Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anita Rau Badami
Chapel Hill: N.C Algonquin Books of Chapel Hil, 2002
823.914 ANI t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nono Parsono
"ABSTRAK
Penelitian mengenai Pesantren Badami ini telah dilakukan di Kampung Badami, Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe, Karawang, Jawa Barat, selama lebih kurang lima bulan, yaitu dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei 1996. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan, perkembangan, dan pengaruh Pondok Pesantren Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Badami Sumber Barokah tersebut.Karena sumber tertulis yang membahas tentang Pesantren ini masih kurang, maka penelitian lapangan berupa observasi langsung dan wawancara dengan para tokohnya merupakan cara yang paling strategis dan representatif. Adapun penelitian kepustakaan, penulis lakukan dalam rangka mengumpulkan berbagai data yang dapat mengarahkan, memperjelas, dan mendukung kajian ini.

"
1996
S13333
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Astiningsih
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jamu kunyit asam terhadap kekasaran permukaan semen ionomer kaca konvensional. Pada penelitian ini digunakan 20 spesimen yang direndam dalam jamu kunyit asam kemasan dan bukan kemasan (masing-masing n=10) selama 1, 3, 5, dan 7 hari. Hasil uji statistik Two-way ANOVA menunjukkan antara jamu kunyit asam kemasan dan bukan kemasan menunjukkan terdapat perbedaan tidak bermakna (p>0,05), namun terdapat perbedaan bermakna pada lama waktu perendaman dalam kedua kelompok (p<0,05). Semakin lama waktu perendaman dalam jamu kunyit asam berpengaruh terhadap peningkatan nilai kekasaran permukaan semen ionomer kaca konvensional.

The aim of this study was to know the effect of turmeric tamarind solution on surface roughness of conventional glass ionomer cement. This study used 20 specimens were immersed in a turmeric tamarind solution of packaging and not the packaging (each n=10) for 1, 3, 5, and 7 days. Results analyzed by Two-way ANOVA showed between turmeric tamarind solution of packaging and not the packaging had no significant difference (p>0,05), but a significant difference on immersion duration in two groups (p<0,05). The longer of immersion duration in a trumeric tamarind solution affect to increase surface roughness."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chavella Avatara
"ABSTRAK
Secara in vitro tanaman kencur, temulawak, dan asam jawa terbukti mempunyai aktivitas sebagai antitrombotik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis khasiat dan tingkat efektivitas antitrombosis dari ketiga ekstrak secara in vivo. Dua kelompok uji yaitu waktu perdarahan dan angka harapan hidup terdiri dari kontrol normal CMC , positif Aspirin , ekstrak kencur dosis 1 sampai 3, ekstrak temulawak dosis 1 sampai 3, ekstrak asam jawa dosis 1 sampai 3, dan kontrol negatif CMC, khusus uji angka harapan hidup . Tiap uji diberi perlakuan oral selama 7 hari. Pada uji waktu perdarahan, dilakukan pengamatan waktu perdarahan setelah ekor mencit dipotong. Sementara uji angka harapan hidup, dilakukan induksi kolagen-epinefirn secara intravena dilanjutkan dengan perhitungan angka harapan hidup. Hasil statistik menunjukkan adanya peningkatan waktu perdarahan secara signifikan p < 0,05 pada tiap ekstrak terhadap kontrol normal. Peningkatan angka harapan hidup juga terjadi pada tiap ekstrak dosis 1 sampai 3 terhadap kontrol negatif. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa ekstrak kencur, temulawak, dan asam jawa berpotensi sebagai antitrombotik dengan khasiat paling besar terdapat pada dosis 28 mg/20 gram BB untuk ekstrak kencur dan ekstrak temulawak, serta dosis 56 mg/20 gram BB untuk ekstrak asam jawa.

ABSTRACT
Kencur, temulawak, and tamarind have proven by in vitro to have antithrombotic activity. This study aims to analyze the efficacy and effectivity of antithrombosis of the three extracts by in vivo. Two groups of test, bleeding time and survival rate consisted of normal control CMC , positive Aspirin , kencur extract dose 1 to 3, temulawak extract dose 1 to 3, tamarind extract dose 1 to 3, and negative control CMC, especially survival rate test . Each test was given oral treatment for 7 days. Bleeding time was observated after tail of mice cut. While survival rate test, intravenous collagen epinefirn induction was performed followed by survival rate calculation. Statistical results showed an increase in bleeding time significantly p 0.05 in each extract to normal control. An increase in survival rate also occurs in each 1 to 3 dose extract on negative control. Based on these results, it was concluded that kencur, temulawak, and tamarind extract potency as antithrombotic with the greatest efficacy found at dose 28 mg 20 gram BB for kencur and temulawak extract, and dose 56 mg 20 gram BB for tamarind extract."
2017
S68518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chavella Avatara
"ABSTRAK
Secara in vitro tanaman kencur, temulawak, dan asam jawa terbukti mempunyai aktivitas sebagai antitrombotik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis khasiat dan tingkat efektivitas antitrombosis dari ketiga ekstrak secara in vivo. Dua kelompok uji yaitu waktu perdarahan dan angka harapan hidup terdiri dari kontrol normal CMC , positif Aspirin , ekstrak kencur dosis 1 sampai 3, ekstrak temulawak dosis 1 sampai 3, ekstrak asam jawa dosis 1 sampai 3, dan kontrol negatif CMC, khusus uji angka harapan hidup . Tiap uji diberi perlakuan oral selama 7 hari. Pada uji waktu perdarahan, dilakukan pengamatan waktu perdarahan setelah ekor mencit dipotong. Sementara uji angka harapan hidup, dilakukan induksi kolagen-epinefirn secara intravena dilanjutkan dengan perhitungan angka harapan hidup. Hasil statistik menunjukkan adanya peningkatan waktu perdarahan secara signifikan p < 0,05 pada tiap ekstrak terhadap kontrol normal. Peningkatan angka harapan hidup juga terjadi pada tiap ekstrak dosis 1 sampai 3 terhadap kontrol negatif. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa ekstrak kencur, temulawak, dan asam jawa berpotensi sebagai antitrombotik dengan khasiat paling besar terdapat pada dosis 28 mg/20 gram BB untuk ekstrak kencur dan ekstrak temulawak, serta dosis 56 mg/20 gram BB untuk ekstrak asam jawa.

ABSTRACT
Kencur, temulawak, and tamarind have proven by in vitro to have antithrombotic activity. This study aims to analyze the efficacy and effectivity of antithrombosis of the three extracts by in vivo. Two groups of test, bleeding time and survival rate consisted of normal control CMC , positive Aspirin , kencur extract dose 1 to 3, temulawak extract dose 1 to 3, tamarind extract dose 1 to 3, and negative control CMC, especially survival rate test . Each test was given oral treatment for 7 days. Bleeding time was observated after tail of mice cut. While survival rate test, intravenous collagen epinefirn induction was performed followed by survival rate calculation. Statistical results showed an increase in bleeding time significantly p 0.05 in each extract to normal control. An increase in survival rate also occurs in each 1 to 3 dose extract on negative control. Based on these results, it was concluded that kencur, temulawak, and tamarind extract potency as antithrombotic with the greatest efficacy found at dose 28 mg 20 gram BB for kencur and temulawak extract, and dose 56 mg 20 gram BB for tamarind extract."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library