Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22875 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fia Fiffia Mirtasari
"ABSTRAK
Tugas akhir ini merupakan laporan kegiatan penulis dalam upaya
dalam memberikan usulan bagi implementasi sistem HRIS dengan unsur
Penilaian Karya pada PT XYZ, sebuah perusahaan PTA. Sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi di bidang Human
Resources Management-nya, PT XYZ akan mengimplementasikan sistem
HRIS yang baru, yaitu sistem mySAP™ HR dengan Penilaian Karya
sebagai salah satu unsur di dalamnya. Masalah yang timbul adalah adanya ketidak-samaan antara sistem
Penilaian Karya yang sudah ada, dengan sistem yang akan diterapkan,
sehingga diperlukan penyesuaian dan upaya pembenahannya. Berdasarkan analisis terhadap implementasi HRIS yang akan
dilakukan, penulis mengajukan beberapa alternatif solusi. Alternatif solusi
untuk direkomendasikan, yaitu perusahaan melakukan penyesuaian/
cuztomizing pada form penilaian karya yang mengacu sistem mySAP™HR
dengan menggunakan template yang sudah ada dan disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan, bersama-sama dengan konsultan. Penulis
mengusulkan untuk mengambil beberapa langkah perbaikan sistem
penilaian karya, yaitu menetapkan sasaran (objectives) yang akan dituju,
menetapkan unsur-unsur yang akan dinilai dalam sasaran atau hasil yang
diinginkan, membuat indikator - yaitu pertanda untuk prestasi, sesuatu yang
dapat diukur, membuat tolok ukur (rating), melengkapi lembar (form)
penilaian karya sesuai dengan sistem yang baru, mensosialisasikan
perubahan sistem, serta mensosialiasikan elemen-elemen yang dibuat untuk
menunjang sistem baru."
2003
T37982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Andella
"Sistem penilaian menggunakan komputer yang telah banyak diaplikasikan sampai saat ini masih terbatas pada soal pilihan ganda. Sementara, kemampuan kognitif seorang pelajar penting untuk dinilai dari kemampuannya menjelaskan solusi dari suatu masalah yang dituangkan dalam esai. Pengembangan di bidang penilaian esai mulai banyak dilakukan dan menciptakan teknik-teknik seperti PEG (Project Essay Grader), E-Rater, dan LSA (Latent Semantic Analysis).
Metode penilaian yang dipilih untuk mengembangkan sistem penilaian esai otomatis pada skripsi ini adalah LSA yang menyalin dan merepresentasikan kalimat dengan perhitungan matematis. Sistem berbasis LSA mengambil kata dan merepresentasikannya dalam bentuk matriks yang penilaiannya dilakukan dengan teknik aljabar SVD (Singular Value Decomposition). Sistem penilaian esai yang baik diharapkan memiliki fitur feedback yang bisa memberikan informasi pada pelajar mengenai ujian yang diikutinya.
Skripsi ini membuat fitur pemberian feedback otomatis pada sistem penilaian esai untuk siswa, sebagai komponen penyempuma penilaian setelah melaksanakan ujian. Fitur ini sangat membantu memberi informasi kategori dan bab mana yang kurang dikuasai dari esai yang ditunjukkan oleh persentase nilai tiap kategori, terutama kategori dan bab yang nilainya paling rendah atau di bawah batas kelulusan. Total waktu yang dibutuhkan siswa untuk mendapatkan feedback secara otomatis (di bawah 1 detik) hanya sepersepuluh dari feedback-on-demand dan jauh lebih singkat lagi dibanding pemberian feedback secara langsung oleh pengajar. Kenaikan nilai yang bisa diharapkan dari pemberian feedback bisa mencapai lebih dari satu poin, misalnya dari B- (B minus) menjadi A- (A minus)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irvan
"Penelitian ini mengkaji tentang pengimplementasian sistem penilaian kinerja supply chain produk A pada perusahaan stamping periode April - September. Pendekatan yang digunakan adalah metode SCOR (Supply Chain Operations Reference) untuk menentukan indikator kinerja yang akan dinilai dan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mentukan bobot setiap indikator kinerja. Indikator kinerja yang dinilai berjumlah 28.
Hasil dari penelitian ini adalah nilai kinerja Supply Chain setiap bulannya dan tiga indikator kinerja yang diprioritaskan untuk untuk segera diperbaiki beserta beberapa saran untuk pihak perusahaan dan penilitian berikutnya.

This study evaluated the implementation of supply chain performance appraisal system of a product on the stamping?s company the period April to September. The approach used is a method of SCOR (Supply Chain Operations Reference) to determine which performance indicators will be assessed and the Analytical Hierarchy Process (AHP) to determine the weight of each performance indicators. Performance indicators are numbered 28.
The results of this study is the value of Supply Chain performance each month and the three performance indicators for the priority to be corrected along with some suggestions for the company and subsequent research.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S54639
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Ronald Hasudungan
"Untuk meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas BUMN, diperlukan kualitas sumberdaya manusia yang tinggi. Dan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam perusahaan dibutuhkan suatu sistem yang mendukung peningkatan kinerja dan produktivitas. Salah satu sistem yang memacu peningkatan kinerja dan produktivitas pegawai adalah sistem kompensasi yang mengkaitkan kinerja dengan balas jasa (Merit System). Dalam sistem ini, dibutuhkan penilaian prestasi pegawai yang akurat. Untuk menilai prestasi pegawai dengan tepat, dibutuhkan sistem penilaian karya (Performance Appraisal) yang tepat pula. Untuk menelaah sistem penilaian karya, kita dapat melihat dari terbuka atau tertutupnya sistem, desain dan metode yang digunakan, serta pola hubungan orang-orang yang terlibat didalamnya. Dalam desain sistem penilaian karya terdapat faktor-faktor penilaian karya. Penelitian ini menelaah pemilihan faktor-faktor penilaian karya yang digunakan dalam sistem penilaian karya PT.(Persero) Asuransi Jasa Indonesia yang diadakan di kantor pusat Jakarta. Kriteria Faktor penilaian karya yang dipakai dalam penelitian ini adalah : relevansi faktor, distorsi dalam penekanan faktor, defisiensi pemilihan faktor, dan kontaminasi antar faktor. Di PT.(Persero) Asuransi Jasa Indonesia, faktor-faktor yang digunakan berbeda-beda untuk tiap tingkat jabatan. Untuk tingkat pelaksana administrasi digunakan 14 faktor penilaian. Untuk tingkat pejabat fungsional digunakan 16 faktor penilaian, untuk tingkat pejabat struktural digunakan 17 faktor penilaian. Masing-masing faktor ditelaah menurut kriteria relevansi, distorsi, defisiensi dan kontaminasi seperti yang telah disebutkan diatas. Kriteria relevansi ditelaah dengan membandingkan faktor-faktor tersebut dengan uraian jabatan. Kriteria distorsi ditelaah dengan menggunakan statistik korelasi antara bobot faktor dan jumlah penilaian. Kriteria defisiensi ditelaah dengan meneliti uraian jabatan, dan kriteria kontaminasi ditelaah dengan menggunakan statistik korelasi antar faktor. Dari hasil penelitian diatas, penulis mengambil kesimpulan dan mengemukakan beberapa saran kepada PT. (Persero) Asuransi Jasa Indonesia. Juga diungkapkan beberapa keterbatasan penelitian ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Sulistyowati Abbas
"ABSTRAK
Penilaian karya adalah suatu proses yang dilakukan oleh penisahaan
dengan harapan membedakan setiap karyawan dari sudut pandang kinerja yang
dihasilkannya. Selain itu tujuan dari peniiaian karya adalah menjembatani semua
fungsi praktis dari human resource management. Oleh karena itu sistem peniiaian
karya dianggap sebagai audit dalam sistem kontrol perusahaan. Dengan
dilaksanakannya secara efektif, maka peniiaian karya dapat memberikan
keuntungan bagi atasan sebagai penilai dan karyawan sebagai yang dinilai. Tetapi
pada kenyataannya berdasarkan penelitian di lapangan perusahaan, peniiaian
karya menjadi kehilangan maknanya. Selain itu muncul persepsi negatif dari
penilai dan yang dinilai akan pelaksanaan peniiaian karya berdasarkan
pengaiaman mereka di masa lalu. Adanya gap antara kajian teoritis dan penerapan
peniiaian karya dilapangan mengharuskan kita untuk melihat peniiaian karya
sebagai suatu keseluruhan dari proses emosional atau psikologis dan juga dari
proses mekanisasi pengoperaiannya.
Dalam penelitian ini lebih dilihat pada masalah emosional atau psikologis
dimana munculnya sikap negatif karyawan terhadap peniiaian karya disebabkan
oleh kurangnya rasa percaya karyawan pada pihak manajemen/perusahaan dalam
hal keakuratan data dan hubungan reward dengan kinerja. Oleh karena itu penuiis
mempunyai asumsi bahwa ada hubungan antara rasa mempercayai karyawan
terhadap pihak manajemen dan penerimaan karyawan terhadap sistem peniiaian
karya.
Maka dilakukan penelitian dengan menggunakan dasar teoritis dari
Mayer, Davis & Schoorman (1995) dimana variabel trustworthiness yang
terdiri dari faktor ability, benevolance dan intregrity dihubungkan dengan
variabei acceptability yang terdiri dari faktor accuracy dan outcome
instrumentality.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara trustworthiness
dengan acceptability melalui tiga permasalahan umum yaitu; pertama,
gambaran faktor trustworthiness {ability, benevolance, integrity); kedua'
gambaran faktor acceptability (accuracy dan outcome instrumantality)\ ketiga* hubungan masing-masing faktor irusiworthines.s dangan acceptability. Subyek
penelitian adalah karyawan pada PT "X" yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.
Dimana PT.'X' telah melakukan perubahan beberapa kali dalam format dan
pelaksanaan sistem penilaian karyanya guna menyempurnakannya.
Hasil penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa dari gambaran faktorfaktor
trustworlhiness, karyawan cukup percaya terhadap ability, benevolence
dan integrity yang dimiliki oleh pihak manajemen. Sedangkan dari gambaran
acceptability, karyawan menerima terhadap accuracy dan outcome
instrumentality dari sistem penilaian karya. Selain itu selalu didapat adanya
hubungan yang signifikan antara faktor-faktor rasa mempercayai karyawan
terhadap pihak manajemen (trustworthiness) yang terdiri dari ability,
benevolence, integrity dan penerimaan karyawan terhadap sistem penilaian
karya (acceptability) yang terdiri dari accuracy, outcome instrumentality
Sementara hasil tambahan berdasarkan data kontrol, temyata perbedaan
yang terjadi tidak banyak yaitu subyek berbeda: pada faktor outcome
instrumentality antara subyek laki-laki dan perempuan; pada faktor accuracy
antara subyek yang belum menikah dan subyek yang sudah menikah; pada
faktor ability antara subyek dengan jabatan produksi dan subyek dengan
jabatan administrasi; pada faktor accuracy dan outcome instrumentality
antara subyek dengan penghasilan
Rp.l.OOO.OOO-
Rp2.500.000. Selain itu didapatkan hasil tambahan berupa interkcrelasi dari
faktor-faktor trustworthiness dimana korelasi antara faktor ability dan integrity
memiliki nilai koefisien korelasi yang paling tinggi dibandingkan
interkorelasi faktor-faktor trustworthiness yang lain
Kekurangan penelitian ini mungkin disebabkan oleh pengalihan bahasa
yang mungkin kurang tepat dari kuesioner yang dipakai; variabilitas sarapel yang
kurang besar; adanya sosial desirability pada pengisian kuesioner; tidak
dikontrolnya faktor-kator lain yang mungkin berpengaruh terhadap
trustworthiness dan acceptability diluar kuesioner yang dibuat oleh Mayer, Davis
& Schoorman; kurangnya referensi yang membahas rasa mempercayai karyawan
terhadap pihak manajemen dan penerimaan karyawan terhadap sisitem penilaian
karya serta lemahnya penentuan acuan data kontrol yang digunakan.
Oleh karena itu disarankan untuk perbaikan dalam alih bahasa kuesioner;
memperbesar variabilitas sampel; pengontrolan terhadap faktor lain diluar
kuesioner yang dibuat oleh Mayer, Davis & Schoorman; perlu dilakukan kajian
referensi terhadap kedua variabel pengukuran yaitu trustworthiness dan
acceptability. Sedangkan saran untuk perusahaan, sebaiknya pihak manajemen
lebih mengelahui reaksi positif dan negatif karyawan terhadap kepemimpinan
mereka sebagai umpan balik bagi pihak manajemen dalam memimpin perusahaan,
mempertimbangkan bahwa penerimaan terhadap sistem penilaian karya di
perusahaan dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan
kepercayaan karyawan terhadap pihak manajemen yang pada akhirnya dapat
meningkatkan produktivitas dan efektivitas perusahaan, dan tinjauan kembali
terhadap pihak manajemen dimana hasil penilaian karya dengan reward
yang diterima karyawan"
2002
S2834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rasyid Ridha
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agoes Prio Utomo
"Sistem penilaian yang dilakukan oleh penilai manusia untuk menilai jawaban essay dalam jumlah besar dirasakan kurang efisien. Hal ini disebabkan karena penilai manusia memiliki keterbatasan fisik yang tidak dapat dihindari. Untuk meningkatkan efisiensi perlu dibuat suatu sistem penilaian yang pemeriksaannya cepat dan obyektifitias tetap terjaga.
Pada tugas skripsi ini dilakukan perancangan dan implementasi interface software sistem penilaian essay otomatis serta aplikasi keamanan pada databasenya. Program aplikasi sistem penilaian essay otomatis ini berfungsi untuk menilai essay secara otomatis dengan menggunakan metode Latent Semantic Analysis atau LSA. Metode LSA adalah teori atau metoda untuk menyalin dan merepresentasikan arti kalimat dengan perhitungan matematis atau statistik. LSA mengkonversi essay ke dalam matriks. Setiap kata dalam paragraf kalimat direpresentasikan sebagai baris dan kolom matriks. Dengan menggunakan teknik matrik aljabar SVD (Singular Value Decomposition) dan normalisasi Frobenius. Selanjutnya sistem penilaian essay otomatis metode LSA ini diaplikasikan pada software berbasis web.
Pada perancangannya sistem penilaian essay otomatis ini berupa algoritma yang terbagi menjadi beberapa bagian, dengan menggunakan bahasa UML (Unified Modelling Language). Dengan menggunakan metode ini maka interface user dapat dirancang secara lebih efisien dan terstruktur, mulai dari struktur program utama sampai kepada struktur program yang lebih spesifik di dalamnya. Faktor keamanan database diimplementasikan melalui proses enkripsi MD5 bagi password user dan aplikasi session pada aplikasi untuk mencegah user mengakses halaman yang bukan haknya. Dengan menggunakan enkripsi MD5 maka password user dapat lebih terproteksi, karena dengan enkripsi ini, input password user dengan panjang dan karakter yang bervariasi dapat diubah menjadi bit hexadesimal dengan panjang yang tetap dan merupakan proses satu arah (tidak reversibel). Sedangkan dengan menggunakan aplikasi session maka akses user pada sistem menjadi lebih terkontrol dan mencegah penggunaan sistem yang tidak semestinya.
Untuk menguji performa dari sistem aplikasi ini dilakukan beberapa pengujian. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kecepatan sistem dalam melakukan proses penghitungan jawaban essay dengan menggunakan metode LSA, dengan cara memasukkan variasi panjang jawaban, jumlah kata kunci dan jumlah soal pada proses. Dari pengujian didapatkan bahwa jumlah soal, jumlah kata kunci dan panjang jawaban mempengaruhi kecepatan proses, semakin banyak jumlah soal, jumlah kata kunci dan panjang jawaban maka waktu proses yang dibutuhkan sistem juga semakin bertambah (hubungan positif) dengan korelasi sebesar 0,445872325 sampai 0,984473824."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Azzahra
"Penilaian perilaku bagi PNS merupakan bagian dari penilaian kinerja. Penilaian kinerja dengan pendekatan metode 360 derajat. Metode 360 derajat melibatkan tim penilai, yang terdiri dari atasan, rekan kerja, diri sendiri, dan bawahan. Penilaian perilaku kerja PNS meliputi tingkah laku, sikap, atau tindakan yang dilakukan oleh PNS sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Namun, pada praktiknya masih ditemukan beberapa kendala , seperti yang terjadi di BKD Provinsi Jawa Barat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui implementasi sistem penilaian perilaku dengan metode 360 pada BKD Jawa Barat; 2) memperbaiki sistem penilaian perilaku; dan 3) mengetahui hasil evaluasi perbaikan sistem penilaian perilaku. Metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif digunakan dalam penelitian ini, melalui tahap wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan tiga permasalahan, yaitu instrumen penilaian perilaku yang digunakan oleh BKD belum mendukung penilaian kinerja, pelaku penilai yang tidak relevan, dan hasil penilaian perilaku kerja hanya berupa nilai yang akan dijadikan sebagai dasar pemberian TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai). Oleh karena itu, dilakukan perbaikan sistem dengan merancang pedoman penilaian perilaku yang komprehensif dan kemudian mengevaluasi upaya perbaikan sistem tersebut. Pedoman penilaian perilaku yang telah disusun dapat digunakan sebagai acuan bagi pelaksanaan penilaian perilaku pegawai di BKD Provinsi Jawa Barat."
Sumedang: Puslatbang Pkasn Lan, 2023
JWK 26:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Joice Rosita
"Dalam kompetisi bisnis saat ini, pemasok dipandang sebagai sumber daya yang kritis bagi perusahaan Katana material mempakan hal yang substansial dalam proses produksi dan dan untuk sebagian industri, biaya material mencakup 50% dari harga penjualan. Seleksi dan evaluasi terhadap kinerja pemasok menjadi aktivitas yang sangat penting karena seleksi dan evaluasi yang salah terhadap pemasok dapat memberikan dampak yang buruk bagi kineria perusahaan. Oleh sebab itu evaluasi dan penilaian terhadap kinerja pemasok menjadi bagian yang sangat penting dalam menjamin tersedianya material yang berkualitas untuk prosas produksi.
Penilaian kinerja pemasok meliputi evaluasi dari berbagai kriteria yang berbeda. Tujuan penulisan iesis ini adalah untuk menetapkan kriteria-kriteria yang dianggap panting dalam penilaian kinerja pemasok tersebut. Penentuan knteria dan sub kritena penilaian beserta tingkat kepentingannya diperoleh dengan penyusunan hirarki kriteria penilaian terhadap kinerja pemasok yang meliputi kualitas harga, pengiriman, pelayanamkemampuan keuangan, kemampuan teknik, dan kemampuan manajemen.
Pengambilan keputusan terhadap kepentingan knteria dan sub kriteria tersebut dilakukan oleh pihak-bihak yang berkompeten dalam perusahaan yang berhubungan dengan pemasok yang dilakukan dengan mengisi kuisioner. Kriteria yang dinilai meliputi kualitas, harga, pengiriman, pelayanan, kemampuan keuangan, kemampuan teknik, dan kemampuan manajemen. Setelah memperoleh hasil kuisioner, penulis melanjutkan pengolahan data dengan menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk membuat hirarki metode evaluasi pemasok yang pengolahan datanya menggunakan program Expert Choice.
Hasil dari program Expert Choice menunjukkan bahwa kualiias memperoleh bobot penilaian tertinggi. Kualitas menjadi sangat penting karena dengan kualitas produk yang terjamin mulai dari materialnya, perusahaan menjamin bisa mengurangi biaya yang harus dikeluarkan sehingga perusahaan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
Kriteria dan sub kriteria yang telah tersusun sebagai hirarki bisa dibandingkan dengan sistem evaluasi pemasok yang selama ini telah digunakan oleh pihak perusahaan dan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk perbaikan di masa mendatang.

In business competition today, suppliers are viewed as critical sources for the company because materials represent a substantial part of the value of products, and for a majority of industries, represent more than 50 per cent of the sales price. Supplier selection and evaluation is one of the most important activities because improper evaluation and selection to their supplier results bad consequences in company performance. Evaluation for suppliers performances becomes the most important part to guarantee availability of the right quality of materials for production.
The performance rating process involves evaluation of different criteria. The purpose of the paper is to determine these criteria that are considered important for the performance evaluation of suppliers. These criteria and sub-criteria as well as their importance levels are obtained with criteria hierarchy arrangement. Decision making to these criteria and sub criteria is executed by parties who have relationship competencies with suppliers. They have asked to till the questionnaire about criteria quality, price, delivery, service,financial ability, technical ability, and management ability. After the questionnaire is obtained, the' next step is to build hierarchy for suppliers evaluation method with Analytical Hierarchy Process (AHP). Data for AHP is proceed by using Expert Choice Program.
Expert Choice result shows that quality have the highest point and as key criteria. Quality becomes the most important thing because with product quality guarantee from the beginning -the material - company can assure to reduce cost in order to increase their profit.
These criteria and sub criteria that have resulted can be compared with evaluation and verification system that have been implemented in the company. It also can be implemented for the company development in the future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T4758
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wulandari
"Penelitian ini berfokus pada sistem penilaian kinerja yang dilakukan pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM (BPSDM). Penelitian termasuk penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan metode deskriptif.
Penelitian ini menggunakan teori tentang sistem, strategi dan penilaian kinerja. Responden penelitian ini terdiri dari 63 orang pegawai dan pejabat yang ada di lingkungan BPSDM. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan wawancara, sedangkan analisis dilakukan dengan mengacu pada teori yang digunakan.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) BPSDM belum mengimplementasikan sistem penilaian kinerja yang sesuai dengan aspirasi pegawai dan kebutuhan organisasi, dan 2) BPSDM belum memiliki strategi implementasi sistem penilaian kinerja. Hasil penelitian menyarankan bahwa BPSDM perlu menerapkan sistem penilaian kinerja berdasarkan sistem analisisi jabatan, perlu menyusun standar kerja pegawai negeri sipil, perlu mengatur jarak waktu antar tahapan penilaian kinerja yang jelas, perlu menerapkan langkah-langkah perumusan strategi implementasi sistem penilaian kinerja, dan perlu melakukan penelitian lanjutan untuk menguji sistem penilaian kinerja yang telah dibuat.

This research focuses on performance appraisal system conducted in the Agency for Human Resources Development of Law and Human Rights (BPSDM). This research is using qualitative and quantitative approaches with descriptive method.
This research applies theories on system, strategy and performance appraisal. The respondents of this research consist of employees and officials in BPSDM. Data collection is using questionnaire and interview, while the analysis is referring to theories applied.
From the result analysis, it can be concluded that: 1) BPSDM has not implemented the performance appraisal system based on the employee aspiration and organization needs, and 2) BPSDM has not had strategies to implement the performance appraisal system. The results suggest that BPSDM should apply the performance appraisal system based on work analysis system, formulate work standard for civil servants, organize a clear time frame between the stages of performance appraisals, apply the steps of strategy formulations to implement performance appraisal system, and conduct advanced research to evaluate the performance appraisal system made in this research."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25418
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>