Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12425 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bandura, Albert, 1925-
New York : W.H. Freeman , 1997
155.2 BAN s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1999
302.54 SEL (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Talitha Rahma
"ABSTRAK
Pasien pasca stroke saat kembali ke rumah, mereka mengalami masa transisi untuk mengembangkan fungsi fisik dalam aktivitas harian, kemandirian dalam fungsi sehari-hari dan kembali ke kehidupan komunitas. Mereka dihadapkan dengan hambatan kogntif, dependensi, kehilangan identitas, isolasi, kepercayaan diri, dan ketakutan akan kematian. Seluruh isu ini melibatkan persepsi seseorang mengenai self efficacy dalam aktivitas harian mereka. Self efficacy yang rendah dalam aktivitas harian dapat meningkatkan stres dan resiko depresi. Pasien pasca stroke perlu memegang kendali dan mengembangkan kemampuan dalam mengatur self control untuk adaptasi kondisi pasca stroke. Program self control merupakan salah satu penerapan modifikasi perilaku, yang dimana pasien pasca stroke diminta untuk memantau aktivitas harian, melakukan evaluasi, serta memberikan konsekuensi yang mengikuti kemunculan aktivitas harian secara mandiri. Desain penelitian ini termasuk dalam one group pretest-posttest design (before and after) yang diawali dengan pretest dan asesmen awal. Sebagai hasilnya pemberian 6 sesi program self control dapat meningkatkan self efficacy aktivitas harian pada partisipan, dimana secara kuantitatif terjadi peningkatan skor DLSES. Selain itu partisipan juga mengalami peningkatan dalam aktivitas harian. Partisipan merasa yakin akan kemampuan serta potensi yang dimiliki untuk menjalankan aktivitas harian. Partisipan mampu menetapkan tujuan, merencanakan aktivitas harian, serta solusi dalam menghadapi hambatan terkait kondisi pasca stroke. Untuk memperkuat komitmen dalam mempertahakan aktivitas harian diperlukan intervensi lanjutan berupa terapi keluarga atau support group.

ABSTRACT
When post-stroke patients come back to their homes, they endure a transition phase for developing their physical function in daily activities, independence in everyday function and returning to their community lives. They are faced with cognitive boundary, dependency, identity loss, isolation, self-trust, and fear of death. All of these issues involve other people?s perception about self-efficacy in their daily activities. Low self-efficacy in daily activities can increase both stress and risk of depression. Post-stroke patients need to hold control and develop their ability in adjusting self-control to adapt post-stroke condition. Self-control program is one of the applications behavior modification, in which post-stroke patients are asked to observe daily activities, evaluate, and give consequences which follows the emergence of independent daily activities. With the one group pretest-posttest design (before and after) in which it starts with a pretest and early assessment. As a result, giving six session of self-control program may improve self-efficacy in the daily activities of the participants, in which quantitatively there is an increase in DLSES score. Other than that, participants also experience an increase in daily activities. Participants feel assured with the ability and potential they have to do daily activities. Participants are able to establish a goal, plan daily activities, and give solution in facing obstacle related to post-stroke condition. To strengthen the commitment in maintaining daily activities, they need further intervention in the form of family therapy or support group.;"
2016
T46584
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Latar belakang penelitian ini adlah terdapat perilaku tidak jujur yaitu mencontek yang terjadi di Fakultas Psikologi Universitas X. Data menunjukkan mahasiswa tahun angkatan 2009 merupakan mahasiswa dengan persentase terbesar menyontek dibandingkan dengan angkatan lain. Berdasarkan wawancara dan observasi banyak mahasiswa yang tidak yakin akan kemampuannya dan menganggap dirinya tidak akan mendapat nilai bagus tanpa menyontek meskipun sudah belajar sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan perilaku mencontek mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas X angakatan 2009. Populasi penelitian mahasiswa psikologi angkatan 2009 berjumlah 173 orang dengan sampel 44 orang. Pengukuran yang digunakan adalah self efficacy dari Bandura dan alat ukur perilaku mencontek disusun berdasarkan teori Cizek. Analisis pengujian dilakukan dengan rank Spearman dan menunjukkan korelasi negatif yang signifikan sebasar -0,78. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi self efficacy mahasiswa maka semakin rendah perilaku menconteknya."
MIMBAR 28:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bandura, Albert
New Jersey: Prentice-Hall, 1977
153.15 BAN s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ain Rahmiati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah atribusi berperan sebagai mediator dalam hubungan persepsi siswa terhadap penilaian guru dengan self-efficacy siswa dalam pelajaran matematika. Terdapat empat penyebab dalam atribusi yang akan dilihat dalam penelitian ini, yaitu kemampuan, usaha, keberuntungan, dan derajat kesulitan tugas. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner yang terdiri dari persepsi siswa terhadap penilaian guru, atribusi, dan self-efficacy dalam pelajaran matematika. Kuesioner diisi oleh 330 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 7 tiga SMP Negeri di Pontianak dengan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribusi siswa pada kemampuan dan usaha pada saat sukses, serta kemampuan saat gagal berperan sebagai partial mediator dalam hubungan persepsi siswa terhadap penilaian guru dengan self-efficacy siswa dalam pelajaran matematika. Hal ini menunjukkan pentingnya pembentukan atribusi yang adaptif untuk meningkatkan self-efficacy siswa.

The aim of this study is to explore the role of attribution as mediator in the relationship between student's perception of teacher ability evaluation and self-efficacy in mathematics. The causes stem from four attribution categories, namely ability, effort, luck, and task difficulty. The data was collected through self-report questionnaire about student's perception of teacher ability evaluation, self-efficacy in mathematics, and causal ascription for success and failure. The questionnaire is filled by 330 of 7th-grade Junior High School students from three Public Junior High Schools in Pontianak.
Results show that the effect of student's perception of teacher ability evaluation on self-efficacy in mathematics was mediated partially by the ability attribution of success, effort attribution of success and ability attribution of failure. The results indicate the the important role of adaptive attribution to increase self-efficacy.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45540
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saras Anindya Nurhafid
"Indonesia tengah mengalami pergeseran pola penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Hal ini terjadi karena adanya perubahan perilaku masyarakat yang tidak sehat, salah satunya aktivitas fisik yang kurang. Aktivitas fisik yang kurang tidak hanya ditemukan pada dewasa namun juga remaja. Aktivitas fisik yang kurang pada remaja mengakibatkan berbagai masalah kesehatan kedepannya, baik fisik maupun psikis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh manajemen diri terhadap efikasi diri dan perilaku aktivitas fisik siswa SMP Negeri di Jakarta Utara. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen jenis pretest and posttest with control group, dengan 64 responden pada kelompok intervensi dan 68 responden pada kelompok non-intervensi yang diseleksi dengan cluster random sampling dan simple random sampling. Analisis data menggunakan uji Paired t-test dan Pooled t-test. Intervensi ini diberikan sebanyak 7 sesi dalam 6 minggu selama 60-75 menit.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh manajemen diri terhadap efikasi diri dan perilaku aktivitas fisik (p = 0,000). Penelitian ini merekomendasikan pemberian manajemen diri kepada siswa diintegrasikan dengan program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam pendampingan Puskesmas.

Indonesia is on shift of disease pattern from infection disease to non-infectious disease. This happened due to change of non-healthy behaviour of its people, which among others is lack of physical activities. Such lack of physical activities is not only found on the adults, but also on the adolescent. The lack of physical activities on the adolescent will cause health problems in the future, both physically and mentally as well.
This research is aimed to identify the impact of self management towards self efficafy and physical activity behaviour of students from a National Junior High School in North Jakarta. The study was designed using quasi experiment of pretest and posttest with control group, involving 64 respondents of intervention group and 68 respondents of non-intervention group which were selected through Cluster random sampling and simple random sampling. The data was analyzed using Paired t-test and Pooled t-test. The intervention was given in 7 sessions during 6 weeks for 60-75 minutes. The data analysis using paired t-test and pooled t-test. This intervention is implemented for 7 sessions in a week for 60-75 minutes.
The result of research shows that there is an impact of self management towards self efficacy and physical activity behaviour (p= 0,000). This research recommends implementation self management for students to be integrated to Youth Care health Service and School Health is need to be conducted under Puskesmas Supervision.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatia Andaruni
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kecemasan sesaat dan self-efficacy pada pemain bola basket. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui berapa besar sumbangan yang diberikan masing-masing komponen dari kecemasan sesaat terhadap self-efficacy. Pengukuran kecemasan sesaat dilakukan dengan menggunakan The Revised Competitive State Anxiety Inventory-2 (Cox, Martens, & Russell, 2003), sedangkan pengukuran self-efficacy dilakukan dengan menggunakan Individual Efficacy Questionnaire (Chase, Lirgg, & Feltz, 1996). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 155 pemain bola basket yang mengikuti berbagai macam kompetisi bola basket yang diselenggarakan pada bulan April hingga Mei 2013 di Jakarta. Penelitian dilakukan satu jam sebelum pertandingan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara kecemasan sesaat dan self-efficacy pada pemain bola basket (r = -.559, n = 155, p < .01, two-tailed). Hasil tersebut memiliki arti bahwa semakin rendah kecemasan sesaat yang dimiliki individu, maka semakin tinggi self-efficacy yang dimilikinya. Hasil lain dari penelitian ini adalah komponen self-confidence dari kecemasan sesaat memberikan sumbangan terbesar terhadap self-efficacy, yang berarti bahwa peningkatan pada self-confidence dari kecemasan sesaat akan diikuti oleh peningkatan terhadap self-efficacy.

This research was conducted to understand the relationship between competitive state anxiety and self-efficacy among basketball players. It was also conducted to understand how much each component of competitive state anxiety was given to self-efficacy. Competitive state anxiety was measured by using a modified instrument named The Revised Competitive State Inventory-2 or CSAI-2R (Cox, Martens, & Russell,2003), while self-efficacy was measured by using a modified instrument named Individual Efficacy Questionnaire or IEQ (Chase, Lirgg, & Feltz,1996). The participants were 155 basketball players participated at a number of basketball competitions held between April and May 2013 in Jakarta. The research was done one hour before the competition.
The main result showed that there was a significantly negative correlation" "between competitive state anxiety and self-efficacy among basketball players (r = -.559, n = 155, p < .01, two-tailed). This result means that the lower competitive state anxiety of one’s own, the higher self-efficacy of him. Another result of this research was that the biggest contribution of competitive state anxiety components to self-efficacy was self- confidence, which means, an increase of self-confidence component from competitive state anxiety would be followed by an increase of self-efficacy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafenska Vania
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara academic self-efficacy dengan agentic engagement pada mahasiswa semester 1 Universitas Indonesia (UI) angkatan 2013 yang mengikuti kelas MPKT A. Penelitian ini dianggap penting karena mahasiswa angkatan 2013 baru masuk ke dunia perkuliahan yang memiliki metode berbeda dengan metode pembelajaran yang diterapkan di sekolah. Dengan adanya pemahaman terkait keadaan mahasiswa baru, diharapkan tenaga profesional dapat memahami lebih mendalam tentang situasi yang ada agar proses belajar-mengajar dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.
Penelitian yang dilakukan pada 165 mahasiswa semester 1 UI angkatan 2013 yang mengikuti kelas MPKT A ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Model operasional penelitian ini menggunakan adaptasi College Academic Self-Efficacy Scale (CASES) untuk mengetahui gambaran academic self-efficacy dan adaptasi Agentic Engagement Scale (AES) untuk mengetahui gambaran agentic engagement. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner, sedangkan analisis data menggunakan metode korelasi Pearson Product Moment.
Berdasarkan analisis terhadap hasil pengolahan data, terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara variabel academic self-efficacy dengan agentic engagement. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara academic self-efficacy dengan agentic engagement pada mahasiswa semester 1 UI angkatan 2013 yang mengikuti kelas MPKT A.

The purpose of this study is to better understand whether there is a relationship of academic self-efficacy and agentic engagement among freshmen students at Universitas Indonesia who take MPKT A class. This research was considered to be crucial since freshmen had just entered new academic world which has different teaching method than method in school. Through the better informations of freshman students nature, hopefully proffesionals can get a greater understanding about learning situation so learning process can be held more effective and more efficient.
This study that held among 165 freshmen students at Universitas Indonesia who take MPKT A class, is a quantitative research with a correlational design. Operational model of this study used the adaptation of College Academic Self- Efficacy Scale (CASES) to describe academic self-efficacy and the adaptation of Agentic Engagement Scale (AES) to describe agentic engagement. The data was collected by using questionnaire, and the data was analyzed by using Pearson Product Moment correlation method.
By analyzing the result of data processing, there was positive and significant correlation between academic self-efficacy and agentic engagement. It can be concluded that there is a relationship of academic self-efficacy and agentic engagement among freshmen students at Universitas Indonesia who take MPKT A class.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54359
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmawati Indah Purnamasari
"ABSTRAK
Efikasi diri pengambilan keputusan karier diprediksi oleh status identitas. 191 partisipan, yaitu siswa kelas X SMA Negeri dan Swasta yang telah mengambil keputusan peminatan, memberikan respon pada Extended Objective Measure of Ego Identity Status 2 (EOM-EIS 2) yang mengukur status identitas. Partisipan juga memberikan respon pada Career Decision Self-Efficacy – Short Form (CDSE-SF) yang mengukur efikasi diri pengambilan keputusan karier. Dari pengujian hipotesis menggunakan One Way Anova, didapatkan nilai F (3, 187) = 6.319, p < 0.05. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan mean efikasi diri pengambilan keputusan karier berdasarkan status identitas siswa kelas X SMA. Dengan kata lain, terdapat hubungan antara status identitas dengan efikasi diri pengambilan keputusan karier. Dari analisis post hoc menggunakan Tukey HSD, didapatkan hasil bahwa mean efikasi diri pengambilan keputusan karier berbeda secara signifikan antara kelompok identity achievement, foreclosure dan identity diffusion. Tidak terdapat perbedaan mean efikasi diri pengambilan keputusan karier berdasarkan usia dan jenis kelamin. Pengembangan penelitian lanjutan serta kepentingan konseling didiskusikan.

ABSTRACT
Career decision making self-efficacy was predicted by identity status. The 191 participants – tenth grade students who have already made career decision – gave responses to Extended Objective Measure of Ego Identity Status 2 (EOM-EIS 2) which measured identity status. They also gave responses to Career Decision Self- Efficacy – Short Form (CDSE-SF) which measured career decision self-efficacy. Statistical analysis used One Way Anova showed F (3, 187) = 6.319, p < 0.05. It means there is significant difference between mean score of career decision making self-efficacy based on identity status of tenth grade student. In conclusion, there is correlation between identity status and career decision making self- efficacy. Post hoc analysis using Tukey HSD showed significant mean different between mean score career decision making self-efficacy between identity achievement, foreclosure, and identity diffusion. There is no significant mean difference of career decision self-efficacy based on age and gender. Implications for counseling and future research are discussed.""
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S53265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>