Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30358 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safitri Ristagitania Athar
"ABSTRAK
Intervensi yang dilakukan pada kelompok pemulung di RT 04/ RW 05 Desa Jatisari,
Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dilakukan untuk mengeluarkan
mereka dari siklus kemiskinan. Program intervensi ini diadaptasi dari penelitian Malcolm J.
Odell, di Nepal (2005), dan menggunakan strategi psikologi intervensi sosial. Landasan teori
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Seligman's Cycle of Poverty (1975) dan
pendekatan Appreciative Inquiry yang dikembangkan oleh Cooperrider (2005). Hasil dari
program intervensi ini adalah para pemulung yang telah mengintemalisasi visi dan mimpi
mereka menjadi bentuk strategi perencanaan kegiatan yang sesuai dengan latar belakang
mereka, yaitu daur ulang limbah organic.menjadi produk dengan nilai tambahan.

ABSTRACT
Intervention that held among the scavengers in RT 04/RW 05 Desa Jatisari, Kecamatan
Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, West Java, is aimed to break the cycle of poverty they
have been thnving on. This intervention programme was adapted from the research of
Malcolm J. Odell (2005) in Nepal, India. Psychological and social intervention strategies to
analyse the grinding poverty and to enable to break the cycle of poverty were used. The
ground theories ofthe programme were Seligman's cycle ofpoverty (1975) and Cooperrider's
appreciative inquiry (2001). The result showed that they succeed on internalizing their vision
into making strategic action plans that reliable with their conditions, recycling organic waste
into a vakue added goods."
2009
T37926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safitri Ristagitania Athar
"Intervensi yang dilakukan pada kelompok pemulung di RT 04/ RW 05 Desa Jatisari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Surnedang, Jawa Barat dilakukan untuk mengeluarkan mereka dari siklus kemisldnan. Program intervensi ini diadaptasi dan pcnclitian Malcolm J. Odell, di Nepal (2005), dan rnenggunakan strategi psikologi intervensi sosial. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Seligman’s Cycle of Poverty (1975) dan pcndckatan Appreciative Inquiiy yang dikembangkan oleh Cooperrider (2005). Hasil dari program intervensi ini adalah para pemulung yang tclah mengintemalisasi visi dan mimpi mereka mcnjadi bentuk strategi pefencanaan kegiatan yang sesuai dengan latar belakang mereka, yaitu daur ulang limbah organicmenjadi produk dengan nilai tambahan.

Intervention that held among the scavengers in RT 04/RW 05 Desa Jatisati, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumcdang, West Java, is aimed to break the cycle of poverty they have been thriving on. This intervention programme was adapted from the research of Malcolm J. Odell (2005) in Nepal. India. Psychological and social intervention strategies to analyse the grinding poverty and to enable to break the cycle of poverty were used. The ground theories of the programme were Seligma.n’s cycle of poverty (1975) and Cooperrider's appreciative inquiry (2001). The result showed that they succeed on intemalizing their vision into making strategic action plans that reliable with their conditions, recycling organic waste into a vakue added goods."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34208
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kustini Prihatin
"Keluarga adaah unit terkecil dalam masyarakat, dan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya setiap anggota keluarga diharapkan dapat menjalankan fungsinya masing masing terutama fungsi ekonomi. Anggota keluarga sebagai sumber daya manusía (SDM) harus terus di bangun, hal ini seperti dijelaskan dalam GBHN 1998 karena sangat penting bagi proses pembangunan bangsa. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat, maka dalam pembangunan diharapkan dapat memobilisasi segenap potensi dan sumber daya yang ada dengan memberdayakan keluarga. Salah satu institusi strategis yang telah ditempuh untuk memantapkan keberhasilan pembangunan, yaitu Badan Koordinasi Ketuarga Berencana Nasional (BKKBN) di Indonesia dengan suatu pendekatan yang diharapkan dapat mendorong keberhasilan sekaligus memantapkan kesertaan adalah perbaikan ekonomi keluarga guna mewujudkan Norma Keluarga Kecil bahagia Dan sejahtera (NKKBS), dengan membentuk UPPKS. Dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga, namun kenyataan di lapangan terlihat bahwa dengan masuknya keluarga dalam sebuah UPPKS ada yang meningkat tingkat kesejahteraannya namun masih ada keluarga yang masih dalam keluarga pra sejahtera dan sejahtera I alasan ekonomi yang harus ditingkatkan tingkat kesejahteraannya. Sehingga menimbulkan pertanyaan apa yang menyebabkannya maka dalam penelitian kali ini akan melihat tentang prosesi pemberdayaan keluarga melaluí UPPKS, karena keluarga juga merupakan faktor penentu dalam melakukan usaha-usaha perbaikan tíngkat kesejahteraan keluarga disamping faktor Lainnya seperti modaL sarana dan prasarana melalul kelompok UPPKS.
Penelitian ini dilakukan di empat kecamatan yang ada di Kotamadia Pontianak dengan menggunakan pendekataflkUalitatif dengan tipe penehtian deskriftif analisis, jadi peneUti hanya menggambarkan keadaan yang sebenarnya terjadi pada dalam pemberdayaan keluarga melalul kelompok UPPKS. Teori yang dipakai dalam penelitian ini yaitu dan Young dan Mack bahwa interaksi sosial adalah kunci dan semua kehidupan sosial, o!eh karena itu tanpa interaksi sosial, tidak mungkin ada kehidupan bersama. Selain itu mengingat manusia mempunyai naluri untuk hidup dengan orang lain yang disebut gregariousness dan karena manusia disebut juga social animal (mahkluk sosial) Dan mengenal motivasi mengambìl teori motivasi Maslow bahwa adanya tingkat-tingkat kebutuhan dan perubahan daya dorong. Perubahan daya dorong atau istilah Masiow "Propotency" berarti bahwa apabila semua tingkat kebutuhan manusia tidak bisa dipenuhi, maka kebutuhan-kebutuhan dasar yang bersifat fisik seperti pangan, papan, sandang, juga kebutuhan biologis akan merupakan kebutuhan yang pa!ing dominan. lstilah lain Maslow tentang keadaan tersebut diatas adalah "propensity of human needs". Sedangkan mengenai pemberdayaan Rappaport mengatakan "pemberdayaan adalah suatu cara dengan rnana rakyat, organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai (berkuasa) atas kehidupannya".
Dari hasil penelitian tentang pemberdayaan keluarga melalul UPPKS yang telah dilakukan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa: Masth ada keluarga yang belum dapat memanfaatkafl UPPKS sebagai wadah pemberdayaan keluarga sehingga masih ada anggota keluarga yang belum diberdayakan. dan manfaat yang diperoleh oleh informan utama dalam mengíkuti UPPKS masih sekitar bantuan modal usaha belum sampai ke pengembangan usaha karena hanya terfokus ke usahanya karena jarang rriengikuti kegiatan kelompok . Keluarga yang tingkat kesejahteraaflflYa masih KS 1 dan II pemberdayaan keluarga masih terfokus ke ekonomi saja, lain hainya dengan keluarga yang telah KS Ill, dimana selain faktor ekonomi juga telah dapat mengembangkan diii ke bidang lain yaitu ínteraksi dan memotivasi keluarga lain dalam anggota UPPKS dan masyarakat sekitar tempat tinggal, jadi bukan untuk keluarga sendiri tapi meluas ke keluarga di lingkungannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5843
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Astuti Yuni Nursasi
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Satria
"Tesis ini meneliti tentang upaya pemberdayaan kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UPPKS) di desa Durian Daun dan Desa Padang Olo Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman Propinsi Sumatera Barat. Perhatian kepada Kelompok UPPKS ini penting dilakukan dalam rangka peningkatan penanggulangan kemiskinan, dengan cara meningkatkan kualitas keluarga sesuai dengan tahapan keluarga sejahtera, terutama keluarga pra sejahtera dan Keluarga sejahtera 1 agar dapat melepaskan diri dari keterbelakangan sosial ekonomi yang selanjutnya dapat menjadi kekuatan dan wahana pembangunan bangsa. Salah satu upaya penanggulangan kemiskinan tersebut adalah pemberdayaan ekonomi keluarga dengan melakukan Pembinaan Ketahanan ekonomi Keluarga melalui Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera dalam suatu wadah kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Untuk mewujudkan upaya tersebut, maka perlu ditingkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan para pengelola dan pelaksana serta kader terutama dalam hal pengelolaan kegiatan kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera.
Adapun tujuan penelitian ini adalah Pertama, mempelajari kebijakan Kredit Usaha Keluarga Sejahtera (Kukesra) dan Tabungan Keluarga Sejahtera (Takesra) dalam kaitannya dengan pemberdayaan kelompok UPPKS. Kedua, memahami penerapan kebijakan pemberdayaan kelompok UPPKS pads. Kelompok Asoka Desa Durian Daun dan Kelompok Melati Desa Padang Olo. Ketiga, mempelajari faktorfaktor penyebab terjadinya perbedaan tingkat perkembangan kelompok UPPKS Asoka Desa Durian Daun dan kelompok UPPKS Melati Desa Padang Olo yang berdampak pada keberhasilan dan kurang berhasilnya Kelompok UPPKS.
Metode Penelitian yang digunakan adalah dengan pendgkatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi langsung dimana peneliti langsung berada di lapangan, mengadakan wawancara mendalam tidak berstruktur dan studi dokumentasi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, bahwa kebijakan pemberdayaan kelompok UPPKS di kedua kelompok ini adalah satu bentuk pemberdayaan terhadap institusi komunitas masyarakat dengan tujuan peningkatan ekonomi keluarga pra sejahtera dan sejahtera I dan telah berjalan selama 5 tahun. Kebijakan ini didukung dengan bantuan pinjaman modal usaha Kukesra danTakesra, yang dalam hal ini telah diwujudkan sampai pada putaran ke IV dan memasuki putaran ke V.
Penerapan kebijakan pemberdayaan kelompok UPPKS pada Kelompok Asoka Desa Durian Dann dan Kelompok Melati Desa Padang Olo telah dilakukan mulai dari pembentukan kelompok, pengelolaan usaha kelompok, pengembangan usaha dan pemasaran produk. Namun walaupun kebijakan yang diterapkan sama, tetapi terdapat perbedaan dalam hal tingkat perkembangan kedua kelompok ini. Hal ini ternyata dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat perkembangan kedua kelompok ini yaitu : kemampuan pengurus kelompok dalam mengorganisir kelompoknya, kejelasan informasi yang diperoleh anggota kelompok, dukungan dari tokoh formal maupun informal, peran yang dijalankan petugas, perkembangan modal usaha serta perkembangan jaringan usaha dengan pola kemitraan. Pemberdayaan adalah penguatan yang lemah (power to powerless). Dalam pelaksanaan kebijakan pemberdayaan kelompok UPPKS ini telah dijalankan, dimana masyarakat desa yang tergolong lemah seperti keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I diberdayakan dengan membentuk suatu wadah yang disebut kelompok UPPKS.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis merekomendasikan beberapa saran sebagai berikut : pertama, peningkatan pengetahuan aparat perencana di tingkat Kabupaten dalam memahami kerangka pemikiran dan konsep yang terbani tentang pengembangan masyarakat. Kedua, diberikan pelatihan secara berjenjang dan kontinyu dimulai dari pemahaman tentang kebijakan, peningkatan keterampilan dan pemahaman tentang perkembangan mutakhir pemikiran mengenai pengembangan masyarakat kepada petugas. Ketiga, disediakan fasilitas yang memadai untuk pelaksanaan terutama untuk petugas sehingga mampu menjangkau wilayah tugasnya yang leas dengan frekwensi pembinaan yang sesuai dengan kebutuhan setempat. Keempat, mengevaluasi kembali program pemberdayaan kelompok UPPKS yang telah dijalankan dengan melibatkan peran serta dan partisipasi aktif dari masyarakat untuk menilai keberhasilan program yang telah dilaksanakan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T8607
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>