Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83170 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febriansyah
"Pelabuhan Merak, Banten merupakan pelabuhan penyeberangan selat Sunda. Permasalahan yang kerap terjadi di pelabuhan Merak adalah dalam mobilitas kapal yang sering terganggu dan menjadi lebih lama akibat kondisi perairan kurang tenang. Rasio v/c saat ini bahkan sudah mencapai 0,95. Oleh sebab itu perlu dibangun pemecah gelombang yang dapat melindungi pelabuhan agar kondisi perairan menjadi lebih tenang. Tujuan dari penelitian ini adalah merencanakan ulang tata letak dan desain pemecah gelombang di pelabuhan Merak. Pemecah gelombang yang direncanakan adalah tipe sisi miring dari material batu pecah atau tetrapod dengan tiga alternatif kemiringan. Alternatif yang paling memungkinkan adalah alternatif II dengan volume yang tidak terlalu besar dibanding alternatif III, yaitu 245,05 m3 per 1 meter panjangnya dan memiliki kelandaian yang dapat meredam gelombang lebih efektif dibanding alternatif I. Dengan adanya breakwater ini, kapasitas pelabuhan dapat meningkat sehingga rasio v/c berkurang menjadi 0,57.

Port of Merak, Banten is a port of Sunda Strait crossing. The problems that often occur at the Merak port is the mobility of the ship which is often disturbed and becomes longer due to less calm water conditions. Therefore it is necessary to build a breakwater to protect the port so that the water conditions become calmer. The purpose of this study is to plan the layout and redesign breakwater at the Merak port. Planned breakwater is the sloping type made of broken stone or tetrapod material with three alternatives, namely the slope of cot  = 1.5, cot  = 2, and cot  = 3. The most likely alternative is the alternative II with a volume that is not too large compared to the alternative III, which is 245.05 m3 per 1 meter in length and has a slope that can absorbs wave energy more effective than the alternative I.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S54529
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Hasil Penelitian di Dukuh candi desa Karangnongko itu ditemukan sebuah candi induk dan tigacandi perwarayang berhadap-hadapan. Keempat-empatnya merupakan satu kelompok di halaman yang berbentuk bujur sangkar. Halaman ini dikelilingi tembok yang disebelah barat mempunyai regol sebagai pintu masuk. Adapun sifat keagamaannya dari candi Merak itu dapatlah dipastikan bahwa bangunan-bangunan ini adalah candi agama Siwa."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1953
S12288
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dimas Prasetya
"Pelabuhan Makassar merupakan pelabuhan terbesar di kawasan Indonesia Timur dan permasalahan yang terjadi saat ini adalah bangunan pemecah gelombang yang tersusun dari batu pecah mengalami longsor yang menyebabkan limpasan gelombang yang dapat mengganggu operasional pelabuhan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan rehabilitasi dengan mengganti armor pada struktur tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efektifitas dari penggantian armor dalam proyek rehabilitasi ini sehingga dapat mengembalikan kembali fungsi bangunan pemecah gelombang yang dibangun pada tahun 1939. Hasil penelitian ini menunjukkan gelombang di pelabuhan Makassar dibangkitkan oleh energi angin dari arah Barat Daya, Barat dan Barat Laut dengan tinggi gelombang signifikan adalah 2,15 meter. Bangunan pemecah gelombang yang direncanakan adalah tipe sisi miring menggunakan armor a-jack panjang = 1,2 m dengan dua alternatif kondisi, tanpa limpasan gelombang elevasi = 6 m dan dengan limpasan gelombang elevasi 4,3 m. Sehingga pada akhirnya penelitian ini memberikan informasi bangunan pemecah gelombang yang direncanakan efektif meredam gelombang dan melindungi pelabuhan terhadap gelombang rencana yang datang.

Makassar Port is the largest port in eastern Indonesia. The recent problem is a breakwater which composed with rubble mound armour have slip causing wave overtopping and disrupt port operations. Therefore, rehabilitation needs to be done by replacing the armour on the breakwater structure. The purpose of this study is to the effectiveness of the armour replacement at this rehabilitation project, so it can restore the function of the breakwater built in 1939. This study shows that waves at the Port of Makassar are fully developed by the wind energy from South West, West and North West that generate significant wave height 2.15 meter. The designed breakwater is sloping type using a jack armour length 1.2 m with two alternative conditions, with wave overtopping elevation 6 m and without wave overtopping elevation 4.3 m . In the end, this study provides information on the designed breakwater effectively breaking and protecting port against the significant waves.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Zuldi Hermawan
"Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni adalah jalur lintas penghubung antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Dengan perannya sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi antar pulau, diharapkan kelancaran pergerakan penumpang dan barang dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Dengan memanfaatkan waktu semaksimal mungkin dan penerapan manajemen yang baik, maka akan mengurangi waktu dan banyaknya antrean karena harus menunggu kapal ferry Ro-Ro yang sedang bongkar muat. Bongkar muat yang lama/melebihi ketentuan akan membuat jarak tempuh/waktu tempuh menjadi panjang/lama . Oleh karena itu optimalisasi dari waktu bongkar muat perlu dilakukan untuk memperlancar arus penyeberangan dan antrean kendaraan. Dan juga perlunya penyeragaman kendaraan yang masuk ke dalam kapal Ro- Ro agar tata letak kendaraan di dalam kapal menjadi mudah dan cepat sehingga efisien terhadap waktu.

Merak - Bakauheni port is connecting pathway between Java and Sumatra Island. Consistent with its role as a driver of economic growth between islands, hopefully smooth movement of passengers and freight to be carried out effectively and efficiently. With the use of time as closely as possible and good management practices, it will reduce the time and number of queue because they have to wait for Ro-Ro ferry is loading and unloading. Loading and unloading of the old / excess provision will make the mileage / time period to be long / long. Therefore, optimization of loading and unloading time should be done to facilitate the crossing of currents and vehicle queue. And also the need for the standardization of vehicles into the ship Ro-Ro transport so that the layout of the craft to be easy and fast so efficient with time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S44214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim
"Breakwater merupakan linear construction projects dengan repetitive work activities. Metode linear scheduling dengan genetic algorithm diaplikasikan pada pembangunan breakwater Pelabuhan Kalibaru. Dalam penelitian dilakukan dua analisa, yaitu analisa produktivitas dan biaya serta least cost scheduling genetic algorithm. Hasil optimasi peningkatan produktivitas setiap pekerjaan, akan meningkatkan biaya, dan mengurangi durasi. Hasil optimasi didapatkan durasi 231 hari dengan biaya Rp. 246,550,908,434 dengan penghematan durasi 288 hari dan biaya tambahan Rp. 145,958,232,320. Analisa least cost scheduling dengan genetic algorithm didapatkan durasi dan biaya optimal yaitu 410 hari dengan biaya Rp. 112,221,641,972. Hal ini menghemat biaya sebesar Rp. 3,266,034,920 dan menghemat durasi sebesar 108 hari.

Breakwater is a linear construction project with repetitive work activities. Linear scheduling method with genetic algorithm was applied to breakwater construction of Kalibaru Port. This study conducted two analyzes, which consists of the productivity and cost analysis functions as well as functions of least cost scheduling genetic algorithm. The optimization results with an increase in the productivity of each job, will increase costs, and reduce the duration of the work. The selection of the best productivity results best duration is 231 days with total cost of Rp. 246,550,908,434 with saving of 288 days and additional cost of Rp. 145,958,232,320. Analysis of least cost scheduling combined with genetic algorithm is obtained optimal duration and cost of 410 days at a cost of Rp. 112,221,641,972. This saves the cost of Rp. 3,266,034,920 and saves time by 108 days."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56921
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Struktur pemecah gelombang merupakan salah satu cara untuk mengatasi masalah abrasi. Pantai merupakan daerah yang relatif sedikit memiliki material batuan sehingga jenis material pemecah gelombang harus menjadi pertimbangan utama. Kelebihan penggunaan kantong pasir sebagai pemecah gelombang adalah dapat dimanfaatkannya material setempat. Atas pemikiran tersebut, dilakukan penelitian mengenai perilaku stabilitas pemecah gelombang kantong pasir tipe tenggelam. Permukaan kantong pasir relatif halus sehingga gaya gesek antar kantong (interlocking) relatif kecil.
Sesuai fenomena tersebut, dilakukan kajian parameter yang berpengaruh terhadap stabilitas susunan kantong pasir. Parameter tersebut adalah kemiringan susunan, bentuk dan susunan kantong pasir. Penelitian ini bersifat eksperimental model fisik 2-D, dilakukan di kolam Gelombang Laboratorium Lingkungan dan Energi Laut, Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan, ITS Surabaya. Skala model yang digunakan adalah 1 : 10. Kantong dibuat menjadi dua
bentuk, B1 dan B2. Kemiringan model dibuat menjadi dua tipe, 1 : 1,5 dan 1 : 2,0, lebar puncak ditentukan 60 cm. Gelombang teratur (reguler) digunakan pada penelitian ini, periode gelombang ditentukan 1,5 detik, sedangkan tinggi gelombang disesuaikan dengan tingkat stabilitas susunan kantong pasir. Hasil pengujian menunjukkan bahwa respon susunan kantong pasir dipengaruhi oleh gaya gesek antar kantong. Stabilitas susunan kantong pasir dipengaruhi perubahan gaya gelombang sebagai akibat perubahan kemiringan dan perubahan luas penampang, seperti jenis susunan dan bentuk kantong.

Abstract
Breakwater is one of coastal structures to overcome problems of abrasion. Due to difficulties in obtaining rock material at the coastal area. The using of sandbags as a breakwater provides advantages in
utilizing local materials. A Sandbag has a smooth surface, so the internal shear forces are relatively small. According to these phenomena, the research for parameters that are expected to affect the stability of the sand bags. These parameters are a slope, shape and formation of sand bags. This experimental research conducted in two dimensional physical model and took place on the flume tank of Ocean Engineering Department, Faculty of Marine Technology, ITS. Scaled model 1 : 10. The bag was made in shapes, B1 and B2. Sand bags were prepared with the slope 1 : 1.5 and 1 : 2,0, width of top was 60 cm. The waves were regular waves, period of 1.5 seconds. The wave height was adjusted with the level of stability sand bags. It showed that the response of the sandbag was influenced by interlocking between sandbags. As a result, the stability depended on the change of wave forces, as a consequence of the change of slope and cross areas due to sandbags shape and formation type."
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, Universitas Riau. Fakultas Teknik], 2010
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Syamsu Rijal
"Tesis ini ingin mengungkap dan memahami sejarah Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni yang berada di Selat Sunda dari tahun 1912 sampai 2009. Selat ini memiliki posisi yang strategis menyatukan dan melayani dua pulau besar dan utama di Indonesia yaitu Pulau Jawa dan Sumatera. Transportasi utama yang menunjang aktifitas perpindahan barang/komoditi masa ini adalah kereta api. Untuk itu Pemerintah Hindia Belanda memberikan kuasa kepada sebuah perusahaan kereta api yang bernama staatsspoorwegen untuk mengelola bidang transportasi di wilayah Banten, maka dibangunlah Pelabuhan Merak di ujung rel kereta jalur Tanah Abang, Jakarta ke Merak, Banten pada tahun 1912. Pelabuhan ini menunjang kegiatan Hindia Belanda seperti ekspor dan impor barang dari Indonesia ke luar negeri. Pasca kemerdekaan Republik Indonesia, pengelolaan pelabuhan berganti-ganti mengikuti perkembangan politik pemerintahan. Sampai tahun 1948, di Pelabuhan Merak masih beraktifitas kegiatan ekspor barang ke luar negeri. Sementara itu juga Pemerintah Republik Indonesia membuka secara resmi jalur Pelabuhan Merak di Banten dan Pelabuhan Panjang di Lampung tahun 1952. Belanda menyerahkan pengelolaan pelabuhan kepada Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1956. Ketika nasionalisasi perusahaan asing dikeluarkan pemerintah Republik Indonesia tahun 1959, pengelolaan Pelabuhan Merak beralih ke Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP). Tahun 1970, Departemen Perhubungan mulai membangun Pelabuhan Bakauheni di Lampung. Sebagai pelabuhan bayangan sementara Pelabuhan Bakauheni dibangun, dioperasikan Pelabuhan Srengsem. Pelabuhan Bakauheni beroperasi tahun 1980. Pelabuhan Merak di Banten dan Pelabuhan Bakauheni di Lampung, masing masing memiliki wilayah belakang. Karakteristik Jakarta dan Jawa Barat terlihat dalam aktifitas muat barang di Pelabuhan Merak, demikian pula halnya di Pelabuhan Bakauheni, dengan Palembang dan Bengkulu sebagai daerah belakang Lampung (dulunya wilayah Sumatera Selatan). Dengan karakteristik yang berbeda tersebut dan dengan analisis ekonomi regional, terlihat adanya aktifitas saling memenuhi kebutuhan kedua wilayah. Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni di Selat Sunda ke depan, berdasarkan latar belakang sejarah dan posisinya pada jalur pelayaran internasional, sangat mungkin untuk dikembangkan sebagai pelabuhan internasional.

This thesis wants to reveal and understand the history of Merak Port and Bakauheni Port in the Sunda Strait from 1912 to 2009. Strait has a strategic position to unite and serve the two large islands and Indonesia's main island of Java and Sumatra. Major transportation activities that support the movement of goods/commodities this period is the train. For the Government of the Netherlands East Indies provides power to a railroad company named staatsspoorwegen to manage transportation in Banten, Merak, he built a railroad track down the Tanah Abang, Jakarta to Merak, Banten, in 1912. This port supporting the activities of the Dutch East Indies, such as export and import goods from Indonesia to other countries. Post-independence of the Republic of Indonesia, switch port management to follow the development of government policy. Until 1948, the Merak Port is still activity in the Port of exports of goods abroad. While it is also the Government of Indonesia officially opened the path Merak in Banten and the Panjang Port in Lampung in 1952. The Dutch handed over the management port to the Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) in 1956. When the nationalization of foreign companies by the government of the Republic of Indonesia in 1959, the management switched to Merak Port of Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP). In 1970, the Department of Transportation started building Bakauheni Port in Lampung. As a shadow port while Port Bakauheni constructed, operated Port Srengsem. Bakauheni Port operational in 1980. Merak Port in Banten and Bakauheni Port in Lampung, each has a rear area. Jakarta and West Java characteristics seen in the activity of unloading goods at the port of Merak, as well as in Port Bakauheni, with Palembang and Bengkulu as a rear area of Lampung (South Sumatra). With different characteristics and with the regional economic analysis, there appears to meet the needs of each activity both regions. Merak Port and Bakauheni Port in Sunda Strait forward, based on historical background and its position on international cruise lines is quite possible to be developed as an international seaport."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T28320
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mamonto, Verra Yunita
"ABSTRAK
Nelayan merupakan pekerjaan yang memiliki banyak risiko kesehatan namun masih belum terlalu diperhatikan. Lama kerja nelayan lebih panjang dari lama kerja normal serta waktu bekerja yang berbeda yaitu pada malam hari. Jika hipertensi tidak ditangani secara tepat maka dapat menyebabkan terjadinya komplikasi yang lebih serius seperti serangan jantung mendadak yang dapat terjadi kapan saja ketika para nelayan tersebut sedang melakukan pekerjaannya ditengah laut. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya masalah peningkatan tekanan darah pada nelayan tradisional dan pengaruhnya dengan faktor pekerjaan dalam hal ini lama kerja guna meningkatkan derajat kesehatan pada nelayan di Pelabuhan Merak Banten.Penelitian ini menggunakan disain kasus kontrol, dimana dilakukan pemeriksaan tekanan darah serta wawancara terhadap responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 120 orang yang terdiri dari 60 kasus dan 60 kontrol.
Hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh lama kerja dengan kejadian peningkatan tekanan darah pada nelayan tradisional di Pelabuhan Merak Banten OR =1,2;p=0,023 . Faktor lain yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian peningkatan tekanan darah yaitu faktor asupan garam OR=4,5;p=0,000 dan kualitas tidur OR=4,2;p=0,001 . Faktor yang tidak memiliki pengaruh signifikan yaitu faktor asupan lemak OR=4,5;p=0,053 , riwayat keluarga OR=4,97;p=0,035 , status gizi OR=0,73;p=0,610 dan aktifitas fisik OR=3,72;p=0,008 .Hasil analisis multivariat didapatkan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi kejadian peningkatan tekanan darah yaitu faktor faktor asupan garam OR=4,5;p= 0,000 , dan kualitas tidur OR=4,2;p=0,001 . Lama kerja panjang memiliki risiko 1,2x lipat lebih besar terhadap kejadian peningkatan tekanan darah pada nelayan tradisional. Diperlukan penyuluhan mengenai hipertensi dan faktor ndash; faktor yang mempengaruhinya untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Kata kunci : Hipertensi, Peningkatan tekanan darah Nelayan, Jam kerja panjang.

ABSTRACT
Fisherman is a job that has many health risks but still not too concerned. The length of work of the fishermen is longer than the normal length of work and the different working hours at night. If hypertension is not handled properly it can lead to more serious complications such as sudden cardiac arrest that can occur anytime when the fishermen are doing their work in the middle of the sea. The purpose of this study is to know the problem of increasing blood pressure in traditional fishermen and its influence with the work factor in this case the length of work in order to improve the degree of health to the fishermen in the Port Merak Banten.This study used case control design, where the blood pressure was tested and interviews of the respondents. Sampling using consecutive sampling technique. The number of samples in the study were 120 people consisting of 60 cases and 60 controls.
The result of the research shows that there is influence of working duration with the incidence of blood pressure increase in traditional fisherman at Merak Port of Banten OR 1,2 p 0,023 . Other factors that have a significant influence on the incidence of increased blood pressure are salt intake factor OR 4.5, p 0,000 and sleep quality OR 4,2 p 0.001 . Factors that did not have significant influence were fat intake factor OR 4,5, p 0,053 , family history OR 4,97 p 0,035 , nutritional status OR 0,73 p 0,610 and Physical activity OR 3,72 p 0,008 .The result of multivariate analysis showed that the most dominant factors influencing the incidence of blood pressure increase were salt intake factor OR 4,5, p 0,000 , and sleep quality OR 4,2 p 0,001 . Longer labor has a 1.2 fold greater risk of increased blood pressure in traditional fishermen. There is a need for counseling on hypertension and the factors that influence it to prevent further complications. Keywords Hypertension, Increased blood pressure, Fisherman, Long working hours.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irawati Andriani
"Fluktuasi angkutan yang terjadi pada lintas penyeberangan Merak - Bakauheni sangat berpengaruh pada selang waktu keberangkatan, jumlah dan kapasitas muat kapal. Pemenuhan harapan pengguna jasa angkutan penyeberangan terhadap kualitas pelayanan merupakan hal penting bagi organisasi jasa untuk menghadapi persaingan bisnis. Kualitas pelayanan di nilai dengan atribut jasa meliputi, kenyamanan, keamanan, keselamatan,ketepatan waktu, tarif untuk melihat standar minimum pelayanan yang ada dan waktu pelayanan minimum. Penelitian ini bertujuan untuk menghadapi fluktuasi angkutan yang terjadi dimana perlu adanya kesiapan baik dari pengaturan bongkar muat kendaraan barang dan penumpang, penjadwalan dan penyediaan jumlah kapal yang memadai yang disesuaikan dengan tingkat permintaan angkutan, sehingga tidak terjadi antrian penumpang diloket, antrian kendaraan yang akan masuk ke kapal, antrian kapal yang akan sandar dan waktu tempuh. Sistem pelayanan menjadi lebih optimal tanpa mengabaikan faktor-faktor keselamatan.
Untuk menilai kualitas pelayanan pelabuhan Merak - Bakauheni, sampel penelitian kualitas pelayanan masing-masing berjumlah 53 untuk penumpang, pengemudi kendaraan bermotor roda- 4 dan 43 untuk kru kapal. Atribut jasa dianalisis dengan Anova untuk mencari variabel-variabel yang akan digunakan dalam linier programming.
Dari hasil analisis linier programming dengan tujuan untuk meminimalisasi waktu sandar mendapatkan solusi optimum yaitu Z = 130 dengan X1 = 4 dan X2 = 1,5. Ekspektasi jumlah waktu seluruhnya dalam sistem antrian pada 8 tahap pelayanan pelabuhan untuk penumpang adalah selama 124 menit dan untuk Ekspektasi jumlah waktu seluruhnya dalam sistem antrian pada 8 tahap pelayanan pelabuhan untuk kendaraan roda-4 adalah selama 125 menit.

Transport fluctuations in across Merak - Bakauheni influential on departure time interval, the number and capacity of loading the ship. Fulfillment of user expectations freight ferry services on the quality of care is important for organizations to face the competition of business services. Quality of service in the attribute value include services, convenience, security, safety, timeliness, tariffs to see minimum standards of existing services and minimum service time. This study aims to deal with transport fluctuations that occur there is need for better preparedness from the arrangement of loading and unloading of goods and passenger vehicles, scheduling and provision of adequate number of boats that are tailored to the level of transport demand, so there is no passenger queues at the counter, no queue vehicles that will enter to the ship, no queues that will be docked ship and travel time. Become more optimal service without sacrificing safety factor.
To assess the quality services of Merak - Bakauheni Harbor, research sample services quality consisted of 53 for ship passengers and vehicle drivers and 43 for the crew. Service attributes were analyzed by ANOVA to look for variables that will be used in linear programming.
From the analysis of linear programming in order to minimize the time docked to get the optimum solution is Z = 130 with X1 = 4 and X2 = 1,5. Expected total time in the queuing system at the 8th stage of port services for passengers is as long 124 minutes and expectations for a total time of the queuing system at the 8th stage of port services for cars is as long 125 minutes."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T28569
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>