Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 829 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ray Rizal
Jakarta : Grafikatama Jaya, 1992
899.221 RAY l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Christie, Agatha, 1890-1976
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018
823 CHR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kuala Lumpur: Institute Kajian Dasar, 1996
950 JOS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jose Rizal
Manila: ASEAN Committee on Culture and Information, 1991
895.908 RIZ r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Coates, Austin
New York: Oxford University Press, 1968
923.259 9 RIZ r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Manila : José Rizal National Centennial Commission,, 1962.
959.902 09 QUO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Junaedi Satya Wicaksana
"[ABSTRAK
Penyebaran Bahasa Inggris di Indonesia dimulai setelah lengsernya Presiden Republik Indonesia
Soeharto pada zaman Pasca-Orde Baru. Pada saat itu pula, banyak kata-kata atau ungkapan dalam bahasa Inggris
yang mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia di dalam setiap aspek kehidupan, termasuk media massa
seperti internet, televisi, radio dan lain sebagainya. Pada akhirnya, bahasa Inggris pun mempengaruhi sebagian
besar orang Indonesia terutama bagi para remaja metropolitan di Jakarta yang bahasa percakapan sehari-harinya
bergaya kebarat-baratan. Dalam penelitian ini, penulis ingin menjelaskan bagaimana bahasa Inggris seringkali
disisipkan di dalam percakapan bahasa Indonesia, yang tentunya memiliki tujuan tersendiri. Kita dapat
menjumpai percakapan seperti itu dalam pergaulan kaula muda Jakarta yang mendefinisikan diri mereka sebagai
anak gaul. Selain itu, penulis juga akan menjabarkan bagaimana kaula muda ini mengidentifikasi diri mereka
pada situasi tersebut. Oleh karena itu, pengaruh bahasa Inggris ini dapat terhubung dengan aspek-aspek budaya
mengenai kehidupan kaula muda Jakarta sejak zaman Soeharto sampai saat ini.ABSTRACT The spread of English in Indonesia began after the President Soeharto?s fall or pasca-Orde Baru (post-
New Order). At that time, many English words affected Indonesian language and bombarded the use of
Indonesian language in every aspect. This includes electronic media such as, the internet, television, radio, etc.
and printed media like newspaper and magazine which become media for the spread of English in Indonesia.
Eventually, this foreign language affects most of Indonesian people, especially the Jakarta metropolitan
teenagers whose daily conversations are really westernized. In this research, I want to explain how English is
frequently asserted in Indonesian language conversations for several reasons. We can find the insertion of
English among Jakarta metropolitan teenagers who identify themselves as gaul (socialized) people. Besides, I
also want to explain how these teenagers identify their identities given this situation that has been a phenomenon
for years. Thus, this can be connected to the cultural aspects that study the Jakarta metropolitan teenagers?
lifestyles in post-authoritarian Soeharto regime in 1998 up to now.;The spread of English in Indonesia began after the President Soeharto?s fall or pasca-Orde Baru (post-
New Order). At that time, many English words affected Indonesian language and bombarded the use of
Indonesian language in every aspect. This includes electronic media such as, the internet, television, radio, etc.
and printed media like newspaper and magazine which become media for the spread of English in Indonesia.
Eventually, this foreign language affects most of Indonesian people, especially the Jakarta metropolitan
teenagers whose daily conversations are really westernized. In this research, I want to explain how English is
frequently asserted in Indonesian language conversations for several reasons. We can find the insertion of
English among Jakarta metropolitan teenagers who identify themselves as gaul (socialized) people. Besides, I
also want to explain how these teenagers identify their identities given this situation that has been a phenomenon
for years. Thus, this can be connected to the cultural aspects that study the Jakarta metropolitan teenagers?
lifestyles in post-authoritarian Soeharto regime in 1998 up to now., The spread of English in Indonesia began after the President Soeharto’s fall or pasca-Orde Baru (post-
New Order). At that time, many English words affected Indonesian language and bombarded the use of
Indonesian language in every aspect. This includes electronic media such as, the internet, television, radio, etc.
and printed media like newspaper and magazine which become media for the spread of English in Indonesia.
Eventually, this foreign language affects most of Indonesian people, especially the Jakarta metropolitan
teenagers whose daily conversations are really westernized. In this research, I want to explain how English is
frequently asserted in Indonesian language conversations for several reasons. We can find the insertion of
English among Jakarta metropolitan teenagers who identify themselves as gaul (socialized) people. Besides, I
also want to explain how these teenagers identify their identities given this situation that has been a phenomenon
for years. Thus, this can be connected to the cultural aspects that study the Jakarta metropolitan teenagers’
lifestyles in post-authoritarian Soeharto regime in 1998 up to now.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jalaluddin Rakhmat
Depok: Pustaka Iman, 2006
297.23 JAL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harbelubun, J.F.X.
"Peristiwa kematian selalu mengguncang akal dan batin manusia. Dalam menghadapi kematian orang yang sangat dicintai, seperti suami, Istri, anak, dan orang tua, kita dihadapkan kepada suatu peristiwa yang tidak dapat diterima/dipercaya oleh akal dan batin kita.
Prestasi akal budi manusia yang telah mampu melahirkan peradaban, iptek super canggihpun tetap tidak mampu menelusuri jejak sang malaikat maut. Inilah dasar yang menentukan pemilihan judul tesis ini : Misteri kematian dan bukannya Rahasia Kematian. Suatu Rahasia hanya menunggu saat yang tepat untuk diungkapkan namun sampai kapanpun kematian merupakan suatu misteri yang tidak terkuakkan. Manusia sendiri adalah suatu misteri, dan kematian adalah peristiwa yang mempersatukan seluruh umat manusia, karena kita semua pasti akan mengalaminya. Misteri kematian membawa persoalan dan pertanyaan sekitar kematian pada kesangsian.
Kesangsian lahir dari ketidakpastian. Ketidakpastian menimbulkan kegelisahan. Kegelisahan pada akhirnya membawa manusia kepada kecemasan dan ketakutan. Namun manusia tidak berhenti di sini. Manusia dengan daya nalarnya berusaha mengungkap selubung dibalik peristiwa ini. Misteri kematian selalu merupakan suatu persoalan yang mendalam dan fundamental baga para filosof. Sudah sejak zaman para filosof Yunani Kuno, persoalan ini dipelajari meskipun dalam kalangan terbatas.
Persoalan kematian memang hanya dibahas oleh kalangan terbatas karena ada suatu ketakutan umum, suatu tabu/pantangan untuk membicarakannya secara terbuka. Ada kesangsian kalau tidak mau dikatakan suatu ketakutan dalam membicarakan topik ini. Persoalan kematian sungguh menarik minat kami sejak usia dini karena dalam usia belum genap tujuh tahun menyaksikan kematian ayah tepat empat puluh hari sesudah kematian ibu. Dalam perjalanan hidup kami, begitu banyak kematian kami saksikan; anggota keluarga besar, teman-teman, tetangga, korban kecelakaan lalu lintas dan lain-lain. Namun peristiwa yang menggugah kami untuk memilih tema ini adalah meninggalnya seorang keponakan karena terbunuh oleh preman-preman Tanjung Priok. Peristiwa ini terjadi dua tahun lalu. Masih tergambar jelas bagaimana ketika kami akan mengambil jenazah di RSCM. Di suatu pojok yang gelap, di bawah tangga di kamar jenazah RSCM, pemuda yang Baru kemarinnya bercanda dengan kami terbujur kaku ditutupi kain hijau dan label yang bertuliskan data dirinya pada jempol kakinya. Ketika menyibak kain penutup dan melihat wajahnya terucap pertanyaan : "Mengapa bisa jadi begini?" rasa ketidakberdayaan sekaligus suatu pemberontakan menghadapi fakta kematian tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sufiatur R.
Jakarta: Mediakita, 2014
899.221 AHM a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>