penduduk di Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Propinsi Jawa Tengah mempunyai kebiasaan minum teh dengan karakteristik yang khas yaitu teh tanpa gula yang pekat maupun teh dengan gula dengan konsentrasi gula yang cukup tinggi,dengan frekuensi minum sering. Sedangkan diketahui kandungan fluor dalam teh dapat mencegah karies, dan gula pasir yang termasuk golongan sukrosa merupakan karbohidrat yang paling kariogenik. Dihubungkan dengan kebiasaan minum teh tersebut, tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan derajat keparahan karies di Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal propinsi Jawa Tengah tahun 1998.
Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional . Jumlah sampel dalam penelitian ini 140 orang. Subjek penelitian adalah penduduk Kecamatan Slawi yang berusia 18-44 tahun. Dilakukan wawancara untuk mendapatkan data karakteristik minum teh, pengambilan dan pemeriksaan sampel teh, air dan gula pada setiap subjek penelitian untuk mengetahui konsentrasi fluor dan gula dalam minuman teh, pemeriksaan intra oral untuk mengetahui skor DMFT dan skor plak, dan pemeriksaan saliva untuk mengetahui efek buffer saliva dan aliran saliva. Analisis statistik yang digunakan adalah regresi linier ganda dengan program STATA /windows ver 4.
Dari hasil penelitian diketahui prevalensi pada kelompok subjek penelitian yang mempunyai kebiasaan minum teh tanpa gula 76,92% dengan derajat keparahan karies 2,85 ; dan pada subjek penelitian yang mempunyai kebiasaan minum teh dengan gula prevalensi karies 98.15% dengan derajat keparahan karies 6,15. Konsentrasi fluor rata-rata dalam minuman pada seluruh responden 0,11 mg/l, dan konsentrasi gula rata-rata 5,26%. Dari model regresi linier ganda disimpulkan bahwa 68,94% variasi derajat keparahan karies (skor DMF-T) dapat diterangkan oleh faktor-faktor di dalam model."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>