Ditemukan 212481 dokumen yang sesuai dengan query
Harry Setiadi Utomo
"Sektor konsumsi di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki daya tahan yang luar biasa ketika terjadi krisis likuiditas global 2007-2008. Terbukti indeks sektor ini mengalami penurunan terkecil dibandingkan dengan sembilan sektor lainnya serta tingkat pemulihan yang cukup tajam sebesar 105,39% dalam setahun sesudah krisis. Daya tahan tersebut menjadikan sektor ini sangat menjanjikan bagi investor untuk memiliki portofolio investasi yang stabil. Dalam berinvestasi di pasar modal modal, investor tetap perlu memperhatikan berbagai aspek dari sisi fundamental emiten untuk mengurangi risiko penurunan nilai investasi mereka. Penentuan analisis investasi yang tepat dapat mengoptimalkan nilai investasi mereka di pasar modal.
Elleuch dan Trabelsi (2009) menyebutkan bahwa rasio-rasio keuangan emiten memiliki hubungan dengan imbal hasil saham. Berdasarkan pandangan tersebut, penelitian ini menganalisis hubungan rasio keuangan dengan imbal hasil saham pada sektor konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Dengan menggunakan uji korelasi Spearman, didapat koefisien korelasi sebesar 0,005 (ρ = 0,005) dan nilai P-Value = 0,963 > 0,05, yang berarti hipotesis nol diterima secara signifikan pada tingkat keyakinan 95%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ternyata rasio keuangan dan imbal hasil saham di sektor konsumsi tidak memiliki hubungan yang signifikan, sehingga investor perlu menambahkan analisis investasi lain selain menggunakan analisis fundamental dalam berinvestasi di Bursa Efek Indones.
Consumption sector in Indonesia Stock Exchange (BEI) has exceptional durability when the global liquidity crisis 2007-2008. Evidently this sector index suffered the smallest decline in comparison with nine other sectors as well as the recovery rate is quite sharply by 105.39% in the year following the crisis. It makes consumption sector becomes promising sector for investors to have a stable investment portfolio. When investing in capital markets, investors still need to pay attention to various aspects of the fundamentals of issuers to reduce the risk of decline in the value of their investments. Determination of the proper investment analysis can optimize the value of their investments in the stock market. of their investments in the stock market. Elleuch and Trabelsi (2009) mentions that the financial ratios of the issuer has a correlation with stock return. Based on this view, the study analyzes the correlation of financial ratios and stock return on consumption sector in Indonesia Stock Exchange. By using Spearman's correlation test, correlation coefficients obtained for 0.005 (ρ = 0.005) and the P-Value = 0.963 > 0.05, which means the null hypothesis is accepted as significant at the 95% confidence level. The results of this study reveals that financial ratios and stock returns in the consumption sector does not have a significant correlation, so investors need to consider another variables of fundamental analysis to invest in the Stock Exchange in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T40842
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Ria Rakhmawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan pada sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen modal kerja yang diukur melalui siklus konversi kas, average collection period, dan net trade cycle terbukti berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas yang diukur melalu return on asset. Sedangkan average inventory period berpengaruh negatif tidak signifikan dan average payment period terbukti berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas yang diukur melalui return on asset.
This study aims to determine the effect of working capital management on corporate profitability in the consumer goods industry sector listed in Indonesia Stock Exchange Year 2011 2015. The results showed that working capital management as measured through cash conversion cycle, average collection period, and net trade cycle prove to have an negative significant effect on profitability measured through return on asset. While average inventory period prove to have an negative unsignificant and average payment period to have an positive unsignificant effect on profitability measured through return on asset."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69446
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Monica Ayu Danastri
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kepemilikan perusahaan oleh investor asing menyebabkan efek stabilisasi atau destabilisasi volatilitas imbal hasil saham perusahaan di seluruh dan masing-masing sektor industri tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kepemilikan oleh asing diproksikan dengan Large Foreign Ownership oleh institusi keuangan (LFOF) dan Large Foreign Ownership oleh institusi non keuangan (LFONF) yang merupakan jenis kepemilikan block shareholding dengan variabel kontrol block shareholding kepemilikan domestik oleh institusi keuangan, Cross Hold, kepemilikan domestik oleh institusi non keuangan, leverage, size, dan trading turnover.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara observasi keseluruhan industri, tidak ditemukan efek stabilisasi volatilitas kecuali di sektor manufaktur. Hasil penelitian secara umum menunjukan bahwa LFONF berpengaruh signifikan dan positif terhadap volatilitas imbal hasil saham sementara LFOF ditemukan insignifikan terhadap volatilitas. Hasil penelitian per sektor industri menunjukan hasil beragam tergantung karakteristik industri dan komposisi kepemilikan di industri terkait.
This study aims to investigate whether ownership by foreign investor will stabilize or destabilize company?s stock return volatility in all and each industrial sector in Indonesia. Foreign shareholding is represented by variable Large Foreign Ownership Financial Institution (LFOF) and Large Foreign Ownership Non Financial Institution (LFONF) which classified as block shareholding ownership with some controlled variables like block shareholding by Domestic Financial Instituion, Cross Hold, Domestic Non Financial Institution, leverage, size, and trading turnover. The result for all sectors in general, there isn?t stabilizing stock return volatility effect in Indonesia, except in manufacture industry. LFONF significant and positively affects stock return volatility, while in the other hand LFOF is insignificant affecting stock return volatility. Result for sectoral investigation shows that whether LFOF or LFONF significantly affected or not to stock return volatility is depend on industrial unique characteristic and ownership composition in that sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60311
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anies Ajeng Garahita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh leverage dan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi terhadap profitabilitas sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Jumlah observasi dalam penelitian ini berjumlah 162 data observasi. Desain penelitian ini adalah desain explanatory research. Data penelitian ini diolah dengan perangkat lunak Eviews 9.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage memiliki hasil postif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan dan leverage dengan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi memiliki hasil yang negatif signifikan pada perusahaan kecil, serta pengaruh positif tidak signifikan pada perusahaan besar dengan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi terhadap profitabilitas perusahaan di sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
This study aims to determine the effect of leverage and firm size as a moderating variable to the profitability of the consumer goods industry sector listed on the Indonesian stock exchange. The number of observations in this study is 162 observational data. The design of this research is explanatory research design. This research data is processed by software Eviews 9.The result of research indicate that leverage have significant positive result to company profitability and leverage with firm size as moderation variable have negative significant result in small company, and positive insignificant result at large company with firm size as a moderating variable to the profitability of firms in the consumer goods industry sector listed on the Indonesia Stock Exchange."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67661
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mutiara Safira Irani
"Krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 turut berdampak kepada kondisi perekonomian di Indonesia, salah satunya ancaman terjadinya kebangkrutan pada perusahaan. Penelitian mengenai prediksi terjadinya kebangkrutan (financial distress) pada awalnya hanya menggunakan rasio keuangan saja, kemudian diperluas hingga ekonomi makro. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan berupa total turnover asset ratio, debt ratio, current ratio, quick ratio, working capital to total asset ratio, dan return on asset serta ekonomi makro berupa Produk Domestik Bruto (PDB), Indeks Harga Konsumen (IHK), jumlah uang yang beredar (M2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan BI Rate terhadap probabilitas terjadinya financial distress perusahaan non – keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2017. Sampel terdiri dari 192 perusahaan yang di kategorikan sebagai perusahaan financial distress dan non – financial distress. Data tersebut kemudian di analisis menggunakan teknik analisis regresi logistik dan data akan diolah dengan SPSS. Hasil menunjukkan bahwa rasio keuangan dan ekonomi makro dapat digunakan sebagai prediktor terjadinya financial distress dengan tingkat akurasi dalam memprediksi jawaban yang benar sebesar 80,4%. Dari enam rasio keuangan hanya total turnover asset ratio, working capital to total asset ratio dan return on asset ratio yang signifikan berpengaruh terhadap financial distress. Serta, hanya dua komponen dari ekonomi makro yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari lima komponen lainnya yang berpengaruh signifikan terhadap financial distress.
The economic crisis that occurred in 2008 affected Indonesia economic conditions by way of increased threat of bankruptcy. Studies prediction of financial distress are initially limited to financial ratios for determinants, however they were extend to macroeconomic variables. This study aims to analyze the effect of financial ratios that are total asset turnover ratio, debt ratio, current ratio, quick ratio, working capital to total asset ratio, and return on assets also macroeconomic variables that are Gross Domestic Product (GDP), Consumer Price Index (CPI), Money Supply (M2), Indonesia Composite Index, and BI Rate on the probability of financial distress of non-financial companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2008 - 2017. The sample consisted of 192 listed companies which are categorized financially and non-financially distressed companies. Data analyzed using logistic regression analysis techniques. The results show that financial ratios and macroeconomic variables can be used as predictors of financial distress with 80.4% accuracy rate in variables. From six financial ratios only total asset turnover ratio, working capital to total asset ratio and return on asset ratio significantly affect to financial distress. Only two components out of the five macroeconomic variables that has significant effect on financial distress, namely Gross Domestic Product (GDP) and Indonesia Composite Index."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Andri Dwi Yulianti
"
ABSTRAKKrisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2008 menimbulkan dampak yang luas pada perekonomian di Indonesia. Dampak tersebut berpengaruh pada perusahaan-perusahaan publik yang dapat menyebabkan perusahaan mengalami kondisi financial distress sehingga menimbulkan ancaman kebangkrutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan terhadap prediksi kondisi financial distress dengan menggunakan model regresi logistik. Sampel yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan sektor non-keuangan yang terdaftar di BEI periode 2008-2017. Penelitian ini menggunakan 235 sampel dan hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio Cash Flow Margin dan Debt to Equity Ratio memberikan pengaruh positif dalam memprediksikan kondisi financial distress perusahaan, sedangkan rasio Return on Asset dan Cash to Current Liabilities memberikan pengaruh negatif dalam memprediksikan kondisi financial distress perusahaan. Terdapat 2 rasio keuangan yang memiliki pengaruh signifikan, yaitu Cash Flow Margin dan Cash to Current Liabilities, sedangkan 2 rasio lainnya yaitu Return on Asset dan Debt to Equity Ratio tidak memiliki pengaruh signifikan dalam memprediksikan kondisi financial distress perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anggit Laras Ardindra
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan modal kerja terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang mengalami kendala keuangan dan perusahaan yang tidak mengalami kendala keuangan yang termasuk pada Industri Barang Konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2011 – 2015. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 64 perusahaan. Penelitian ini menggunakan Fixed Effect Model yang diolah dalam program EViews 9. Variabel yang terkait pada penelitian ini adalah earnings, net assets, interest, dividend, research and development, cash dan net working capital. Dari variabel-variabel tersebut yang memiliki pengaruh pada keseluruhan perusahaan adalah earnings, net assets, dividend, research and development, dan cash. Sementara untuk perusahaan yang mengalami kendala keuangan adalah variabel earnings dan net assets, sedangkan untuk perusahaan yang tidak memiliki kendala keuangan adalah dividend dan cash.
This study aimed to analyze the effects of changes in working capital to the company's value to companies experiencing financial constraints and a company that is not experiencing financial constraints are included in the Consumer Goods Industry and Trade, Service and Investment which is listed on the Indonesia Stock Exchange period 2011 - 2015. The sample used in this study is 64 company. This study uses a Fixed Effect Model that is processed in EViews program 9. The variables associated in this study is the earnings, net assets, interest, dividend, research and development, cash and net working capital. Of the variables that have an influence on the whole enterprise is the earnings, net assets, dividend, research and development, and cash. As for companies experiencing financial constraints are variable earnings and net assets, while for companies that do not have financial constraints is the dividend and cash."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63211
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Krishna Astu Yuwono
"Pembahasan mengenai pengaruh laporan keuangan tahunan terhadap harga saham sudah dilakukan sejak lama. Namun Ball & Brown (1968) mengemukakan bahwa informasi keuangan tahunan kalah dari media lain yang lebih cepat seperti laporan keuangan interim. Chatterjee & Adinarayan (2020) juga menambahkan bahwa rata-rata investor menahan investasi sahamnya telah bergeser menjadi jangka waktu bulanan. Penelitian ini menyelidiki signifikansi dari keempat aspek laporan keuangan melalui rasio Price Earning, Return on Equity, Sales Growth, dan Debt Equity pada rentang waktu per kuartal. Selain itu penelitian juga menggunakan dummy masa COVID sebagai variabel kontrol. Penelitian ini menggunakan data perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2017 –2021 pada kesebelas sektor. Analisis regresi menggunakan model data panel untuk melihat pengaruh rasio-rasio keuangan pada return saham. Hasil penelitian menunjukkan adanya signifikansi yang berbeda dari tiap variabil pada masing-masing sektor. Aspek valuasi perusahaan misalnya, yang ditunjukkan melalui rasio Price Earning (P/E), mampu tercermin dengan cepat pada hampir seluruh sektor. Aspek profitabilitas pun yang diwakili oleh rasio Return on Equity (RoE) dapat tercermin dengan baik pada hampir seluruh sektor kecuali sektor Bahan Baku, Barang Konsumen baik Primer maupun Non-Primer, dan Transportasi. Aspek lainnya seperti pertumbuhan perusahaan yang ditunjukkan dengan rasio S/G juga memiliki pengaruh signifikan pada sektor Energi, Keuangan, Teknologi, Infrastruktur dan Transportasi. Sementara itu rasio Debt Equity yang mewakili aspek solvabilitas hanya mampu tercermin dengan baik pada tiga sektor saja yakni sektor Energi, Properti, dan Transportasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh signifikan antara rasio keuangan dengan imbal hasil saham di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2017-2021.
Discussions of the effect of annual financial statements on stock prices have been carried out for a long time. However, Ball & Brown (1968) argues that annual financial information loses out to other, faster media such as interim financial reports. Chatterjee & Adinarayan (2020) added that the average investor holding his stock investment has been shifted to a monthly period. This study focus on the significance of the four aspects of financial reports through the ratios of Price Earning, Return on Equity, Sales Growth, and Debt Equity in quarterly timeframes. In addition, the study also used the COVID period dummy as a control variable. This study uses company data listed on the Indonesia Stock Exchange from 2017 – 2021 on all eleven sectors. Regression analysis used the panel data model to see the effect of financial ratios on stock returns. The results of the study show that there is a different significance of each variable in each sector. Valuation aspect, for example, which are shown through the Price Earning (P/E) ratio, is able to be reflected quickly in almost all sectors. The profitability aspect as represented by the Return on Equity (RoE) ratio can be well reflected in almost all sectors except the Raw Materials, Consumer Goods both Cylical and Non-Cylical, and Transportation sectors. Other aspects such as company growth as indicated by the S/G ratio also have a significant influence on the Energy, Finance, Technology, Infrastructure and Transportation sectors. Meanwhile, the Debt Equity ratio, which represents the solvency aspect, is only well reflected in three sectors, namely the Energy, Property and Transportation sectors. Therefore it can be concluded that there is a significant influence between financial ratios and stock returns on the Indonesia Stock Exchange during 2017-2021."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hendy Dwi Mandegani
"
ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh modal intelektual terhadap kinerja perusahaan. Modal intelektual diukur dengan VAICTM dan komponen komponen VAICTM yaitu VACA, VAHU, dan SCVA. Sedangkan kinerja perusahaan diukur dengan return on asset (ROA). Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Penelitian ini mengolah data panel perusahaan pada sektor keuangan yang terdaftar pada BEI selama periode 2011-2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat berpengaruh signifikan dan positif dari modal intelektual terhadap return on asset (ROA) perusahaan.
ABSTRACTThe aim of this study was to prove the effect of intellectual capital on firm performance. Intellectual capital is measured by VAICTM and components VAICTM namely VACA, VAHU, and SCVA. While the company's performance is measured by return on assets (ROA). This study uses multiple linear regression analysis. This study panel data processing companies in the financial sector listed on the Stock Exchange during the 2011-2014 period. The results showed that there is a significant and positive impact on the intellectual capital of the return on assets (ROA) of the company."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61539
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Octavian Imam Renaldo
"Penelitian ini bertujuan untuk memverifikasi efek dari berbagai metode pembiayaan utang pada nilai perusahaan. Metode yang paling umum digunakan oleh perusahaan di Indonesia untuk pembiayaan utang adalah dengan (Pinjaman Bank), menerbitkan Public Debt (Obligasi dan Sukuk), dan Private Debt (Surat Berharga Komersial, Surat Utang Jangka Menengah, Wesel Bayar, Utang Hipotik, dan Utang Sewa Guna Usaha/leasing). Dari perspektif akuntansi, tidak ada perbedaan antara Public Debt (Obligasi/Sukuk) dan Loan (Pinjaman Bank). Namun, dari perspektif ekonomi/bisnis, surat utang perusahaan dan pinjaman bank berbeda dalam hal karakteristik mereka. Penelitian ini dilakukan dengan asumsi bahwa atribut dari jenis utang yang dipilih memiliki dampak terhadap nilai perusahaan. Hasilnya akan menunjukkan karakteristik yang berbeda akan mempengaruhi nilai perusahaan.
This study aims to verify the effects of various debt financing methods on firm value. The most common method used by companies in Indonesia for debt financing is by Loans, issuing Public Debt (Bonds and Islamic Bonds), and Private Debt (Commercial Securities, Medium-Term Notes, Notes Payable, Mortgage Debt, and Lease). From an accounting perspective, there is no difference between Public Debt (Bonds and Islamic Bonds) and Loans. However, from an economic/business perspective, corporate debt and bank loans differ in their characteristics. This research was conducted with the assumption that the attributes of the type of debt chosen had an impact on the value of the company. The results will show different characteristics that will affect the value of the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library