Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42841 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Intar Nindytha
"Remaja perkotaan yang hidup dan berkembang di kota besar memiliki ciri khas tersendiri. Ciri ini mendapat pengaruh dari kota dimana seorang remaja tinggal. Remaja perkotaan ini juga memiliki cara yang berbeda dengan manusia pada tahapan lain dalam mengatasi masalah. Semua ini terangkum dalam cerpen Netzliteratur dan terlihat menonjol pada unsur intrinsiknya. Hal ini karena cerpen Netzliteratur memang dibuat oleh orang-orang yang memang dekat dengan kehidupan perkotaan. Dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra dan analisis unsur intrinsik yang menonjol di kedua cerpen, hal ini dapat diungkap dan dijabarkan.

Urban youth who live and thrive in a big city has its own characteristics. These characteristics are influenced by the city in which a teenager living. The urban youth also have a different way with another human being on stage in addressing the problem. All this is summarized in Netzliteratur short stories and stand out on its intrinsic elements. This is because stories Netzliteratur is made by people who are close to urban life. By using the approach of sociology of literature and analysis of the intrinsic elements are prominent in both stories, it can be disclosed and described.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Anindya
"ABSTRAK
Perilaku manusia dapat dibedakan melalui tiap tahap perkembangannya, yaitu masa anak -anak, remaja, dewasa, dan masa tua. Pada masa remaja, pola pikir manusia mengalami sebuah perkembangan, sehingga Ia akan lebih mandiri dari orang tuanya dan ingin mengeksplorasi hal-hal baru yang ada di sekitarnya. Hal itu dapat bersifat negatif maupun positif. Dan tidak seperti stereotype yang ada bahwa anak remaja hanya dapat melakukan hal-hal yang melanggar norma, mereka juga dapat menjadi pahlawan dalam kehidupan sehari-hari dan membawa pengaruh positif bagi masyarakat. Semua ini terangkum dalam cerpen berjudul Das Geheimnis der Statue dari penerbit Hueber yang merupakan sebuah jenis Netzliteratur dan terlihat menonjol pada unsur intrinsiknya. Dengan menggunakan metode pembacaan kritis dan teori Adolescence pada cerpen, terlihat jelas proses bagaimana anak remaja yang pada awalnya dianggap remeh oleh orang dewasa kemudian dapat menjadi pahlawan yang berhasil memberikan kontribusi positif untuk permasalahan yang dihadapi masyarakat.

ABSTRACT
Human behavior can be distinguished through each stage of its development, namely childhood, adolescence, adulthood, and old age. In adolescence, the human mindset experiences a development, so that they will be more independent of their parents and wanting to explore new things around them. The outcome can be negative or positive. Unlike the stereotype that teenagers can only do things that violate the norms, they can also be heroes in our everyday life and bring positive influence to the society. All this is summarized in a short story called Das Geheimnis der Statue from Hueber publisher and is defined as Netzliteratur and stand out on its intrinsic elements. With using the critical reading method and the Adolescence theory, it clearly shows the process of how adolescents that are initially underestimated by adults could then become the hero who succeeded in contributing positive actions to problems faced by society."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Farhan
"Kafkaesque merupakan istilah penting yang sering dibicarakan bukan cuma di dalam kajian sastra Jerman melainkan juga digunakan dalam kajian sastra di seluruh dunia. Makalah ini mengungkapkan bahwa gaya Kafkaesque, ciri khas dari sastrawan Franz Kafka, yang sejatinya digunakan untuk mendeskripsikan situasi yang aneh, misterius, dan teralienasi tanpa tahu penyebab atau solusi dari situasi tersebut dapat pula digunakan untuk mendeskripsikan ciri-ciri dari sastra urban. Jurnal ini menggunakan cerpen Franz Kafka sebagai korpus data yakni cerpen Der Ausflug ins Gebirge.

Kafkaesque is an important term which often discussed not only in the study of German Literature but also in in the study of literature throughout the world. This journal reveals that Kafkaesque style, writer Franz Kafka’s trademark, which is actually used to describe a situation that is strange, mysterious, and alienated without knowing the cause or the solution 6of the situation can also be used to describe characteristics of urban literature. This journal uses short story of Franz Kafka as a data which is Der Ausflug ins Gebirge.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Marisa Intan Rizonna
"ABSTRACT
Dengan perkembangan teknologi yang sudah semakin berkembang, sastra pun ikut terpengaruh dalam hal produksi karya sastra, yaitu memanfaatkan jaringan internet sebagai wadah para pengarang mengekspresikan sesuatu dalam sebuah karya sastra, seperti Kurzgeschichte, Gedichte atau Roman atau istilahnya adalah Netzliteratur. Netzliteratur ini hanya menyediakan karya sastra dalam bentuk digital, seperti dalam webiste atau forum khusus untuk para pengarang mengunggah karyanya. Contohnya website e-Stories yang merupakan website terbesar di Jerman yang memiliki karya Netzliteratur paling banyak dengan para pengarang yang terdaftar yang juga terhitung banyak. Dalam penelitian ini, korpus data yang akan diambil adalah tiga buah cerpen Netzliteratur yang terdapat di dalam website www.e-stories.de yang memiliki kesamaan objek yang digunakan pada masing-masing cerpen, yaitu Spiegel. Cerpen-cerpen tersebut adalah Die Frau im Spiegel karya Stephani Herman, Der Spiegel Erz hlt- Gestern und Heute karya Hella Sch mann dan Das Spiegelbild karya Sunni Be. Penelitian ini akan berfokus pada pemaknaan objek Spiegel melalui tinjauan semiotik oleh Charles Sanders Peirce. Pemaknaan ini akan menampilkan bahwa pada masing-masing cerpen tersebut, tokoh di tiap cerpen mengekspresikan adanya sebuah masalah pada identitas diri mereka.

ABSTRACT
With the development of technology that has been growing, literature was also influenced in terms of production of literary works, namely utilizing the Internet network as a container for authors to express something in a literary work, such as Kurzgeschichte, Gedichte or Roman or the term is called ldquo Netzliteratur rdquo. This Netzliterature only provides literature in digital form, as in webiste or special forum for authors to upload their work. For example e Stories website which is the largest website in Germany that has the most Netzliteratur works with registered authors who are also counted. In this study, the data which is going to be retrieved is three short stories Netzliteratur contained in the website www.e stories.de which has similar objects used in each short story, namely ldquo Spiegel. The short stories are Stephani Herman 39 s Die Frau im Spiegel, Der Spiegel Erz hlt Gestern und Heute by Hella Sch mann and Sunni Be 39 s Das Spiegelbild. This research will focus on the meaning of Spiegel object through semiotic review by Charles Sanders Peirce. This meaning will show that in each of these short stories, the characters in each short story express a problem on their self identity."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berlin: Seven Seas Book, 1963
833.914 THE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Bantam Books, 1961
833.08 GER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Viona Ranti Fabian
"ABSTRAK
Komunikasi merupakan sebuah hal tak dapat dipisahkan dalam kehidupan individu sebagai makhluk sosial.Bentuk komunikasi dapat ditunjukan secara langsung maupun melalui ranah sastra. Dalam berkomunikasi,seorang tokoh dalam sebuah cerita bertendensi untuk memiliki lawan bicara dengan latar belakang budaya yangberbeda. Perbedaan kebudayaan di antara tokoh dalam berkomunikasi dapat menyebabkan hambatan. Haltersebut disebabkan oleh pengetahuan yang salah dari seorang tokoh mengenai sebuah kebudayaan partikularyang berasal dari tokoh lainnya. Persoalan semacam itu dapat ditemukan dalam ketiga cerpen Netzliteratur yangdigunakan penulis sebagai korpus data. Penelitian ini dikaji dengan menggunakan metode penelitian deskriptifkualitatif guna menganalisa pemahaman tokoh dengan menerapkan konsep cakrawala tokoh dalam siklushermeneutika menurut Gadamer. Penerapan konsep tersebut kemudian menghasilkan tiga bentuk perubahancakrawala tokoh yang berbeda pada masing-masing cerpen, sehingga dapat terlihat sejauh mana pemahamantokoh dalam komunikasi yang dikonstruksi.

ABSTRACT
Communication is an inseparable thing in the life of the individual as a social being. Forms of communicationcan be shown directly or through the realm of literature. In communicating, a character in a story has thetendency to have someone to talk to with a different cultural background. Cultural differences among thecharacters in communicating can cause obstacles. It is caused by the wrong knowledge of a character about aparticular culture that comes from other characters. Such problems can be found in the three short Netzliteraturstories used by the author as data corpus. This study was studied using qualitative descriptive research method toanalyze the character 39 s understanding by applying the concept of figures horizon in the hermeneutics cycleaccording to Gadamer. Implementation of the concept then produced three forms of change of the horizon ofdifferent figures in each short story, so it can be seen how far the understanding of the characters incommunication that is constructed."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ii Risani
"Susunan berimbang dianalisis secara sintaksis dan semantik. Tujuannya untuk membuktikan.bahwa susunan berimbang adalah suatu bentuk paduan antara susunan setara dan tak setara. Data yang digunakan adalah data sekunder yang sudah ada dalam bahan pustaka. Pengumpulan data tersebut dila_kukan dengan metode penelitian kepustakaan. Berdasarkan analisis sintaksis dan semantik dapat diketahui persamaan susunan berimbang dan susunan setara, sedangkan persamaan susunan berimbang dan susunan tak setara hanya bisa dianalisis secara semantik saja, karena secara sintaksis sudah jelas bahwa susunan berimbang dan susunan tak setara berbeda. Di samping itu terdapat pula perbedaan di antara ketiganya, sehingga dapat disimpulkan bahwa susunan berimbang merupakan bentuk paduan susunan setara dan tak setara. Dengan demikian susunan berimbang tidak termasuk susunan setara maupun susunan tak setara."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S14694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almas Fakhrana
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyebab yang melatarbelakangi pemakaian aplikasi Busuu yang hanya dilakukan dalam jangka waktu singkat oleh mahasiswa Sastra Jerman salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Barat. Untuk itu, penelitian ini menganalisis aplikasi Busuu dari aspek teknis dan materi dengan menggunakan Kriterienkatalog Internet-Lernmaterial Deutsch als Fremdsprache milik Dietmar Rösler yang diterbitkan pada tahun 2002. Penelitian ini berfokus pada pembelajaran kosakata bahasa Jerman yang dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif. Untuk mengetahui pandangan user atau pengguna terhadap aplikasi Busuu sebagai media pembelajaran bahasa Jerman, peneliti mengadakan FGD (Focus Group Discussion) dengan tiga mahasiswa Sastra Jerman yang menggunakan aplikasi tersebut sebagai media pembelajaran bahasa Jerman. Hasil analisis aplikasi Busuu dengan menggunakan kriteria Dietmar Rösler menunjukkan bahwa aplikasi ini memenuhi 38 dari 52 kriteria yang ada, artinya Busuu cukup memenuhi kriteria pembelajaran kosakata bahasa Jerman. Akan tetapi, hasil FGD bersama para mahasiswa menunjukkan bahwa para mahasiswa tidak puas dengan latihan yang tersedia pada aplikasi Busuu karena latihan yang diberikan tidak sesuai dengan harapan dan kebutuhan mereka sebagai mahasiswa Sastra Jerman.

The purpose of this study is to describe the cause of the short period of use of Busuu app by German Literature students in one of the universities in Jawa Barat. Therefore, this study analyzed Busuu app from technical and material aspect with Kriterienkatalog Internet-Lernmaterial Deutsch als Fremdsprache by Dietmar Rösler which was published in 2002. This study focused on vocabulary learning and was analyzed through qualitative method. To find out users’ point of view towards Busuu app as German language learning media, an FGD (Focus Group Discussion) was held with three German Literature students who use Busuu app to learn German. The result of the analysis of Busuu app with Dietmar Rösler’s criteria showed that the app meets 38 of 52 criterias. This explains that Busuu app meets the criteria of German vocabulary learning. Meanwhile, the result of the FGD showed that the students were not satisfied with the exercise provided by Busuu app because it doesn‘t meet their expectation and need as German Literature students."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kafka, Franz, 1883-1924
London: Everyman's Library, 1993
833.9 KAF c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>