Ditemukan 57273 dokumen yang sesuai dengan query
Ramjaneo Chery Pasopati
"Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai pentingnya keberadaan Sinematek Indonesia sebagai lembaga pengarsipan film. Pemusatan arsip akan bermanfaat bagi para peneliti dan pengamat film. Oleh karena itu Sinematek Indonesia bisa menjadi pusat pertemuan berbagai pihak dan kepentingan. Sinematek Indonesia menyimpan segala film Indonesia tanpa ada seleksi, karena mempunyai nilai bahan studi untuk berbagai disiplin ilmu. Dalam makalah ini penulis menggambarkan kondisi Sinematek Indonesia.
In this paper the author will discuss the importance of the existance of Sinematek Indonesia as a film archiving institution. Having a concentrated archive will benefit researchers and movie watchers. Therefore, Sinematek Indonesia it could be the meeting point for various parties and interests. Sinematek Indonesia keeps all Indonesian films without selection, as they all have value in becoming study materials for a variety of disciplines. In this paper the author describes the conditions of Indonesia Sinematek."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Norma Tridiana
"Penelitian mengenai kendala pelestarian koleksi film di Sinematek Indonesia, Jakarta pada bulan Oktober 2005 dan November 2005. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja yang menjadi kendala dalam praktek pelestarian koleksi film di Sinematek Indonesia dan apakah Sinematek Indonesia telah melakukan pelestarian koleksi film sesuai dengan standar internasional. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan Kepala Sinematek Indonesia dan Staf Bagian Perawatan dan Perbaikan Film. Observasi dilakukan dengan melihat langsung ruangan penyimpanan film, kondisi fisik film, laboratorium, dan proses perbaikan, serta perawatan film. Hasil penelitian menunjukan bahwa kendala utama pelestarian koleksi film di Sinematek Indonesia adalah kurangnya perhatian pemerintah, dana, sumber daya manusia, peralatan, dan fasilitas penunjang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15318
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rifka Rifiana
"Penelitian berjudul Kerjasama Pelestarian Film: Studi Kasus di Sinematek Indonesia ini, bertujuan untuk mengetahui hubungan kerjasama yang telah dijalin oleh Sinematek Indonesia, bentuk-bentuk kerjasama serta hasil pelaksanaan dari kerjasama yang telah dilakukan, dan kendala-kendala yang dihadapi dalam menjalin hubungan kerjasama. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil yang ditemukan Sinematek Indonesia telah menjalin hubungan kerjasama internasional dengan FIAF (Federation Internationale des Archives du Film), kerjasama pelestarian regional dengan SEAPAVAA (South East Asia-Pasific Audio Visual Archives Association), kerjasama restorasi film dengan beberapa negara di Asia, dan kerjasama pelestarian nasional dengan Dewan Kesenian Jakarta melalui Kineforum, rumah produksi maupun pembuat film, Perpustakaan Nasional dan Arsip Nasional yang tertuang dalam Memorandum Kesepakatan Kerjasama. Namun, masih banyak kendala yang dihadapi dalam terjalinnya kerjasama sehingga hasil dari kerjasama yang dijalin tidak terlihat secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa Sinematek Indonesia bersifat pasif dalam menjalin hubungan kerjasama.
The title of this study Kerjasama Pelestarian Film: Studi Kasus di Sinematek Indonesia aims to determine the relationships corporation that has been woven by Sinematek Indonesia, forms of corporation, and results of the implementation of the corporation, and obstacles faced in establishing corporation. This research is qualitative descriptive and case study method. The results found that Sinematek Indonesia have established international corporation for film preservation with FIAF (Federation Internationale des Archives du Film), regional corporation for film preservation with SEAPAVAA (South East Asia-Pasific Audio Visual Archives Association), film restoration corporation with several countries in Asia, and national corporation for film preservation with Dewan Kesenian Jakarta through Kineforum, production house and film-maker, National Library and National Archives as stipulated in memorandum of understanding. However, there are still many obstacles encountered in the corporation so that the result of the collaboration is woven not look significantly. It can be concluded Sinematek Indonesia are passive in corporation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S276
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Deni Septian
"Penelitian ini membahas tentang arsip film di Sinematek Indonesia yang memiliki peranan penting sebagai sumber daya pengetahuan bagi masyarakat melalui memori kolektif pada setiap arsip film. Sinematek Indonesia perlu meningkatkan pemanfaatan setiap arsip film-nya, contohnya melalui sosialisasi arsip sesuai dengan teori dari Caroline Williams. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pemanfaatan arsip film sebagai sumber daya pengetahuan di Sinematek Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tentang pemanfaatan arsip film di Sinematek Indonesia sebagai sumber daya pengetahuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan pemanfaatan arsip film sebagai sumber daya pengetahuan telah dilakukan di Sinematek Indonesia, kegiatan pemanfaatan terjadi karena adanya akses dan layanan yang diberikan. Pemanfaatan arsip film di Sinematek Indonesia dilakukan melalui beberapa kegiatan dengan kepentingan yang beragam, seperti untuk sumber penulisan karya ilmiah, kunjungan industri siswa, hingga pemutaran film untuk khalayak. Namun, proses pemanfaatan arsip film tersebut masih belum berjalan secara optimal karena terdapat beberapa kendala yang terjadi, yaitu adanya keterbatasan pada arsip film, sumber daya manusia, anggaran, serta sarana dan prasarana.
This study discusses the film archives at Sinematek Indonesia which have an important role as a knowledge resources for the community through collective memory in each film archive. Sinematek Indonesia must increase the use of each film archive, among others through socialization of archives according to Caroline Williams’ theory. The formulation of the problem in this research is how to use of film archives in Sinematek Indonesia. This study aims to describe the use of the film archives in Sinematek Indonesia as a knowledge resource. This research uses a qualitative approach with a case study method. Data collection for this study was conducted through interviews, observation, and document study. The results of this study indicate that the use of film archives as a knowledge resource has been carried out in Sinematek Indonesia. The utilization activity occurs because of the access and services provided. The use of film archives in Sinematek Indonesia is carried out through various types of activities with diverse interests, such as sources for writing scientific papers, industrial visits by students, and film screenings for the public. However, the process of utilizing the film archives is still not running optimally because several obstacles occur, namely the limitations of the film archives, human resources, budget, and facilities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Friska Melinda Rizqi
"Skripsi ini membahas tingkat kerusakan film asetat akibat vinegar syndrome berdasarkan asumsi faktor lingkungan merupakan faktor yang berpengaruh di Sinematek Indonesia. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan sampel film asetat. Pengambilan sampel berdasarkan UU No.5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya dan intensitas pemakaian koleksi film ber-genre cerita. Penelitian dilakukan melalui uji coba statistik menggunakan AD-Strip (Acid Detecting Strip). Selain itu, pengamatan kondisi lingkungan dilihat dari suhu, kelembaban, kualitas cahaya, kualitas udara, desain bangunan, monitor gedung, kondisi enclosure dan sirkulasi film. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa sampel film asetat sudah terkena vinegar syndrome dengan level keasaman yang berbeda-beda.
Research is done by statistic testing using AD-Strip (Acid Detecting Strip). Research on environmental condition such as temperature, humidity, lighting quality, air quality, building quality, building design, building monitoring, enclosure condition and film circulation. The result shows that acetate film sample has been influenced with vinegar syndrome with its different acidity level."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1658
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Eka Ni`matussholikhah
"Skripsi ini membahas mengenai system temu kembali arsip film yang dilaksanakan di Sinematek Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil studi ini menyarankan bahwa Sinematek Indonesia perlu memperbaharui sistem temu kembali arsip film yang diterpkan, karena system temu kembali yang ada hanya mewakili untuk koleksi lama saja dan membuat bingung pengguna karena terdapat dua macam catalog film. Pada hasil penelitian ini penulis menyarankan agar memasukkan entri-entridalam database (perpustakaan Sinematek Indonesia) yang sudah ada, untuk meminimalisir biaya pembuatan catalog yang banyak dan membuat daftar tajuk subyek.
This thesis discusses the film archive retrieval system implemented in Sinematek Indonesia. This study was a qualitative study using case study method. The results of this study suggest that Sinematek Indonesia needs to renew retrieval systemused by film archives, because the existing retrieval system for the represents collection ony and make the user confused as there are two kinds of catalog films. In this study the authors suggest to include entries into the database (library of Sinematek Indonesia) that already exists, to minimize the cost of making a lot of catalpgs and make a list of the subjects heading."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15377
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
020 VIS 12:1 (2010)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Riesa Eka Putri
"Perkembangan industri pertunjukan musik di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari peran promotor dalam menyelenggarakan konser musik, khususnya dengan mengundang artis musik luar negeri. Meningkatnya jumlah peminat konser musik memberi jalan bagi lahirnya promotor-promotor baru yang mewarnai bisnis konser di Indonesia. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya konser musik artis luar negeri yang diadakan, khususnya Jakarta. Para promotor besar memang mendominasi bisnis industri konser musik karena memiliki sumber daya untuk menghadirkan artis-artis dengan popularitas global. Namun, promotor kecil pun tidak serta-merta mati dalam bisnis ini, dan tetap bisa mengundang artis musik luar negeri dengan menjangkau segmen pasar yang spesifik. Konser selain sebagai salah satu sumber pendapatan artis musik, juga bertujuan sebagai alat promosi agar stasiun radio memutar lagu-lagu mereka. Temuan dalam tulisan ini membuktikan bahwa dalam bisnis konser musik tidak hanya didominasi oleh promotor besar saja.
The development of the music performance industry in Indonesia cannot be separated from the roles of promoters who hold the concerts, particularly by inviting international artists. The rise of music concert-goers opens up new opportunities that permit the emergence of new promoters in Indonesia’s concert business. This has led to an increasing number of music concerts by foreign music artist, especially in capital city Jakarta. The large promoters indeed dominate the music concert business industry, as they own the resources needed to invite globally renown artists. However, small promoters are not left out of the business, and are still able to invite foreign music artists by reaching out to specific market segments. Concerts, besides being a source of income for the music artists, can also become their promotional tool so that radios can play their songs. The findings in this paper proves that in the music concert business is not only dominated by large promoters."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Khristinawati Ursula
"Arsitektur fluida adalah salah satu aliran arsitektur yang masih baru dibahas akhir-akhir ini. Beberapa arsitek menggunakannya sebagai konsep untuk menghasilkan karya mereka sehingga banyak sekali penafsiran mengenai arsitektur fluida sendiri. Dimana hal itu diwujudkan dari bentuknya dan juga materialnya seperti yang kita lihat selama ini. Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan adalah apakah arsitektur fluida ini mempunyai arti yang lebih mendalam dari sekedar bentuk fisiknya saja? Untuk mendapatkan definisi yang lebih mendalam mengenai arsitektur fluida, terdapat tiga orang arsitek muda yang dalam karyanya didasarkan pada konsep arsitektur fluida ini dan juga seorang pakar budaya yang menulis mengenai pengalaman kita sehari-hari, dimana hal itu merupakan arsitektur fluida.
Dengan mengamati cara keempat ahli ini mengenai arsitektur fluida, penulis mencoba menyimpulkan mengenai hal-hal apa saja yang menjadi aspek utama dalam arsitektur fluida ini. Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa temyata arsitektur fluida itu tidak hanya sekedar lepas dari Euclidian geometry yang kita ketahui selama ini, tetapi juga membangun suatu bangunan yang dapat bertingkah laku seperti manusia. Selain itu, terdapat juga beberapa kriteria lain yang membuat arsitektur fluida berbeda dari arsitektur lainnya, seperti penggunaan medium alien yang mendeskripsikan posisi antara dan juga penggunaan komputerisasi dalam proses disain dan dalam sistem operasinya. Sehingga kita akan mengalami pengalaman yang berbeda setiap kali kita berada dalam bangunan tersebut.
Fluid Architecture is one style in architecture, which is recently studied. Some architects use this concept in their masterpieces. There are many interpretations about this concept. And it's shaped to its form and materials. Just what we've seen all this time. But, is there another definition about this concept that is more circumstancial than its physical form? To get the more circumstantial definition about fluid architecture, there are 3 young architects that their works are based on this concept and a cultural theorist that wrote about his daily experiences that describes main concept of fluid architecture.By perceiving the way of them about Fluid Architecture, we can take a conclusion what things that actually include and become the prime aspect about Fluid Architecture. That fuid architecture is not just about getting out from the Euclidian geometry that we know today but also to build a building that can act and react as a human being. Beside that, there are another ideas that make fluid architecture different from other architectures, like uses of the alien medium that describes in-between position and the uses of computers technology in the design process and in the operation system. So we will have a different experience everytime we use the building."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48615
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yogyakarta: Kanisius, 1991
499.221 BAH
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library