Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Selasih
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984
899.2244 SEL r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erlis Nur Mujiningsih
Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa , 1995
928 SEL b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Erdi Nur
"Pengendalian terhadap vektor penyakit demam berdarah sampai saat ini masih menggunakan insektisida dan larvasida sintetis. Penggunaan secara berulang-ulang mengakibatkan timbulnya resistensi vektor, matinya hewan lain yang bukan sasaran, dan pencemaran terhadap lingkungan. Untuk mengurangi berbagai dilema tersebut perlu dicarikan alternatif dengan menggunakan pestisida nabati.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas ekstrak daun selasih (Ocimuni sanctum) pada berbagai konsentrasi sehingga dapat diketahui konsentrasi yang efektif untuk membunuh larva Aedes aegypti.
Rancangan penelitian adalah post-test only control design dimana subyek dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan 5 (lima) perlakuan dan 5 (lima) replikasi. Bahan yang digunakan adalah daun selasih (Ocimum sanctum) yang diekstrak dalam etanol 10%, kemudian dilarutkan dalam aquadest dengan konsentrasi 1200 ppm, 1300 ppm, 1 400 ppm, 1500 ppm, dan 1600 ppm. Selanjutnya dimasukkan larva Aedes aegypti sebanyak 40 ekor pada masingmasing kontainer yang berisi larutan ekstrak.
Untuk menentukan LC50 (LC= lethal concentration) digunakan analisis prabit. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pemberian ekstrak daun selasih (Ocimum sanctum) terhadap kematian larva digunakan uji Anova satu faktor. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan yang bermakna setiap perlakuan dilakukan dengan uji Bonferroni.
Dan hasil penelitian diperoleh LC50 sebesar 1293.8 ppm. Hasil uji anova diperoleh p < 0.05, yang berarti ada perbedaan yang bermakna secara signifikan pada taraf 95% antara pemberian berbagai konsentrasi ekstrak daun selasih terhadap kematian larva Aedes aegypti. 5edangkan konsentrasi yang effektif untuk membunuh larva Aedes aegypti sebesar 1523,4 ppm. Penelitian ini merekomendasikan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang zat aktif dalam daun selasih yang berperan sebagai larvasida, menentukan batas keamanan konsentrasi, dan uji lapangan sebelum diterapkan untuk pengendalian larva, serta penelitian kemungkinan dapat dimanfaatkan sebagai repelent dan insektisida.
Daftar bacaan : 38 (1983 - 2000)

Toxicity of Extract from Ocimum Sanctum Leaves Toward Death of Aedes Aegypti LarvaThe controlling for vector of dengue hemorrhagic fever has been using insecticide and synthetic larvicide?s. The use of insecticide repeatedly produces vector resistance, death of another animal that are not target, and environmental pollution. To reduce those dilemmas we have to choice alternatives for instance by using phyto pesticide. This research aimed to know toxicities of extract from Ocirnrnn sanctum leaves in various its concentration, so that we will know what concentration is effective to kill Aedes aegypti larva.
The research design is post-test only design, the subject is divided to two groups-groups for treatment and controlling with five treatments and five replications by using extract from Ocimum sanctum leaves. It is extracted in ethanol solution 10%, and then is dissolved in aquadest with 1200 ppm, 1300 ppm, 1400 ppm, and 1600 ppm. concentration. Finally 40 Aedes aegypti larva are filled in container that has been contained extract ofOc/mum sanctum leaves.
To determine LC50 (lethal concentration) has been used probit analysis and to know differences from providing Ocimum sanctum leaves extract toward larva death has been used one-way ANOVA test. While to know differences of significant test in each of treatment have been used Bonferonni test.
The results of this research described LC5o is I293.7 ppm. The result of ANOVA test is p,al,, < 0.05, it means there are significant differences in 95% confidence level between in providing various extract concentration from Ocimum sanctum leaves toward Aedes aegypti larva death.
The effective concentration to kill Aedes aegypti larva is 1523.4 ppm. Recommendations on this study are important to see about active subtance in Ocimum sanctum leaves that act as larvicide?s on further study, finally it can be use as repellent and insecticide.
References: 38 (1983 - 2000)"
Universitas Indonesia, 2000
T5206
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrinda Mega Kencana
"ABSTRAK
Menurut Kemenkes No.129 tahun 2008 angka kejadian infeksi luka operasi adalah le;1,5 dimana di RSIA Selasih Medika terdapat 5,9 pada tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran lingkungan sebagai pengendalian infeksi nosokomial di RSIA Selasih Medika. Jenis penelitian ini disusun dengan desa indeskriptif. Menilai gambaran lingkungan rumah sakit melalui hasil laboratorium,observasi dan wawanvara. Penelitian ini menunjukan sistem ventialasi dengan suhu rata rata ruang perawatan nifas Mawar 25.10C dengan kelembaban udara 62.5 dan ruang perawatan nifas Aster dengan rata-rata suhu 27.50C dengan kelembaban74.02 , ruang operasi memiliki ventilasi udara yang baik yaitu suhu udara 25.2 0C dengan kelembaban udara 46,75 . Angka kuman udara dalam ruang adalah 5000C FU/m pada ruang perawatan nifas Mawar dan 36000 CFU/m pada ruangan nifas Aster. Angka kuman dilantai ruang Mawar 0 CFU/cm dan Aster 7 CFU/cm juga ruang operasi memenuhi standar. Alat operasi pada set 1 terdapat 15 CFU/cm dan pada set 2 terdapat 13 CFU/cm dan alat pengganti verban yaitu terdapat 0 CFU/cm. Angka kuman dalam linen set 1 terdapat 0 CFU/cm dan linen set 2 terdapat 6CFU/cm. Perilaku cuci tangan petugas kesehatan RSIA Selasih Medika adalah sebesar 82.7 baik dan 17.3 tidak baik.

ABSTRACT
According to Ministry of Health No.129 year 2008 the incidence of wound infection is ≤ 1.5% where in RSIA Selasih Medika there is 5.9% in 2016. This research is very useful to identify environmental picture as control of nosocomial infection at RSIA Selasih Medika. Type of research is prepared with descriptive design. Assess the hospital environment overview of laboratory, observation and wawanvara results. This study shows the ventation system with the average temperature of 255 ° C maturity treatment with air humidity of 62.5% and the Aster nifas room with an average temperature of 27.50C with humidity 74.02%, the operating room has good air ventilation ie 25.2 0C air temperature with humidity Air 46.75%. The number of indoor airborne germs is 5000 CFU / m³ in the treatment room of the Mawar and 36000 CFU / m³ in the Aster room. The germ on the floor of the Rose room 0 CFU / cm² and Aster 7 CFU / cm² also the operating room meets the standards. The operational tool on set 1 is 15 CFU / cm² and in the 2nd set there is 13 CFU / cm² and the verban replacement tool is 0 CFU / cm². The number of germs in linen set 1 is 0 CFU / cm² and linen set 2 is 6 CFU / cm². Behavior of handwashing health officer RSIA Selasih Medika is equal to 82,7% good and 17,3% not good."
2017
S68857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selasih J. Rusma
"ABSTRAK
Yayasan merupakan badan hukum nirlaba yang mempunyai tujuan sosial, keagamaan dan kemanusiaan karenanya harta kekayaan yayasan hanya boleh digunakan untuk aksud dan tujuan tersebut. Yayasan-yayasan yang berdiri sebelum berlakunya Undang-undang Yayasan, diakui sebagai badah hukum berdasarkan kebiasaan, yurisprudensi dan doktrin. Sedangkan yayasan yang berdiri setelah adanya Undang-undang Yayasan adanya yang diakui sebagai badan hukum dan ada yang tidak diakui sebagai badan hukum yang mengakibatkan yayasan tersebut kehilangan status badan hukumnya. Dari hasil penelitian ini, status harta kekayaan yayasan berdiri sebelum berlakukan Undang-undang Yayasan tetapi kehilangan status badan hukumnya tersebut masih diakui keberadaannya dan hanya boleh digunakan oleh yayasan yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Untuk itu dibutuhkan langkah-langkah pemecahan yang kongkrit, sehingga pendirian Yayasan sejak berlakunya Undang-Undang tidak menemui banyak masalah.

ABSTRACT
Prior to and after the enactment of Law No. 16 year 2001 Juncto Law No. 28 oyear 2004 Regarding The Foundation (Review of Supreme Court’s Decree No. 822 K/Pdt/2010). Foundation is non-profitable leal entity with certain purpose such as, social, religion and humanity purposes. Therefore, the assets owned by Foundation should only be used for those particulal purposes.
Foundations that were established prior to the enactment of the Law of Foundations are being recognized as legal entities, based on habitually, jurisdiction and doctrine. Some of the Foundations that were established after the enactment of Law of Foundation are successfully recognized as legal entities, but some of them are not. As the result, those particular foundations lost their legality statuses.
This research indicate that the assets’s status of the Foundation that were established prior to the enactment of The Law of Foundation, but lost its legality status are still recognized, and could only be used for Foundations with similar purposes. Therefore, accurate steps of solution is needed, so the establishment process of new foundations could encounter less trouble, along with the enactment of the Law of Foundations."
Universitas Indonesia, 2013
T32776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library