Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149240 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saryono, Author
"ABSTRAK
Tingkat kesukaran soal pada tes prestasi belajar dapat dipilih oleh
penyusun tes. Tes tersebut dapat dibuat mudah, sedang, atau sukar
tergantung pada tujuan diadakannya tes. Guru saat menyusun tes mengharapkan memiliki pendapat yang sama
dengan siswa terhadap tingkat kesukaran soal, tetapi hal tersebut tidak
sepenuhnya dapat tercapai. Tingkat kesukaran soal melalui data empirik
hasil jawaban siswa dapat diketahui dengan menggunakan teori klasik
maupun modem. Taksiran tingkat kesukaran soal beberapa orang guru
diberikan dalam kategori sedang, mudah, atau sulit. Kedua nilai tersebut
dibandingkan dan dikorelasikan untuk mengetahui adanya perbedaan
tingkat kesukaran soal antara guru dan siswa. Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya perbedaan pendapat tentang tingkat kesukaran soal
antara taksiran guru dengan hasil tes siswa yang tidak terlalu besar dan
korelasi tidak signifikan."
2002
T37811
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bagiyono
"ABSTRACT
Butir soal evalusai hasil belajar yang baik, selain harus menyimpan tingkat kesuksesan yang sesuai dengan tingkat hasil belajar yang akan diukur, juga harus mempunyai daya pembeda yang mampu membedakan peserta pelatihan pandai dan yang tidak pandai secara memadai. guna mendapatkan butir-butir soal yang baik tersebut, tlah dilakukan penelitian untuk menentukan tingkat kesukaran dan daya pembeda dari butir-butir soal ujian. obyek dari penelitian ini adalah butir-butir soal Ujian General dan Ujian Spesifik yang dilaksanakan dalam pelatihan Radiografi tingkat1. analisis dilakukan dengan metode analisis kuantatif dan pendekatan analisis kualitatif diskriptif sederhana. pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan penilaian terhadap setiap butir soal ujian. dari hasil penilaian tersebut kemudian ditentukan tingkat kesukaran dan daya pembeda dari tiap butir soal. dari hasil yang didapat, teramati bahwa perbandingan tingkat kesukaran dari ujian General adalah 2 butir soal sukar, 14 butir soal sedang, 22 butir soal mudah dan 2 butir soal sangat mudah, sedangkan untuk Ujian Spesifik adalah 2 butir soal sukar, 26 butir sedang, 29 butir soal mudan dan 3 butir soal sangat mudah. dari 40 butir soal ujian General 7 butir soal dan 60 butir soal Ujian Spesifik terdapat 12 butir soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang tidak sesuai dengan tingkat kesukaran yang diproyeksikan semula. dari hasil analisisdaya pembeda teramati 7 butir soal ujian General dan 11 buir soal ujian Spesifik mempunyai daya pembeda yang sangat rendah. berdasarkan hasil peneltian dapat disimpulkan bahwa jika soal tersebut ingin digunakan lagi, maka pelu dilakukan perbaikan terhadap butir-butir soal tingkat kesukarannya tidak sesuai dnegan proyeksi awal, sedangkan untuk butir-butir yang daya pembedanya sangat rendah harus dibuang."
Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2017
605 WJ 8:1-2 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gagan Hartana Tupah Brama
"Mendifferensiasi merupakan satu tujuan penggunaan alat ukur. Angka pengukuran sebagai basil mengukur diharapkan memberikan representasi yang menggambarkan hal yang diukur. Penelitian ini berupaya untuk meningkatkan kemampuan differensiasi alat ukur melalui pendekatan scoring. Dengan memahami bahwa alat ukur kemampuan memiliki parameter derajat kesulitan butir soal dan pada pendekatan klasik tidak digunakan sebagai bagian dari scoring. Di pihak lain, pendekatan teori modem membutuhkan pendekatan yang memerlukan kompetensi khusus dan belum dimiliki oleh sebagian besar pengguna alat ukur. Dengan mengasimilasikan pendekatan teori klasik dengan pendekatan items response theory peneliti berupaya untuk memperoleh kemungkinan tersebut.
Sampel ini berupa basil Achievement Test basil belajar pada mata kuliah Metode Observasi dan Wawancara tahun Akademik 2001-2002 Fakultas Psikologi Uiniversitas Indonesia, dan basil Aptitude Test dari Raven's Standard Progressive Matrices dari sejumlah klien yang memerlukan jasa pelayanan warid belajar di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan differensiasi kemampuan, namun perlu dipertimbangkan scoring yang merupakan gabungan pendekatan probabilistik dan data nominal."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Novi Ernalita
"Sekolah, sebagai salah satu Iingkungan pendidikan, sangat dibutuhkan untuk mengembangkan individu dalam aspek kognitif dan afektif, yang penting sesuai dengan tuntutan masa sekarang ini sebagai masa pembangunan. Salah satu petunjuk bahwa seorang siswa berhasil mengembangkan aspek kognitif dan afektifnya di sekolah adalah prestasinya. Tetapi prestasi belajar siswa inilah yang menjadi masalah dalam jenjang pendidikan SMU. Jenjang pendidikan dimana siswa yang dididik adalah individu usia remaja, yang merupakan usia transisi dimana individu mengalami perubahan baik secara fisik dan psikologis dari anak-anak menjadi dewasa. Matematika adalah salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di SMU. Ia berperan mempersiapkan siswa masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, menjadi pemikiran yang melandasi semua ilmu pengetahuan dan filsafat.
Salah satu komponen vital di sekolah yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, termasuk prestasi belajar matematika adalah guru, dalam hal ini guru matematika melalui harapannya yang dikomunikasikan dalam tingkahlakunya selama interaksi guru-siswa di dalam kelas. Tingkahlaku guru yang mengindikasikan harapannya terhadap siswa dapat muncul dalam empat kategori, yaitu Umpan Balik, Interaksi Verbal, Interaksi Interpersonal dan Strategi Instruksional yang operasionalisasinya terbagi menjadi 16 jenis tingkahlaku. Tingkahlaku guru matematika menjadi penting untuk diteliti karena dapat menjadi faktor yang meningkatkan sekaligus menghambat siswa untuk menyukai dan berprestasi dalam mata pelajaran matematika. Mengingat besarnya pengaruh tingkahlaku guru tersebut, maka timbul pertanyaan apakah ada perbedaan harapan guru matematika yang dikomunikasikan melalui tingkahlakunya terhadap siswa yang dipersepsi prestasi belajar matematika yang berbeda, antara siswa yang berprestasi belajar matematika tinggi dan berprestasi belajar matematika rendah.
Alasan peneliti untuk rnembatasi penelitian hanya pada siswa SMU karena peneliti melibat bahwa siswa SMU sudah cukup dewasa untuk dapat menangkap dan mengerti harapan guru yang dikomunikasikan melalui tingkahlakunya selama interaksi guru-siswa di dalam kelas. Selain itu, mata pelajaran matematika yang menjadi pelajaran utama di semua jenjang pendidikan, dianggap lebih penting perannya terhadap siswa SMU untuk mempersiapkan siswa masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Subyek dalam penelitian ini berjumlah 24 orang siswa kelas 2 SMU yang diambil dari 2 kelas yang berbeda (27:12) dan 2 orang guru matematika SMU yang diambil dari SMU Negeri 21, Jakarta. Subyek ini untuk tiap-tiap kelas kernudian dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok siswa yang dipersepsi oleh guru memiliki prestasi matematika tinggi dan kelompok siswa yang dipersepsi oleh guru memiliki prestasi matematika rendah. Untuk mengukur perbedaan harapan guru matematika terhadap kedua kelompok siswa tersebut, digunakan metode wawancara guru dan observasi natural perbedaan tingkahlaku guru matematika terhadap siswa yang dipersepsi berprestasi matematika tinggi dan berprestasi matematika rendah. Untuk mengontrol pengaruh inteligensi terhadap prestasi belajar matematika siswa, digunakan tes Advanced Progressive Matrices dari Raven. Analisa terhadap hasil wawancara guru dan observasi di dalam kelas dibagi menjadi 4 macam. Pertama, menghitung reliabilitas observasi dengan menghitung kesepakatan antar pengamat. Kedua, adalah menghitung signifikansi perbedaan tingkah laku masing-masing guru terhadap siswa di kelas yang ia ajar dengan menggunakan metode statistik nonparametrik, tes tanda (sign test). Ketiga adalah analisa terhadap hasil observasi tingkahlaku guru terhadap siswa di dalam kelas yang berbentuk deskripsi hasil observasi dan yang terakhir adalah analisa terhadap hasil wawancara dengan guru berupa harapan guru terhadap prestasi belajar matematika siswa serta tingkahlakunya terhadap siswa selama interaksi guru-siswa di dalam kelas.
Hasil analisa menunjukkan untuk Bapak A, ada perbedaan yang signifikan dalam tingkahlaku 6 (mengajukan pertanyaan kepada siswa), tingkahlaku 10 (berinteraksi dengan siswa di depan umum), tingkahlaku 11 (berinteraksi dengan siswa tidak di depan umum) dan tingkahlaku 14 (mengajarkan strategi belajar yang efektif) terhadap kelompok siswa yang dipersepsi berprestasi matematika tinggi dan berprestasi matematika rendah. Sedangkan tingkahlaku Bapak A tidak berbeda secara signifikan terhadap kedua kelompok tersebut dalam jenis tingkahlaku lainnya. Analisa terhadap Bapak B menunjukkan ada perbedaan yang signifikan dalam tingkahlaku 9 (melakukan kontak mata dengan siswa), tingkahlaku 10 (berinteraksi dengan siswa di depan umum), tingkahlaku ll (berinteraksi dengan siswa tidak di depan umum) dan tingkahlaku 16 (mengabaikan untuk memberi bantuan ketika siswa mengerjakan tugas mandiri terhadap kelompok siswa yang dipersepsi berprestasi matematika tinggi dan berprestasi matematika rendah. Sementara itu hasil analisa terhadap hasil wawancara dengan kedua guru ditemukan bahwa untuk Bapak A ada perbedaan harapan terhadap prestasi belajar siswa yang dipersepsi berprestasi matematika tinggi dan berprestasi matematika rendah. Sedangkan Bapak B tidak memiliki harapan yang berbeda terhadap kedua kelompok siswa tersebut.
Untuk penelitian lanjutan disarankan penelitian pada guru dan siswa dengan jumlah yang lebih besar, agar diperoleh gambaran yang lebih kaya lagi. Selain itu dapat pula dilakukan penelitian yang sama dengan membandingkan harapan dari guru yang mempunyai kepribadian yang berbeda-beda terhadap prestasi belajar siswa."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S2563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S6766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lucia Retno Mursitolaksmi
"Guru merupakan tulang punggung dalain proses belajar mengajar. 0leh karenanya, guru haruslah dapat inelakukan pengajaran yang efektif, serta meniilikj karakteristjjç yang positif agar dapat meinperlancar proses belajar niengajar. Penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan seberapa eratkah hubungan antara harga diri guru dan sikap guru terhadap siswa dengan keefektifan luengajarnya. Diharapkan dari penelitian mi dapat ditanik nianfaat deini peningkatan kualitas guru.
Pengainbilan data dilakukan dengan inenyebarkan tiga alat ukur, yaitu untuk Inengukur keefektjfan guru, harga dirt guru dan sikap guru terhadap siswa. Penanikan sampel dilakukan secara insidental yaitu terhadap guruguru di bawah naungan Perkuinpulan Strada, Jakarta dan dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 1994. Data penelitian yang terkuinpul dianalisis dengan analisis statistik korelasi régresi.
Dari kedua hipotesis yang diajukan, terdapat satu hipotesis yang diteniina dan satu hipotesis yang ditolak. Hipotesa yang diterima adalah hipotesa yang mnyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara harga diri guru dengan keefektifan guru. Hipotesa yang ditolak adalah hipotesa yang inenyatakan bahwa ada huburigan yang positif dan signifikan sikap guru terhadap siswa dengan keefektifan guru.
Perbedaan yang signifikan antara variabel harga diri guru dengan keefektjfan guru niuncul karena apabila guru ineiniliki harga din tinggi, niaka akan inenilai dirinya positif dan inenasa puas dengan keadaan dirinya. Akibatnya, dalam pelaksanaan tugas-tugas mengajarnya Ia dapat inelakukan dengan baik dan berprestasi.
Tidak terdapatnya hubungan yang signifikan antara sikap terhadap siswa dengan keefektif an guru lebi.h dikarenakan oleh di dalain kelas seorang guru dapat bersikap rasional dan tidak dipengaruhi oleh perasaan-perasaannya terhadap siswa tertentu yang tidak disukainya. Apabila terlihàt guru iuenunjukkan sikap kurang Inenyenangkan pada siswa-siswa tertentu, ternyata sikap mi tidak nieinpengaruhi cara iuengajarnya. Selain itu, sampel yang diainbil adalah guru Sekolah Dasar, diinana keinungkinan meréka banyak rneinakluini tingkah laku siswa yang kurang nienyenangkan.
Untuk penélitian selanjutnya disarankan beberapa perbaikan antara lain inenggunakan subyek penelitian dari sekolah-sekolah yang berasal dari berbagai instansi. Selain itu dilakukan pula Icontrol terhadap variabel-variabel usia guru, lamanya pengalainan dikontrol. Penelitian seinacain mi juga dapat dilakukan pada guru jenjang pendidikan SLTP atau .SLTA. Libatkan siswa atau guru lain da1ain ineniiai guru.
Saran untuk instrumen antara lain sebaiknya item-item dalain alat ukur guru efektif perlu ditaxnbah dan diperluas. Cara pengainbilan data diperbaiki niisalnya dengan inetode wawancara, atau observasi. Uji coba alat sebaiknya juga dilakukan."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T38454
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lipschutz, Seymour, 1915-2003
Jakarta: Erlangga, 1988
510 LIP ft (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Markonah
Jakarta: Erlangga, 2009
657.028 MAR m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>