Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131844 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohamad Fuad Abdillah
"Disertasi ini meneliti, membahas dan menganalisa pemikiran Hasan Hanafi terutama pemikirannya tentang bagaimana menyikapi dan mengkritisi untuk kemudian merumuskan kembali turast sebagai kekayaan intelektual dalam sejarah pemikiran Islam. Salah satu bagian dari turast yang dikritisi dan didekonstruksi oleh Hasan Hanafi adalah teologi yang kemudian direkonstruksi menjadi antropologi teologis, dengan merumuskan kembali bangunan ilmiah ilmu tersebut sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan melalui aspek ontology dan epistemology.
Itulah yang disebut tajdid dalam kategori Hasan Hanafi. Pada dasarnya pemikiran tersebut lebih mencerminkan adanya usaha untuk mengembalikan posisi keutamaan manusia dalam menata kehidupannya demi kebaikan dan kesejahteraan manusia itu sendiri. Ini juga menunjukkan adanya usaha untruk menghilangkan adanya dominasi dan penguasaan dari sekelompok elite manusia kepada sekelompok manusia lainnya . Teologi yang diusung adalah teologi transformatif yang hendak menghilangkan unsur penguasaan dan penindasan tersebut. Teologi yang telah menjadi antropologi teologis akan dipahami oleh para penganut teologi tersebut sebagai suatu pembebasan bagi manusia untuk mengambil kembali harkat dan martabatnya sebagai manusia dan mengaplikasikannya dalam berbagai aktivitas kehidupannya demi kemajuan dann kemaslahatannya sendiri. Selain itu, dalam kajian ini juga terkandung usaha untuk membebaskan diri dari dominasi Negara dan ideology yang bersumber dari peradaban Barat terhadap masyarakat di berbagai Negara muslim termasuk dominasi dari penguasa negaranya sendiri sebagai perpanjangan tangan dari dominasi ideologi peradaban Barat.
Disertasi ini berusaha menghubungkan pemikiran Hasan Hanafi tersebut dengan pendidikan kritis yang pada dasarnya memiliki pendasaran, tujuan dan maksud yang sama untuk pembebasan manusia dari dominasi dan penidasan. Pendidikan kritis mengimplikasikan suatu transformasi sosial dalam kehidupan masyarakat, begitu juga antropologi teologis Hasan Hanafi. Transformasi ini dirumuskan oleh Hasan Hanafi melalui konsep revolusi transcendental yang antara lain dirumuskan dalam tiga aspek kehidupan beragama masyarakat muslim, yaitu : aspek teologi, aspek tasawuf dan aspek ideologi politik. Ketiganya saling mengisi dan memperkuat sehingga akan terlihat terjadi transformasi sosial secara nyata. Dan itu menandakan telah terjadi perubahan pemahaman dan diteruskan dengan perubahan sikap dan perilaku masyarakat sebagai akibat dari berubahnya konsep teologi menjadi konsep antropologi teologis tersebut.

This disertation elaborates, analyzes and make research about the thought of Hasan Hanafi, especially for how does he evaluate and make the appreciation and then dissigne turast as the good heritage in the history of Islamic thought. One of page in turast is theology. It is made deconstruction to meke the result as the thelogical antropolgy. It si dissigned for the scientifical structure according to the rules and norms of science, especially in ontology and epistemology.. That is tajdid in Hasaan Hanafi categorical. Basicly, that thought had manifested an effort to make the good position of human dignity and how do the human keep their life for the goodness and welfare themselves. This is the shows that there are the efforts to make lessing the domination nd exploitation from the elite groupo to the general people in their society.
It is the transformative theology and it willto delate dor that power fpr domination. This theology changes to the theological antropoolgy and it will be understood by the ummat as the freedom for humanity life and they will take again the original humanity. The otrher side , this discource has the contens the work and activities to realizes the independent position from the dependent and inferiority from the west civilization, polically and ideologically. Including in invisible hand from the regime in their moeslems state.
This disertation has the same basic, goal and meaning with the critical pedagogy for the independent from domination and exploitation. The critical pedagogy has the implications as the social transformation for the human life same with the theological anthropology in Hasan Hanafi‟s thinking. This transformation in Hasan Hanafi conceps call as the transcendental revolusion.This conceps has 3 aspects : theology, taawuf and political ideology. They are integrated inn the strong position. It will manifested the new understanding. It will be continued with the behaviour and characters changing. And it is teh good effects from the new conceps in theology. It is the new identity with calling Theological antropolgy."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2012
D1513
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusfian Muslim
"Istilah politik pertama kali dikenal melalui buku Plato yang berjudul Republic, dan kemudian muncul buku karya Aristoteles yang berjudul Politica. Kedua karya ini dipandang sebagai pangkal pemikiran politik yang berkembang kemudian. Dad karya tersebut dapat diketahui bahwa politik merupakan istilah yang dipergunakan untuk konsep pengaturan masyarakat, sebab yang dibahas di dalam kedua buku tetsebut adalah soal-soal yang berkenaan dengan masalah bagaimana pemerintahan dijalankan agar terwujud sebuah masyarakat politik atau negara yang baik. Dengan demikian, dalam konsep tersebut terkandung berbagai unsur, seperti lembaga yang menjalankan aktivitas pemerintahan, masyarakat sebagai pihak yang berkepentingan, kebijaksanaan dan hukum-hukum yang menjadi sarana pengaturan masyarakat dan cita-cita yang hendak di capai.'Menurut Debar Noer, politik adalah segala aktivitas atau sikap yang berhubungan dengan kekuasaan dan yang bermaksud untuk mempengaruhi, dengan jalan mengubah atau mempertahankan suatu macam bentuk susunan masyarakat.2Dalam perkembangan pemikiran Islam, hubungan agama dan politik selalu menjadi topik perbincangan yang menarik. Diskursus tentang politik Islam telah"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T38075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Dwi Anggraini
"Di dalam skripsi ini membahas gagasan brilian dari seorang pemikir Muslim kontemporer, pencetus gerakan pemikiran ?Kiri Islam?, dan teologi Islam pembebasan, mengenai seperangkat metodologi penafsiran atau hermeneutika Quran yang concern pada masalah-masalah kritis dalam kehidupan manusia, seperti kemiskinan, penindasan, dan ketidakadilan. Tawarannya tidak saja menggugat mandulnya teori tafsir Quran klasik, tetapi juga tendensi objektivistik dan bebas-nilainya hermeneutika Quran dari sebagian pemikir Muslim kontemporer. Alih-alih membela kaum tertindas, Hanafi mencurigai model-model hermeneutis semacam itu yang justru turut melanggengkan ketidakadilan dan kemelaratan kaum Muslim hingga kini. oleh karena itu, Hanafi menganggap diperlukan cara baru bagi Quran yang transformatif terhadap kehidupan umat dan solutif terhadap berbagai masalah sosial sisa-sisa feodalisme dan kolonialisme yang menyertai proses pembangunan di dunia Islam. di sinilah letak urgensi hermeneutika Quran untuk pembebasan yang diusng oleh Hasan Hanafi.

This thesis explains the brilliant idea of a contemporary Moslem philosopher, the pioneer of ?Leftish Moslem? and liberated Islamic theology, about a set of metodology intepretation and hermeneutic of Koran that concerns on critical problem on human?s life, in example poverty, opression and injustice. He didnt only accuse the impotency of classical intepretation of Quran but also the tendency to objectivity and the free value of Koran hermeneutic from some contemporary Moslem philosopher. Instead of defend the opressed people, Hanafi put suspicious on those hermeneutical models support the injustice and the poverty of Moslem society until today. So Hanafi believes that we need a new way to intepretate Koran in a transformative and solutive way to practical life and the rest of feodalism and colonialism that still remain in the progress of developing Islamic world. This is where the urgency of hermeneutic of Koran to support the liberation that offered by Hanafi."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S16066
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"This study aims to analyse criticakky the thought of a scholar thought library research.Research focused on first,biographies of Hasan Hanafi.including bis educational background as well as the socio-cultural,economic and political condition that influenced they way be percived realities and histhoughts and second,Hasan Hanafi's thougtss on socio-culture,economic and politics that proved his being a reputable scholar....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Dwi Prasetyo
"Skripsi ini membahas mengenai KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). KTSP merupakan sistem kurikulum nasional yang diselenggarakan di setiap sekolah formal tingkat dasar dan menengah. Skripsi ini menelaah relevansi antara KTSP dengan Teori Komunikasi Jurgen Habermas. Serta kaitannya dengan permasalahan ideologi di dalam aspek pendidikan.

Abstract
This graduation project is about to explain KTSP. KTSP is a national curriculum that organized in level basic and elementary formal school. This graduation project is about to analyze relevance between KTSP and Habermas' theories of communication. And it's connection with problem of ideologies in aspect of education."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S222
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Hanafi, translator
Jakarta: Pustaka Alhusna, 1983
189.4 HAN f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Imron Rosyadi
"Penelitian dalam tesis ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pemikiran kritis Hassan Hanafi terhadap peradaban Barat yang dikemukakannya dalam berbagai karyanya terutama dalam buku Muqadimmah fi Ilm al-Istighrab (Pengantar ilmu Oksidentalisme). Dengan deskripsi dan analisis tersebut diharapkan akan terekplorasi pemikiran kritis Hassan Hanafi terhadap peradaban Barat yang terangkum dalam gagasan oksidentalisme. Dari hasil pemikiran kritis Hassan Hanafi terhadap peradaban Barat tersebut maka penulis bermaksud menerangkan upaya Hanafi untuk membebaskan dunia Islam dari cengkeraman hegemoni budaya Barat.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode hermeneutika melalui studi pustaka dengan mengeksplorsi seoptimal mungkin biografi intelektual dan pemikiran Hassan Hanafi, terutama yang tertuang bukunya yang berjudul Muqadimmah fi Ilm al-Istighrab (Pengantar Ilmu Oksidentalisme), untuk mendapatkan data tentang pemikiran krilisnya terhadap peradaban Barat serta menelusuri data dalam pembahasan yang sama dalam rangka memperoleh gambaran yang lengkap tentang pemikiran dan permasalahannya melalui sumber-sumber data yang terkait dengan hal tersebut.
Temuan penelitian ini antara lain adalah bahwa di antara pandangan dan pemikiran kritis Hanafi terhadap peradaban Barat adalah: 1) penilaiannya bahwa kesadaran Barat (Eropa) selalui dimotivasi oleh dialektika antara keakuan (the ego) dan yang lain (the other) 2) munculnya perasaan ketidakadaan makna hidup (nihilisme), kehidupan yang tidak mempunyai arah dan tujuan yang pasti di kalangan masyarakat Barat 3) pengamatannya bahwa Barat sedang menghadapi krisis kemanusiaan yang amat mendasar 4) Barat tidak konsisten dalam menerapkan standar-standar hubungan dengan negara lain 5) Barat telah] memisahkan antara pengetahuan dengan agama.

The research in this thesis aimed at describing and analyzing the critical thought of Hassan Hanafi to western civilization conveyed through his various works, especially in his book entitled Muqadimmah fi Ilm al-Istighrab (An intoduction to Occidentalism). With the description and analysis on the matter, it is hoped that Hassan Hanafi's critical thought to western civilization will be explored. Based on Hanafi's critical thought to western civilization, the writer intends to explain Hanafi's effort to decolonizing Islamic word from the hegemony of western culture.
This research used hermeneutical method with qualitative perspective through library research to explore Hanafi's thought by analyzing his works, particulary Muqadimmah fi Ilm al-Istighrab, to obtain data on his critical thought to western civilization as well as to research data on similar discussion through related data sources which related to the matter. Data analysis in this research uses discourse analysis method.
The findings of this research are that among Hassan Hanafi's critical thought to western civilization are 1) his opinion that western civilization motivated by dialectic of the ego and the other 2) appearing of nihilism among western society 3) his perspective that the western countries today are facing the principle humanity crisis 4) the western countries are unconsistent in practicing the relation standards with another countries 5) the western countries separated the science from the religion.
"
Lengkap +
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T16850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Sagita
"Novel Selam Berlin karya Yadé Kara menggambarkan tokoh utama Hasan yang mencari tempat yang nyaman yang bisa menerima identitasnya sebagai Turki-Jerman yang menyebabkan adanya penolakan dari lingkunganya di Istanbul dan Berlin. Untuk memahami permasalahan maka dilakukan suatu cara pendekatan melalui konstelasi tokoh dan diperjelas dengan konsep identitas budaya untuk menunjukan pembentukan identitas Hasan yang kemudian diperjelas dengan teori Blickwinkel (cara pandang) untuk melihat pengaruh identitas budaya terhadap Blickwinkel. Tokoh Hasan dalam novel ini memiliki kecenderungan untuk selalu ingin memperkuat identitasnya sebagai perpaduan antara budayaTurki-Jerman.

Yade Kara's Selam Berlin describes the seeking of comfortable place to live of main character Hasan that can accept his Turkish-German identity that lead to rejections of his environment in Istanbul and Berlin. To understand the problem an approach is used through the figure constellation it and being clarifed by the concept of cultural identity to see Hasan’s identity being constructed and then the theory of Blickwinkel (perspective) to see the influence of Hasan’s cultural identity on his Blickwinkel. Hasan’s character in this novel has a tedency to always strengthen his identity as a fusion between Turkish and German. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52435
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>