Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143106 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febrizal Levi Sukmana R, Author
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T40632
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leni Sagita Riantini
"Mengendalikan biaya proyek. berarti menjaga agar biaya aktual tetap Sesuai dengan biaya yang direncanakan Salah satu komponen biaya yang harus dikendalikan adalah tenaga kerja. Kurang baiknya manajcmen tenaga keija pada pelaksanaan suatu proyek dapat mengakibatkan tezjadinya pcnyimpangan biaya proyck, khususnya biaya tenaga kerja.
Adanya penyimpangan biaya proyek perlu dianalisa dan dicari tindakan koreksi yang sesuai dengan pcnyebab ierjadinya penyimpangan. Penentuan tindakan koreksi ini mcrupakan salah satu bentuk pengambilan keputusan di dalam mengendalikan biaya proyek, dimana diperlukan pertimbangan yang baik terhadap berbagai faktor risiko yang dapat terjadi akibat adanya penyimpangan.
Penentuan tindakan koreksi dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa Expert System, yang merupakan suatu sistem yang diaplikasikan pada program komputer. Expert System dapat diaplikasikan pada pelaksanaan suatu proyek dan dapat mempercepat pengambilan keputusan, yaitu penentuan rekomendasi tindakan koreksi untuk masalah pengendalian biaya pada manajemen tenaga kerja."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T6126
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alin Veronika
"Dalam pengendalian biaya proyek sering terjadi penyimpangan biaya yang antara lain disebabkan oleh material, peralatan, tenaga kerja, subkontraktor, overhead dan kondisi umum. Material merupakan komponen biaya utama dalam proyek konstruksi. Kurang baiknya manajemen material dapat mengakibatkan peningkatan biaya proyek.
Pengendalian biaya proyek terhadap terjadinya penyimpangan biaya yang disebabkan oleh kurang baiknya manajemen material, dapat dilakukan dengan tindakan koreksi terhadap penyebab-penyebab terjadinya penyimpangan biaya tersebut.
Berbagai teknik pengendalian biaya yang menerapkan berbagai software project management system saat ini banyak diciptakan untuk membantu pengelola proyek Tetapi, sampai kini software tersebut belum memberikan solusi yang maksimal. Makalah ini membahas penggunaan expert system untuk mengendalikan biaya proyek dalam tahap pelaksanaan. Suatu sistem yang didisain sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan dengan merekomendasikan tindakan koreksi.

In project cost control, there are six elements that cause cost overrun, material, equipment, labor, subcontractor, overhead and general condition. As material contributes around half of the construction cost, material management becomes an important element in project cost control.
Corrective action on the cause of cost variance can be used overcoming the cost variance due to poor management.
There are many cost control techniques using various project management software that can be used to assist contractors in controlling project cost. However, the output of that software doesn't provide an optimum solution. The paper discusses a project cost control system during construction phase using Expert System. A System that is designed as supporting tool in decision making process for corrective action recommendation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T9598
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Diah Pitaloka
"Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang bersifat unik, dinamis dan memiliki banyak ketidakpastian sejak dari gagasan sampai pada pelaksanaan yang dapat mempengaruhi kinerja proyek. Ketidakpastian ini dapat kita sebut juga sebagai risiko. Risiko ini harus kita tangani agar tidak berpengaruh buruk pada kinerja proyek dengan cara melakukan analisis risiko pada tahap perencanaan pelaksanaan konstruksi atau sebelum tahap implementasi dimulai. Analisis risiko ini terdiri dan tiga tahap yaitu tahap identiiikasi, estimasi dan evaluasi.
Pada penelitian ini, identilikasi risiko dilakukan terhadap risiko-risiko yang sering tenjadi berdasarkan referensi-referensi tertulis. Kemudian pada tahap berikutnya dilakukan analisis terhadap sumber-sumber risiko dengan menggunakan bantunn program komputer SPSS 10.1 untuk mengestimasi risiko-risiko yang paling dominan. Selain itu pada tahap estimasi dilakukan pula simulasi acak terhadap variabel-variabel sumber risiko dengan teknik Monte Carlo untuk mengetahui probabilitas kinerja proyek. Penggunaan simulasi dengan teknik Monte Carlo dilakukan karena sedikitnya jumlah sampel yang diperoleh. Tahap selanjutnya adalah mengevaluasi risiko-risiko tersebut dimana pada tahap ini dilakukan simulasi cast flow dengan Ne! Present Value at Risk Method.
Berdasarkan analisis statislik diperoleh bahwa variabel-variabel sumber risiko yang paling dominan terhadap kualitas kontrak lump .sum ditinjau dari kinerja biaya adalah change order, metoda konstruksi, dan penyimpangan kondisi pekerjaan. Variabel-variabel lain yung belum teridentifikasi tetapi mempengaruhi kinerja proyek adalah kualitas koordinasi pihak-pihak yang terkait dan prosedur persetujuan gambar kerja, inspeksi, dan nilai material. Risiko-risiko tersebut kemudian disimulasikan, dimana diperoleh bahwa probabilitas kinerja proyek sangat tinggi pada skala pcnilaian yang paling rendah. Untuk meminimalkan risiko-risiko yang terjadi pihak pemilik memiliki dun tipe skenario yaitu skenaxio tampa asset dan skenario dengan asset. Kedua skenario dibuat dengan sara memsimulasikan cash flow pemilik dari suatu proyek X.
Maksud dari skenario tipe I adalah pemilik tidak menjual asset yang telah dibangun pada akhir proyek. Sedangkan dalam skenario tipe II, pemilik melakukan penjualan asset setelah proyek sclesai dibangun Bila pemilik memilih strategi dcngan skenario tipe II (dengan asser) maka probabilitas NPV negalif yang akan dialami pemilik lebih kecil i 52% dibandingkan dengan skenario tipe I. Dan uraian di atas dapat dilihat bahwa dengan menggunakan analisis pmbabilistik dan simulasi, dapat membantu pemilik dalam menentukan pilihan strategi proyek mana yang akan diambil. Penelitian ini diharapkan dapat mcmbantu para pcmilik dalam usaha peningkatan kualitas kontrak ditinjau dnri kinerja biaya dengan melakukan analisis risiko untuk tujuan kinerja proyek yang semakin baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T5864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Epo Ilham Ajiprasetyo
"Prakiraan sampah di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (TPST) Bantargebang saat ini dengan angka sebesar 23.336.869 m3 dengan ketinggian zona aktif hampir mencapai 50 meter. Apabila ketinggian/beban landfill terus ditambah, dikhawatirkan mengakibatkan permasalahan geoteknik seperti terangkatnya (uplift) jalan operasional, drainase, dan infrastruktur pendukung lainnya. Merespon permasalahan sosial dan lingkungan di atas, pemerintah daerah DKI Jakarta mengubah konsep pengelolaan TPST menjadi bernilai ekonomi dan bernilai tambah.Pengolahan sampah dengan pembangunan fasilitas LM (Landfill Mining) dan RDF (Refused Derived Fuel) Plant merupakan salah satu solusi terkait pengolahan sampah yang bernilai ekonomi dan bernilai tambah. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh kinerja waktu dan biaya. Menggunakan metoda Earned Value (EV) untuk mengukur waktu dan biaya akhir. Hasil analisis yang diperoleh terhadap kinerja biaya dan waktu pada Proyek Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Landfill Mining & RDF Plant berdasarkan data minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-43 adalah Nilai Indeks Kinerja Jadwal (SPI) = 0,973901373 < 1, Nilai Indeks Kinerja Biaya (CPI) = 1,110709951. Perkiraan Biaya Penyelesaian Proyek adalah sebesar Rp 699.845.994.062,13 Akan tetapi Syarat serah terima pekerjaan menjadi lebih kompleks yang menekankan hasil output daripada proses dan inputan. Berdampak perkiraan keterlambatan (TE) sebesar 9 hari dengan pengurangan biaya signifikan dikarenakan denda keterlambatan dan biaya umum sekitar Rp706.841.927.250,41 dari perkiraan biaya akhir proyek (EAC) yang berarti biaya penyelesaian proyek mengalami penghematan sebesar 6,63 % dari anggaran yang direncanakan.

The current estimate of waste at the Integrated One-Door Service (TPST) Bantargebang is 23,336,869 m3 with the active zone height approaching 50 meters. If the height/load of the landfill continues to increase, there is a concern that it may result in geotechnical issues such as the uplift of operational roads, drainage, and other supporting infrastructure. In response to the social and environmental challenges mentioned above, the local government of DKI Jakarta has transformed the management concept of TPST to be economically and value-added oriented.Waste processing through the construction of Landfill Mining (LM) and Refused Derived Fuel (RDF) Plant facilities is one of the solutions related to economically and value-added waste management. The objective of this research is to obtain time and cost performance. The Earned Value (EV) method is used to measure the final time and cost. The analysis results obtained for cost and time performance on the Landfill Mining & RDF Plant Waste Processing Facility Construction Project based on data from week 1 to week 43 are Schedule Performance Index (SPI) = 0.973901373 < 1, Cost Performance Index (CPI) = 1.110709951. The Estimated Project Completion Cost is IDR 699,845,994,062.13. However, the handover conditions have become more complex, emphasizing output results over processes and inputs. This has led to an estimated delay (TE) of 9 days with a significant cost reduction due to late penalties and general costs amounting to IDR 706,841,927,250.41 from the Estimated Project Completion Cost (EAC), which means a 6.63% savings from the planned budget."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Susetyo
"ABSTRAK
Pada pelaksanaan proyek konstruksi, khususnya proyek konstruksi- skala besar, diperlukan sistem pengendalian atas waktu pelaksanaan yang lebih intensif. Tujuan pengendalian atas waktu pelaksaaan adalah agar suatu proyek atau pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah direncanakan. Untuk mencapai tujuan maka setiap periode waktu tertentu, perlu diupayakan realisasi kemajuan prestasi pekerjaan sama atau lebih besar dari rencana. Apabila pada suatu periode waktu tertentu, kemajuan prestasi pekerjaan ternyata lebih kecil dari rencana, maka pada saat tersebut dapat dikatakan telah terjadi keterlambatan. Keterlambatan yang telah terjadi, perlu dianalisis agar dapat ditentukan penyebabnya secara tepat serta tindakan koreksi yang efektif. Manfaat dilakukannya analisis keterlambatan diantaranya adalah, agar pada periode selanjutnya dapat memperbaiki tingkat kemajuan prestasi pekerjaan serta mengatasi keterlambatan dengan cara yang efisien.
Pada penelitian ini, analisis keterlambatan dilakukan dengan pendekatan knowledge-based systems dengan beberapa pertimbangan diantaranya adalah, permasalahan analisis keterlambatan banyak berkaitan dengan data kualitatif yang tidak dapat diselesaikan dengan algoritmik matematis, faktor penyebab keterlambatan dan tindakan koreksi meliputi banyak variabel yang tidak pasti (uncertainties) sehingga diperlukan pendekatan perumusan variabel dan pemecahan permasalahannya berdasarkan pengalaman, serta analisis keterlambatan merupakan kegiatan yang rutin dan selalu berulang sehingga memerlukan pemecahan masalah dengan cepat yang bersifat otomasi diagnostik. Berdasarkan pendekatan tersebut, maka prosedur pemecahan masalah dilakukan dengan menyusun knowledge-based systems untuk analisis keterlambatan atau sistem analisis keterlambatan. Sistem tersebut direncanakan dapat digunakan bersama-sama dengan sistem penjadwalan konvensional, sebagai alat pendukung keputusan bagi pengendalian prestasi pekerjaan.
Sistem analisis keterlambatan pada penelitian ini, disusun berdasarkan hasil pengamatan melalui studi lapangan serta konsultasi dengan pihak-pihak yang terlibat pada pelaksanaan suatu proyek. Studi kasus proyek dilakukan pada proyek Hotel Sheraton - Solo, pada lingkup pekerjaan struktur. Metode penelitian yang digunakan merupakan pengembangan teknik penyusunan knowledge-based systems, yakni perolehan pengetahuan dilakukan melalui hasil tinjauan pustaka, pengamatan lapangan, wawancara serta pengunaan data dan dokumen proyek Penyusunan struktur pengetahuan dilakukan dengan teknik pemfaktoran (factoring), sehingga tersusun diagram penyebab keterlambatan dan tindakan koreksinya. Struktur pengetahuan tersebut selanjutnya diolah sebagai IF-THEN RULES, menggunakan program pengembangan expert systems yakni EXSYS. Hasil pengolahan tersebut merupakan prototipe sistem analisis keterlambatan.
Prototipe sistem hasil pengembangan selanjutnya diujicoba melalui simulasi kasus dengan data hipotetik. Ujicoba dimaksudkan pula untuk memperlihatkan hasil interaksi antara penjadwalan dengan keluaran sistem bagi pengendalian prestasi pekerjaan. Prototipe sistem dapat dikembangkan atau dimodifikasi (open system) melalui proses evaluasi sistem berdasarkan aplikasi lebih lanjut."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Al Fata
"Salah satu sumber potensial risiko pembengkakan biaya proyek konstruksi adalah risiko estimasi yaitu under-estimate atau mis-estimate. Risiko estimasi merupakan tipe risiko internal, memiliki tingkat kepentingan tinggi dan kontraktor sebagai responsible party. Setiap item pekerjaan memiliki karakteristik risiko estimasi biaya yang dapat dipresentasikan dengan distribusi probabilistik.
Dengan teknik simulasi Monte Carlo dihasilkan distribusi probabilitas biaya aktual/rencana untuk setiap item pekerjaan pokok sehingga dapat ditentukan klasifikasi risiko berupa probable range error (batas atas dan bawah) terhadap estimasi dasar. Klasifikasi tersebut digunakan sebagai masukan Advance Estimating System (AES). AES merupakan metoda analisis estimasi biaya probabilistik berdasarkan tiga point estimasi dan mengikuti teorema central tendency.
Hasil penelitian terhadap proyek-proyek bangunan gedung di DKI dan sekitarnya diperoleh hasil batas bawah dan batas atas pekerjaan struktur atas, finishing dalam, pondasi, dan elektrikal berturut-turut sebesar -10% dan +12%, -10% dan 17%, -7% dan 26%, -11% dan 21%, terdapat korelasi antara penguasaan pelaksanaan pekerjaan dengan esimation error, Semakin dikuasai pelaksanaan pekerjaan maka semakin kecil rentang kesalahan estimasi, Rentang probabilitas sukses biaya total adalah 44 % - 67%. Rentang Contingency adalah -3% ski +4%. terhadap total biaya total.

One of the sourcse of the construction project potential risks is the estimation risk,i.e. under-estimation or misestimation. Estimation risk is the internal risk type, having the high importance and contractor acting as the responsible party.For each work item has a characteristic of the estimation risk that presented by a probabilistic distribution.
Using the Monte Carlo simulation to get the probabilistic distribution of the actual cost to the plan cost of each works item and classify it based on the probable range error.The works classsication.used to input the Advance Estimating System (AES). AES is the probabilistic cost estimation method based on the three pant estimates and follow to the central tendency theorem.
This research based a the past data of the building's project in DKI resulting that the lower and upper level of the probable of error for the upperstructure, internal finishes, foundation and electrical works are :-10 % to +12 %, -10 % to 17 %, -7 % to 26 %, and - 11% to 21 % respectively. The probability of success range is 44 % to 67 % and the contingency range is -3 % to +4 % of the total base cost.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T1919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ovy Dwi Ananto
"The construction project have the phase that include the sub-structure and upper structure. In sub structure, it is essential that the sub structure construction, particularly in basement construction close with the earth moving operational with the specific job site conditional.
The excavation in basement construction involve in big resource in equipment and labor where the resources mainly was effected in an environmental of the project. In the environmental job site will a rises the risk factors considered in the operational. The risk factors can be the internal and external, so that the earth moving operational with hydrolic excavator and dump trucks need decision in good consideration however because of the complexity in activity properly in equipment utilization.
Learning development process to equipment productivity in earth moving and excavation operational resulting in the specific identification in consider the risk who is very unique and different from a constructing to another. The qualified identification of risk factors can be necessary in the early progress because leads in construction. Progress of excavation phase in order to get the lowest equipment cost and higher productivity can be reached.
This research describe the main risk factors effected the equipment productivity. From this step, however the actual activities in order to risk analyze is needed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renanta Muchlis Budijanto
"In Order to increase the quality of project implementation much research will need to be carried out in Indonesia and abroad. In 1982 The Business Roundtable's team in the US found that opportunities to reduce project costs and schedules by using existing and new construction technology are lost because construction too often is relegated to operate as a produstion function separated from financial planning, scheduling, and engineering or architectural design. The Construction Industry Institute's (CIT) Task Force defines this term as Constructability, which is the optimum integration of construction knowledge and experience in planning, engineering, proqurement, and field operations to achieve overall project objectives.
As the customer, the owner gets what he insist on. As the leader of the project team, the owners plays a vital role in using constructability to meet project objectives. Specific project documenting the constructability effort have shown that owners accrued an average reduction in total project cost of 4.3% and in project schedule of 7.5%. These savings represented a 10- to-1 return on the owner's investment in constructability. Altough significant saving can result, the opportunities available are often overlooked by owners.
This research was conducted to study the role of project owners for implementing constructability improvement during conceptual planning phase which leads to an improven project time performance of construction project in Jabotabek Area. A questionnare survey was used as the method for collecting data. Statistical analysis was performed to analyse the data and to develop a regression model between the role of project owners for constructability improvement during conceptual planning pQase and the performance of construction project's schedule.
The result of this study shows a positive tinier correlation between the project owner's role for constructability improvement during conceptual planning phase and the project time performance. The main variables are assuring that key individual assigned to the project team each have appropriate experience with the project and clearly state the priority of the project objectives."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T40619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>