Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138202 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Sabaria Umahuk
"Ujian Nasional merupakan penilaian pada akhir proses pembelajaran di sekolah dan penentu kelulusan siswa pada jenjang pendidikan tertentu yang secara periodik dilakukan setiap tahun. Bahasa Inggris sebagai salah satu mata pelajaran yang diujikan, soal ujiannya dikembangkan oleh pusat penilaian dengan melibatkan guru-guru yang terlatih dalam membuat soal.
Ujian Nasional tahun pelajaran 200412005, bentuk tes bahasa Inggris SMA/MA berupa tes tertulis dengan bentuk soal pilihan ganda sebanyak 60 soal, terdiri dari 20 soal listening comprehension dan 40 soal reading comprehension dengan alokasi waktu 120 menit. Untuk daerah Propinsi Maluku .Utara, ada 2 paket soal yang diujikan untuk jenjang pendidikan SMA/MA dengan jumlah populasi sebanyak 7148 orang.
Analisis soal dilakukan berdasarkan masing-masing program yaitu IPAI1PS dan BAHASA.Selain itu, juga dilakukan analisis gabungan yaitu analisis IPA dan IPS paket 1 serta TPA dan IPS paket 2. Hasil uji psikometrik untuk data ini dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan yaitu secara klasik dengan ITEMAN dan IRT dengan menggunakan fasilitas program komputer BIGSTEPS.
Hasil analisis dengan ITEMAN menunjukkan bahwa untuk program IPAIIPS paket 1 dan 2 secara keseluruhan paket tes ini memiliki tingkat 1tesukaran soal yang sedang, dan rata-rata skor peserta juga memberikan gambaran bahwa sebagian besar peserta adalah berkemampuan sedang. Koefisien reliabilitas alpha dari tes paket 1 tinggi (> 0.8), sehingga skor tes ini dapat dipercaya penggunaanya. Sedangkan dari tes paket 2 alpha = > 0.7, artinya bahwa tingkat keajekanlkonsistensi tes ini tidak begitu tinggi. Untuk program BAHASA paket 1, secara keseluruhan paket tes ini memiliki tingkat kesukaran soal yang sedang, dan rata-rata skor peserta juga memberikan gambaran bahwa sebagian besar peserta adalah berkemampuan sedang. Tapi Koefisien reliabilitas alpha = > 0.7, artinya tingkat keajekanikonsistensi tes ini tidak begitu tinggi. Dan untuk program BAHASA paket 2 memiliki tingkat kesukaran yang sedang dan rata-rata skor peserta tes juga sedang, tetapi daya pembeda soal bemilai negatif (Point Bis negatifj. Alpha = > 0.8.
Analisis dengan BIGSTEPS hanya dilakukan untuk program IPA dan IPS. Hasil untuk program IPA paket I dan 2 , total data orang yang tidak fit = 73 orang, dan item = 23 butir; untuk program IPS paket 1 dan 2, total data orang yang tidak fit = 83 orang, dan item = 14 butir. Data orang dan item dianggap tidak fit karena memiliki nilai outfit > + 2.0 dan atau nilai Point Biserial yang negatif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulhendri
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menghitung dan menjelaskan korelasi antara
keterpahaman teks reading pada ujian nasional Bahasa Inggris paket 1 Sekolah
Menengah Atas dan keterbacaan teks serta hasil ujiannya tahun 2014 dan 2015.
Teori yang digunakan adalah teori kualitas teks (Schriver, 1989). Kualitas teks
didasarkan pada dua aspek, yakni keterbacaan dan keterpahaman. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah 100 pelajar SMAN
1 Padang Panjang. Jumlah teks yang dianalisis adalah 20 teks yang terdiri atas
sebelas teks pada UN tahun 2014 dan sembilan teks pada UN tahun 2015.
Berdasarkan keterbacaan teks, ditemukan keterbacaan teks-teks pada UN Bahasa
Inggris paket 1 tahun 2014 dan 2015 adalah 37.2 dan 39.4; artinya teks-teks
tersebut berada pada tingkat sulit (dalam skala 30 ? 49) dan cocok untuk
mahasiswa. Sementara itu, keterpahaman teks-teks yang ada pada UN Bahasa
Inggris tahun 2014 dan 2015 adalah 48.1% dan 47.8%; artinya teks-teks tersebut
berada pada tingkat sedang (dalam skala 44% - 53%). Selanjutnya, keterbacaan
teks pada UN Bahasa Inggris paket 1 SMA tahun 2014 dan 2015 memiliki
korelasi yang signifikan dengan keterpahaman. Terakhir, keterpahaman teks pada
UN Bahasa Inggris tahun 2014 dan 2015 memiliki korelasi yang signifikan
dengan hasil ujiannya.

ABSTRACT
This research aimed at calculating and explaining correlation of texts
comprehensibility in the reading section of the Senior High School English
National Examinations Package 1 with text readability and the examination results
in 2014 and 2015 using the theory of text quality proposed by Schriver (1989).
The text quality is measured based on readability and comprehensibility. The
research used a quantitative method. The samples were 100 students of SMAN 1
Padang Panjang. There were 20 texts analyzed. The result showed that the texts
readability in package 1 of the Senior High School National Examination in 2014
and 2015 were 37.2 and 39.4; which means the texts were difficult (in scale 30 -
49) and suitable for university students. Meanwhile, the texts comprehensibility in
package 1 of the Senior High School National Examination in 2014 and 2015
were 48.1% and 47.8%; which means the texts were at instrumental level (in scale
44% - 53%). Furthermore, the texts readability had significant correlation with the
texts comprehensibility in Senior High School English national examination
package 1 in 2014 and 2015. Finally, there was strong correlation between text
comprehensibility of the Senior High School English National Examination and
the exam results in 2014 and 2015"
2016
T46510
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vienny Juliawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji kualitas dan karakteristik soal Ujian Nasional matematika Paket B tahun 2005 juga ingin mengetahui kemampuan matematika peserta didik paket B. Populasi penelitian ini adalah semua peserta didik Paket B di Jawa Tengah yang mengikuti Ujian Nasional 2005 periode pertama yang berjumlah 12.559 orang yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Jawa tengah.
Metode analisis yang dipergunakan untuk menjawab penelitian ini adalah analisis butir soal dengan dua pendekatan, yakni dengan menggunakan classical test theory dan teori test modern item Response Theory (IRT). Dari hasil analisis item secara klasikal (ITEMAN) maupun modern (BIGSTEPS) didapatkan bahwa soal fit dengan model. Koefisien reliabilitas alpha yang didapat dari hasil analisis dengan ITEMAN sebesar 0.668 yang berarti tes tersebut cukup konsisten dan dapat dipakai untuk mengukur variabel laten ability matematika. Kualitas soal dikategorikan sedang dan mudah dengan daya pembeda dalam kategori diterima dan diterima dengan sedikit perbaikan dengan kriteria itu maka hasil tersebut menunjukkan kemampuan butir soal untuk membedakan peserta tes yang memiliki kemampuan tinggi dengan kemampuan rendah.
Pada analisis BIGSTEPS hanya dilakukan dua tahap analisis, karena tidak ada soal yang dibuang pada saat analisis dengan ITEMAN dan Ujian Nasional Matematika Paket B hanya menggunakan satu paket sehingga analisis tahap keempat tidak dilakukan. Hasil analisis ini terlihat bahwa Map of Persons and Item kedua pola distribusi cukup match, namun rentang sebaran pada persons terlihat lebih lebar jika dibandingkan dengan sebaran tingkat kesulitan; Ini berarti soal relative mudah untuk peserta tes Ujian Nasional Matematika Paket B di provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan dari misfitting analisis, yakni data-data item dan data-data orang yang tidak sesuai dengan model telah dihilangkan, dan pada analisis tahap dua telah dilakukan drop terhadap peserta tes sebanyak 154 orang outfit statistiknya diatas 2.0 dan ada 29 orang memiliki point biserialnya negative yang juga didrop. Dengan demikian seluruh butir-butir soal menjadit fit dengan model.
Berdasarkan analisis kemampuan berdasarkan j enis kelamin, Mean skor yang diperoleh dari laki-laki adalah sebesar 19,92 dan mean skor yang diperoleh perempuan adalah 20,07. ini menandakan adanya perbedaan yaitu sebesar 0,15; Koefisien reliabilitas alpha untuk kedua kelompok ini juga sama yaitu 0,67 arti keajegan/konsistensi dari tes ini cukup konsisten dan sangat dipercaya.
Hasil analisis kemampuan berdasarkan kabupaten/kota, kota Pekalongan mendapatkan estimasi mean (rata-rata skor) maksimum yaitu = 23,03 dan estimasi Mean (rata-rata skor) minimum yaitu kota Tegal dengan nilai 16,66, angka-angka tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar peserta yang mengikuti Ujian Nasional Matematika Paket B pada setiap kabupaten/kota diprovinsi Jawa Tengah ini memiliki kemampuan sedang, dan dari 35 kabupatenikota di Jawa tengah juga terlihat hasil analisis data yang sangat bervariasi, ini menandakan pelaksanaan tes di provinsi ini dinilai objektif.
Hasil kemampuan analisis berdasarkan usia terlihat bahwa peserta Ujian Nasional Matematika Paket B yang berusia dibawah dan sama dengan 16 tahun memiliki mean scorenya adalah 19,65 dengan mean peserta berada pada usia 16 tahun sedangkan peserta ujian yang berusia diatas 16 tahun mean scorenya adalah 20,03 dengan mean peserta berada pada usia 28 tahun, koefisien reliabilitas alpha untuk kedua kelompok ini yaitu 0.68 dan 0.67 arti keajegan/konsistensi dari tes ini cukup konsisten dan sangat dipercaya.
Hasil analisis terhadap konten (materi) tes kedua paket tersebut, ada 50% materi yang diujikan pada Ujian Nasional matematika SMP tidak diujikan pada Ujian Nasional matematika paket B."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Muryani
"Skripsi ini membahas keterbacaan dalam kaitannya dengan linguistik, khususnya ranah sintaksis. Teks soal ujian nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia tahun 2010-2012 digunakan sebagai korpus data dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterbacaan teks soal ujian nasional Bahasa Indonesia terhadap siswa dan faktor-faktor yang dapat memengaruhi tingkat keterbacaan dilihat dari kelas kata dan kalimatnya. Teori klasifikasi kelas kata, frase, dan kalimat digunakan untuk tercapainya tujuan penelitian.
Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa faktor yang memengaruhi rendahnya keterbacaan dilihat dari kelas kata adalah ketidaklogisan kata, pemahaman makna denotatif dan konotatif, dan penempatan konjungsi yang kurang tepat. Jika dilihat dari kalimat, rendahnya keterbacaan dipengaruhi adanya kosakata yang jarang digunakan masa sekarang dan munculnya istilah ilmiah.

This thesis discusses about the readability in relation to linguistics, especially in syntactic domains. National Exam texts of Indonesian subjects year 2010-2012 are used as the data corpuses in this study. This study aims to determine the level of text readability in National Exam texts of Indonesian subjects to students and factors that can affect the readability level views of word category and sentences. Class classification theory of words, phrases, and sentences are used to achieve the research objectives.
Results of this study found that the factors that affect readability seen from the low-class word in the incoherence of words, the understanding of denotative and connotative meanings, and also less precise conjunctions placement. As being viewed from the sentences, the low readability level is influenced by the vocabulary choices which are rarely used nowadays, and the emergence of scientific terms.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Taufik Ashar
"Mangan merupakan unsur yang secara alami dapat ditemukan di air, tanah, dan udara. Mangan adalah sebuah zat nutnsi esensial bagi manusia dan hewan. Asupan yang tidak mencukupi atau yang berlebihan dapat mcngakibatkan gangguan kesehatan Pajanan kronjk mangan pada dosis yang tinggi dapat mengakibatkan gangguan pada sistem sara Tujuan penelilian adalah mengetahui perkiraan resiko kesehatan akibat pemajanan mangau dari intake air yang dipcrolch dan sumur di wilayah pcnclitian. Penelitian ini dilakukan tcrhadap populasi di wilayah sekitar TPA Rawakucing, mencakup masyarakat yang bermukim di dalam kawasan TPA Rawakucing sebanyak 114 orang, dan di luar kawasan TPA yaitu 177 orang, Disain penelitian ini adalah crosseclionai dengan uji hipotesa.
Hasil penelitian menunjukl-can rata-rata konsentrasi mangan dalam air sumur di wilayah sekitar TPA Rawakucing adalah 4.3 mg/I (SD=2.8873 mg/I). Scdangkan di luar TPA Rawakucing adalah 0,300 mg/l (SD=0.l888 mg/I). Konsentrasi mangan dalam air-air sumur yang ada di TPA tcrbukti secara bermakna berbeda dengan konsentrasi mangan pada air-air sumur di luar TPA (p<0.05). Rata-rata besaran risiko (RQ) gangguan kesehatan akibat mengkonsumsi air yang mengandung mangan pada masyarakat yang tinggai di TPA Rawakucing adalah 0.2347 dan rata-rata besaran risiko (RQ) gangguan keschatan masyarakat yang tinggat di luar TPA Rawakucing adalah 0.2955. Dan, ada pcrbedaan besar risiko gangguan kesehatan antara masyarakat yang tinggal di TPA dengan masyarakat yang tinggal di luar TPA (p<0_05) dcngan OR=8. |09 (95% CI = 2.668-24.650).
Dari hasil penelitian ini terlihat ada kemungkinan kcberadaan TPA mempengaruhi kualitas air di Iingkungan sckitar TPA, khususnya Iogarn mangan yang mcmpengaruhi tingkat risiko. Unluk itu bagi Pcmcrintah Kota Tangerang perlu mempertimbangkan altematif sistem pengelolaan sampah di TPA Rawakucing, salah satunya dengan sistem pengeloiaan sanirary lamwll. Selain itu, perlu mempenimbangkan sistem pengelolaan air komunal yang dapal menghasilkan air yang memenuhi syarat untuk dikonsumsi. Bagi Dinas Kesehatan Kota Tangerang khususnya diharapkan mampu melakukan manajemen risiko tcrhadap masyarakat yang terbukti memiliki lisiko yang tinggi akan terkena toksisitas mangan di kemudian hari.

Manganese is a naturally-occurring element that can be found ubiquitously in the air, soil, and water. Manganese is an essential nutrient for humans and animals. Adverse health effects can be caused by inadequate intake or over exposure. Although manganese is an essential nutrient at low doses, chronic exposure to high doses may be harmful. Regardless, the nervous system has been determined to be the primary target organ with neurological effects generally observed. The objective ofthe study is to assess the health risk of manganese exposure from the well drinking water intake. This study was done in Final Disposal Site Rawalcucing area and out of this area . The number of subjects sampled were II4 and 117, respectively. Study design is cross-sectional with hypotesis test.
The result showed that the average manganese concentration was 4.3 mg/l (SD#2.8873), 0.300 mg/l (SD=0.I888) respectively. The result was significant different statistically (p<0.05) tbr manganese concentration from two study area. The average RQ showed 0.2347 (SD=0_5095) for RQ in Disposal Site Area and 0.2955 (SD=0.2465) for RQ in out of Disposal Site Area. The result was significant different statistically (p<0.05) for RQ value, with OR=8. |09 (95% Cl = 2.668-24.650).
It is recommended that The Government of Tangerang City should changed open dumping system in Disposal Site Rawakucing Area to sanirmy Ianajflll. Department of Health of Tangerang City especially, should be able to apply risk management to the community in the Disposal Site Rawakucing Area.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Kwatrin
"ABSTRAK
Anemia adalah suatu keadaan kadar hemoglobin di dalam darah lebih rendah
dari nilai normal untuk kelompok umur dan jenis kelamin yang sama. Anemia masih
merupakan salah satu masalah lcesehatan rnasyarakat, tcrmasuk anemia di kelompok
remaja. Selain berdampak terhadap fungsi kognitif dan memori, juga menumnkan
kapasitas kerja, sehingga dapat menurunkan konsentrasi dan prestasi sekolah. Dan jika
seorang remaja putri anemia harnil, resiko perdarahan maupun berat bayi lahir rendah
akan meningkat, karena kcbutuhan zat bcsi mereka meningkat sclain untuk kehamilan,
juga untuk penumbuhan. Sun/ci Kesehatan Rumah Tangga tahun 1995 prevalensi
anemia rcmaja putri masih sangat tinggi yaitu 5l,7%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui falnor-thlctor yang berhubungan
dengan anemia pada siswi SMUN Bayah. Penelitian ini merupakan studi analisis yang
menggunakan data primer, dengan disain penelitian crossecrional. Data diperolch
dengan cara pemeriksaan hemoglobin dengan metode cyanmethemoglobin
menggunakan alat HemoCue, pembuatan slide darah tebal malaria dengan pewamaan
giemsa, wawancara dengan kuesioner, fonnulir food recall, FFQ, serta angket untuk
orang tua. Penelitian ini ailakukan pada siswi SMUN Bayah Ifabupaten Lebak propinsi
Banten dengan jumlnh sampel 98 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian anemia cukup tinggi, yaitu
46,9%. Faktor yang berhubungan secara bermakna dengan anemia adalah asupan
energi, protein, zat besi, vitamin C, kebiasaan makan bahan makanan penghambat absorbsi zat besi, dan pendapatan lzeluarga. Faktor Iain yaitu kebiasaan makan bahan
makanan peningkat absorbsi zat br:si ?jarang?, pola mensrruasi (jumlah darah ?tidak
normal?, frekuensi perdarahan ?teratur? dan lama perdarahan yang ?tidak normal?),
status malaria 'positif', serta pendidikan ibu ?rendah? cenderung lebih tinggi
proporsinya pada siswi dengan anemia, walaupun secara statistik tidak bermakna I-lasil
analisis multivariat menunjukkan 4 faktor (empat) berhubungan secara bermakna
dengan anemia, yaitu asupan energi, protein, kebiasaan makan bahan makanan
penghambat absorbsi zat besi, dan pendapatan keluarga. Faktor yang paling dominan
bcrlmubungan dengan anemia adalah asupan encrgi.
Dari hasil penelitian disarankan kcpada pihak sekolah dan Dinas Kesehatan
untuk melakukan melaksanakan program pencegahan dan penanggulangan anemia
melalui kegiatan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), dengan memberikan materi
pendidikan kesehatan dan gizi scimbang, pemberian tablet tambah darah bagi siswi haid
dan anemia, pemeriksaan I-Ib dan malaria sccara berkala. Kegiatan ini dapat
dilaksanakan dengan bekerja sama antara sekolah dengan orang tua murid, OSIS,
Puskesmas Bayah/ Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak.
Perlu dilakukan penelitian dengan ruang lingkup lebih luas untuk mengetahui
besamya masalah anemia dan faktor lain yang berperan terhadap kejadian anemia di
kabupaten Lebak, khususnya pada remaja putri, agar tercipta sumber daya manusia
yang berkualitas.

ABSTRACT
Anemia is a condition in which the hemoglobin level in blood lower than nonnal
standard value for the same gender and age group. Yet anemia is still one of health
society concern, including anemia on adolescent group. ln spite of impaired cognitive
functioning and memory, it also affecting work capacity, reduce concentration and
school performance. And if an adolescent girl get pregnance, both bleeding and and low
birth weight risk shall be increased. since the need of iron increased not only for the
pregnancy but also the growth. The household health survey (SKRT) conducted in 1995
showed anemia prevalence among adolescent girls is still high about 5 l ,'/%.
The aim of this study was to find out several factors related to anemia on adolescents
schoolgirls at SMUN Bayah. This study was analyzed primary data, using crossectional
design. Data were prepared by checking hemoglobin concentration with
cyanmethemoglobine method using I-lemoCue kit, giemsa-stained finger-prick blood
sample smeared for malaria, interview with questionnaire, food recall form, FFQ, and
special form for the parents. Research conducted on SMUN Bayah, Lebak District,
Banten Province with a sample size 98 adolescent schoolgirls.
The results indicate that anemia was still high, about 46,9%. Factors that significantly
related to anemia were energy, protein, iron, and vitamin C intake, the habit of
consumption of inhibitor factor of iron absorption, and household income.. Other
factors such as low consumption of enhancer factor of iron absorption ?rarely?,
menstruation pattem (?abnom1a1? blood volume, ?regular? bleeding frequency, and abnorma|? bleeding duration), ?positive? malaria status, and ?low? education level of
mothers tend to the high level proportion on adolescent schoolgirl with anemia,
although statistically it was not significant. The results of multivariate analysis indieate4
(four) factors related significantly to anemia, those were energy and protein intake, the
habit of consumption ol' inhibitor ol' iron absorption, and household income. The
dominant factor related to anemia was energy intake.
In accordance with the results of study, the author suggest to school and health
authority to conduct the preventive and curative program against anemia by UKS
(school health activities), providing health education and balanced nutrition, giving iron
supplementation to menstruation and anemia schoolgirls, checking Hemoglobin and
malaria regularly. These activities can be carried up by maldng a teamwork with BP3
organization, OSIS, Bayah Public Health Center/Health Division of Lebak District,
It needed more widely study to find out the problem of anemia and other factors
involved signilicantly to anemia in Lebak, especially adolescent girls in order to make
the human resource performantly qualified.

"
2007
T34270
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahman Pujiarto
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T38113
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanit Wediarsih
"Menurut laporan MDG's tahun 2007, 30,7% masyarakat Indonesia tanpa akses sanitasi yang layak. Provinsi Banten memiliki masalah yang cukup besar terkait dengan masalah air, higiene dan sanitasi. Beberapa cakupan sanitasi dasar di Provinsi Banten merupakan cakupan terendah di Pulau jawa, seperti cakupan jamban keluarga pada tahun 2007 yang hanya 67,69 %. Kondisi sanitasi lingkungan yang buruk ini akhirnya menyebabkan masih seringnya terjadi KLB diare dan demam berdarah di Provinsi Banten. Selain itu kejadian demam tifoid dan malaria juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui risiko dan dampak sanitasi lingkungan terhadap status kesehatan balita di Provinsi Banten dengan menggunakan data sekunder hasil RISKESDAS 2007. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah balita (12 - 59 bulan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang pernah menderita sakit sebanyak 17,2%. Sedangkan faktor sanitasi lingkungan yang memiliki risiko terhadap status kesehatan balita adalah ketersediaan air bersih (OR = 1,6; 95%CI 1,2 - 2,3), sarana pembuangan air limbah (OR = 1,7; 95% CI 1,0 - 3,1) dan tempat penampungan air (OR = 1,9; 95%CI 1,2 - 2,9). Sarana pembuangan air limbah memberikan dampak yang paling besar diantara ketiga variabel yang berisiko, dimana jika di populasi, sarana pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat diperbaiki, maka akan menurunkan kejadian sakit pada balita sebanyak 36,9%. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa untuk mengurangi risiko dan dampak sanitasi lingkungan diperlukan upaya pengelolaan terhadap air, mulai dari air bersih sampai dengan air buangan.

According to the MDG's in 2007, 30.7% of Indonesian people without access to improved sanitation. Banten province has a considerable problem associated with the problem of water, hygiene and sanitation. Some basic sanitation coverage in Banten Province is the lowest coverage in Java, such as family latrine coverage in 2007 is only 67.69%. Conditions of poor environmental sanitation is still ultimately lead to frequent outbreaks of diarrhea and dengue fever in the province of Banten. In addition to the incidence of typhoid fever and malaria also increased from year to year.
The purpose of this study was to determine the risk and impact of environmental sanitation on the health status of children under five in Banten province by using secondary data from RISKESDAS 2007. This research is quantitative cross-sectional design. Population and sample of the study was a toddler (12-59 months).
The results showed that infants who have suffered from as much as 17.2%. While environmental sanitation factors that have exposure to the health status of children under five are the availability of clean water (OR = 1.6, 95% CI 1.2 to 2.3), wastewater disposal (OR = 1.7, 95% CI 1, 0 to 3.1) and a reservoir of water (OR = 1.9, 95% CI 1.2 to 2.9). Wastewater disposal provide the greatest impact among the three variables is at risk, which if in the population, wastewater disposal are not eligible eliminated, it will reduce the incidence of illness in infants as much as 36.9%. Results of this study suggest that to reduce the risk and impact of environmental sanitation to water management efforts are needed, ranging from clean water to waste water.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35844
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>