Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58778 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deddy Utomo
"ABSTRAK
Sekarang ini adalah era globalisasi informasi hal ini menjadikan informasi merupakan sesuatu yang sangat penting dan aset yang sangat berharga Suatu perusahaan yang bergerak dibidang bisnis yang menguasai atau telah memanfaatkan teknologi informasi secara maksimal akan dapat memperoleh Keunggulan dalam persaingan bisnis dan memperoleh banyak keuntungan. Perusahaan XYZ bergerak dibidang Jasa Angkutan Barang yang berkonsentrasi pada dua tempat tujuan pengiriman barang yaitu dari Surabaya Jakarta dan sebaliknya dengan menggunakan Kereta Api Sampai saat ini sistem yang berjalan sepenuhnya masih manual dan belum terkomputerisasi. Sehingga ruang gerak proses bisnis yang berjalan kurang dapat berkembang secara lebih optimal Banvak permasalahan yang sering muncul karena kurang efisien dan efektifnya aktititas operasional dalam memanfaatkan informasi yang ada, sehingga berdampak pada pelayanan kepuasan pelanggan, tingginya biaya operasional, kesulitan dalam pengambilan keputusan bayi tingkat pimpinan untuk penentukan kebijakan, dan koordinasi kerja yang kurang optimal serta tidak terjalin dengan rapi antar bagian unit kerja, antara Kantor Pusat dan Kantor Cabang.
Perancangan Sistem Informasi Jasa Angkutan Barang (SIJAB) pada Studi Kasus Perusahaan XYZ mempunyai sasaran pada penekanan efisiensi proses kerja atau aktifitas operasional perusahaan, memaksimalkan produktifitas perusahaan serta dapat sebagai masukan dalam pengambilan keputusan yang lebih cepat. cermat dan akurat bagi ungkat pimpinan untuk menentukan kebijakan perusahaan. Sasaran lainnya dapat dihasilkan suatu bakuan proses kerja pada tiap bagian unit kerja maupun antara Kantor Pusat dan Kantor Cabang yang lebih terkoordinasi dengan baik Sehingga berujung pada pencapaian hasil yang maksimal pada pelayanan kepuasan pelanggan (misalnya, penanganan order, keinhan, tagihan, distribusi barang, dan lain-lain), menaikan citra perusahaan dan dapat menekan biaya operasional vang akan berakibat pada kenaikan keuntungan pendapatan perusahaan.
Perancangan Sistem Informasi Jasa Angkutan Barang (SUAB) menggunakan pendekatan metodologi prenorpung dan metodologi SDLC (system development life cycle) melalui beberapa tahapan Tahapan pada metodologi SDLC ini, dimulai dari tahap perencanaan dimana akan dilakukan studi kelayakan pada perusahaan dengan mengidentitikası permasalahan yang ada, misalnya keluhan pelanggan, proses tagihan proses distribusi, proses bongkar muat pembuatan dokumen dan lain-lain. Permasalahan yang telah teridentifikasi akan dilakukan analisis untuk mendefinisikan kebutuhaan informasi, kemudian akan dirancang suatu sistem yang baru atau diperbarui dengan berbasis komputerisasi Bertolak dari hasil tahap desain sistem ini akan diperoleh suatu prototipe sistem baru yang dapat diimplementasikan. Ruang lingkup dan batasan proyek ini adalah sampai pengimplementasian perancangan Sistem Informasi yang melipati perancangan airan proses data, perancangan basisdata, dan pemodelan networking.
ABSTRACT
Today is the era of information globalization ; therefore, information becomes very important and valuable asset. A business company, which has mastered and taken advantage of information technology maximally, will gain many benefits. XYZ Company deals with Goods Transportation Service, which concentrates on two shipping destination, Surabava to Jakarta or the other way around by train. Up to the present, the company has been using manual and uncomputerized system. Hence, the movement of business process couldnot be develop more optimally. There are many problems the appeared because lack of efficiency and effectiveness of operational activity . in using the present information. It effects . on customer satisfaction. ' on high operational expenses, on the difficulty of decision making by the management to decide the policy and on the less optimal work coordination between departments, and between Head Office and Branch Office.
The design of Goods Transportation Service Information System (SIJAB) of XYZ company is has targeting the emphasize of work process efficiency or company operational activity, which maximize company productivity and input to make a quick-accu rate-precise decision making for the management of the company to define company policy. The other target is to achieve a fixed working process in each department/unit between the Head Office and Branch Office with a better coordination. Therefore, the company will achieve maximal result on the customer satisfac;tion such as order-taking, complaint-handling, claim, and goods distribut ion. Moreover the company can raise its image, and - reduce operational expenses which will increase the company-profits.
The design of Goods Transportation Service Information System (SIJAB) uses prototyping methodology approach and SDLC (system development life cycle) methodology which pass trough several steps. Steps on SDLe methodology start with planning step with a proper study in the company by identifying present problems, such _as customer complaint, claim process, - distribution process, loading and unloading process, and document making . The identified problems will be analyzed as to define information needs, then it will be used to design a new system ora renew one with computer-based system. Leaving from this design system step, we will obtain a new system prototype, which can be _implemented. The coverage and constraints of th is project is up -to implementat ion of Information system .desion that covers data/process design, database design, and networking modeling."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40369
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan Kemal
"Penelitian ini membahas tentang manajemen persediaan barang MRO di Depo salah satu perusahaan transportasi berbasis rel yang baru komersil berjalan di Jakarta. Permasalahan terjadi pada masa-masa awal pengembangan dimana barang yang memiliki pola permintaan irregular memiliki potensi besar atas timbulnya biaya tambahan apabila belum dibentuk model persediaan yang tepat. Penilitian ini bertujuan untuk mendapatkan model persediaan yang memberikan total biaya minimal dengan variabel keputusan di dalam model yang optimal. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian mencakup klasifikasi persediaan, peramalan, dan perhitungan variabel keputusan. Dengan menggunakan 3 model persediaan utama ((s,S),(R,S), dan (R,s,S)) yang memiliki metode penentuan variabel keputusanya masing-masing, hasil simulasi TPOP (Time Phased Order Point) terhadap 8 sampel item untuk perhitungan total biaya menunjukan penuruan sebesar 7% s.d 95% dari total biaya rencana pemesanan perusahaan

This study discusses about the inventory management of MRO goods in a Warehouse of Companys’s Depot, the object of this studies is one of the new commercial rail-based transportation companies running in Jakarta. Problems occur in the early days of development where goods that have irregular demand patterns have great potential for additional costs if an appropriate inventory model has not been established. This research aims to obtain an inventory model that provides a minimum total cost with the optimal decision variables. The research stages carried out in this study include: the classification of inventory model, forecasting, and calculation of decision variables. By using 3 main inventory models ((s, S), (R, S), and (R, s, S)) that have their respective decision variable determination methods, the results of the TPOP simulation (Time Phased Order Point) for total calculation the cost represents the reduction of 8 sample items at 7% to 95% of the total cost of the company ordering plan"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunadi
"Kondisi geografi Indonesia yang luas serta penduduknya yang besar yang terdiri atas suku bangsa bukan saja merupakan suatu keuntungan, melainkan juga suatu kerawanan dalam upaya menciptakan persatuan serta kesatuan bangsa dan negara. Sebab dengan kondisi wilayahnya yang terpecah-pecah serta penduduknya yang multi etnik adalah suatu kesulitan untuk terciptanya persatuan dan kohesi, apalagi bila tidak didukung oleh prasarana dan sarana transportasi yang baik.
Seperti yang dikatakan oleh Anderson (dikutip oleh Budhisantoso; 1999), bahwa salah satu sebab lambatnya proses persatuan bangsa Indonesia adalah karena buruknya sarana komunikasi massa. Alasan ini adalah benar adanya, yang mana akibat kurangnya prasarana dan sarana transportasi telah menyulitkan proses interaksi antar suku bangsa yang ada di Indonesia dan menghambat proses percepatan pemerataan pembangunan di pedesaan, daerah dan pulau terpencil, terutama di kawasan timur Indonesia.
Oleh karenanya tesis ini mencoba melihat korelasi peran jasa layanan angkutan kereta api jalur Jakarta-Bogor-Sukabumi dengan kondisi ketahanan nasional di wilayah yang dilalui jalur angkutan ini. kondisi ketahanan nasional tersebut tercermin pada peningkatan kemajuan pembangunan wilayah dan peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat.
Untuk menjawab hipotesa tersebut di atas, maka metode penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara kepada 100 orang responden penumpang kereta api jalur Jakarta-Bogor-Sukabumi serta beberapa pakar dibidang transportasi. Selain itu dilakukan pula analisa data yang berhubungan dengan judul tesis ini.
Ada pun hasil kesimpulan penelitian ini yaitu, Bahwa dengan adanya layanan angkutan kereta api pada jalur Jakarta-Bogor-Sukabumi telah memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat di wilayah yang dilalui angkutan ini. Sebesar 56% responden menggantungkan sarana angkutan ini untuk pergi bekerja dan berdagang, serta 33% responden untuk beraktivitas sosial seperti pergi ke sekolah, rekreasi, ke sanak keluarga, teman atau pun bepergian untuk keperluan lainnya. Manfaat jasa angkutan ini dirasakan oleh masyarakat sebagai peningkatan kesejahteraan taraf kehidupan. Selain itu keberadaan angkutan kereta api jalur Jakarta-Bogor-Sukabumi telah mendorong perkembangan kemajuan pembangunan terutama di wilayah Dati II Bogor dan Sukabumi.
Berkembangnya wilayah Bogor dan Sukabumi telah menjadikan ke dua wilayah tersebut sebagai hinterland bagi Jakarta. Oleh karenanya, perubahan kondisi daerah dan struktur masyarakat yang tercermin pada kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan taraf hidup masyarakat di kedua wilayah itu, secara signifikan berdampak pada kondisi ketahanan nasional yang bukan saja terjadi di wilayah Dati II Bogor dan Sukabumi, tapi juga di wilayah Dati II Jakarta."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T2018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Darmawan Baginda
"Seiring dengan perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi, kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan di bidang teknologi informasi semakin meningkat. Peran institusi pendidikan baik formal maupun non formal adalah untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan tersebut. Salah satu institusi pendidikan non formal PT. Mitrasolusi Teknologi Mandiri yaitu yang menyediakan jasa pelatihan teknologi informasi kepada para peserta ajar juga menyadari akan hal ini serta memiliki peluang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun sejalan dengan perkembangan perusahaan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah peserta ajar selain memberikan keuntungan dari segi finansial tetapi juga memberikan dampak yang lain yaitu perlu ditambahnya fasilitas fisik berupa ruang mengajar untuk melakukan tatap muka secara langsung yang dikarenakan fasilitias fisik yang ada tidak lagi memadai. Ditambah lagi kendala bahwa jumlah staff pengajar yang terbatas dan kebanyakan berstatus lepas (freelance). Jika ada permintaan dari klien untuk materi ajar (modul) tertentu dimana pengajar yang berstatus lepas tersebut berhalangan karena keterbatasan waktu misalnya, maka perusahaan harus merekrut sumber daya manusia lain untuk menjadi pengajar lain. Hal ini selain akan menambah biaya (cost) untuk perekrutan tentunya akan mengurangi konsistensi dan standarisasi mutu pelatihan karena materi ajar yang sama diberikan lebih dari satu orang. Solusi yang dapat diberikan sebagai alternatif adalah membuat sebuah model pelatihan secara online yang ditujukan bagi para peserta ajar yang memungkinkan masalah-masalah tersebut diatas tadi bisa diatasi sehingga perusahaan dapat melakukan efisiensi terhadap sumber daya ada yaitu gedung fisik sekaligus menjaga konsistensi dan standarisasi mutu pelatihan. Kata Kunci : Pelatihan Online, Efisiensi.

The development of technology espicially information technology nowadays raises needs of human resources that have knowldege and skill in infomraiton technology field increase. Role of instituiion such as fomrasl and in formal instution is to fulfill that needs . One of in formal institution like PT. mitrasolusi Teknologi Mandiri providing infomraiton technology training services to client is also realize about these opportunity. But as long as the growth of the company , the number of client increase. This gives a financial benefits, in other side it feves another impact such as needed a physical facilitly like rooms for training. Other impact is a problem accoridng to number and status of the trainer (feelance). If any request of modul and the responsible trainers can not make it because of limits of the time so the company will have rcruited another humen resources to subtitute them. These will effect to raise recuritment cost and aslo decrease consistent and standar of training quality. One of solution wih is propused in final project is to make a model of online training system that is aimed of clients that can solve company problems, gives an efficienty espicially for utililty of available resources and to keep the conssitency and standar of training quality."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
T40441
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Harisman
"Dalam merencanakan pengelolaan suatu sistem angkutan umum, ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor itu dapat berupa pemilihan rute terbaik, pengaturan sistem pengelolaan dan kebijakan di dalam perusahaan dan pengoptimalan kepuasan user atau pengguna. Kesemua hal ini dipengaruhi oleh faktor pengaruhnya masing-masing. Diantara sekian banyak rute yang ada, perlu diperhatikan tuntutan pelayanan sepanjang rute, jalrak dan waktu tempuh, aspek pembiayaan pengoperasian rute tersebut, kebutuhan bis dan pengemudi untuk rute tersebut, serta perencanaan load factor rule tersebut. Lalu untuk pengaturan sislem perigelolaan dan kebijakan di dalam perusahaan, faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan dasar adalah pada kebijakan pengemudi yang mencakup pola hubungan kerja dan kebijakannva, juga pada pengaturan armadanya itu sendiri. Untuk mengoptimalkan kepuasan pengguna jasa, peningkatan load factor adalah salah salu alternatif pemecahan. Akan tetapi peningkatan ini apakah dapal diterapkan atau tidak oleh operator, itu semua tergantung dari besar tidaknya pengaruh peningkatan ini terhadap revenue operator karena bukanlah tujuan uiituk merugi dalam usaha ini. Oleh karena itu, untuk mencari titik temu antara operator dengan pengguna, dicobalah suatu jalan dengan membuat pemodelan ini. Pada Pemodelan Penugasan Armada ini ditinjau dan dikaji sebesar apa pengaruh penugasan armada berdasarkan kebijakan yang ada beserta penjadwalan bis dari pengaturan jumlah bis yang beroperasi dalam pemuasan kedua belah pihak. Selain itu tentunya, dievaluasi tentang format terbaik dalam penugasan armada ini, agar pemilihan rute manapun dan pemilihan kebijakan pola pengelolaan manapun akan dapat menghasilkan revenue yang optimal bagi operator dan kepuasan tingkat pelayanan pada pengguna. Dalam tahapan perancangan model ini hasil pemodelan mendekati sistem yang sebenarnya, sehingga dari pemodelan ini tujuan utama penulisan berupa penggunaan pendekatan dinamika sislem dalam proses pemodelan penugasan armada angkutan umum dapat tercapai."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lohansen
"The research aims at examining the services of Koperasi Taxi Indonesia in the Special Province of the Capital City of Jakarta towards the customers and the conditions that influence the customers' satisfaction. The research involves 400 respondents but only 80 managed to fill in completely. The method of the research is snowball method where the writer delivered elaboration to the drivers as to how to fill in the questionnaires.
To analyze the respondents' responses the writer used such statistics descriptive analysis as mean, deviation, standard, distribution frequency of each answer given towards service quality dimension which comprises of expectation indicators which include tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy. The Linked- method is used for the performance indicators related with the responses from the customers towards services which consist of 7 demand scales. To see the extent of the relationship or the correlation between service quality and customers' expectations based on the respective dimension, Spearman method is used to analyze the correlation.
The results of the correlation analysis between service quality and expectation reveal the following: tangible dimension shows that the correlation score between them is r = 0.52 and the significant level at 0.05. This means that service quality has a significant relationship with the customers' expectation perceived from the tangible aspect at 0.37. Reliability dimension shows that the correlation score between them is r = 0.50 and the significant level at 0.05. This indicates that service qualify has significant relationship with the customers perception from responsiveness at 0.40. Assurance dimension shows that the correlation dimension shows that correlation score between them is r = 0.49 and the significant level at 0.05.
This means that service quality has a significant relationship with the customers' expectations viewed from the responsive aspect at 0.40. Assurance dimension shows that correlation score between them is r = 0.71 and the significant level at 0.05. It means that the service qualify has a significant relationship with the customers' expectations viewed from assurance aspect at 0.52. Empathy dimension shows that the correlation score between them is at 0.47 and the significant level at 0.05. It means that the service quality has significant relationship with the customers' satisfaction view ed from the empathy aspect at 0.37.
From the results of the survey it can be concluded that: (I) the customers satisfaction towards the service quality of Koperasi Taxi Indonesia in aspects such as tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy are not of satisfactory level; (2) the performance of Koperasi Taxi Indonesia shows unsatisfactory results which means it does not have the required characteristics in the customers' views; (3) there is q relationship between the service quality provided by the Koperasi Taxi Indonesia and the customers' satisfaction, that is, if the driver feels satisfied with his jobs and is happy to carry out his duty, of course. it will affect the driver's empathic altitude.
In connection with the results of the research, it is recommended that Koperasi Taxi Indonesia: (1) increase better service to the customers in terms of meeting their needs: (2) the increase in service quality is fully supported by the availability of the quality and the satisfaction as well as the attitude of the driver/worker. Thus the efforts to create service satisfaction need to be done well through human resources development as well as competence base, working atmosphere, compensation, career development and etc: (3) based on the results of the interview, there are several suggestions proposed by the customers of Koperasi Taxi Indonesia among others are the drivers' attitudes and behaviors which need to be paid attention to.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wijaya Santosa
"Perkembangan perekonomian dibidang industri menuntut prasarana dan saranan yang baik agar mampu untuk menyediakan tingkat permintaan transportasi angkutan barang di masa mendatang dan meminimalkan dampak yang ditimbulkan aktivitas angkutan barang. Dengan mengembangkan suatu model analisis yang memperhitungkan variabel dan faktor yang berpengaruh serta merumuskannya ke dalam model matematis dapat mempresentasikan tingkat permintaan dan kebutuhan moda transportasi angkutan barang.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemilihan moda angkutan barang di Kotamadya Surakarta dengan menitik beratkan pada karakteristik tujuan pengiriman barang yakni ekspor dan domestik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah slated Preference dengan metode estimasi parameter utilitas adalah maksimum likelihood Model yang digunakan untuk menganalisis pemilihan modes digunakan model probit dan logit dengan kondisi pilihan binomial dan multinomial, khusus untuk multinoniial probit dicoba dikembangkan model probabilitas dengan bangkitan bilangan acak normal multivariate hasil model selanjutnya diuji dengan alat uji statistik untuk mendapatkan parameter model yang terbaik.
Hasil pengujian nilai utilitas menghasilkan model yang memenuhi syarat secara uji statistik dan memperlihatkan model multinomial probit menghasilkan model yang lebih baik dan pada model multinomial logit yang dapat dilihat dari pengukuran tingkat kesesuaian data (goodness of fit) p2 dan signifikasi dengan uji t lebih tinggi. Sedangkan ditinjau dari segi kemudahan pengerjaan model multinomial logit lebih baik dan pada multinomial probit Untuk model binomial probit dan binomial logit menghasilkan model yang relatif sama baik dalam pengukuran tingkat kesesuaian data (goodness of fit) dan signifikasi dengan uji t, maupun tingkat kemudahan dalam pengerjaannya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14650
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarnik
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faris Satria Alam
"Tesis ini membahas mengenai aspek hukum perlindungan konsumen pengguna jasa angkutan umum jenis angkot di Jakarta. Salah salah satu jasa yang paling sering digunakan atau dinikmati konsumen adalah jasa transportasi angkutan umum jenis angkot yang ada di Jakarta. Konsumen sebagai pengguna jasa transportasi jenis angkot sejatinya mempunyai hak untuk mendapat perlindungan hukum dan pelayanan maksimal. Pentingnya jaminan pemenuhan hak konsumen atas pengguna jasa angkutan umum jenis angkot di DKI Jakarta ini sebenarnya sudah dalam status yang menghawatirkan. Buruknya kualitas pelayanan angkutan umum di perkotaan tidak bisa dilihat secara sektoral saja. Akan tetapi melibatkan semua stakeholder, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sebagai konsumen tentunya. Salah satu langkah yang harus dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam membenahi karut marutnya transportasi yakni dengan membuat Standar Pelayanan Minimal (SPM) bagi angkutan umum di Jakarta. UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mengatur bahwa perusahaan angkutan umum wajib memenuhi standar pelayanan minimal termasuk keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan, dan keteraturan. Disamping itu juga diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 81 Tahun 2011 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota yang meliputi: jaringan pelayanan angkutan jalan, jaringan prasarana angkutan jalan, fasilitas perlengkapan jalan, keselamatan, dan sumber daya manusia (SDM) untuk daerah Provinsi dan untuk daerah Kabupaten/Kota ditambah dengan fasilitas pelayanan pengujian kendaraan bermotor. Serta juga diatur secara tersirat dalam Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Kereta Api, Sungai, dan Danau Serta Penyeberangan di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta meliputi sarana dan prasarana serta kewajiban pengemudi kendaraan angkutan umum. Berdasarkan UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terdapat pengaturan mengenai hak-hak konsumen dan kewajibankewajiban yang harus dipenuhi pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya. Disamping itu juga terdapat upaya hukum penyelesaian sengketa dan pengaturan mengenai sanksinya.

This thesis discusses the aspects of consumer protection law type "angkot" of public transport users in Jakarta. Among one of the most frequently used services or the services enjoyed by consumers is the kind of public transportation types of "Angkot" in Jakarta. Consumers as users of transport services actually have the right kind of public transportation to get legal protection and maximum service. Importance of ensuring the fulfillment of the rights of consumers over public transport users types of "Angkot" in Jakarta is already in a worrying state. The poor quality of public transport services in the urban sector cannot be seen alone. However, involving all stakeholders, ranging from government, business, and society as a consumer of course. One of the steps that must be performed in Jakarta Provincial Government to fix the distorted chaotic transport is by making minimum service standards (MSS) for public transport in Jakarta. Law. 22 of 2009 on Road Traffic and Road Transportation requires that public transport companies must meet minimum service standards including security, safety, comfort, affordability, equality, and regularity. Besides, it is also the Minister of Transportation Regulation Number 81 Year 2011 about Minimum Service Standards Provincial Transportation Sector and District / City which includes: road transport network services, network infrastructure, road transport, road equipment facilities, safety, and human resources (HR ) for the region and the province to the Regency / City coupled with testing of motor vehicle service facilities. As well as implicitly stipulated in the Regulation of DKI Jakarta No. 12 Year 2003 on Traffic and Road Transport, Railways, Rivers, and Lakes Crossing well as in the province of Rizal include infrastructure and public transport vehicle drivers obligations. Based on Law no. 8 of 1999 on Consumer Protection and the Law. 22 of 2009 on Traffic and Transportation are arrangements regarding consumer rights and obligations that must be met businesses in operation. Besides, there is also a legal remedy and dispute resolution arrangements regarding sanctions."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T35988
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Arifandi
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2003
T40215
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>