Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10134 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yakubus Sarikenam
Irian Jaya: Universitas Cendrawasih, 1982
598.178 2 YAK b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Aqliyah Putri
"Penelitian mengenai komunitas burung pada habitat kebun karet di Universitas Indonesia sudah pernah dilakukan sebelumnya. Setelah beberapa tahun, UI telah banyak berubah akibat pembangunan infastruktur dan diduga dapat mempengaruhi komunitas burung di habitatnya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dampak pengurangan lahan pada kebun karet terhadap komunitas burung yang terdapat di kawasan UI.
Pengambilan data burung dilakukan di empat subtipe habitat kebun karet dengan menggunakan metode point count yang dilakukan pada waktu pagi, siang, dan sore. Penentuan jumlah unit sampling dilakukan dengan menggunakan metode kurva. Hasil penelitian mencatat 16 jenis burung dari 12 suku di habitat kebun karet. Terdapat perubahan komposisi jenis yang menyusun habitat kebun karet, dimana hanya terdapat 6 jenis yang sama dengan penelitian Pradana 2007 dari 16 jenis burung yang ditemukan.
Indeks keanekaragaman mengalami kenaikan dari penelitian sebelumnya yaitu dari 2,02 menjadi 2,06 dengan indeks kemerataan yang dikategorikan ke dalam kategori cukup merata yaitu sebesar 0,75. Terjadi perubahan jenis burung yang dominan dibandingkan penelitian-penelitian sebelumnya dimana jenis burung yang dominan pada penelitian ini adalah Collocalia linchi, Pycnonotus aurigaster, Dicaeum trochileum, Nectarnia jugularis, Hirundo sp., Passer montanus, dan Pericrocotus cinnamomeus.
Subtipe 1 dan 2 serta penelitian pada tahun 2007 dengan penelitian ini 2016 memiliki nilai indeks kesamaan jenis Sorensen terendah. Sedangkan subtipe 2 dan 3 serta penelitian pada tahun 1989 dengan penelitian ini 2016 memiliki nilai indeks kesamaan jenis Sorensen tertinggi. Tidak ada korelasi antara luas lahan subtipe dengan jumlah jenis yang ditemukan pada habitat kebun karet.

Previously, the study about bird community which habits rubber plantation in Universitas Indonesia, Depok has done several times. Several years later, UI has built some infrastructures that might affect population of the bird community. Therefore the aim of this study is to investigate the effect of the land reduction of rubber plantation to the bird community.
The method used to survey the bird was point count in 4 subtype of rubber plantation in UI which was done in the morning, afternoon, and evening. The number of sampling units was determined by curve method. A total number of 16 species from 12 families were found. The composition of species in rubber plantation have been changed, which only 6 of 16 species found is similar with Pradana 2007.
The diversity index was increased from 2,02 in Pradana 2007 to 2,06 in this study and the evenness index was 0.75, showing the distribution of the birds is spread evenly. The dominant species of birds compared to previous studies have been changed, which the dominant species of birds in this study is Collocalia linchi, Pycnonotus aurigaster, Dicaeum trochileum, Nectarnia jugular, Hirundo sp., Passer Montanus, and Pericrocotus cinnamomeus.
Subtype 1 and 2 as well as research in 2007 with this study 2016 has the lowest index value of the similarity. While, subtypes 2 and 3 as well as research in 1989 with this study 2016 has a highest index value of the similarity. There was no correlation between the land area with the total bird species found in rubber plantation.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Nur Muhammad Yahya
"Keberadaan burung pada suatu ekosistem merupakan salah satu indikator penting dalam keberlangsungan ekosistem tersebut. Pohon merupakan komponen penting bagi habitat burung, pohon dimanfaatkan sebagai tempat berlindung, beristirahat, penyedia makanan, dan membuat sarang. Pohon Jeungjing (Paraserianthes falcataria) dan pohon Kluwih (Artocarpus camansi) merupakan tumbuhan yang banyak digunakan oleh masyarakat, baik pohon Jeungjing maupun pohon Kluwih memiliki manfaat dari segi manusia juga segi alam. Hingga kini, belum banyak penelitian yang membahas asosiasi antara burung dengan pohon sebagai habitatnya, khususnya pohon Jeungjing dan pohon Kluwih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asosiasi antara komunitas burung dengan pohon Jeungjing dan pohon Kluwih serta perbedaan populasi burung pada kedua pohon. Asosiasi dicari menggunakan uji G-test, analisis perbedaan jumlah populasi burung pada kedua pohon dicari menggunakan uji-t dua sampel independen. Berdasarkan hasil yang didapatkan, seluruh populasi burung yang ditemukan pada lokasi pengamatan tidak memiliki asosiasi dengan pohon Jeungjing dan pohon Kluwih. Perbedaan jumlah populasi burung dihitung menggunakan populasi Merbah Cerukcuk (Pycnonotus goiavier) yang terdistribusi normal pada kedua pohon. Hasil analisis uji-t dua sampel independent menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan jumlah populasi Merbah Cerukcuk pada pohon Jeungjing dan pohon Kluwih.

The presence of birds in an ecosystem is one of the important indicators in the sustainability of the ecosystem. Trees are an important component for bird habitats, trees are used as places to shelter, rest, provide food, and make nests. Jeungjing tree (Paraserianthes falcataria) and the Kluwih tree (Artocarpus camansi) is a plant that is widely used by the community, both Jeungjing and Kluwih trees have benefits from a human perspective as well as a natural one. Until now, not many studies have discussed the association between birds and trees as their habitat, especially Jeungjing trees and Kluwih trees. This study aims to determine the association between bird communities and Jeungjing and Kluwih trees and differences in bird populations in both trees. Associations were searched using the G-test, analysis of differences in the number of bird populations in the two trees was searched using the t-test of two independent samples. Based on the results obtained, all bird populations found at the observation site had no association with Jeungjing and Kluwih trees. The difference in the number of bird populations was calculated using the Merbah Cerukcuk population (Pycnonotus goiavier) which is normally distributed in both trees. The results of the t-test analysis of two independent samples showed that there was no significant difference in the number of Merbah Cerukcuk populations in Jeungjing and Kluwih trees."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusufa Islam Armyando
"Kemajuan teknologi membawa perubahan dalam industri musik, baik dari sisi konsumen dan produsen. Konsumen kini memiliki akses terhadap musik yang sangat luas dengan layanan on-demand music streaming yang turut membentuk perilaku mereka. Produsen juga dapat memproduksi musik lebih mudah dengan bantuan digital audio workstation. Kemudahan yang dibawa oleh transformasi digital ini memungkinkan musisi independen untuk mencapai pasar yang semakin tersegmentasi. Penggemar dari kelompok musik pun akan muncul dan berkemungkinan besar untuk membentuk brand community mereka masing-masing. Perwujudan brand community tersebut dapat ditemui dalam skena musik indie di Indonesia, dalam hal ini adalah Kelelawar sebagai brand community penyuka kelompok musik .Feast. Penelitian ini mengungkap proses pembentukan brand community “Kelelawar” dan praktik mereka sebagai brand community. Praktik ini meliput ritual moshing, pembelian mechandise, berkumpul bersama, sampai pembuatan konten media sosial.

Technological advancement bring a change into the music industry. That applies on consumer and producer side. Consumers nowadays have a wide access into music with help of on-demand music streaming services. The producers also could produce music easier with the help of digital audio workstation. The easiness that bought with the digital transformation enable independent musician to reach more segmented market. The fans of those music groups will emerge and could make their own brand community. The embodiment of that brand community can be found on Indonesia’s indie music scene. This research take Kelelawar as that embodiment as .Feast’s brand community. This research uncover the building process of “Kelelawar” brand community and their practices as a brand community. The practices includes moshing ritual, merchandise buying, get together, until making social media content.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Indrawan
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komposisi dan kelimpahan satwa burung di Padang Golf Halim (PGH) II. Hasilnya diharapkan dapat digunakan sebagai data pembanding untuk masa mendatang dan sebagai data dasar untuk penelitianpenelitian ekologi burung pada lingkungan hutan kota, khususnya di daerah Jakarta. Metode sensus burung dengan menggunakan pemetaan teritori dipakai dalam penelitian ini, di mana setiap individu yang ditemukan waktu sensus di lapangan posisinya dicatat pada peta. Setelah delapan kali sensus, terlihat pola pengelompokan data pada peta. Berdasarkan data yang terlo— kalisir pada peta, maka kelimpahan masing-masing jenis bu rung dapat ditentukan. Keanekaan jenis burung. di PGH II dihitung dengan menggunakan Indeks Keanekaan Shannon-Wiener. Di samping itu, dilakukan pula ihventarisasi "guild" burung. Sebagai hasil sensus, pada daerah penelitian yang luasnya 79,3 Ha diperkirakan terdapat 710 ekor burung. Jenisjenis burung yang paling melimpah adalah : Peking {Lc-nchura. pi-iria t Li 1 a ta ) , Bentet (Lanins schach} dan Kutilang (PycnanotLis aLirigsster). Keanekaan jenis burung di PGH II ternyata relatif rendah, sebesar 1,557. Hal ini tampaknya dipengaruhi oleh keseragaman kelimpahan jenis burung yang rendah. Komposisi jenis serta kelimpahan masing-masing jenis burung di PGH II dipengaruhi oleh satwa burung pada habitat seke1i1ingnya. Dengan demikian, kelestarian burung dan ha'bitatnya pada daerah sekeliling PGH II perlu diperhatikan"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Rai Suma Intari
"The information about bird community and response guild of each species are required for calculating the ecosystem health in Nusa Penida Island. At present time, the facts about bird species in the island has been known but not the response guild. Respose guild considered necessary to construct a Bird Community Index, thus we can make judgement on the ecosystem health in that region.
Base of this research is animal ecology and ecological indicators. The aims are to develop a regional index of biotic integrity based on bird community composition, apply the index to a probability-based sample of field sites to verify the proportion of the study area exhibiting various categories of biotic integrity, determine the combination of landscape configuration and local vegetation variables that are associated with different levels of biotic integrity, and to verify the bird community index with independent data collected from the same sample locations. The research was held on two parts, from March -May and July - September 2010 on Nusa Penida Island.
This study is classified as a non-experimental study. Point count along the transect was used to collect the information of bird community. The Landsat satellite imagery was personalized by supervised method and overlay with sampling points coordinat. The image was enhanched by buffered the sampling points coordinat 500 m that intersect with landscape configurations to reveal the proportion of land cover type each sampling points. The enhanched imagery was done using ArcGIS 9.3. Linear regression by stepwise method was used to identify the association along with land cover category and bird community. Statistic calculations were counted using SPSS 17.0. The instruments are binocular [Bushnell] 10 x 50, GPS [Garmin 76 CSX], rollmeter, digital camera [Sony DSC P-150], watch, field guide book, note book, pencil, and an image from Landsat satellite path 116 row 66.
The result for bird community on first part of the research are eleven sites classified as high integrity, thirty five sites as moderate integrity, and five sites as low integrity. On the second part of the study showed that four sites as highest integrity, twenty three sites as high integrity, and twenty four sites as moderate integrity. Nevertheless, not all land cover and vegetation variables were significant different on each integrity category.
The conclusions are bird community index in Nusa Penida Island devided into three category, high, moderate, and low; there is a connection between bird community index and disturbance levels; the BCI that used to rank the environmental condition appropriate to land cover in that area; and landscape configuration combination has relationship with every level of biotic integrity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T29774
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pekik Nusantara Perdana
"ABSTRAK
Artikel junal ini mengkaji tentang konflik yang terjadi antara PT. PLN Persero APP Bandung Raya dengan masyarakat terdampak pembangunan SUTET serta model resolusi konflik yang dilakukan. Penulis berargumen bahwa konflik yang terjadi antara masyarakat dengan PT. PLN Persero APP Bandung Raya memiliki potensi untuk mengganggu kinerja korporasi sehingga perlu adanya model resolusi konflik yang tepat. Studi sebelumnya membahas korporasi menjadi dua jenis yaitu BUMN dan BUMS yang seringkali mengalami gesekan dengan masyarakat. Namun, kebanyakan studi sebelumnya membahas mengenai korporasi yang bekerja di bidang pertambangan dan tidak memasukan model resolusi secara spesifik. Kelebihan tulisan ini adalah penulis membahas BUMN non-tambang sebagai objek penelitian serta memaparkan model resolusi lain berupa peanganan keluhan selain pelaksanaan CSR Konflik antara masyarakat lokal Desa Neglasari dengan PT. PLN Persero APP Bandung Raya menjadi studi kasus yang penulis gunakan. Artikel jurnal ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan data primer yang berasal dari wawancara secara langsung dan data sekunder yang berasal dari studi pustaka maupun data lainnya. Artikel jurnal ini dilakukan di Desa Neglasari, Kecamatan Banjaran, Bandung Selatan.

ABSTRACT
AbstractThis article is discussing about conflict between PT. PLN Persero APP Bandung Raya and local communities that affected by the SUTET construction with the resolution conflict model that can be done. The author argue that conflict that accure between PT. PLN Persero APP Bandung Raya and Neglasari rsquo s local communities can interfere the corporation performance so need for a model of conflict resolution. Previous studies discussing about two types of corporation, there are BUMN and BUMS which is often in conflict with communities. However, the previous studies still defficient because most of studies just discussing about mining corporation and without explain the conflict resolution model specifically. The article has the diffrence because it rsquo s discussing about non mining corporation with the model of conflict resolution for completing th previous studies. This article using the conflict between PLN with the communities at Desa Neglasari as a case study. This article used qualitative methods and uses primary and secondary data for information. This research was conducted on SUTET tower in Desa Neglasari, Kecamatan Banjaran, South Bandung."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Priadamtama
"Pelaksanaan Metode Rehabilitasi Therapeutic Community Dan Kambuhnya Relapse bagi Penyalahgunaan Narkotika oleh BNN di Balai Besar Rehabilitasi BNNOleh Bayu PriadamtamaProgram Studi KriminologiFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas IndonesiaABSTRAKBalai Besar rehabilitasi menjadi salah satu program dan wadah yang memberikan pelayanan dalam menanggulangi ancaman bahaya dari penyalahgunaan narkotika, Balai Rehabilitasi bertugas untuk memberikan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental bagi para penyalahguna narkotika. Adapun metode rehabilitasi sosial yang bertujuan untuk memulihkan penyalahguna narkotika agar tidak kembali menggunakan narkotika atau relapse adalah dengan menggunakan metode Therapeutic Community. Metode ini dipilih oleh Balai Besar Rehabilitasi karena diprediksi dapat mengurangi Relapse hingga 80 dan tentunyanya harus mengikuti tahapan durasi waktu tidak sedikit. Untuk metode ini minimal dilakukan selama 3 bulan dan mendapatkan hasil maksimal metode Therapeuric Community membutuhkan waktu 5-7 tahun bagi penyalahguna narkotika. Hanya saja Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido Bogor hanya menetapkan jangka waktu 6 bulan untuk proses pemulihan dan perbaikan terhadap penyalhguna narkotika. Maka dengan demikian, penulisan TKA ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan metode Therapeutic Community , dengan mempertimbangkan profile Relapse di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido Bogor.

The Implementation Method of Rehbilitation Therapeutic Community and Relapse for Drug Abuse by National Anti Narcotics Agency In Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido Bogor by Bayu PriadamtamaSarjana Reguler CriminologyUnivercity of IndonesianThe Panti Rehabilitation Program and became one of the containers that provide service in tacking the dangers of drugs abuse. As a Unit of execution in serving the drugs abuse, the Balai Besar Rehabilitasi served to restore and Improe the physical and menthal condition for the drugs abuse. As for Social rehabilitation methods that aim to restore the drugs abuse to all of people are not to back use the drugs or relapse is to use methods 'Teharapeutic Community'. This methods was chosen by the Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido Bogor because can reduce up to 80 relapse and certainly should follow the stages of the duration time. For the methods at least peformed 3 month and get maximum results methods of ' Therapeutic Community' takes 5 until 7 years for drugs abuse. Its just the Balai Besar Rehabilitasi Lido Bogor just settled a period of 6 months to the process of recovery and repair against the drugs abuse. At the end the papper of this TKA implementation methods of rehabilitation 'Therapeutic Community', taking into the profile to the Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido Bogor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anselmus Amo
"ABSTRAK
PT Selaras Inti Semesta bersama masyarakat kampung Zanegi memandang
perlu melakukan program pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi
perubahan dari pola hidup meramu. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan
menganalisis proses pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat oleh PT
Selaras Inti Semesta melalui program pertanian sayur mayur di Kampung Zanegi
serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses pelaksanaan program ini. Metode
penelitian ini adalah metode kualitatif dengan mewawancarai 10 informan. Hasil
dari penelitian ini adalah program yang dilakukan telah melalui tahapan proses
yang sesuai dalam program pemberdayaan masyarakat karena didukung PT
Selaras Inti Semesta dan kemauan masyarakat untuk berubah meskipun disadari
ini merupakan lompatan budaya.

ABSTRACT
Respond to Zanegi people subsistence economy life style, Selaras Inti Semesta
Ltd., deems important to conduct an empowering program. This study aims to
describe and analyze the process of implementation of the community
empowerment programs proposed by the Company, through vegetable farming.
And then, this study aims at describing and analyzing all the factors involved and
its impacts. The method of study is a qualitative one which involves interviewing
10 informans. Outcome indicated that the implemented program fulfilled the basic
need of villagers to change, although we are aware that the due process is simply a
cultural leap."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T39354
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuralda Rivanella Martha
"Tesis ini menunjukkan bahwa di dalam masyarakat perkotaan yang bersifat impersonal, anonimiti dan superfisial, komuniti masih dapat terbentuk. Penelitian dilakukan di cluster Riverpark II yang tergolong permukiman menengah-atas, di kawasan real estate Bintaro Jaya, Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi untuk menunjukkan proses pcmbentukan komuniti, keteraturan hidup bersama dan sosialibilitas; menunjukkan hambatanhambatan dalam kehidupan komuniti serta penanganannya; dan menunjukkan pengaruh desain terhadap komuniti.
Dalam tesis ini saya tunjukkan bahwa dalam suatu permukiman yang ditata olch pengembang, komuniti yang terbentuk terbatas pada komuniti spasial. Desain tata ruang dapat mempengaruhi sosialibilitas tetapi komuniti tidak ditentukan oleh sosialibilitas. Batas-batas sosial merupakan hambatan di dalam komuniti karena berarti lebih mementingkan privasi dari kebersamaan. Faktor kepemimpinan juga memainkan peranan penting dalam keberlangsungan kehidupan komuniti sebagai inisiator, penggerak kegiatan kebersamaan, dan panutan.
Komuniti di Riverpark II tidak didasarkan old adanya ikatan emosional yang kuat walau memiliki sosialibilitas yang cukup kental, melainkan pada mekanisme organisasi paguyuban yang dijalankan secara rasional untuk mengatur hal-hal menyangkut kepentingan bersama. Tesis ini juga menunjukkan bahwa proses pembentukan komuniti Riverpak II masih terus berlangsung dan akan selalu berada di antara kutub community dan society seperti dikemukakan oleh Tonnics dan Durkheim. Saat ini kecenderungan komuniti Riverpark II sedang bcrgeser ke arah society. Pergeseran ini juga menjelaskan bahwa kehidupan kebersamaan akan cenderung mencari keseimbangan antara kebutuhan internal warga dan pengaturan eksternal, atau keseimbangan antara kehidupan privat dan publik warga.

This thesis shows that in urban society that characterized by impersonality, anonymity, and superficial relationships, the creation of community could still occurs. This research was done in Riverpark II cluster, which belongs to middle to upper social economic class, in real estate Bintaro Jaya, Tangerang. With qualitative method research and ethnographic approach, this research has purposes to show the creation of community, social order in communal life and socialibility; to show obstacles stand in the way and being overcome, to show design influence on community.
This thesis shows the creation of community in Riverpark II as a new-planned settlement built by developer is limited to spatial community. The space-design in the settlement could generate or deter socialibility, community is not defined by socialibility but precedes it. Leadership also plays crucial role in community vialibility connected with the apathy held by some residents of Riverpark II Community in Riverpark II is not based on strong social-emotional ties although socialibility is quite good but based on organizational mechanism called `Paguyuban' which is driven rationally to achieve common interests.
This thesis also shows that the creation of community in Riverpark II is still processing and will always stand between two polars, community and society-stated by Tonnics and Durkheim. Nowadays, the tendency of Riverpark 11 is shifting to society. This shifting explains that collective living tends to seek equilibrium between internal needs versus external enforcements, or between private and public living of residents.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>