Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9683 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chang, Richard Y.
Jakarta: PPM Manajemen, 2011
658.472 CHA mt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Hilarry
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan perancangan balanced scorecard untuk mengukur kinerja pada Organisasi Pengelola Zakat Baituzzakah Pertamina Kantor Pusat. Metode penelitian ini dilakukan dengan analisis kualitatif deskriptif dengan data yang berasal dari wawancara tiga pihak Baituzzakah Pertamina Kantor Pusat. Pihak tersebut adalah Badan Pengurus Harian, kepala divisi keuangan, dan kepala divisi program pendayagunaan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa OPZ Baituzzakah Pertamina Kantor Pusat belum menggunakan metode apapun dalam melakukan pengukuran kinerja. Hasil penelitian ini berupa analisis lingkungan internal dan eksternal Baituzzakah Pertamina Kantor Pusat yang akan menghasilkan strategi dan pengusulan perancangan balanced scorecard untuk mengukur kinerja organisasi pengelola zakat Baituzzakah Pertamina Kantor Pusat. Balanced scorecard tersebut dibangun berdasarkan analisis visi dan misi pertama dari Baituzzakah Pertamina Kantor Pusat, analisis swot, strategy maps, dan pemetaan strategi pada empat perspektif balanced scorecard.

ABSTRACT
This research aims to propose balanced scorecard designed to measuring performance Zakat Management Organization in Baituzzakah Pertamina Center Office. The method of this research is conducted by descriptive qualitative analysis with data derived from the three party interview Baituzzakah Pertamina Center Office. The parties are the Daily Board, the head of the finance division, and the head of the empowerment program division. From the results of the research, it is found that OPZ Baituzzakah Pertamina Center Office has not used any method in performing performance measurement. The result of this research is an internal and external environment analysis of Baituzzakah Pertamina Center Office which is delivering strategies and proposing the design of balanced scorecard to measure the performance of zakat management organization in Baituzzakah Pertamina Center Office. The balanced scorecard is built on the first vision and mission analysis of Baituzzakah Pertamina Center Office, swot analysis, strategy maps, and strategy mapping on four balanced scorecard perspectives."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanatu Koncoro Al Qusaeri
"Banyak tools atau metode untuk mengukur kinerja suatu Iembaga atau organisasi, salah satu tools atau metode yang bisa digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja Iembaga atau organisasi itu adalah Balanced Scorecard. Tool ini juga dapat menjabarkan visi dan strategi lembaga menjadi aksi. Balanced Scorecard memberikan seperangkat ukuran bagi pencapaian strategi lembaga dan memberi kan kerangka kerja bagi pengukuran dan sistem manajemen strategis.
Penelitian ini dilakukan dilatarbelakangi oleh perlunya penerapan Balanced Scorecard di LP Pribadi. LP Pribadi belum memiliki Sebuah metode pengukuran kinerja yang menyeluruh yang mencakup seluruh aspek manajemen unluk menerjcmahkin visi dan strateginya dalam sasaran yang jelas dan terukur.
Sasaran-sasaran strategis kerangka balanced scorecard Lembaga Pendidikan Pribadi didapat melalui penyebaran kuisioner kepada penentu kebijakan lembaga. Penyebaran ini dimaksudkan untuk melibatkan lembaga dalam menentukan sasaran strategisnya. Dari kuisioner, didapatkan dua sasaran strategis untuk perspektif keuangan, lima sasaran strategis untuk perspektif pelanggan, empat sasaran strategis untuk perspektif proses bisnis internal dan empat sasaran strategis untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Pengukuran kinerja Lembaga Pendidikan Pribadi dengan menggunakan kerangka balanced scorecard untuk masing-masing perspektif memberikan hasil yang bervariasi. Secara umum pada period 2000-2003, kinerja Lembaga Pendidikan Pribadi berhubungan dengan sasaran strategis perspektif keuangan dan pelanggan mengalami perbaikan. Peningkatan nilai UAN SLTP Pribadi terjadi pada tahun ajaran 2002/2003 dengan nilai rata-rata 7,5, 0,83 Iebih tinggi dari tahun ajaran sebelumnya. Pencapaian sasaran strategis perspektif pembelajaran dan pertumbuhan belum bisa diukur dengan baik mengingat beberapa indikator ukuran hasil belum terdokumentasi termasuk indeks kepuasan karyawan.

Many tools or methods are used ro measure performance of an institution or an organisation. Balanced scorecard is one of them. It enables the organization to translet its mission into action. Balanced scorecard provides framework to performance measurement and company's straregic managerneni system.
This research based on the need of balanced scorecard's implementation at LP Pribadi. LP Pribadi has not yet have any comprehensive performance measurement tool that cover all management aspecis to translate itrs vission, mission and strategy into action.
The balanced scorecard design of LP Pribadi is buili by using questioers given to its decision makers to involve the inslitution to decide its objectives. From those questioner, we got two objectives for financial perspective, five objectives for customer perspective, four objectives for internal process perspective, and four objectives for learning and growth perspectives.
The performance measurement of LP Pribadi using balanced scorecard design gave different results for each perspective. ln 2000-2003 period financial and cusiorner performance increased The average of UAN in 2002/2003 is 7,5, 0,8 more than a year before. Performance of learning and growrh perspeciive could not be well measured because of lack of some lack indicators data include worker satisfaction index.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Sumantri
"ABSTRAK
Tugas utama manajemen adalah meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Kesejahteraan pemegang saham akan meningkat hila nilai perusahaan mereka meningkat. Jika manajemen ingin dianggap berhasil dalam tugasnya maka mereka harus bekerja dengan efisien dan efektif untuk bisa meningkatkan nilai perusahaan.
Untuk mengetahui seberapa baik manajemen bekerja, diperlukan adanya suatu alat ukur yang objektif atas kinerja mereka. Dalam penelitian ini penulis memperkenalkan suatu alat ukur kinerja yang dianggap bisa mengukur dengan objektif dalam kondisi perekonomian yang normal. Alat ukur yang dimaksud adalah konsep Economic Value Added (EVA), yang memberikan kemudahan bagi pengukuran kinerja manajemen, dimana kinerja manajemen bisa dilihat dari seberapa besar nilai tambah yang telah diciptakan bagi perusahaan dalam suatu periode tertentu. Secara sederhana EVA adalah laba operasi setelah pajak dikurangi dengan total biaya modal.
Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk menerapkan konsep EVA dalam mengukur kinerja manajemen PT. lndosat selama periode 1995-1999. Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen PT. Indosat dianggap mempunyai kinerja yang baik pada tahun 1996, 1997, dan 1999, karena adanya nilai tambah yang diciptakan. Untuk tahun 1998, dimana manajemen tidak bisa menciptakan nilai tambah, penulis tidak berani untuk menyimpulkan bahwa kinerja mereka buruk karena pada saat itu kinerja mereka dipengaruhi oleh faktor eksternal dominan yang tidak bisa dikendalikan, yaitu tingginya total biaya modal akibat tingginya tingkat suku bunga domestik yang dipicu oleh krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan mencapai puncaknya pada tahun 1998."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadapdap, Binoto
Jakarta: UKI Press, 2019
658.42 NAD m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bacal, Robert
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002
658.312 5 BAC p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dini
"ABSTRAK
Koperasi merupakan salah satu jenis badan usaha yang turut berperan serta dalam perekonomian yang berdasar atas asas kekeluargaan. Untuk menjaga kesinambungan usaha koperasi, manajemen koperasi tentunya memiliki peran penting dalam hal ini. Oleh karena itu diperlukan alat untuk mengukur kinerja manajemen koperasi. Pada umumnya pengukuran kinerja banyak dilakukan dengan menggunakan analisis laporan keuangan baik berupa rasio maupun dinyatakan dalam nilai absolut mutlak. Pengukuran ini mempunyai kelemahan yaitu perhitungan kurang akurat karena hanya mengandalkan pada data keuangan saja yang tidak terlepas dari estimasi yang dapat menimbulkan berbagai macam distorsi akuntansi dan hanya memperhitungkan biaya hutang saja, tidak memasukkan biaya ekuitas. Untuk mengatasi permasalahan timbullah pengukuran kinerja keuangan berdasarkan value added yaitu Economic Value Added (EVA) yang dikembangkan oleh sebuah konsultan di Amerika Serikat, Stern Stewart & Co. EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh suatu badan usaha sebagai akibat dari aktivitas atau strategi manajemen selama periode tertentu. Kelebihan pengukuran kinerja dengan EVA dibandingkan dengan pengukuran lain diantaranya adalah menghilangkan distorsi akuntansi dan memasukkan biaya ekuitas ke dalam perhitungan EVA. Karya akhir ini bertujuan untuk menjelaskan perhitungan EVA yaitu penyesuaian accounting profit menjadi economic profit dan perhitungan seluruh biaya modal, baik cost of debt maupun cost of equity dan menilai kinerja manajemen Koperasi Pegawai PT Indosat Tbk. (Kopindosat) sebagai obyek penelitian dalam meningkatkan nilai koperasi dengan menggunakan EVA sebagai parameter. Ruang lingkup dibatasi pada laporan keuangan tahun 2004 dan 2005, laporan keuangan sebelum tahun 2004 tidak digunakan karena mulai tahun 2004 terjadi konsolidasi antara Kopindosat dengan PT Puriperkasa Farmindo dan Koperasi Karyawan ?Antariksa?. EVA diperoleh dari laba usaha dikurangi biaya-biaya (charges) atas kapital yang diinvestasikan (invested capital) disebut juga capital charges. Perbedaan mendasar pada perhitungan EVA yaitu adanya penyesuaian terhadap standar akuntansi yang dilakukan pada laba usaha setelah pajak dan modal yang diinvestasikan. Penyesuaian yang terjadi pada Kopindosat yaitu aktiva pajak tangguhan dan penyisihan piutang ragu-ragu. Berdasarkan hasil perhitungan, selama periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2005, kinerja Kopindosat berdasarkan laba bersih mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. EVA juga positif mengalami peningkatan dari tahun 2004 ke tahun 2005. Ini berarti, Kopindosat berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemegang sahamnya, dan nilai tambah tersebut meningkat dari tahun 2004 ke tahun 2005. Tetapi perlu diingat bahwa peningkatan laba bersih tidak selalu diikuti dengan peningkatan EVA karena adanya penyesuaian atas NOPAT dan invested capital dalam perhitungan EVA, sehingga dimungkinkan terjadi peningkatan laba bersih tapi penurunan EVA atau sebaliknya. Perusahaan dapat menerapkan beberapa strategi operasional untuk meningkatkan EVA. Diantaranya adalah dengan menciptakan nilai lebih bagi pelanggan dan meningkatkan utilisasi aset. "
2007
T 23845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Malvin Turangan
"Balanced scorecard merupakan pengukuran kinerja yang tidak hanya mempertimbangkan faktor finansial sebagai tolak ukurnya, melainkan juga melibatkan perspektif pelanggan. Dengan Balanced scorecard, pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan dapat memandang perusahaan dari berbagai perspektif secara simultan serta menghubungkan antar tolok ukur bisnis dengan strategi perusahaan sehingga tercipta apa yang disebut dengan organisasi yang berfokus pada strategi (strategy focused organization).
Hasil penelitian diperoleh kerangka Balanced scorecard yang terdiri dari sasaran strategis, tolok ukur, target yang ingi dicapai dan action plan yang akan dilakukan untuk perspektif finansial, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.

Balanced scorecard is performance measurement that not only consider financial factor as its yardstick but also entangle in perspective customer in perspective internal business process and in company can look into company from various of in perspective simutaneous and connective between business measuring rod and corporate strategy so its created what are called and organization that focus at strategy (strategy focused organization).
Research result is obtained balanced scorecard framework that consist of strategic target, measuring rod, goals that wish reached by nad action plan that will be conducted company for in perpective financial customer, internal bussiness process, and study and growth.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27054
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ubaidillah Nugraha
"Reksa dana mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan pertumbuhan pasar modal dan penetapan tahun 1996 sebagai tahun reksa dana oleh Bapepam. Sehingga tidak mengherankan kalau jumlah reksa dana yang telah beredar sampai saat initelh mencapai jumlah 81 buah dengan kapitalisasi tertinggi senilai 8,3 trilyun Rupiah. Kenyataan ini sejalan dengan perkembangan reksa dana dunia dengan mengambil kasus Amerika Serikat, Negara-negara Eropa dan Malaysia. Skripsi ini mencoba menempatkan reksa dana Indonesia dalain konstelasi yang ada tersebut Dengan banyaknya reksa dana yang beredar , telah memaksa pemodal untuk meneliti kinerja setiap reksa dana secara lebih akurat dan hati-hati. Pengukuran kinerja langsung yang selama ini diterapkan yaitu dengan hanya membandingkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) periode tertentu dengan NAB awal, dirasa sudah semakin tidak memadai untuk menelaah kinerja reksa dana yang sesungguhnya. Apalagi dengan datangnya krisis yang notabene menaikkan resiko dalam berinvestasi. Secara teoritis dikenal beberapa pendekatan untuk inemperlihatkan faktor resiko ke dalam rumusan pengukuran kinerja, yaitu model Sharpe (excess return to variability) dengan resiko fluktuasi return sebagai pembagi, kemudial model Treynor (excess return to beta) dengan beta sebagai ukuran resiko atau sering disebut dengan systematic risk. Sedangkan pendekatan yang terakhir lebih dikenal dengan perluasan konsep CAPM yaitu dengan melihat kemampuan portofolio menghasilkan return di atas return pasar (diffrential return) atau yang lebih dikenal dengan model Jensen. Penelitian ini melibatkan 80 reksa dana terbuka (open-end mutual fund) yang beredar antara bulan Juli 1996 sampai dengan Desember 1998 dengan data ningguan sebagai basis pengukuran. Mengingat keterbatasan data historis yang dimiliki, panulis memutuskan untuk membagi reksa dana tersebut ke dalam 5 jenis reksa dana yaitu reksa dana saham (equity fitnd) sebanyak 27 buah reksa dana pasar uang (money market fund) — 6 buah, reksa dana pendapatan tetap (fixed indome fund) — 27 buah, reksa dana campuran (mixed fund) — 22 buah dan reksa dana dollar (dollar fund) — 3. Dari hasil pengukuran dapat diambil beberapa kesimpulan Kesimpulan awal adalah resiko investasi terbesar ada pada reksa dana dollar diikuti masingmasing oleh saham, pendapatan tetap, campuran dan pasar uang. Akan tetapi dugaan teoretis yang menyatakan pemodal akan cenderung berinvestasi pada investasi beresiko (risky asset) dengan imbalan return yang lebih tinggi tidak selamanya sejalan dengan kenyataan praktis yang terjadi di pasar. Hal ini dibuktikan dengan return reksa dana pasar uang yang relatif lebih tinggi dibandingkan reksa dana jenis lainnya dengan asumsi mengesampingkan untuk sementara faktor market timing. Dari indikator yang ada, jelas model. Sharpe akan sejalan dengan anti thesis CAPM tersebut sehingga kinerja terbaik yang didapatkan oleh reksa dana pasar uang disusul oleh reksa dana campuran. Kesimpulan yang lain adalah pengelolaan investasi reksa dana di tahun 1998 relatif lebih terdiversifikasi dibandingkan tahun 1997 dengan sejalannya hasil pengkuran kinerja melalu model. Sharpe dan Treynor di tahun 1998 dan hasil yang berkebalikan di tahun sebelumnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
S19273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>