Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51813 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhyani
2005
T37943
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arbania Fitriani
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T38581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ta`ani
"Kegiatan penilaian atau evaluasi pembelajaran merupakan salah satu tugas penting bagi guru karena hasil penilaian secara umum akan mempengaruhi kualitas pendidikan, dan secara khusus akan mempengaruhi kualitas guru, siswa, dan sekolah. Untuk mengukur ketercapaian kompetensi siswa sesuai standar kompetensi lulusan maka diadakan penilaian hasil belajar siswa pada akhir satuan pendidikan melalui ujian nasional dan ujian sekolah. Tujuan dari ujian nasional adalah untuk mengukur dan menilai kompetensi ilmu pengetahuan dan teknologi peserta didik pada mata pelajaran yang ditentukan dalam rangka pencapaian standar nasional pendidikan. Untuk mata pelajaran yang tidak diujikan secara nasional, penilaiannya melalui ujian sekolah yang menjadi wewenang dan tanggung jawab sekolah.
Penyelenggaraan ujian sekolah di Kota Tangerang dikoordinir oleh Dinas Pendidikan yang bekerja sama dengan seluruh kepala sekolah dalam MKKS, dan MKKS menunjuk MGMP untuk menyusun soal materi ujian sekolah. Penyusunan soal oleh MGMP ini menjadi masalah karena soal disusun dengan mengabaikan kaidah penyusunan soal yang balk, yaitu tanpa melalui tahapan telaah, ujicoba, dan revisi kuantitatif, padahal soal ujian sekolah ini digunakan di seluruh sekolah SMP di Kota Tangerang dengan beragam karakteristik peserta didik dari beragam sekolah yang berbeda kategori mutu dan kualitasnya.
Maka dipandang perlu untuk menguji kelayakan soal "ujian sekolah" tersebut. Pengujian atau penelaahan perangkat tes atau seal dilakukan dengan menganalisis butir soal berdasarkan item respon theory (IRT) dan berdasarkan classical theory test (CTT) dengan menggunakan program komputer ITEMAN, dan BILDGMG. Untuk uji unidimensionalitas digunakan program LISREL 8.30. Langkah analisis ini merupakan upaya untuk mengukur apakah suatu butir soal valid dan reliabel, apakah butir soal tersebut memiliki karakteristik tingkat kesukaran dan daya pembeda yang sesuai dengan kemampuan siswa SMP di Kota Tangerang. Sehingga diharapkan menjadi "embrio" dibuatnya bank soal (item banking) yang terkalibrasi dan dapat menjadi acuan standard dalam peniliaian pendidikan di Kota Tangerang.
Hasil analisis terhadap 60 butir soal ujian sekolah IPA SMP di Kota Tangerang berdasarkan teori test klasik dan item response theory menggunakan software ITEMAN, dan BILOGMG menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda. Pengujian sifat unidimensionalitas instrument dengan analisis second order confirmatory factor analytic menggunakan software LISREL 8.30, menghasilkan model yang tidak fit. Pengujian item bisa dengan DIF menunjukkan pada beberapa item mengandung DIF, yang berarti pada item-item tersebut akan direspon berbeda oleh testee yang memiliki ability sama jika testee tersebut berada pada kelompok yang berbeda.
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian terhadap instrument ujian sekolah tersebut, langkah berikutnya adalah membuat disain test berdasarkan item response theory. Tetapi karena soal yang baik secara statistic tidak cukup untuk dibuat sebagai satu paket test maka hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi "embrio" dibuatnya bank soal (item banking) yang terkalibrasi yang dapat menjadi acuan standard dalam peniliaian pendidikan di Kota Tangerang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18754
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raimundus R Karsono
"ABSTRAK
Pengukuran terhadap karakter individu sudah dilakukan sejak lama. Beragam alat ukur dan metode telah dikembangkan. Salah satu pendekatan dalam pengukuran karakter individu adalah dengan menggunakan skala dengan format forcedchoice. Akan tetapi, penggunaan skala dengan format forced-choice ini mengalami sejumlah kesulitan ketika harus diuji secara psikometris. Kesulitan ini berhasil diatasi dengan menggunakan pendekatan perbandingan berpasangan (paired comparison) dari Thurstone sehingga bisa diuji dengan menggunakan teori psikometri modern.
Pengembangan alat ukur sendiri kembali marak dalam tiga dekade terakhir,
setelah ada penelitian yang membuktikan bahwa gaya kepribadian dapat
memprediksi kinerja, termasuk di Indonesia. Salah satu alat ukur dikembangkan adalah GPQ, yang menggunakan pola forced-choice item yang menghasilkan data sebagaimana pengukuran ipsatif. Alat ukur ini yang diuji dengan menggunakan model Thurstonian IRT.
Menggunakan data yang berasal dari 119 blok (aslinya, GPQ memiliki 120 blok
pernyataan) penelitian ini melakukan uji kecocokan model (model fit) dengan
menggunakan uji chi square. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa estimasi
terhadap data GPQ tidak fit dengan model Thurstonian IRT (χ2=18347.435, df=
6663, p = 0.000, p <.001). Sementara pengujian dengan RMSEA menunjukkan
model tergolong fit (RMSEA = 0.028, p <= 0,05 = 1.000). Selanjutnya, hasil
estimasi parameter item dan trait GPQ berhasil dilakukan dengan menggunakan model Thurstonian IRT. Meskipun demikian tidak semua estimasi parameter item dan trait fit dengan model Thurstonian IRT.

ABSTRACT
Individual character measurement have been done long ago. Various instruments and methods have been developed. One of the approach in individual characters measurement by using forced-choice item. However, using forced-choice item scale is facing a number of difficulties when statistically tested. These difficulties were overcome by using a comparative judgement approach (paired comparison) of Thurstone so that it can be tested using modern psychometric theory.
Research on instrument development emerged in the last three decades, after the research provided evidence that personality can predict job performance,
including in Indonesia. One of new developed instruments is GPQ, which uses
forced-choice item that produced data as ipsative measurement. This instrument is tested using Thurstonian IRT model.
Using data from 119 block of statement (originally, GPQ has 120 block of
statements), this research focused on model fit testing using the chi-square test. The result of chi square testing showed that GPQ data does not fit with the Thurstonian IRT model (χ2=18347.435, df= 6663, p = 0.000, p <.001). RMSEA testing showed that showed model were fit (RMSEA = 0.028, p <= 0,05 = 1.000). Furthermore, Thurstonian Model IRT managed to generate item and trait parameter. However, not all the items fit with this model."
2016
T46589
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Oktavia Suryani
"Era globalisasi adalah era persaingan mutu/kualitas. Oleh karena itu, perguruan tinggi di era globalisasi harus berbasis pada mutu. Salah satu indikator yang dapat menunjukkan baik tidaknya mutu pendidikan suatu perguruan tinggi adalah kualitas produk yang dihasilkan oleh perguruan tinggi tersebut. Untuk itu Universitas AJ mengadalak Tes Potensi Akademik untuk menyaring mahasiswanya.Penelitian ini bertujuan untuk menguji karakteristik psikomotorik tes seleksi yang digunakan oleh sebuah perguruan tinggi di Jakarta, yakni tes potensi akademik. Karakteristik psikometrik ini menyangkut item parameter,validitas kontsruk, dan validitas prediksi tes serta reliabilitas tes. Dari hasil yang telah didapatkan dapat disimpulkan bahwa item-item alat tespotensi akademik yang digunakan Universitas AJ untuk seleksi calon mahasiswa cukup baik. Hal ini terlihat dari jumlah item yang dieliminir dari setiap subtes pada tiap form berkisar mulai dari 3% sampai dengan 30%. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
TA241
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Oudendyk, William J.
London: Peter Davies, 1939
923.249 2 OUD w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Maharini
"Dari berbagai kehilangan yang djumpai di usia lanjut, salah satunya yang terberat adalah kehilangan pasangan melalui kematian. Secara umum, kematian pasangan mendatangkan tekanan yang amat berat bagi individu yang mengalaminya terbukti dari dijumpainya peristiwa ini pada peringkat pertama dari skala penyesuaian diri atas sejumlah peristiwa dalam kehidupan, yang disusun oleh Hoimes & Rahe (1967). lndividu yang ditinggal mati pasangannya dapat dikatakan mengalami bereavement, yaitu situasi dimana individu kehilangan orang yang dicintainya melalui kematian.
Berbagai Iiteratur yang ada menunjukkan bahwa wanita lebih mampu bertahan dalam menghadapi kehidupan sendiri setelah ditinggal mati pasangan, dibandingkan dengan pria. Pada pria umumnya ataupun pria Ianjut usia khususnya, dijumpai masalah-masalah yang berkisar dari kehilangan peran sebagai pasangan, masalah rumah tangga, dan perubahan jaringan sosial. Mengingat penyesuaian terhadap kematian pasangan merupakan salah satu tugas perkembangan yang harus dihadapi pada masa usia Ianjut (Turner & Helms, 1995), maka individu yang ditinggal mati pasangan harus melakukan upaya untuk menghadapi tuntutan ataupun kesulitan yang kemudian timbul dari peristiwa ini. Secara umum, upaya yang dilakukan individu untuk menghadapi tuntutan yang mendatangkan tekanan disebut coping (Lazarus, 1976).
Secara garis besar Lazarus & Folkman (1984) membagi coping menjadi 2 dimensi yaitu coping yang mengarah pada masalah, dan coping yang mengarah pada emosi. Untuk setiap dimensi, coping dapat terjadi pada taraf kognitif, perilaku, maupun secara bersamaan. Lebih lanjut Mikulincer & Florian (1996) mengembangkan klasirikasi respon coping khusus pada situasi bereavement, dengan diferensiasi pada coping yang mengarah pada emosi yang telah dikemukakan oieh Lazarus & Folkman, yaitu meliputi strategi berfokus pada masalah, reappraisal atau penilaian ulang, reorganisasi, dan penghindaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana lanjut usia pria rnengatasi kesulitan yang timbul akibat kematian pasangan. Dengan menggunakan metode studi kasus, dilakukan wawancara terhadap empat Ianjut usia pria yang ditinggal mati istri dalam kurun waktu maksimal dua tahun, sesuai perkiraan Iamanya individu pulih dari bereavement menurut Cook & Dworkin (1992).
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa jenis coping disesuaikan dengan karakteristik masalah. Untuk masalah-masalah praktis (separti masalah rumah tangga, pendamping dalam menghadiri acara sosial), coping perilaku yang mengarah pada masalah banyak dijumpai. Sedangkan untuk masalah-masalah emosi (rasa sedih), subyek banyak menggunakan upaya kognitif untuk meredakannya. Coping yang menonjol dari para subyek dalam menghadapi emosi yang menekan adalah berpaling pada keyakinan religius. Strategi berfokus pada masalah dengan melakukan tindakan tertentu juga efektif meredakan emosi yang menekan. Strategi reappraisai atau penilaian ulang banyak dijumpai dalam bentuk pengarahan atensi secara selektif terhadap informasi positif seputar peristiwa kematian istri. Keempat subyek sudah menunjukkan upaya reorganisasi dengan berbagai pengalaman positif maupun negatif selama menjalani masa kehilangan. Adapun faktor yang berperan dalam membantu mengatasi kesulitan pada masa bereavement dapat dibedakan menjadi faktor dari dalam diri subyek dan dari Iuar. Faktor dari dalam berupa iman, karakteristik kepribadian, dan pengalaman terlibat dalam tugas kerumahtanggaan, sedangkan faktor dari Iuar meliputi dukungan sosial serta masih adanya kesibukan rutin untuk dijalani. Dari hasil penelitian ini, disarankan untuk mengembangkan pusat penanganan masalah bagi para Ianjut usia yang mengalami kehilangan pasangan. Penelitian lanjutan dapat diarahkan untuk mengetahui perbedaan pengaruh dukungan sosial yang diperoleh lanjut usia berdasarkan sumber dukungan (dari pihak keluarga ataukah teman-teman), maupun bentuk-bentuk dukungan sosial yang diperiukan Ianjut usia sesuai dalam tahapan waktu tertentu selama menjalani masa kehilangan pasangan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S2618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Lifina Dewi
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S2971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iffa Afifah
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi risiko ibu rumah tangga di RW. 02 kelurahan Menteng Atas Jakarta Selatan mengenai risiko dair bahaya gempa bumi tahun 2011. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Melalui pendekatan psikometrik diperoleh hasil penelitian bahwa pendekatan psikometrik berhubungan dengan pembentukan persepsi risiko seseorang yang dalam hal ini adalah Ibu Rumah Tangga. Artinya, faktor-faktor dalam pendekatan psikometrik tersebut mempengaruhi persepsi individu terhadap risiko. Dan berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan perlu adanya pengembangan informasi mengenai gempa bumi untuk edukasi masyarakat pada umumnya. Serta mengembangkan kesiapsiagaan darurat tidak hanya di daerah rawan bencana."
Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>