Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127763 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fasti Rola
"Zimmerman (1989) menjelaskan bahwa siswa yang menggunakan self regulated learning menunjukkan perilaku regulasi diri yang tampak pada pelibatan aktif proses metakognitif, motivasi dan perilaku yang ditunjukkan dalam kegiatan belajarnya. Seorang siswa yang melaksanakan self regulated learning akan melakukan empat proses yang saling berhubungan, yaitu evaluasi diri (self evaluation and monitoring), perencanaan tujuan dan strategi (gool setting andstrategicplanning), strategi pelaksanaan dan pengawasan (strategy-implementation monitoring), strategi pengawasan hasil belajar (strategic-outcome monitoring), (Zimmerman, Bonner & Kovach, 1996).
Program ini bertujuan melalui pengajaran orangtua, anak mampu melakukan regulasi diri dalam belajar dengan cara mampu melakukan evaluasi diri dalam belajar, mampu membuat tujuan dan strategi dalam pencapaian tujuan, mampu mengawasi diri dalam menjalankan strategi serta mampu mengetahui kesesuaian antara strategi yang digunakan dengan hasil yang diperoleh. Berdasarkan tujuan yang telah disusun, maka program ini dilakukan sebanyak lima pertemuan dimana setiap pertemuan dilakukan bersama dengan orangtua, yaitu ibu.
Hasilnya menunjukkan bahwa ibu Z mampu memberikan pembekalan self regulated learning kepada anak, sehingga anak mampu menjalankan tahapan regulasi diri dalam kegiatan belajar. Selain itu, dalam pelaksanaan intervensi menunjukkan beberapa hal yang bisa mempengaruhi intervensi seperti pengontrolan perilaku pada diri anak dan juga kemampuan orangtua dalam memahami pelaksanan intervensi."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T38016
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Layli Hamida
"Dalam percakapan dengan anak-anak, orang dewasa khususnya orangtua, Bering kali menyuguhkan berbagai hal yang mengandung informasi atau input bagi anak –anak tentang bagaimana menggunakan bahasa untuk berbagai tujuan dan dalam berbagai kesempatan. Input orangtua adalah masukan penting bagi anak yang mana pola-pola yang ada dalam input berperan membentuk pola-pola perkembangan anak. Penelit?an ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang input yang diberikan oleh orang tua di Indonesia dan pengaruhnya terhadap pemerolehan bahasa anak, khususnya tentang proses belajar kata berdasarkn prinsip konvensionalitas. Dalam penelitian, 12 pasang ibu dan anak diminta untuk bermain dan belajar menggunakan gambar stimulan yang disediakan oleh peneliti. Ibu diminta untuk mengajarkan nama-nama obyek yang ada dalam gambar. Pada akhir proses penelitian, peneliti menanyakan kembali nama-nama obyek dalam gambar tersebut kepada anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para ibu di Indonesia menggunakan pola-pola tertentu dalam menamai benda pada situasi interaksi verbal dengan anak. Pola-pola tersebut adalah pola satu nama untuk satu benda, multinama dengan bridging untuk satu benda, dan multinama tanpa bridging untuk satu benda. Analisis penelitian menunjukkan bahwa para ibu di Indonesia tidak lebih cenderung untuk menggunakan pola satu nama untuk satu benda. Baik pada konteks kategori dasar maupun konteks kategori subordinat, tidak ada perbedaan frekuensi kemunculan antara pola satu nama untuk satu benda dan pola multinama dengan bridging untuk satu benda . Uji statistik untuk melihat hubungan antara pola penamaan yang digunakan ibu dengan pemahaman anak atas konvensionalitas nama-nama benda menunjukkan adanya hubungan antara kedua variabel, namun hubungan tersebut tidak cukup kuat."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25190
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Layli Hamida
"Dalam percakapan dengan anak-anak, orang dewasa khususnya orangtua, Bering kali menyuguhkan berbagai hal yang mengandung informasi atau input bagi anak –anak tentang bagaimana menggunakan bahasa untuk berbagai tujuan dan dalam berbagai kesempatan. Input orangtua adalah masukan penting bagi anak yang mana pola-pola yang ada dalam input berperan membentuk pola-pola perkembangan anak. Penelit?an ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang input yang diberikan oleh orang tua di Indonesia dan pengaruhnya terhadap pemerolehan bahasa anak, khususnya tentang proses belajar kata berdasarkn prinsip konvensionalitas. Dalam penelitian, 12 pasang ibu dan anak diminta untuk bermain dan belajar menggunakan gambar stimulan yang disediakan oleh peneliti. Ibu diminta untuk mengajarkan nama-nama obyek yang ada dalam gambar. Pada akhir proses penelitian, peneliti menanyakan kembali nama-nama obyek dalam gambar tersebut kepada anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para ibu di Indonesia menggunakan pola-pola tertentu dalam menamai benda pada situasi interaksi verbal dengan anak. Pola-pola tersebut adalah pola satu nama untuk satu benda, multinama dengan bridging untuk satu benda, dan multinama tanpa bridging untuk satu benda. Analisis penelitian menunjukkan bahwa para ibu di Indonesia tidak lebih cenderung untuk menggunakan pola satu nama untuk satu benda. Baik pada konteks kategori dasar maupun konteks kategori subordinat, tidak ada perbedaan frekuensi kemunculan antara pola satu nama untuk satu benda dan pola multinama dengan bridging untuk satu benda . Uji statistik untuk melihat hubungan antara pola penamaan yang digunakan ibu dengan pemahaman anak atas konvensionalitas nama-nama benda menunjukkan adanya hubungan antara kedua variabel, namun hubungan tersebut tidak cukup kuat."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T39944
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ruseno Arjanggi
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti efektifitas pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang diberikan melaluimetode eksperimen untuk meningkatkan belajar berdasar regulasi diri pada mahasiswa serta prestasi belajar siswa. Skala Belajar Berdasar Regulasi Diri dikembangkan oleh Pintrich et al. (1991) yang mengungkap profil pembelajar aktif. Penelitian ini sangat penting untuk dikembangkan mengingat perubahan pola pembelajaran di pendidikan tinggi dari pembelajarn berpusat pada Dosen ke pembelajaran berpusat pada mahasiswa (student active learning). Subjek penelitian ini adalah mahasiswa tahun pertama program diploma Fakultas Ilmu Keperawatan di Semarang yang terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok Kontrol sejumlah 33 mahasiswa dan kelompok perlakuan sejumlah 34 mahasiswa. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ada pengaruh pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap belajar berdasar regulasi diri, namun pengaruh padaregulasi strategi belajar tidak ditemukan.

The main purpose of this study was to examine effectiveness of cooperative learning type jigsaw to enhance self regulated learning. Experiment design is used by implementing jigsaw classroom for improving self regulated learning. Data were collected by self regulated learning scale adapted from MSLQ (developed by Pintrich et al., 1991) to know the student?s profile of active learning. As known, the changes of paradigm in instruction from teacher or lecture center to student active learning have many problems. One of the causes of this condition is most of lecture still use traditional models of instruction that led lecture more active than students. Sixtyseven student from diploma degree in nurse faculty of Sultan Agung Islamic University involved in this study. Then, subject divided equally into two groups, 33 student for control group and 34 student for experiment group. The result showed that cooperative learning type jigsaw has significantly effect to self regulated learning. Jigsaw learning can improve student motivation significantly, however, the effect on the regulation of learning strategies was not found."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Inti Nusaida Awaningrum
2010
T37946
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feni Sarinta Permatasari
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah pemberian program intervensi efektif mengembangkan regulasi diri dalam belajar pada siswa underachiever. Program intervensi yang dilaksanakan merupakan modifikasi dari Self-Regulated Empowerment Program (Cleary & Zimmerman, 2004). Penelitian menggunakan single subject design dengan melibatkan satu orang siswa SMP underachiever yang berusia 12 tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa program intervensi efektif memberikan perubahan pada level kognitif. Agar program intervensi efektif untuk perubahan perilaku regulasi diri dalam belajar siswa, waktu pelaksanaan perlu lebih panjang disertai dengan pendampingan pada siswa.

This study was conducted to see whether the provision of effective intervention program make underachiever student have self-regulation in learning. Intervention program was a modification of Self-Regulated Empowerment Program (Cleary & Zimmerman, 2004). This study was using single subject research design involving a junior high underachiever aged 12 years old. Results showed that the intervention program effective at the cognitive level. Longer time with program administration and accompanimed with mentoring program recommended for encouraging changes in the student?s self-regulated learning behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45294
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berlian Damenia Manuella
"ABSTRAK
Underachievement pada pelajaran Matematika adalah fenomena dimana siswa tidak menampilkan prestasi Matematika sebaik potensinya untuk belajar Matematika. Dua faktor krusial dari diri siswa yang menyebabkan siswa mengalami underachievement adalah rendahnya motivasi dan regulasi diri siswa dalam belajar matematika. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Program Pembelajaran Regulasi Diri dalam meningkatkan kemampuan regulasi diri dan motivasi subjek dalam belajar Matematika. Penelitian ini menggunakan desain single-subject AB. Alur program disusun berdasarkan alur Self Regulation Empowerment Program yang disusun oleh Cleary, et al., 2008 dan diintegrasikan dengan berbagai strategi peningkatan motivasi dan regulasi diri untuk belajar Matematika. Uji efektivitas program dilakukan dengan menggunakan analisis Reliability Change Index RCI untuk alat ukur Motivated Strategies of Learning Questionnaire MSLQ serta analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada motivasi RCI=2.56, p

ABSTRACT
Underachiement in Mathematics is a phenomenon when a student rsquo s Mathematical achievement falls belows his her learning potential. Two crucial factors regarding student rsquo s underachievement are motivation and self regulation. Using single subject AB design, this study aims to examine the effects of Self Regulation Learning Program to enhance student rsquo s motivation and self regulation in learning Mathematics. This program designed by adapting the Self Regulation Empowement Program for the session plot, and also integrating other strategies for enhancing student rsquo s motivation and self regulation, specifically in learning Mathematics. The effctiveness of Self Regulation Learning Program will be analyzed using Reliability Change Index to examine the difference between Motivated Strategies of Learning Questionnaire MSLQ pre test and post test scores. The RCI results will be supported with qualitative analysis. This study prove that there is a significant enhancement in student rsquo s motivation RCI 2.56, p"
2017
T48493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukas Purbadi Murdiyarso
"ABSTRAK
Pada masa remaja, seseorang mengalami perubahan fisik, kognitif, dan psikososial. Pada masa ini pula, sekolah merupakan pusat dari pengalaman individu dalam mengatur kegiatan sehari-hari. Bagi mereka, sekolah tidak hanya memberikan kesempatan untuk bersosialisasi, tetapi juga merupakan lingkungan yang memberikan kesempatan untuk mengasah keterampilan yang sudah dimiliki dan menguasai keterampilan baru. (Papalia, Olds, & Feldman, 2002). Regulasi diri pada seorang siswa merupakan hal yang penting agar ia dapat mencapai prestasi yang optimal. Regulasi diri menggambarkan kemampuan individu untuk beradaptasi terhadap lingkungan yang berbeda dan berubah-ubah (Zimmerman, 2000; Baumeister & Vohs, 2004 dalam Schmitz, et. al., 2007). Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas program intervensi yang berupa pengembangan keterampilan belajar untuk membentuk regulasi diri pada subyek yang berusia 14 tahun 3 bulan yang saat ini duduk di kelas I SMP. Program intervensi yang diberikan mengacu pada Self-Regulation Empowerment Program (SREP), khususnya empowerment (pemberdayaan) siswa dan keterampilan belajar yang mencakup keterampilan dalam melakukan perencanaan dan pengaturan waktu, pemahaman dan meringkas bacaan, membuat catatan, dan persiapan tes. Program ini berhasil memberikan pengetahuan mengenai cara belajar yang baru bagi subyek.

ABSTRACT
During adolescence, an individual experiences physical, cognitive, and psychosocial changes. In this period, school is the center of their experience in managing daily activities. For them, school not only provides opportunities to socialize, but also an environment that provides opportunity to hone skills they already possessed and master new skills. (Papalia, Olds, & Feldman, 2002). Self-regulation is important so they can achieve their optimal performance. Self-regulation represents individual's ability to adapt to different and changing environments (Zimmerman, 2000; Baumeister & Vohs, 2004 in Schmitz, et. al., 2007). This study examined the effectiveness of intervention programs such as development of learning skills to establish self-regulation in a subject aged 14 years and 3 months, currently in seventh grade. The intervention program is referring to Self-Regulation Empowerment Program (SREP) and focusing on student empowerment and learning skills, which include skills in planning and time management, text understanding and summarizing, note-taking, and test preparation. The program succeeded in providing new knowledge on how to learn a subject."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T32631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ganefi Evita Burhan
"Masalah pendidikan merupakan hal yang esensial untuk mcmbentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Di Indonesia, masalah pendidikan tampaknya kurang mendapat perhatian dilihat dari besamya angguran yang disediakan. Untuk itu, perlu kesadaran dan keljasama dari pihak sekolah, orang tua maupun siswa agar kualitas pendidikan tidak mengalami penurunan. Proses belajar merupakan faktor penting dalam pendidtkan karena ikut menentukan keberhasi1an siswa dalam mencapai prestasinya. Regulasi diri dalam belajar merupakan salah satu bentuk strategi dalam belajar. Penelitian Pintrich dan De Groot (1990) menemukan bahwa siswa dengan prestasi tinggi kebanyakan menggunakan aktivitas regulasi diri dalam proses belajarnya.Ornng tua berpenan dalam pembentukan regulasi diri dalam belajar anak. Orang tua dapat memberi dukungannya dalam memonitor aktivitas belajar anak, sebagaimana disebutkan oleh Schunk dan Zinunerman (1996) bahwa dukungan orang tua berpenan dalam perkembangan rcgulasi diri dalam belajar anak. Penelitian dati Lyons, Robbins dan Straith (1983) menunjukkan bahwa hila ornng tua membantu anak dalam belajar, mereka dapat berprestasi lebih baik. Sekolah dalam bal ini dapat rnembantu meningkatk:an regulasi diri daiam belajar siswa secara tidak Iangsung melalui pemberian pekerjaan rumah atau yang dikenal dengan istilah PR. Togas PR memberi kesempalan pada siswa untuk mengulangi pelajaran di rumah. Di samping itu, menurut Cooper ( 1989) manfaat jangka panjang PR adalah membentuk kebiasaan belajar yang lebih baik.
Atas dasar uraian di atas, penelitian ini rnengungkapkan penanan tugas PR dan keterlibatan orang tua terhadap regulasi diri dalam belajar. Lebih jauh, penelitian ini juga rnelihat peranan tugas PR, regulasi diri dalam belajar dan keterlibatan orang tua terhadap preslasi belajar dalam pelajaran maternatika.
Regulasi diri dalam belajar menunjuk pada proses belajar dimana siswa menggunakan pikiran, perasaan, strategi dan perilakUllya untuk mencapai sasaran belajar mereka (Schunk & Zimmerman, 1998). Dalarn penelitian ini regulasi diri dalam belajar ditinjau melalui dimensi-dimensi psikologis yang terkait (Zimmerman, 1994) yaitu motif, metode, hasil kinerja dan lingkungan sosial. Dimensi tersebut diukur dengan menggunakan alat ukur kuesioner. Keterlibatan orang tua dilihat dari usaha mereka menciptakan lingkungan belajar positif, interaksi dalam belajar dan nilai terhadap pendidikan. Keterlibatan orang tua diukur juga dengan menggunakan alat ukur kuesioner. PR dilihat dari nilai-nilai tugas PR matematika selatna Cawu I sedangkan prestasi belajar dilihat dari nilal Evaluasi Hasil Belajar matematika Cawu II.
Pengambilan sampel dlakukan dengan cara pwposive sampling. subyek adatah siswa kelas V SDN 01 Pasar Minggu. Penggunaan hanya satu sekolah adalah agar tingkat kualitas pengajaran yang diberikan guru sama. Jumlah sarnpel adalah 45 sisiwa. Orang tua subyek daiam penelitian juga digunakan untuk menglsi kuesioner keterlibatan orang tua. Untuk menguji reliabilitas dan validitas item-item dalam kuesioner digunakan tehnik reliabilitas Cronbach-Alpha, sedangkan untuk melihat masing-masing sumbangan variabel digunakan annlisis regresi Hasil penelitian tidak menunjuk.kan adanya sumbangan yang signifikan dari masing-masing variabel. Siswa kelas V SD yang tergolong dalam anak usia sekolah ini kemungkinan belum teriatih untuk menggunakan strategi regulasi diri dalam belajar. Di samping itu, kemungkinan lain adalah bahwa pelajaran matematika keas V SD kurang menekankan pemahaman lebih jauh tentang rnateri pelajaran sehingga dirnensi psikologis regulasi diri dalam belajar yang ingin diungkap dalam penelitian ini tidak rnuncul. Fakto r lain yang kurang mendukung dalarn penelitian adalah kemungkinan karena jumlah sampe1 yang tcrbatas sehingga mempengaruhi perhitungan statistik. Namun demikian ditemukan bahwa keterlibatan orang tua dalarn bentuk dimensi 'nilai terhadap pendidikan dan PR' memberikan sumbangan yang signilikan terhadap dimensi 'metode belajar regulasi diri siswa'. Hal ini kemungkinan disebabkan karena nilai positif orang tua terhadap pendidikan dan PR mendorong anak untuk merniliki sikap positif terhadap kegiatan nkademik sehingga anak mernahami langkah-langkah dalam metode belajar yang seharusnya dilakukan pada saat rnenekuni tugas-tugas akademiknya.
Saran yang diajukan untuk penelitian berikut antara lain penggunaan sampel yang lebih banyak, pengambilan data tidak banyak dari nilai PR tetapi juga proses mengerjakan tugas PR dan rnata pelajaran diperluas. Alai ukur disusun sedernikian rupa untuk meminimalkan item-item yang mengandung social desirablitity."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meliala, Dianisa Gyanina
"ABSTRAK
Underachievement merupakan kondisi yang muncul sebagai salah satu masalah yang dialami oleh anak usia sekolah. Rendahnya keterampilan regulasi diri dalam belajar siswa juga terbukti memiliki asosiasi dengan kondisi underachievement pada siswa berusia muda serta remaja. Namun, masih diperlukan banyak data yang menggambarkan kondisi underachievement pada siswa berusia muda atau Sekolah Dasar Bondurant, 2010 . Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas program intervensi yang menerapkan strategi self-instruction dalam mengembangkan keterampilan regulasi diri dalam belajar pada subjek berusia 10 tahun dan duduk di kelas V Sekolah Dasar yang mengalami underachievement. Program intervensi yang diberikan menerapkan prinsip-prinsip self-instruction di dalam mengembangkan keterampilan regulasi diri dalam belajar secara umum, serta keterampilan belajar yang mencakup keterampilan dalam melakukan perencanaan dan pengaturan waktu belajar, memahami serta meringkas bacaan secara khusus. Program ini berhasil memberikan pengetahuan baru mengenai esensi dari belajar serta pentingnya melakukan perencanaan, penetapan sasaran belajar, penggunaan strategi belajar dalam memahami dan meringkas, serta kemandirian di dalam proses belajar.

ABSTRACT
Underachievement is a condition which occurs as one of the problems of school aged children. Deficits in self regulated learning skill were also proved to be associated with underachievement in young children and adolescents, but there has been a lack of data to explain this condition of underachievement in young children or elementary students Bondurant, 2010 . This study examined the effectiveness of self instruction strategy to increase self regulated learning skill in 10 years old or 5th grade elementary student with underachievement. An intervention program was given while applying the principles of self instruction aiming to develop self regulated learning skill generally, and learning skills including planning and setting study hours, understanding and summarizing a passage specifically. The program succeeded in providing new knowledge on the essence of learning as well as the importance of planning, setting learning goals, using learning strategies in understanding and summarizing passages, also independence in learning process."
2016
T46860
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>